Meta Indah Fitriani
Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura

Published : 32 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

DAYA TARIK WISATA KAWASAN TUGU KHATULISTIWA KOTA PONTIANAK Alhazmi, Muhammad Ghaza; Hernovianty, Firsta Rekayasa; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 1 (2025): JeLAST Edisi Februari 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i1.87792

Abstract

Tugu Khatulistiwa Pontianak merupakan monumen yang menandai titik di mana garis khatulistiwa membelah bumi menjadi dua bagian sama besar, yaitu belahan bumi utara dan selatan, sebagai ikon unik pariwisata yang menandai garis khatulistiwa yang menawarkan daya tarik geografis khas dan fenomena alam menarik, seperti peristiwa kulminasi. Dengan meningkatkan promosi dan memperbaiki akses, potensi wisata Tugu Khatulistiwa yang sangat besar dapat terealisasi, menarik minat wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai daya tarik wisata Tugu Khatulitiwa, baik itu alam, budaya, sejarah, atau kegiatan khusus yang dapat menarik minat wisatawan. Pendekatan kualitatif digunakan dalam penelitian ini dengan teknik pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan observasi   lapangan melalui unsur atraksi, amenitas, dan aksesibilitas. Hasil observasi menunjukkan bahwa unsur atraksi, amenitas, dan aksesibilitas secara keseluruhan berada dalam kategori baik, meskipun terdapat beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Tugu Khatulistiwa memiliki potensi sebagai   pariwisata yang menarik, dengan nilai sejarah dan budaya yang kaya. Penambahan fasilitas seperti area istirahat, pusat informasi, dan kegiatan interaktif dapat secara signifikan meningkatkan pengalaman wisatawan.
ANALISIS TINGKAT KENYAMANAN TAMAN KOTA TANJUNGPURA BERDASARKAN PERSEPSI PENGUNJUNG DI KAWASAN PERKOTAAN KETAPANG Nazhari, Muhammad Akmal; Septianti, Anthy; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.98006

Abstract

Taman Kota Tanjungpura merupakan salah satu Ruang Terbuka Hijau Publik (RTHP) yang terdapat di Kabupaten Ketapang. Secara keseluruhan fungsi Taman Kota Tanjungpura sudah terpenuhi meliputi fungsi ekologis, fungsi sosial budaya, fungsi ekonomi, serta fungsi estetika. Namun terdapat beberapa masalah yang mengganggu fungsi taman tersebut yang secara tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas sebuah taman kota melalui tingkat kenyamanan taman yang dirasakan oleh pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis bagaimana tingkat kenyamanan Taman Kota Tanjungpura sebagai Ruang Terbuka Hijau Publik berdasarkan persepsi pengunjung Taman Kota Tanjungpura di Kecamatan Delta Pawan, Kabupaten Ketapang dilihat dari kondisi eksisting dan sarana prasarana serta tingkat kenyamanan taman berdasarkan persepsi pengunjung. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif dengan analisis deskriptif dan skoring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beberapa fasilitas taman mengalami kerusakan seperti area bermain anak, WC, dan lampu taman serta ketidaksesuaian dengan standar Permen ATR/KBPN No. 14 Tahun 2022. Skor tingkat kenyamanan Taman Kota Tanjungpura berdasarkan persepsi pengunjung memiliki nilai akhir yang berjumlah 58,31 nilai tersebut menunjukan hasil kategori "Nyaman". Hasil penilaian yang ada sebanding dengan kondisi eksisting Taman Kota Tanjungpura. Terdapat 2 variabel dengan perolehan kategori "Sangat Nyaman" yaitu pada variabel sirkulasi dan aroma/bau- bauan. Sedangkan 6 variabel lainnya yaitu, iklim dan kekuatan alam, kebisingan, bentuk, keamanan, kebersihan, dan keindahan memporeleh kategori "Nyaman". Meski secara umum nyaman, perbaikan sarana berteduh dan lampu taman diperlukan untuk mengoptimalkan fungsi sosial-budaya dan estetika taman serta meningkatkan kenyamanan pengunjung.
IDENTIFIKASI KONDISI EKSISTING KAWASAN TAMAN BUNGUR SEBAGAI DASAR PENATAAN RUANG TERBUKA HIJAU DI KOTA SINTANG Putri, Gabriella Sintia Amesti; Nurhidayati, Ely; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.99590

