Claim Missing Document
Check
Articles

Karakterisasi Sensor Liquefied Petroleum Gas (LPG) Dari Bahan Komposit SnO2-ZnO Mardaleni Mardaleni; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 1 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (501.929 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.1.125-133.2020

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas LPG berbentuk pelet dari bahan komposit SnO2 dengan ZnO. Pelet sensor gas LPG dibuat dengan komposisi yang berbeda dengan perbandingan SnO2 dan ZnO yaitu 90%:10% mol, 70%:30% mol, 50%:50% mol, 30%:70% mol, 10%:90% mol, 100% mol SnO2, dan 100% mol ZnO. Pembuatan sensor gas LPG diawali dengan pencampuran bahan, kalsinasi pada suhu 500 oC selama 4 jam, penggerusan, kompaksi dan sintering pada suhu 700 oC selama 4 jam dengan menggunakan reaksi dalam keadaan padat. Sensor gas LPG diuji pada suhu ruang untuk mendapatkan karakteristik I-V, menghitung nilai sensitivitas, selektivitas, konduktivitas, waktu respon dan karakterisasi XRD. Berdasarkan pengukuran karakteristik I-V, sensitivitas tertinggi pada sampel 30% mol SnO2 + 70 % mol ZnO yaitu 4,74 pada tegangan 24 Volt. Nilai selektivitas tertinggi terdapat pada sampel 50% mol SnO2 + 50% mol ZnO yaitu 2,31 pada tegangan 24 volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel 30% mol SnO2 + 70 % mol ZnO yaitu 12,32 x 10-4/Ω.m pada lingkungan LPG. Waktu respon sampel  30% mol SnO2 + 70 % mol ZnO yaitu 48 s pada tegangan 24 Volt. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal 30% mol SnO2 + 70% mol ZnO yaitu 53,20 nm lebih kecil dibandingkan dengan 100% ZnO dan 100% SnO2 yaitu 54,48 nm dan 53,21 nm. Characterization of LPG gas sensor in the form of pellets made of SnO2 and ZnO composite was perfomed. LPG sensor pellets were made with a different composition with the ratio of SnO2 and ZnO are 90%:10% mol, 70%:30% mol, 50%:50% mol, 30%:70% mol, 10%:90% mol, 100% mol SnO2, dan 100% mol ZnO. The making of LPG gas sensors begins with mixing of material, calcining at 500 oC for 4 hours, grinding, compacting and sintering at 700 oC for 4 hours using solid state reaction method. LPG gas sensors was tested at room temperature by measuring the characteristics I-V, calculating sensitivity, selectivity, conductivity, response time and morphology. The highest sensitivity was obtained the sample 30% mol SnO2 + 70% mol ZnO is 4.74 at a voltage of 24 volts. The highest selectivity was obtained the sample 50% mol SnO2 + 50% mol ZnO is 2.31 at a voltage of 24 Volts. The highest conductivity value was given a sample of 30% mol SnO2 + 70% mol ZnO is 12.32 x 10-4 / Ω.m in the LPG environment. The response time of the sample is 30% mol of SnO2 + 70% mol of ZnO which is 48 s at a voltage of 24 Volts. The XRD results that the crystallite size of 30% mol SnO2 + 70% ZnO is 53.20 nm smaller than 100% ZnO and 100% SnO2 is 54.48 nm and 53.21 nm.
Karakterisasi Arus-Tegangan Sensor Gas Hidrogen dari Bahan Komposit TiO2-SrCO3 Hudya Fitra Hasmin; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 8 No 1 (2019)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (400.943 KB) | DOI: 10.25077/jfu.8.1.26-33.2019

