Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA MINYAK JELENG OLEH KWT NINE SERU DI DESA LANTAN Sri Mulyawati; Baiq Rika Ayu Febrilia
JURNAL AGRIBISNIS Vol. 12 No. 2 (2023): Jurnal Agribisnis Volume 12 No 2 Tahun 2023
Publisher : Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32520/agribisnis.v12i2.2766

Abstract

Komoditi kelapa merupakan komoditi yang mudah dijumpai di pulau Lombok. Beberapa pelaku usaha mengolah buah kelapa menjadi minyak kelapa atau minyak jeleng. Salah satunya adalah Kelompok Wanita Tani Nine Seru yang telah memproduksi minyak jeleng selama lebih dari 5 tahun. Meski telah cukup lama memproduksi minyak jeleng, belum diketahui apakah usaha tersebut mengalami keuntungan atau kerugian sehingga dapat dikatakan layak atau tidak untuk terus dijalankan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pendapatan dan kelayakan usaha minyak jeleng KWT Nine Seru di Desa Lantan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan data kuantitatif. Rumus yang digunakan adalah rumus TR-TC untuk mengetahui jumlah pendapatan, dan rumus R/C ratio untuk mengetahui rasio kelayakan usaha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa usaha minyak jeleng KWT Nine Seru memperoleh pendapatan sebesar Rp 219.167,- dalam satu kali produksi. Hasil analisis kelayakan menunjukan nilai R/C ratio sebesar 1,37 yang artinya usaha tersebut mengalami keuntungan dan layak untuk diteruskan. Coconut is a commodity that is easily found on the island of Lombok. Some businesses process coconut fruit into coconut oil, or jeleng oil. One of them is the Nine Seru Women Farmers Group, which has been producing jeleng oil for more than five years. Although it has been producing jeleng oil for a long time, it is not yet known whether the business has experienced profits or losses so that it can be said to be feasible or not to continue running. The purpose of this study is to analyze the income and feasibility of KWT Nine Seru's jeleng oil business in Lantan Village. This research is descriptive research using quantitative data. The formulas used are the TR-TC formula to determine the amount of income, and the R/C ratio formula to determine the business feasibility ratio. The results showed that KWT Nine Seru's jeleng oil business earned an income of Rp 219.167 in one production. The results of the feasibility analysis showed an R/C ratio value of 1,37, which means that the business is profitable and feasible to continue.
Pengabdian Masyarakat Melalui Pendampingan Eksplorasi Potensi dan Masalah di Desa Wisata Tetebatu Kecamatan Sikur Lombok Timur Siska Ita Selvia; Idiatul Fitri Danasari; Ni Made Wirastika Sari; Baiq Rika Ayu Febrilia; Sri Mulyawati
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i1.178

Abstract

Desa Tetebatu sebagai salah satu desa wisata yang mendapatkan banyak perhatian dari berbagai pihak saat mengikuti ajang penjurian Best Village Tourism di tingkat internasional, ternyata masih memiliki banyak keterbatasan dalam menjaga keberlanjutan pengembangan desa wisata. Hal tersebut dikarenakan manajemen pengelolaan Desa Wisata Tetebatu yang kurang optimal, belum terencana dengan baik, potensi dan masalah yang belum tergali optimal, sehingga kunjungan wisatawan pun masih minim. Sektor wisata di Desa Tetebatu ini belum bisa menjadi sektor basis yang dapat membuka lapangan pekerjaan dan memberikan pendapatan layak bagi masyarakat desa. Untuk itu, tim pendamping dari Fakultas Pertanian, Universitas Mataram melakukan pendampingan kepada masyarakat dalam melakukan eksplorasi terhadap potensi dan masalah yang ada di Desa Wisata Tetebatu, sehingga masyarakat akan lebih menyadari terkait potensi yang dimiliki dan dapat menemukan solusi bersama akan masalah dan kendala yang dihadapi. Hasil dari eksplorasi potensi dan masalah di Desa Tetebatu, masyarakat menyadari akan banyaknya potensi-potensi mulai dari potensi alam maupun budaya yang ada di desa mereka. Selain itu, masyarakat sadar dan tahu akar permasalahan dari banyak kendala yang dihadapi selama ini. Tim pengabdi dan masyarakat terlibat diskusi aktif untuk mencari konsep atau strategi pengembangan yang sesuai dikembangkan berdasarkan potensi dan peluang yang ada. Selanjutnya masyarakat secara aktif memberikan pendapat dan menawarkan beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk menjawab permasalahan dan kendala yang selama ini menghambat berkembangnya desa wisata.
Sosialisasi Strategi Membangun Merek Produk Telur Asin di Desa Bagik Polak Kabupaten Lombok Barat Sri Mulyawati; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti; Anna Apriana Hidayanti; Eka Nurminda Dewi Mandalika; Siska Ita Selvia
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3106

