Claim Missing Document
Check
Articles

Karakterisasi Koefisien Absorbsi Bunyi Dan Impedansi Akustik Dari Limbah Serat Kayu Meranti Merah (Shorea Pinanga) Dengan Menggunakan Metode Tabung Yuliantika, Sonya; Elvaswer, Elvaswer
Jurnal Ilmu Fisika Vol 10, No 1 (2018): Published in March 2018
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/jif.10.1.28-37.2018

Abstract

Penelitian menentukan koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik dari serat kayu Meranti Merah telah dilakukan. Sampel panel akustik dibuat dari serat kayu Meranti Merah dengan variasi lebar lembaran serat dan panjang serat. Lebar lembaran seratnya adalah antara 0,5 cm, 1 cm, 1,5 cm dan 2 cm dan panjang seratnya adalah 1 cm, 2 cm, 3 cm dan 4 cm. Pengukuran menggunakan frekuensi dari 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz dan 2500 Hz. Nilai koefisien absorbsi bunyi tertinggi adalah 0,95±0,05 untuk frekuensi 1000 Hz dengan lebar dan panjang serat 0,5 cm dan 2 cm. Nilai impedansi akustik untuk koefisien absorbsi bunyi ini adalah 1,83 dyne.s/cm3. Dengan demikian berdasarkan koefisien absorbsi bunyi maka serat kayu Meranti Merah potensial untuk digunakan sebagai bahan penyerap bunyi. Nilai impedansi akustik secara umum memiliki hubungan yang kuat dengan koefisien absorbsi bunyi pada frekuensi 1000 Hz dengan R2 =0, 948Kata kunci : koefisien absorbsi bunyi, impedansi akustik, serat kayu Meranti Merah 
Karakterisasi Sensor Gas Liquefied Petroleum Gas (LPG) Dari Bahan Semikonduktor Heterokontak CUO/CUO(TIO2) Zelvia, Essy Puspa; Elvaswer, Elvaswer
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 2 (2017): Published in September 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.929 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.2.87-96.2017

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor Liquefied Petroleum Gas (LPG) berupa pelet heterokontak dengan lapisan pertama pelet adalah 100% mol CuO dan lapisan kedua pelet adalah CuO yang dicampur 10% mol, 20% mol, 30% mol, 40% mol dan 50% mol TiO2. Tahap pembuatan sensor LPG terdiri atas pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 500oC selama 4 jam, penggerusan, kompaksi, dan sintering pada temperatur 700oC selama 4 jam.  Sensor LPG diuji pada temperatur ruang (27oC) dengan melihat karakteristik arus dan tegangan (I-V), nilai sensitivitas, nilai konduktivitas dan karakterisasi  XRD. Karakteristik I-V menunjukkan perubahan terbesar terjadi pada sampel CuO/CuO(20% mol TiO2). Nilai sensitivitas tertinggi dimiliki sampel CuO/CuO(20% mol TiO2) sebesar 11,94 pada tegangan 10 volt, dan merupakan sampel yang paling bagus digunakan sebagai sensor gas LPG. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel CuO/CuO(10% mol TiO2) dengan nilai konduktivitas di udara sebesar 6,60557x10-5 Ω-1m-1 dan nilai konduktivitas di LPG 25,80712x10-5 Ω-1m-1. Kata kunci : heterokontak, sensor LPG, CuO/CuO(TiO2), karakterisasi I-V, sensitivitas, konduktivitas.
Karakterisasi Bahan Perisai Radiasi Neutron Ultra High Molecular Weight Polyethyene Dengan Filler Gd2O3 Menggunakan Teknik Radiografi Neutron Zarvianti, Enny; Fitriyani, Dian; Elvaswer, Elvaswer; Bery, Winda Surya; Rivai, Abu Khalid; Mardiyanto, Mardiyanto; G.S, Sulistioso
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2017): Published in March 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (109.949 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.1.1-6.2017