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet dengan bahan komposit TiO2-SrCO3. Pelet sensor gas hidrogen dibuat dengan komposisi yang berbeda untuk setiap sampel. Proses pembuatan sensor gas hidrogen diawali dengan pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 500°C selama 4 jam, penggerusan, kompaksi dan sintering pada temperatur 700°C selama 4 jam dengan mengunakan metode reaksi dalam keadaan padat. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan pengukuran karakteristik I-V, nilai sensitivitas, selektivitas, konduktivitas, waktu respon, dan karakterisasi XRD. Berdasarkan pengukuran karakteristik I-V diperoleh bahwa bahan dengan komposisi 70% mol TiO2 + 30% mol SrCO3 memiliki sensitivitas dan selektivitas tertinggi. Nilai sensitivitas yang diperoleh yaitu 4,4 pada tegangan 24 volt, sedangkan nilai selektivitas yaitu 3,26 pada tegangan 24 volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki bahan dengan komposisi 70% mol TiO2 + 30% mol SrCO3 yaitu 8.44 x 10-4/Ωm pada lingkungan hidrogen. Waktu respon bahan dengan komposisi 70% mol TiO2 + 30% mol SrCO3 terhadap gas hidrogen adalah 43 s dan waktu respon terhadap gas oksigen adalah 49 s pada tegangan 24 volt. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal 100% TiO2 yaitu 149,01 nm, ukuran kristal 100% SrCO3 yaitu 127,128 nm, dan ukuran kristal 70% TiO2 + 30% SrCO3 adalah 159, 315 nm. Campuran TiO2 didoping SrCO3 telah terbentuk senyawa baru yaitu Sr2(TiO4). Kata kunci: sensor, TiO2-SrCO3, gas hidrogen, sensitivitas, waktu respon
MATERIAL AKUSTIK SERAT PELEPAH PISANG (MUSA ACUMINAX BALBASIANA CALLA) SEBAGAI PENGENDALI POLUSI BUNYI Adella Kusmala Dewi; Elvaswer -
Jurnal Fisika Unand Vol 4 No 1: Januari 2015
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.396 KB) | DOI: 10.25077/jfu.4.1.%p.2015

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan penelitian mengenai penyerapan gelombang bunyi oleh peredam suaraberbahan dasar material penyusun serat pelepah pisang dan lem PVAc menggunakan tabung impedansi. Material uji dibuat dengan komposisi matriks:fiber yang berbeda yaitu sampel 1 dengan komposisi 65%:35%, sampel 2 dengan komposisi 67,5%:32,5%, sampel 3 dengan komposisi 70%:30%, sampel 4 dengan komposisi 72,5%:27,5%, dan sampel 5 dengan kompisisi 75%:25%. Massa total serat pelepah pisang dengan lem PVAc adalah 50 gr. Range frekuensi yang digunakan adalah 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz, 8000 Hz. Hasil penelitian menunjukkan bahwa serat pelepah pisang memenuhi persyaratan untuk peredam suara menurut doelle (1993) yaitu 0,30. Kecuali pada sampel 5 pada frekuensi 2000 penyerapan hanya bernilai 0,21 hal ini karena komposisi pada sampel 5 tidak ideal dimana matriks lebih banyak dari serat yang menyebabkan bunyi tidak diserap dengan baik. Nilai impedansi akustik berkisar antara 0,4497 : 0,9562. Sedangkan nilai densitas dipengaruhi oleh massa dan ketebalan.Kata kunci:Serat, lem PVAc, frekuensi, matriks, impedansi akustik, densitas.Abstract The research on absorption of sound waves by a silencer made from banana fiber constituent materials and glues PVAC has been conducted by using impedance tube. Material tests were made with different matrix-fibers compositions, namely sample 1 with  composition of 65% :35%, sample 2 with composition of 67.5%:32.5%,  sample 3 with composition of 70% :30%, sample 4 with composition of 72.5%:27.5%, and sample 5 with composition of 75% :25%. Total mass of banana fiber with glue PVAc is 50 gr. Frequency range is 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz, 8000 Hz. The results showed that the banana fiber meets the requirements for silencers which is according to doelle (1993) is 0.30. Except for the sample 5, at  Frequency 2000 Hz the absorption only 0.21 because the composition of sample 5 is not ideal where composition of matrix is more than fibers that cause the sound is not absorbed properly. Acoustic impedance values ranged from 0.4497 : 0.9562. While the value is affected by the mass density and thickness.Keywords:fiber, PVAc, frequency, matrix, acoustic impedance, density
Optimasi Koefisien Absorpsi dan Impedansi Akustik Komposit Berbahan Dasar Serat Lumut (Moss) dengan Metode Tabung Yulda Risma; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 9 No 2 (2020)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (701.792 KB) | DOI: 10.25077/jfu.9.2.196-201.2020