Abstract

Keberadaan merek merupakan suatu hal yang penting untuk diperhatikan bagi pemasar. Merek merupakan cerminan nilai produk yang dapat dipersepsikan oleh pelanggan. Selain sebagai sebuah identitas, merek juga bermanfaat sebagai jaminan kepercayaan konsumen atas produk tersebut. Namun tidak semua produk yang beredar di pasar memiliki merek, salah satunya adalah produk telur asin hasil produksi warga Desa Bagik Polak. Telur asin tersebut belum memiliki merek karena keterbatasan pengetahuan pelaku usaha terkait urgensi membangun sebuah merek hingga pembentukan sebuah merek yang relevan.  Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah untuk memberikan sosialisasi strategi membangun merek produk telur asin di Desa Bagik Polak Kabupaten Lombok Barat. Sasaran kegiatan pengabdian adalah warga Desa Bagik Polak yang aktif memproduksi telur asin. Metode pelaksanaan kegiatan pengabdian diawali dengan observasi awal, penentuan ide dan solusi, implementasi kegiatan sosialisasi dan pendampingan, serta evaluasi. Sebanyak 20 orang peserta telah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan pengabdian dengan aktif dan antusias. Hasil pengabdian menunjukkan bahwa masyarakat telah mampu memahami pentingnya membangun sebuah merek dan strategi untuk menciptakan merek yang sesuai dengan produk yang dimiliki.
Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Petani Melalui Penerapan Sistem Integrasi Tanaman Pangan Dan Ternak Kambing Di Desa Paok Pampang Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur M. Yusuf; Muhammad Nursan; Lalu Sukardi; Fadli Fadli; Anna Apriana Hidayanti; Anwar Anwar; Eka Numinda Dewi Mandalika; Aeko Fria Utama FR; Rifani Nur Sindy Setiawan; Sri Mulyawati; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i2.4804

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan  masyarakat petani melalui pengembangan integrasi tanaman pangan dan ternak kambing. Metode pendekatan yang digunakan, yaitu teknik pengembangan masyarakat yang menekankan pembelajaran orang dewasa dengan melibatkan 10 orang anggota kelompok tani  sasaran. Secara umum pelaksanaan kegiatan pengabdian berlangsung dengan sukses dan lancar serta dapat dapat diterima dengan baik oleh kelompok tani sasaran. Selain itu, kegiatan pengabdian ini juga mampu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta terutama  yang berkaitan dengan:  (a) Aspek teknik, aspek sosial ekonomi dan lainnya  dari usaha integrasi tanaman pangan dan ternak kambing; (b) Teknik  pembuatan pupuk organik dari kotoran kambing dan aplikasi pupuk tersebut terhadap tanaman padi dan cabai; (c)  kemampuan manajemen kelompok dalam  upaya memanfaatkan potensi yang ada;  dan (3) Kegiatan pengabdian ini ikut mendorong semakin intensifnya komunikasi timbal balik antara perguruan tinggi dengan kelompok petani di Desa Paok Pampang Kecamatan Sukamulia, Kabupaten Lombok Timur.
Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan PIRT Hasil Produk Olahan Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Suranadi Rifani Nur Sindy Setiawan; Anna Apriana Hidayanti; Sri Mulyawati; Eka Nurminda Dewi Mandalika; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti; Muhammad Nursan; Wirajaya Kusuma
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v4i4.6804