Abstract

Radiasi merupakan pancaran energi melalui suatu materi atau ruang dalam bentuk energi, panas, partikel atau gelombang yang dapat diserap oleh bahan lain. Beberapa radiasi dapat mengionisasi bahan yang dilaluinya salah satunya radiasi neutron karena memiliki daya tembus yang tinggi sehingga sangat diperlukan perisai radiasi. Adapun kriteria dari perisai radiasi neutron harus memiliki kandungan hidrogen yang tinggi, memiliki nilai tampang lintang yang baik dan tidak bersifat korosi. Bahan UHMWPE (Ultra High Molecular Weight Polyethyene) memiliki kandungan hidrogen yang tinggi dan tidak mudah korosi dan bahan Gadolinium oxide (Gd2O3) sangat baik menyerap neutron karena mempunyai tampang lintang serapan neutron yang tinggi. Berdasarkan hal tersebut maka dibuat komposit UHMWPE-Gd2O3 dengan tujuan dapat meningkatkan nilai serapan neutron sehingga dalam aplikasinya bisa lebih efektif untuk memperlambat bahkan menahan radiasi neutron. Telah dilakukan karakterisasi bahan perisai radiasi neutron yang dibuat sendiri dengan teknik radiografi neutron. Bahan perisai radiasi dibuat dengan bahan utama UHMWPE dan penambahan filler Gadolinium Oxide (Gd2O3) dengan kompoisisi 70% : 30% massa menggunakan metode blending dan kompaksi. Bahan dibuat dengan ketebalan yang bervariasi dari 0,5 cm hingga 2 cm. Hasil karakterisasi XRD menunjukkan tidak terbentuk senyawa kimia antara kedua bahan dan karakterisasi menggunakan SEM terlihat hasil distribusi unsur yang terkandung dalam filler Gd2O3 merata pada bahan dasar polimer. Pengujian serapan neutron menggunakan teknik radiografi neutron dengan metode film. Dengan penambahan variasi ketebalan meningkatkan daya serap bahan dari 58,78% menjadi 67,89% dan nilai koefisien atenuasi diperoleh sebesar 1,025.Kata kunci: perisai radiasi, UHMWPE,Gd2O3, radiografi neutron, daya serap dan koefisien  atenuasi.
Karakterisasi I-V Semikonduktor Heterokontak CuO/ZnO(TiO2) Sebagai Sensor Gas Hidrogen Mardiah, Mardiah; Elvaswer, Elvaswer
Jurnal Ilmu Fisika Vol 9, No 1 (2017): Published in March 2017
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (127.614 KB) | DOI: 10.25077/jif.9.1.7-14.2017

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet heterokontak dengan lapisan pertama pelet adalah 100% mol CuO dan lapisan kedua pelet adalah ZnO yang didoping 2% mol, 4% mol, 6% mol, 8% mol dan 10% mol TiO2. Tahap pembuatan sensor hidrogen terdiri atas pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 500 oC selama 4 jam, penggerusan, kompaksi, dan sintering pada temperatur 600 oC selama 4 jam. Sensor hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan melihat karakteristik arus dan tegangan (I-V), nilai sensitivitas, nilai konduktivitas, waktu respon dan karakterisasi XRD. Karakteristik I-V menunjukkan perubahan terbesar terjadi pada sampel CuO/ZnO(4% mol TiO2). Nilai sensitivitas tertinggi dimiliki sampel CuO/ZnO(4% mol TiO2) sebesar 14,42 pada tegangan 30 volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel CuO/ZnO(4% mol TiO2) dengan nilai konduktivitas di udara 2,14x10-5 /Ωm dan nilai konduktivitas pada lingkungan hidrogen adalah 2,76x10-5 /Ωm. Waktu respon sampel CuO/ZnO (4% mol TiO2) adalah 48 detik. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal sampel ZnO + 4% mol TiO2 lebih besar daripada sampel ZnO murni. Campuran 96% mol ZnO + 4% mol TiO2 telah terbentuk senyawa baru yaitu Zn2TiO4. Kata kunci : heterokontak, karakterisasi I-V, sensitivitas, sensor hidrogen, waktu respon
Karakterisasi Arus-Tegangan Sensor Gas Hidrogen dari Bahan Semikonduktor Heterokontak SnO2/TiO2 (Na2CO3) Yulita Yulita; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 4 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (260.841 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.4.386-392.2018