Abstract

Telah dilakukan penelitian untuk menentukan nilai koefisien absorpsi dan impedansi akustik menggunakan metode tabung pada komposit berbahan dasar serat lumut (Moss) dengan matriks resin epoksi. Perlakuan yang diberikan terhadap material akustik yaitu desain permukaan yang berbeda pada setiap sampelnya. Desain yang diberikan berupa permukaan tanpa alur, permukaan berlubang, permukaan alur garis, permukaan alur horizontal dan vertikal serta permukaan alur belah ketupat. Variasi frekuensi yang yang digunakan pada penelitian ini adalah 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz dan 2500 Hz. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien absorpsi bunyi tertinggi terdapat pada desain permukaan alur belah ketupat yaitu 0,82 pada frekuensi 1000 Hz. Nilai impedansi akustik tertinggi terdapat pada desain permukaan berlubang yaitu 1,27 kg/m2s pada frekuensi 1000 Hz. Dengan demikian berdasarkan nilai koefisien absorpsi bunyi dan impedansi akustik maka serat lumut potensial digunakan sebagai material peredam bunyi. Research has been conducted to determine the value of the absorption coefficient and acoustic impedance using the tube method on moss-based composites (Moss) with epoxy resin matrix. The treatment given to the acoustic material is a different surface design in each sample. The design provided is in the form of a surface without grooves, perforated surfaces, surface grooves, horizontal and vertical grooves and rhombic grooves. Variaty frequency used in this study is 500 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz and 2500 Hz. The results of this study indicate that the highest sound absorption coefficient is found in the surface design of the rhombic groove which is 0.82 at a frequency of 1000 Hz. The highest acoustic impedance value is found in the hollow surface design which is 1.27 kg/m2s at a frequency of 1000 Hz. Thus, based on the value of sound absorption coefficient and acoustic impedance, the moss fiber has the potential to be used as a sound dampening material.
Karakterisasi Semikonduktor TiO2 (ZnO) Sebagai Sensor Liquefied Petroleum Gas (LPG) Frastica Deswardani; Elvaswer -
Jurnal Fisika Unand Vol 2 No 4: Oktober 2013
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.173 KB) | DOI: 10.25077/jfu.2.4.%p.2013

Abstract

Telah dilakukan sintesis dan karakterisasi sensor liquefied petroleum gas (LPG) berupa pelet dengan bahan utama TiO2 didoping oleh ZnO. Pelet sensor LPG dibuat dengan variasi doping ZnO 0%, 2%, 4%, 6%, 8%, dan 10% terhadap bahan utama TiO2. Proses pembuatan material sensor LPG terdiri dari beberapa langkah yaitu pencampuran bahan, kalsinasi pada temperatur 800ºC selama 4 jam, penggerusan, kompaksi, dan sintering pada temperatur 900ºC selama 4 jam. Sensor LPG diuji pada temperatur ruang (30ºC) dengan melihat karakteristik I-V, nilai sensitivitas, dan nilai konduktivitas. Karakteristik I-V menunjukkan perubahan terbesar terjadi pada sampel TiO2+10% ZnO. Nilai sensitivitas tertinggi dimiliki sampel TiO2+10% ZnO sebesar 10,00 pada tegangan 21 Volt. Nilai konduktivitas tertinggi yaitu 1,8157 Ω-1m-1 pada sampel tanpa doping, lebih tinggi dibandingkan konduktivitas tertinggi sampel yang diberi doping yaitu 0,1045 Ω-1m-1.
Karakterisasi I-V Semikonduktor CuO Didoping TiO2 sebagai Sensor Gas Hidrogen Sinta Maiyeni; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 3 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.79 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.3.263-269.2017

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet dengan bahan utama CuO yang didoping dengan TiO2. Pelet sensor gas hidrogen dibuat dengan variasi doping TiO2 0%, 2%, 4%, 6%, 8% dan 10% terhadap bahan utama CuO. Sensor gas hidrogen dibuat dengan metode reaksi keadaan padat. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan melihat karakteristik I-V, sensitivitas, konduktivitas, waktu respon, dan kristalinitas. Karakteristik I-V menunjukkan bahwa sampel dengan doping TiO2 sebanyak 6% mol memiliki sensitivitas tertinggi yaitu 2,80 pada tegangan operasional 9 Volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel CuO doping 6% mol TiO2 yaitu 19,65 x 10-5/Ωm pada lingkungan hidrogen. Waktu respon, konduktivitas dan ukuran kristal dari sampel yang memiliki sensitivitas tertinggi akan diukur. Waktu respon sampel CuO didoping 6% mol TiO2 adalah 42 s pada tegangan 9 Volt. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal CuO didoping 6% mol TiO2 yaitu 143,40 nm lebih besar dibandingkan dengan bahan CuO tanpa doping yaitu 128,21. Sensor gas hidrogen telah mampu membedakan kondisi di lingkungan hidrogen dengan kondisi di lingkungan udara, dengan sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang singkat. Sensor yang paling optimal digunakan adalahCuO didoping 6% mol TiO2. Kata kunci : sensor gas hidrogen, CuO, TiO2, sensitivitas, konduktivitas, waktu respon
PENGARUH JUMLAH CELAH PERMUKAAN BAHAN KAYU LAPIS (PLYWOOD) TERHADAP KOEFISIEN ABSORPSI BUNYI DAN IMPEDANSI AKUSTIK Ade Oktavia; Elvaswer -
Jurnal Fisika Unand Vol 3 No 3: Juli 2014
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (203.734 KB) | DOI: 10.25077/jfu.3.3.135-139.2014