Abstract

Izin PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) adalah salah satu bentuk legalitas usaha yang perlu dimiliki oleh kelompok industri rumahan. Beberapa home industry yang ada di Suranadi sudah memiliki izin PIRT yang didapatkan dari Dinas Koperasi saat membuka usahanya. Namun, saat PIRT sudah kadaluarsa mereka tidak memiliki pengetahuan untuk memperpanjang ataupun membuat PIRT baru. Begitu pula dengan KWT Melati saat diadakan kunjungan, mereka mengungkapkan bahwa kendala yang sedang dihadapi adalah beberapa produk izin PIRT nya sudah kadaluarsa. Sehingga, kegiatan ini bertujuan untuk memberi Sosialisasi serta Pelatihan Pembuatan PIRT Hasil Produk Olahan KWT Melati. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri tahap Persiapan, Sosialisasi dan Pelatihan, serta Evaluasi. Tahap persiapan berupa survey lokasi serta diskusi tentang potensi dan kendala yang dimiliki oleh KWT Melati. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi kepada para anggota KWT Melati yang bertujuan untuk memberi pengetahuan tentang pentingnya izin PIRT dan pelatihan cara pembuatan PIRT. Tahap ketiga yaitu Evaluasi yang dilakukan untuk melihat respon dan pemahaman peserta terhadap materi yang telah diberikan. Beberapa hasil dari kegiatan ini adalah : (1) Meningkatkan pemahaman peserta tentang prosedur pembuatan, berkas kelengkapan, kebermanfaatan, serta Pengajuan dan Pembuatan PIRT. (2) Pihak KWT Melati berharap terdapat kegiatan pendampingan pembuatan PIRT sebagai keberlanjutan dari kegiatan Pengabdian ini.
Sosialisasi Dan Pelatihan Laporan Keuangan Produk Dodol Buah Pada Kwt Melati Di Desa Suranadi Anna Apriana Hidayanti; Rifani Nur Sindy Setiawan; Sri Mulyawati; Eka Nurminda Dewi Mandalika; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8545

Abstract

Kegiatan membuat dodol buah banyak dilakukan oleh kelompok tani Wanita. Hal ini dilakukan sebagai sarana untuk menyalurkan kemampuan sekaligus upaya peningkatan ekonomi keluarga. Kelompok Wanita Tani di Kecamatan Narmada tersebar di seluruh desa. salah satunya adalah adalah KWT Melati meski sudah memproduksi dodol dari tahun 2014 hingga saat ini di Desa Suranadi, mitra tidak mempunyai pembukuan mengenai laporan keuangan. Hal ini menyebabkan mitra hanya memperkirakan jumlah untung-rugi yang diperoleh dan harga produksi. Untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mitra dalam pembuatan laporan keuangan, sehingga perlunya memberikan pelatihan dan pendampingan pembuatan laporan keuangan yang baik. Pelatihan dimulai dengan introduksi aspek-aspek apa saja yang termasuk dalam pengelompokan biaya dan penerimaDilanjutkan dengan pelatihan penulisan laporan keuangan berdasarkan aliran pembiayaan selatiga bulan terakhir. Selanjutnya mitra dapat menulis dan menghitung sendiri laporan keuangan berdasarkan contoh pelatihan yang diberikan
Pendampingan Pembuatan SPP-IRT Hasil Produk Olahan Kelompok Wanita Tani Melati di Desa Suranadi Rifani Nur Sindy Setiawan; Anna Apriana Hidayanti; Sri Mulyawati; Eka Nurminda Dewi Mandalika; Ni Made Nike Zeamita Widiyanti
BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 5 No. 2 (2024)
Publisher : Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/jb.v5i2.8680