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet heterokontak antara 100% mol SnO2 dengan TiO2 didoping dengan 0% mol, 2% mol, 4% mol, 6% mol, 8% mol, dan 10% mol Na2CO3. Proses pembuatan sensor gas hidrogen diawali dengan pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 500°C selama 4 jam, penggerusan, kompaksi, dan sintering pada temperatur 700°C selama 4 jam dengan menggunakan metode dalam keadaan padat. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan pengukuran karakteristik I-V, nilai sensitivitas, konduktivitas, selektivitas, waktu respon, dan karakterisasi XRD. Berdasarkan pengukuran karakteristik I-V menunjukkan bahwa bahan dengan komposisi SnO2/TiO2 (2% mol Na2CO3) memiliki sensitivitas tertinggi yaitu 5pada tegangan operasional 6 Volt. Nilai selektivitas tertinggi terdapat pada bahan dengan komposisi SnO2/TiO2 (2% mol Na2CO3) yaitu 3,5 pada tegangan operasional 18 V. Nilai konduktivitas tertinggi terdapat pada bahan dengan komposisiSnO2/TiO2 (2% mol Na2CO3)  yaitu 6,01 x 10-3 / Ωm pada lingkungan hidrogen. Waktu respon  bahan dengan komposisi SnO2/TiO2 (2% mol Na2CO3) pada gas hidrogen yaitu 39 sekon dan untuk gas oksigen yaitu 42 sekon pada tegangan operasional 6 V. Hasil XRD menunjukkan bahwa bahan dengan komposisi SnO2/TiO2 didoping dengan Na2CO3 mempunyai ukuran kristal antara 113,131 nm- 141,615 nm. Campuran TiO2 didoping Na2CO3 telah terbentuk senyawa baru yaitu Na4TiO4.Kata kunci : sensor, gas hidrogen, heterokontak, sensitivitas, waktu respon
PENGUJIAN KOEFISIEN ABSORBSI DARI MATERIAL AKUSTIK SERAT ALAM LIMBAH AMPAS TEMPE UNTUK PENGENDALI KEBISINGAN Irene Wijaya; Elvaswer -
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 2: April 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.695 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.2.%p.2015

Abstract

ABSTRAKPenelitian untuk menentukan koefisien absorbsi bunyi menggunakan metode tabung pada komposit berbahan dasar serat alam limbah ampas tempe dan matriks lem PVAc telah dilakukan. Sampel material komposit dibuat dari massa serat dan matriks yang berbeda-beda. Range frekuensi yang digunakan pada penelitian ini yaitu  500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien absorpsi bunyi terendah pada frekuensi 2000 Hz yakni 0,419 dimiliki oleh sampel dengan komposisi serat 32,5 g dan matriks 27,5 g. Koefisien absorbsi tertinggi diperoleh pada frekuensi 1000 Hz yakni 0,96 dengan komposisi serat 40 g dan matriks     20 g. Serat limbah ampas tempe ini sangat cocok digunakan pada ruangan audio karena memiliki koefisien absorbsi yang cukup tinggi pada frekuensi 1000 Hz. Koefisien absorbsi meningkat jika jumlah serat ditambah.Kata kunci : absorbsi, serat alam, matriks, metode tabung, frekuensiABSTRACTResearch to determine the sound absorption coefficient with tube method of composite from fermented soybean  waste natural fiber with PVAC glue matrix has been done. Inside that composite material has been given various fiber mass and matrix for every sample. Range of frequency used in this research are 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz and 8000 Hz. The results of this research showed that the lowest sound absorbtion coefficient at 2000 Hz frequency thai is 0.419 with fiber composition of 32.5 g and matrix of 27.5 g. The highest sound absorbtion coefficient obtained at 1000 Hz frequency that is 0.96 with fiber composition of the highest sound absorbtion coefficient obtained at 1000 Hz frequency that is 0.96 with fiber composition of 40 g and matrix of 20g. This fiber is compatible and recomeended to be used at audio room. Because it has higher absorbtion coefficient at 1000 Hz frequency. Absorbtion coefficient will rise up if more fiber added into.Keywords : absorbtion, natural fiber, matrix, tube method, frequency 
Karakterisasi Koefisien Absorbsi Bunyi dan Impedansi Akustik Dari Sekam Padi Muhammad Defrizal; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 10 No 3 (2021)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (728.028 KB) | DOI: 10.25077/jfu.10.3.351-356.2021