Abstract

Ruang terbuka hijau (RTH) memiliki peran strategis dalam mewujudkan kota yang berwawasan ekologi serta mendukung kualitas lingkungan perkotaan. Taman Bungur merupakan salah satu ruang terbuka di Kabupaten Sintang yang berfungsi sebagai taman kota, RTH, dan kawasan tepian sungai. Namun, kondisi eksisting taman ini belum sepenuhnya mendukung fungsi ideal sebagai ruang publik yang aman, nyaman, dan berkelanjutan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang penataan kawasan Taman Bungur dengan mengidentifikasi kondisi eksisting sebagai dasar perencanaan. Metode yang digu vnakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik analisis deskriptif, serta pengumpulan data primer melalui observasi lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa taman mengalami kerusakan fasilitas, penataan ruang yang kurang optimal, serta minimnya pengelolaan dan pemeliharaan. Kondisi tersebut berdampak pada menurunnya kenyamanan pengunjung dan berkurangnya fungsi ekologis taman. Oleh karena itu, diperlukan strategi penataan ulang berbasis kebutuhan masyarakat dan prinsip keberlanjutan, agar Taman Bungur dapat berperan secara maksimal sebagai RTH yang mendukung kesejahteraan lingkungan dan sosial di wilayah perkotaan Kabupaten Sintang.
IDENTIFIKASI KESESUAIAN LAHAN PERMUKIMAN DI KECAMATANlSUNGAI RAYA KABUPATEN KUBU RAYA Wijaya, Muhammad Fathul Robby Cakra; Wulandari, Agustiah; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.64101

Abstract

Kecamatan Sungai Raya merupakan wilayah dengan jumlah penduduk terbanyak dibandingkan kecamatan lainnya di KabupatenlKubu Raya. Berbatasan langsung dengan ibukota provinsi Kalimantan Barat, membuat Kecamatan Sungai Raya memiliki potensi untuk dipilih sebagai lokasi bermukim bagi masyarakat yang memiliki keinginan untuk bekerja di Kota Pontianak. Melihat pada RTRW KabupatenlKubu Raya tahun 2016 "“ 2036, Kecamatan Sungai Raya diperuntukan sebagai kawasan permukiman, sebagai salah satu kecamatan dengan ditujukan untuk pengembangan kawasan transmigrasi. Adanya penunjukan sebagai pengembangan kawasan transmigrasi, maka akan memiliki potensi terjadinya peningkatan penduduk sehingga berdampak pada kebutuhan lahan dengan fungsi permukiman. Maka dari itu, diperlukan identifikasi terhadap permasalahan penggunaan lahan. Tujuan Penelitian adalah mengidentifikasi kesesuaian lahan permukiman. Pendekatan kuantitatif digunakan melalui teknik analisis overlay. Sementara variabel kesesuaian lahan permukiman adalah kemiringan lereng, jenis tanah, curah hujan, rawan banjir, dan rawan kebakaran hutan dan lahan. Hasil penelitian adalah lahan permukiman memiliki karakteristik yang berbeda-beda, terbagi atas permukiman transmigrasi, permukiman yang berbatasan langsung dengan Kota Pontianak, dan permukiman tepian sungai.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN AKIBAT PENGARUH PARKIR PADA BADAN JALAN (ON-STREET PARKING) DI JALAN KERAMAT, KABUPATEN SAMBAS Putri, Maydea; Fitriani, Meta Indah; Kadarini, S.Nurlaily
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.96493

Abstract

Jalan Keramat memiliki arus lalu lintas yang tinggi disebabkan penggunaan lahan seperti permukiman, dan perdagangan dan jasa, serta memiliki kondisi hambatan samping yang sangat tinggi dikarenakan adanya parkir di badan jalan dan terdapat aktivitas "Pasar Tumpah" yang dapat mengurangi lebar efektif jalur lalu lintas. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis kinerja ruas Jalan Keramat akibat pengaruh on-street parking dengan menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif. Data yang diperoleh yaitu data geometrik jalan, volume lalu lintas, kecepatan, dan hambatan samping. Perhitungan yang digunakan mengacu pada Pedoman Kapasitas Jalan Indonesia (PKJI) 2023. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, kinerja jalan pada ruas Jalan Keramat dengan on-street parking pada akhir pekan tepatnya pada jam pasar sampai pada level E, dimana nilai Derajat Kejenuhan sebesar 0,90. Sedangkan kinerja jalan pada ruas Jalan Keramat dengan on-street parking pada hari kerja sampai pada level D, dimana nilai Derajat Kejenuhan sebesar 0,80. Strategi peningkatan kinerja jalan yaitu dengan penertiban "Pasar Tumpah", penataan off-street parking mobil, serta penguatan peran juru parkir.
Dampak Fisik Pembangunan Jembatan Landak II di Kota Pontianak Apriani, Veronica Windhi; Pratiwi, Nana Novita; Fitriani, Meta Indah; Nurhidayati, Ely
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.64022