Abstract

Desa Suranadi cukup dikenal oleh wisatawan Nusantara dengan produk olahan kulinernya. Pada desa tersebut terdapat beberapa Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah (UMKM) yang memproduksi produk olahan buah. Hal tersebut menunjukkan antusiasme masyarakat untuk kegiatan berwirausaha yang tinggi. UMKM merupakan salah satu pilar penopang perekonomian nasional dan kekuatan ekonomi suatu daerah. Salah satu dokumen legalitas usaha yang perlu dimiliki oleh pelaku UMKM adalah izin SPP-IRT. Dengan adanya SPP-IRT menunjukkan bahwa suatu badan usaha tersebut telah legal dan sah secara hukum dalam proses kegiatan usahanya. Kelompok Wanita Tani (KWT) Melati adalah salah satu UMKM yang terdapat di Desa Suranadi.  Selama menjalankan usahanya KWT Melati pernah memiliki izin SPP-IRT untuk produk dodol buah. SPP-IRT itu didapatkan oleh KWT Melati dengan bantuan Dinas Koperasi saat awal usahanya dimulai. Namun saat survey awal yang dilakukan oleh tim pengabdian Universitas Mataram (UNRAM), pihak KWT Melati menyatakan bahwa SPP-IRT yang dimilikinya telah kadaluarsa dan belum diperpanjang. Oleh karena itu, tim pengabdian UNRAM bertujuan untuk memberi pendampingan pembuatan SPP-IRT untuk hasil olahan KWT Melati. Dari kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai jual produk, kepercayaan, serta minat beli konsumen.
Pendampingan Peningkatan Kualitas Rasa Produk Keripik Jamur Tiram KWT Keselet Karya Baiq Rika Ayu Febrilia; Sri Mulyawati; Idiatul Fitri Danasari; Dudi Septiadi; I Gusti Lanang Parta Tanaya; Abdullah Usman; Salman Murod Maulana
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3752

Abstract

Pengabdian awal mengenai pengolahan keripik jamur tiram telah dilakukan, namun komposisi bahan dalam membuat keripik jamur pada resep sebelumnya cukup sederhana dan hanya mengandalkan kombinasi dari beberapa tepung. Hal ini mendorong Kelompok Wanita Tani (KWT) Keselet Karya merasa perlu melakukan peningkatan rasa dari keripik jamur tiram. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk mendampingi KWT Keselet Karya dalam meningkatkan kualitas rasa keripik jamur tiram melalui penerapan resep alternatif keripik jamur tiram. Dalam pelaksanaannya, tim menggunakan metode partisipatif interaktif dan membagi kegiatan ke dalam tiga tahapan, yaitu tahap persiapan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian berlangsung dengan baik dan selama pelaksanaannya tidak ditemukan kendala yang cukup berarti. Tim telah melaksanakan pendampingan kepada peserta sesuai dengan tahapan-tahapan yang telah direncanakan. Dalam rangka peningkatan rasa, KWT Keselet Karya telah diberikan resep baru yang fokus pada campuran bumbu halus dengan jamur tiram sebelum ditaburi tepung. Peserta didampingi oleh tim juga telah mendemonstrasikan langkah-langkah membuat keripik jamur dengan alternatif resep tersebut.
Penerapan Sistem Pemasaran E-commerce pada Produk Olahan Pangan KWT Nine Seru di Desa Lantan Sri Mulyawati; Halil Halil; Efendy Efendy; F. X. Edy Fernandez; Sharfina Nabilah; Jumani Jumani
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 3 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi Mei- Agustus
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i3.3831