Abstract

Penelitian ini menentukan koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik dari panel sekam padi menggunakan metode tabung impedansi.  Sampel panel akustik divariasikan densitasnya dari 0,4 g/cm3; 0,5 g/cm3; 0,6 g/cm3 dan 0,7 g/cm3.  Pengukuran dilakukan pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai koefisien absorbsi bunyi paling tinggi adalah 0,99 pada frekuensi 4000 Hz untuk densitas 0,4 g/cm3.  Secara teori nilai ini terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh anomali dimana terdapat celah dipinggiran sampel dengan tabung. Nilai tertinggi yang sesuai adalah 0,86 dengan densitas 0,5 g/cm3 pada frekuensi 2000 Hz.  Nilai impedansi akustik tertinggi 1,84 dyne.s/cm5 pada frekuensi 4000 Hz dengan densitas 0,5 g/cm3. This study determined the sound absorption coefficient and acoustic impedance of the rice husk panels using the impedance tube method. The density of acoustic panel samples varied from 0,4 g/cm3; 0,5 g/cm3; 0,6 g/cm3 and 0,7 g/cm3. Measurements were made at a frequency of 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz and 8000 Hz. The results showed that the highest sound absorption coefficient was 0,99 at a frequency of 4000 Hz for a density of 0,4 g/cm3.  In theory this value is too high, this is due to anomaly where there is a gap between the sample and the tube. The highest suitable value is 0,86 with a density of 0,5 g/cm3 at a frequency of 2000 Hz. The highest acoustic impedance value is 1,84 dyne.s/cm5 at a frequency of 4000 Hz with a density of 0,5 g/cm3    Penelitian ini menentukan koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik dari panel sekam padi menggunakan metode tabung impedansi.  Sampel panel akustik divariasikan densitasnya dari 0,4 g/cm3; 0,5 g/cm3; 0,6 g/cm3 dan 0,7 g/cm3.  Pengukuran dilakukan pada frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz.  Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai koefisien absorbsi bunyi paling tinggi adalah 0,99 pada frekuensi 4000 Hz untuk densitas 0,4 g/cm3.  Secara teori nilai ini terlalu tinggi, hal ini disebabkan oleh anomali dimana terdapat celah dipinggiran sampel dengan tabung. Nilai tertinggi yang sesuai adalah 0,86 dengan densitas 0,5 g/cm3 pada frekuensi 2000 Hz.  Nilai impedansi akustik tertinggi 1,84 dyne.s/cm5 pada frekuensi 4000 Hz dengan densitas 0,5 g/cm3.
Koefisien Absorbsi Bunyi dan Impedansi Akustik dari Ampas Singkong (Manihot esculenta) dengan Menggunakan Metode Tabung Yulia Rezita; Elvaswer Elvaswer; Rahmat Rasyid
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 2 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.982 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.2.146-150.2019

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik dari material ampas singkong dengan matriks lem PVC dengan menggunakan metode tabung. Sampel material akustik yang dibuat dari ampas singkong dengan variasi ketebalan 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm dan 10 mm. Pengukuran koefisien absorbs bunyi pada sampel menggunakan frekuensi 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz dan 2500 Hz. Hasil penelitian ini menunjukkan nilai koefisien absorbsi bunyi tertinggi adalah 0,98 pada frekuensi 1500 Hz dengan ketebalan 10 mm dan nilai terendah adalah 0,64 pada frekuensi 2500 Hz dengan ketebalan 2 mm. Nilai impedansi akustik tertinggi adalah 2,78 pada frekuensi 1500 Hz dengan ketebalan 10 mm dan nilai terendah adalah 1,20 pada frekuensi 2500 Hz dengan ketebalan 2 mm. Dengan demikian ampas singkong potensial digunakan sebagai bahan penyerap bunyi berdasarkan ISO 11654 suatu material dapat dijadikan peredam suara jika material tersebut memiliki koefisien absorbsi bunyi minimum 0,15.Kata kunci: ampas singkong, frekuensi, impedansi akustik, koefisien absorbsi bunyi, metode tabung
Karakteristik Sensor Gas Hidrogen dari Bahan Komposit TiO2 dan CeO2 Arva Yogi; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.781 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.1.84-90.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet dengan bahan TiO2-CeO2. Pelet sensor gas hidrogen dibuat sebanyak lima sampel dengan variasi komposisi yang berbeda. Proses pembuatan sensor gas hidrogen diawali dengan pencampuran bahan menggunakan metode reaksi dalam keadaan padat. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan melihat karakteristik I-V, nilai sensitivitas, nilai konduktivitas, waktu respon, dan karakterisasi XRD. Berdasarkan pengukuran karakteristik I-V bahwa sampel 30% mol TiO2+70% mol CeO2 memiliki sensitivitas tertinggi. Sensitivitas didapat yaitu 13,5 pada tegangan 3 Volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel 30% mol TiO2+70% mol CeO2 yaitu 136,020 Ω-1.m-1 pada lingkungan hidrogen. Waktu respon sampel 30% mol TiO2+70% mol CeO2 pada tegangan 3 Volt adalah 45 sekon. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal 30% mol TiO2+70% mol CeO2 yaitu 91,95 nm, lebih kecil dibandingkan dengan bahan TiO2 murni yaitu 118,23 nm dan CeO2 murni yaitu 127,056 nm.Kata kunci: sensor gas hidrogen, TiO2-CeO2, konduktivitas, sensitivitas, waktu respon
Karakteristik Sensor Gas Hidrogen dari Bahan Semikonduktor TiO2 (Titanium Dioxide) Didoping Na2CO3 (Natrium Carbonat) Sri Ramadhani; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 7 No 1 (2018)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (251.55 KB) | DOI: 10.25077/jfu.7.1.56-62.2018