Abstract

Jembatan Landak adalah jembatan penyatu antara Pontianak Utara dan Pontianak Timur menuju pusat Kota Pontianakdan sebaliknya. Penambahan Jembatan Landak II juga akan mempengaruhi dampak penggunaan Jembatan Landak Iyang merupakan satu-satunya jembatan sebelum adanya Jembatan Landak II sehingga dapat mengetahui perbedaandari penambahan Jembatan tersebut. Tujuan penelitian untuk mengetahui dampak pembangunan Jembatan Landak 2dari aspek Fisik, yaitu perubahan guna lahan dan kemacetan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif karenasumber penelitian ini didominasi oleh sumber primer dari masyarakat yang merasakan dampak langsung daripembangunan Jembatan Landak II. Aspek fisik pembangunan didominasi oleh dampak positif, yaitu berkurangnyakemacetan dan perubahan tata guna lahan. Mengurangi kemacetan dapat memudahkan mobilisasi pergerakan barangdan orang, mempersingkat waktu tempuh sehingga dapat mempercepat aktivitas masyarakat dan aktivitas yangberkaitan dengan transportasi. Dampak positif dari aspek fisik juga berupa perubahan penggunaan lahan yangdisebabkan oleh pengalihan lahan untuk pembangunan Jembatan dan penambahan infrastruktur di sekitar Jembatanserta penambahan bangunan masyarakat yang tentunya mengubah pola spasial kawasan sekitar Jembatan Landak II.Ruas jalan yang paling banyak terdampak adalah di Jalan Sultan Hamid II dan Situt Mahmud.
ANALISIS PERKEMBANGAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR JALAN DI KELURAHAN BANSIR DARAT Zamzani, Tania Putri; Pratiwi, Nana Novita; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 1 (2023): JeLAST Edisi Februari 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i1.61442

Abstract

Pembangunan infrastruktur jalan sebagai salah satu sub sektor infrastruktur yang memiliki fungsi aksesibilitas untuk membuka daerah kurang berkembang dan fungsi mobilitas untuk memacu daerah yang telah berkembang. Pemerintah Kota Pontianak terus melakukan pembangunan infrastruktur jaringan jalan untuk memenuhi kebutuhan kota yang semakin kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perkembangan pembangunan infrastruktur jalan di Kelurahan Bansir Darat. Metodologi penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif. Jumlah segmen jalan pada penelitian ini sebanyak 54 segmen jalan. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yakni peningkatan kualitas jalan, pelebaran jalan, pembangunan jalan baru, dan terbukanya akses jalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa infrastruktur jalan pada lokasi penelitian memiliki kondisi yang baik dengan total panjang jalan sebesar 28.919 m dan lebar jalan sebesar 3,5 m-9 m. Perkembangan pembangunan infrastruktur jalan selama 10 tahun (tahun 2011-tahun 2021) di Kelurahan Bansir Darat terjadi setiap tahun. Pembangunan peningkatan kualitas jalan terjadi pada tahun 2011-2021 dengan total panjang jalan yang ditingkatkan sebesar 33.715,8 m. Pelebaran jalan terjadi pada tahun 2012, 2013, 2014, dan 2016 dengan total panjang jalan yang dilebarkan sebesar 10.160 m. Pembangunan jalan baru terjadi pada tahun 2011, 2013, 2014, 2015, 2016, 2017, dan 2019 dengan total panjang pembangunan jalan baru sebesar 11.458,5 m. Terbukanya akses jalan terjadi pada tahun 2016 dan 2021 dengan panjang jalan sebesar ± 2889 m.
EFEKTIVITAS PEMBANGUNAN DUPLIKASI JEMBATAN KAPUAS 1 DALAM MENGATASI KEMACETAN LALU LINTAS Annastasya, Aulia; Fitriani, Meta Indah; Azwansyah, Heri
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.98994

Abstract

Jembatan Kapuas 1 merupakan jalur transportasi yang menghubungkan Pontianak Selatan dan Pontianak Timur. Seiring pertumbuhan penduduk dan peningkatan volume kendaraan, kemacetan kerap terjadi terutama pada jam sibuk. Mengatasi permasalahan tersebut, Pemerintah Kota Pontianak melakukan pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 dan melakukan penataan lalu lintas di sekitarnya guna mengurai kemacetan. Efektivitas pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 dinilai dengan membandingkan kondisi sebelum dan sesudah pembangunan menggunakan metode PKJI 2023. Data yang dikumpulkan meliputi volume lalu lintas, hambatan samping, dan kecepatan kendaraan. Pengumpulan data dilakukan selama tiga hari, yakni Sabtu, Minggu, dan Senin pada pukul 06.00"“08.00 WIB dan 16.00"“18.00 WIB. Hasil analisis menunjukkan volume kendaraan meningkat dari 7.998,75 SMP/jam menjadi 13.286 SMP/jam, kapasitas jalan meningkat dari 2.290 SMP/jam menjadi 6.392 SMP/jam, dan nilai VCR membaik dari 1,0510 menjadi 0,6934. Dengan demikian, pembangunan Duplikasi Jembatan Kapuas 1 dinilai cukup efektif dalam mengurangi kemacetan. Kata Kunci: Duplikasi jembatan kapuas 1, kemacetan lalu lintas, PKJI 2023.
ANALISIS KETERSEDIAAN INFRASTRUKTUR KABUPATEN SANGGAU DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH Nafisa, Irba; Pratiwi, Nana Novita; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 10, No 4 (2023): JeLAST Edisi Desember 2023
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v10i4.67830