Abstract

Perkembangan sistem pemasaran saat ini telah memasuki era digitalisasi, dimana transaksi dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja dengan metode pembayaran cashless. E-commerce adalah salah satu bentuk pemasaran digital yang dapat digunakan oleh pelaku usaha untuk menawarkan produknya secara online. Namun tidak semua pelaku usaha mampu menggunakan e-commerce karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan. Kelompok Wanita Tani Nine Seru adalah salah satu contoh pelaku usaha mikro yang membutuhkan pendampingan penerapan e-commerce. Beberapa jenis olahan pangan yang diproduksi telah memiliki izin PIRT, tetapi mereka belum mampu meningkatkan pangsa pasar karena keterbatasan teknologi. Oleh karena itu, tujuan dari kegiatan pengabdian ini adalah mendampingi KWT Nine Seru menerapkan sistem pemasaran e-commerce, melalui beberapa metode pelaksanaan yaitu, sosialisasi, pendampingan, dan evaluasi.  Hasil dari kegiatan pengabdian menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan peserta tentang e-commerce dan prosedur pembuatannya. Sebagai luaran pengabdian, KWT Nine Seru telah memiliki akun Shopee Seller yang telah aktif dan dapat digunakan.
Sosialisasi Peran dan Fungsi BUMDES dalam Upaya Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Potensi Desa Wisata Tetebatu Idiatul Fitri Danasari; Sri Mulyawati; Siska Ita Selvia; Ni Made Wirastika Sari; Baiq Rika Ayu Febrilia
Sasambo: Jurnal Abdimas (Journal of Community Service) Vol. 5 No. 2 (2023): Mei
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/sasambo.v5i2.1164

Abstract

Peningkatan Pendapatan Asli Desa (PADesa) merupakan salah satu isu yang menjadi perhatian karena lambatnya pergerakan perekonomian di pedesaan. Kendala yang dihadapi tidak lain adalah kurangnya kemampuan masyarakat dan pemerintah desa dalam mengelola dan memanfaatkan potensi dan sumberdaya yang dimiliki. BUMDesa merupakan salah satu lembaga yang diharapkan dan diberikan wewenang dalam mengelola dan memanfaatkan sumberdaya dan potensi yang dimiliki oleh desa dalam bentuk beberapa jenis usaha yang nantinya dapat meningkatkan PADesa. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk mensosialisasikan peran dan fungsi BUMDesa dalam mengelola dan memanfaatkan aset dan potensi desa dalam meningkatkan aktivitas perekonomian masyarakat desa khususnya Desa Wisata Tetebatu di Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan dihadiri sebanyak 20 peserta yang terdiri dari perwakilan pelaku UMKM, kelompok sadar wisata, kelompok tani dan ternak, pengrajin (handcraft), anggota BUMDesa, dan pemerintah desa. Pengabdian dilaksanakan melalui beberapa kegiatan seperti observasi lokasi dan mitra, Focus Group Discussion, sosialisasi, dan evaluasi. Setelah dilaksanakannya sosialisasi, masyarakat desa memiliki kesadaran dan pemahaman akan pentingnya BUMDes dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, masyarakat desa juga menunjukkan antusias yang positif dan berinisiatif memulai kembali kegiatan perekonomian berbasis kolaboratif dan berkelanjutan dengan memanfaatkan sumberdaya dan potensi desa yang dimiliki. Socialization Of The Role And Function Of “Bumdes” In Efforts To Improve The Community's Economy Through The Potential Of The Tetebatu Tourism Village Increasing Village Original Income (PADesa) is one of the issues that is of concern because of the slow movement of the economy in rural areas. The obstacle faced is none other than the lack of ability of the community and village government to manage and utilize the potential and resources they have. BUMDesa is one of the institutions that is expected and given authority to manage and utilize the resources and potential possessed by the village in the form of several types of businesses which can later increase PADesa. The purpose of this service is to socialize the role and function of BUMDesa in managing and utilizing village assets and potential in increasing the economic activities of village communities, especially Tetebatu Tourism Village in Sikur District, West Lombok Regency. The activity was attended by twenty people consist of representatives of MSME actors, tourism awareness groups, farmer and livestock groups, craftsmen (handcraft), BUMDesa members, and village government. Community service is carried out through several activities such as location and partner observations, Focus Group Discussions, outreach and discussions. After the socialization was carried out, the village community had awareness and understanding of the importance of BUMDes in improving the economy and community welfare. In addition, the village community also showed positive enthusiasm and took the initiative to restart collaborative and sustainable-based economic activities by utilizing the village's resources and potential