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet dari bahan semikonduktor TiO2-Na2CO3. Pelet sensor gas hidrogen dibuat sebanyak enam sampel dengan variasi komposisi yang berbeda. Tahap pembuatan sensor gas hidrogen terdiri atas pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 500 oC selama 4 jam, penggerusan, kompaksi, dan sintering pada temperatur 700 oC selama 4 jam. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan melihat karakteristik I-V, nilai sensitivitas, nilai konduktivitas, waktu respon, dan karakterisasi XRD. Berdasarkan pengukuran karakteristik I-V, sampel dengan variasi mol  98% mol TiO2 + 2% mol Na2CO3 merupakan sampel dengan hasil terbaik karena memiliki nilai sensitivitas tertinggi. Sensitivitas yang didapat yaitu 3,18 pada tegangan 6 volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel 98% mol TiO2 + 2% mol Na2CO3 yaitu 1,30 x 10-3/Ωm pada lingkungan hidrogen. Waktu respon sampel 98% mol TiO2 + 2% mol Na2CO3 pada tegangan 6 volt adalah 57 sekon. Hasil XRD menunjukkaan ukuran kristal 98% mol TiO2 + 2% mol Na2CO3 lebih besar dibandingkan dengan TiO2 murni.Kata kunci: sensor gas hidrogen, TiO2-Na2CO3, sensitivitas, konduktivitas, waktu respon
Co-Authors Abu Khalid Rivai Abu Khalid Rivai Ade Oktavia Adella Kusmala Dewi Afdhal Muttaqin Arif Budiman Arlindo Rizal Arlindo Rizal, Arlindo Arva Yogi Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Ayu Afifah Al-Farzaq Azri Risandi Bery, Winda Surya Dahyunir Dahlan Dedi Mardiansyah Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dwi Pujiastuti Dwi Pujiastuti Dwi Puryanti El Basthoh Enny Zarvianti Enny Zavianti Essy Puspa Zelvia Fajri Ridhola Fajri Ridhola, Fajri Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Frastica Deswardani Harma Dwi Putri Harmadi Harmadi Harmadi Harmadi Hendri , Hudya Fitra Hasmin Ikhsan, Khairatul Ilham Afriesta Bahar Ilham Perdana Imam Taufik Imam Taufiq Imam Taufiq Ingka Amelia Iqbal Ramadhan Iqbal Ramadhan Irene Wijaya Iswandi Iswandi Khairatul Ikhsan Mardaleni Mardaleni Mardiah Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Melia Rosa Meqorry Yusfi Mohammad Ali Shafii Mora Mora Mora Mora Mora Muhammad Arif Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Kahfi Muhammad Nikon Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Naela Amalia Zulfa Naela Amalia Zulfa Nesfi Addina Nova Fitriani Nurul Hafifah Nurul Hasanah Palmasi Syahputra Paradita Ramli Prima Ade MD Rahmad Rasyid Rahmad Rasyid Rahmat Rasyid Rahmat Rasyid Ramacos Fardela Ramli, Paradita Rani Delvihardini Ratna Sari Dewi Reni Oktavia Reza Hamdani Rozi Riwanda Sinta Maiyeni Solly Aryza Sonya Yuliantika Sonya Yuliantika Sonya Yuliantika, Sonya Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Ramadhani Sulistioso G.S Sulistioso G.S, Sulistioso Sulistioso Giat Sukaryo Sulistioso Giat Sukaryo, Sulistioso Giat Tika Wulan Dari Titit Puspita Sari Trengginas Eka Putra Sutantyo Usna, Sri Rahayu Alfitri Veithzal Rivai Zainal Vivi Wijaya Vonny Febrita Vonny Febrita, Vonny Wahyuni Putri Wildian Wildian Winda Surya Bery Ya Putri Yulda Risma Yulia Fitri Yulia Rezita Yulita Yulita Yusratul Aziza Zahwa Khairunisa Zarvianti, Enny Zavianti, Enny Zelvia, Essy Puspa Zulfi Zulfi Zulfi Zulfikri Syafnur