Abstract

ABSTRAKTelah dilakukan pengukuran koefisien absorpsi bunyi dan impedansi akustik pada material kayu lapis menggunakan metode tabung. Perlakuan pada material kayu lapis tanpa celah dan 25 celah rentang frekuensi yang digunakan yaitu  500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien absorpsi bunyi tanpa celah yaitu 0,90 sedangkan kayu lapis dengan 25 celah terjadi peningkatan nilai koefisien absorpsi bunyi menjadi 0,98 pada frekuensi 4000 Hz. Nilai impedansi akustik yang diperoleh pada kayu lapis tanpa celah dengan frekuensi 4000 Hz yaitu 1,1015 kg/m2s sedangkan kayu lapis dengan 25 celah yaitu 1,1067 kg/m2s.Kata kunci : koefisien absorpsi bunyi, impedansi akustik, kayu lapis, frekuensi, metode tabungAbstractThe research to determine absorption coefficient of sound and acoustic impedance by using tube method for plywood material has been done. There are two of plywood are used, 25 slots and no slot with frequency range at 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz and 8000 Hz. The results show that the absorption coefficient of sound at plywood with no slot is 0.90 and at plywood with 25 slots have increase to 0.98 in frequency 4000 Hz. Acoustic impedance in frequency 4000 Hz  at plywood with no slot is 1.1015 kg/m2s and 1.1067 kg/m2s at plywood with 25 slots.Keywords : sound absorption coefficient,  acoustic impedance, plywood, frequency, tube method
Karakteristik Arus-Tegangan Semikonduktor Copper Oxide Didoping dengan Zinc Oxide Sebagai Sensor Gas Hidrogen Zulfikri Syafnur; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 2 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (553.38 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.2.176-182.2017

Abstract

Telah dilakukan karakterisasi sensor gas hidrogen berupa pelet dengan bahan utama CuO yang didoping dengan ZnO. Pelet dibuat dengan variasi konsentrasi doping ZnO. Sensor gas hidrogen dibuat dengan menggunakan metode reaksi dalam keadaan padat. Sensor gas hidrogen diuji pada temperatur ruang dengan melihat karakteristik I-V, sensitivitas, konduktivitas, waktu respon, dan kristalinitas. Karakteristik I-V menunjukkan bahwa sampel dengan doping ZnO sebanyak 8% mol memiliki sensitivitas tertinggi yaitu 4,59 pada tegangan kerja 21 Volt. Nilai konduktivitas tertinggi dimiliki sampel CuO doping 2% mol ZnO yaitu 21,91 x 10-5/Ωm pada lingkungan hidrogen. Waktu respon sampel CuO didoping  8% mol ZnO adalah 45 s pada tegangan 21 Volt. Hasil XRD menunjukkan ukuran kristal CuO didoping 8% mol ZnO lebih besar dibandingkan dengan bahan CuO tanpa doping. Sensor gas hidrogen telah mampu membedakan kondisi di lingkungan hidrogen dengan kondisi di lingkungan udara, dengan sensitivitas yang tinggi dan waktu respon yang singkat. Sensor yang paling optimal digunakan adalah CuO didoping 8% mol ZnO.Kata kunci : sensor gas hidrogen, CuO, ZnO, sensitivitas, waktu respon
Pengaruh Ketebalan Panel Akustik dari Limbah Kulit Durian terhadap Koefisien Absorbsi dan Impedansi Akustik Yusratul Aziza; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 11 No 2 (2022)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (756.07 KB) | DOI: 10.25077/jfu.11.2.208-213.2022