Abstract

Kabupaten Sanggau merupakan satu di antara kabupaten yang memiliki fungsi sebagai Pusat Kegiatan Wilayah dan berperan vital sebagai perbatasan Indonesia-Malaysia. Namun, keberadaan infrastruktur di Kabupaten Sanggau saat ini masih sangat kurang. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis ketersediaan infrastruktur di Kabupaten Sanggau dalam pengembangan wilayah. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan menggunakan standar Keputusan Menteri Kimpraswil 534/KPTS/M/2001 dan SNI 1733-03-2004. Infrastruktur yang dikaji berupa jalan, telekomunikasi, kelistrikan, air bersih, pendidikan dan kesehatan. Hasil penelitian menunjukkan, infrastruktur jalan sudah memenuhi standar panjang jalan minimum dengan jumlah ketersediaan jalan eksisting berlebih dari standar sepanjang 743,447 km. Sementara, infrastruktur telekomunikasi belum memenuhi standar jaringan telepon dengan kebutuhan sesuai standar masih kurang 54.895 sambungan telepon. Infrastruktur kelistrikan sudah memenuhi standar aliran listrik minimum dan berlebih dari standar yaitu 196.544.165 kWh. Begitu juga dengan infrastruktur air bersih sudah mencukupi standar minimum kebutuhan air rumah tangga bahkan berlebih 3.660.280 m ³. Infrastruktur pendidikan masih terdapat fasilitas yang kurang seperti Taman Kanak-kanak sebanyak 326 unit dan Sekolah Menengah Atas 50 unit. Sama halnya dengan infrastruktur kesehatan masih ada yang kurang yaitu fasilitas balai pengobatan warga sebanyak 185 unit dan apotik sebanyak 5 unit. Dibutuhkan peningkatan jumlah unit infrastruktur yang kurang dalam mendukung pengembangan wilayah Kabupaten Sanggau.
ANALISIS PERUBAHAN PENGGUNAAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL MENJADI KOMERSIAL DI KORIDOR JALAN URAY BAWADI KECAMATAN PONTIANAK KOTA Hayat, Zahratul; Pratiwi, Nana Novita; Fitriani, Meta Indah
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 12, No 3 (2025): JeLAST Edisi Agustus 2025
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v12i3.97717

Abstract

Koridor Jalan Uray Bawadi sebagai jalan kolektor sekunder dalam RTRW Kota Pontianak Tahun 2013-2033 memiliki fungsi sebagai perumahan kepadatan sedang-tinggi. Sebagai kawasan strategis, Koridor Jalan Uray Bawadi menunjukkan adanya perkembangan kegiatan komersial di sepanjang jalan. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perubahan pemanfaatan lahan perumahan menjadi komersial di Koridor Jalan Uray Bawadi. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan teknik analisis overlay, dimana digunakan untuk mengetahui perubahan penggunaan pemanfaatan bangunan rumah tinggal yang terjadi di wilayah kajian. Hasil penelitian menunjukkan dari tahun 2016-2024, perkembangan kegiatan komersial naik sebesar 1,49 Ha atau 11,64% dari totalan wilayah kajian dan lahan permukiman berkurang sebesar 1,32 Ha atau 10,27% dari total wilayah kajian. Bangunan yang mengalami perubahan fungsi umumnya beralih dari hunian menjadi usaha kecil seperti warung, toko kelontong, bengkel, atau jasa rumahan lainnya. Perubahan yang terjadi tidak hanya mencakup alih fungsi lahan permukiman menjadi kawasan komersial, tetapi juga mencakup dinamika aktivitas ekonomi, seperti pergantian jenis usaha pada toko-toko dalam kurun waktu tertentu. Hal ini berkontribusi terhadap meningkatnya intensitas aktivitas pada koridor jalan, yang berdampak pada peningkatan keramaian dan kenyamanan hunian sekitar. Kata Kunci: Komersial, Koridor Jalan, Bangunan Rumah, Perubahan Lahan, Pontianak