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh ketebalan panel akustik dari limbah kulit durian terhadap koefisien absorbsi dan impedansi akustik. Metode yang digunakan yaitu metode tabung impedansi pada komposit berbahan dasar serat limbah kulit durian dengan tepung kanji. Sampel material akustik yang terbuat dari serat limbah kulit durian dengan variasi ketebalan yang berbeda-beda yaitu 2 mm, 4 mm, 6 mm, 8 mm dan 10 mm. Frekuensi bunyi yang digunakan pada penelitian ini adalah 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, 4000 Hz dan 8000 Hz. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai koefisien absorbsi bunyi tertinggi pada sampel dengan ketebalan 10 mm dengan frekuensi 2000 Hz yaitu 0,96 dan nilai koefisien absorbsi terendah pada frekuensi 500 Hz yaitu 0,71 dengan ketebalan sampel 2 mm. Nilai impedansi akustik tertinggi terjadi pada frekuensi 2000 Hz yaitu 1,61 dyne.s/cm5 dengan ketebalan sampel 10 mm. Berdasarkan nilai koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik maka serat limbah kulit durian berpotensi digunakan sebagai bahan penyerap bunyi.
Koefisien Absorbsi Bunyi dan Impedansi Akustik dari Panel Serat Kulit Jeruk dengan Menggunakan Metode Tabung Azri Risandi; Elvaswer Elvaswer
Jurnal Fisika Unand Vol 6 No 4 (2017)
Publisher : Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.435 KB) | DOI: 10.25077/jfu.6.4.331-335.2017

Abstract

Penelitian ini menentukan koefisien absorbsi bunyi dan impedansi akustik dari panel serat kulit jeruk menggunakan metode tabung. Sampel panel akustik divariasikan ketebalannya dari 0,2 cm, 0,4 cm, 0,6 cm,0,8 cm dan 1 cm. Pengukuran dilakukan pada frekuensi dari 800 Hz, 1000 Hz, 1500 Hz, 2000 Hz dan 2500 Hz. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai koefisien absorbsi bunyi paling tinggi adalah 0,99 pada frekuensi 1500 Hz untuk ketebalan 1 cm. Nilai impedansi akustik tertinggi 5,03 pada frekuensi 1500 Hz dengan ketebalan 1 cm.Kata kunci : koefisien absorbsi bunyi, impedansi akustik, serat kulit jeruk, metode tabung
Co-Authors Abu Khalid Rivai Abu Khalid Rivai Ade Oktavia Adella Kusmala Dewi Afdhal Muttaqin Arif Budiman Arlindo Rizal Arlindo Rizal, Arlindo Arva Yogi Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Astuti Ayu Afifah Al-Farzaq Azri Risandi Bery, Winda Surya Dahyunir Dahlan Dedi Mardiansyah Dian Fitriyani Dian Fitriyani Dwi Pujiastuti Dwi Pujiastuti Dwi Puryanti El Basthoh Enny Zarvianti Enny Zavianti Essy Puspa Zelvia Fajri Ridhola Fajri Ridhola, Fajri Feriska Handayani Irka, Feriska Handayani Frastica Deswardani Harma Dwi Putri Harmadi Harmadi Harmadi Harmadi Hendri , Hudya Fitra Hasmin Ikhsan, Khairatul Ilham Afriesta Bahar Ilham Perdana Imam Taufik Imam Taufiq Imam Taufiq Ingka Amelia Iqbal Ramadhan Iqbal Ramadhan Irene Wijaya Iswandi Iswandi Khairatul Ikhsan Mardaleni Mardaleni Mardiah Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Mardiyanto Marzuki Marzuki Marzuki Marzuki Melia Rosa Meqorry Yusfi Mohammad Ali Shafii Mora Mora Mora Mora Mora Muhammad Arif Muhammad Arif Muhammad Kahfi Muhammad Kahfi Muhammad Nikon Muldarisnur, Mulda Mutya Vonnisa Naela Amalia Zulfa Naela Amalia Zulfa Nesfi Addina Nova Fitriani Nurul Hafifah Nurul Hasanah Palmasi Syahputra Paradita Ramli Prima Ade MD Rahmad Rasyid Rahmad Rasyid Rahmat Rasyid Rahmat Rasyid Ramacos Fardela Ramli, Paradita Rani Delvihardini Ratna Sari Dewi Reni Oktavia Reza Hamdani Rozi Riwanda Sinta Maiyeni Solly Aryza Sonya Yuliantika Sonya Yuliantika Sonya Yuliantika, Sonya Sri Handani Sri Oktamuliani Sri Ramadhani Sulistioso G.S Sulistioso G.S, Sulistioso Sulistioso Giat Sukaryo Sulistioso Giat Sukaryo, Sulistioso Giat Tika Wulan Dari Titit Puspita Sari Trengginas Eka Putra Sutantyo Usna, Sri Rahayu Alfitri Veithzal Rivai Zainal Vivi Wijaya Vonny Febrita Vonny Febrita, Vonny Wahyuni Putri Wildian Wildian Winda Surya Bery Ya Putri Yulda Risma Yulia Fitri Yulia Rezita Yulita Yulita Yusratul Aziza Zahwa Khairunisa Zarvianti, Enny Zavianti, Enny Zelvia, Essy Puspa Zulfi Zulfi Zulfi Zulfikri Syafnur