Claim Missing Document
Check
Articles

Found 37 Documents
Search

Budidaya Jahe Merah Menggunakan Pupuk Bio-Organik Fosfat Di Desa Narmada Kecamatan Narmada Lombok Barat Zaenal Arifin; Lolita Endang Susilowati; Mansur Ma’shum; Bambang Hari Kusumo; Bustan
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 2 No. 2 (2021): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1551.16 KB) | DOI: 10.29303/jsit.v2i2.57

Abstract

Tanaman jahe merah merupakan tanaman rempah dan obat-obatan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi. Hal ini merupakan suatu peluang bagi petani untuk mengembangkan penanaman jahe merah untuk meningkatkan pendapatan keluarga. Hal yang paling penting dalam budidaya organik adalah ketersediaan pupuk organik in situ. Di lokasi sasaran tersedia limbah pertanian dan rumah tangga yang belum dimanfaatkan dan dapat digunakan sebagai bahan baku pupuk bio-organik P. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk: (1) meningkatkan pengetahuan mitra sasaran terkait dengan manfaat pupuk organik dalam budidaya jahe merah (2) memberikan bimbingan teknis pembuatan pupuk bio-organik P yang mengandung pupuk hayati P beragensia bakteri pelarut fosfat toleran kekeringan (3) melakukan pendampingan praktik budidaya jahe merah dalam pot/polybag di pekarangan rumah. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu enam bulan di Desa Narmada Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat. Terhadap mitra sasaran digunakan pendekatan partisipatif, dimana mitra sasaran tidak saja sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek. Bentuk kegiatan pemberdayaan terhadap mitra sasaran adalah: (1) penyuluhan dan (2) pembelajaran langsung melalui kegiatan bimtek pembuatan pupuk bio-organik P dan penanaman jahe merah. Hasil kegiatan ini dievaluasi dari respon positif peserta penyuluhan dengan penguasaan materi penyuluhan yang cukup baik yang dapat dilihat dari meningkatnya keterampilan mitra sasaran dalam pembuatan pupuk bio-organik P yang digunakan sebagai pupuk hayati untuk tanaman jahe merah dalam polybag.
Peningkatan Kompetensi Petani Dalam Pengelolaan Hara Pada Pertanaman Jagung Berbasis Pemupukan Berimbang Di Kabupaten Dompu Lolita Endang Susilowati; Bambang Hari Kusumo
Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR) Vol 1 (2018): Prosiding PKM-CSR Konferensi Nasional Pengabdian kepada Masyarakat dan Corporate Socia
Publisher : Asosiasi Sinergi Pengabdi dan Pemberdaya Indonesia (ASPPI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (403.881 KB)

Abstract

Keterbatasan pengetahuan petani tentang pupuk dan pemupukan tanaman telah menyebabkan petani kurang memahami cara-cara pengelolaan hara tanaman yang efisien dan efektif dalam menopang pertumbuhan tanaman. Karenanya, kegiatan pengabdian dengan tema pengelolaan hara tanaman berbasis pemupukan berimbang perlu dilakukan dengan tujuan untuk (1) memperkaya pemahaman dan pengetahuan petani dalam hal pengelolaan hara tanaman jagung berbasis pemupukan berimbang; (2) mendiseminasikan teknologi pemupukan berimbang yang efektif dan efisien. Kegiatan pengabdian ini meliputi penyuluhan dan demfarm pemupukan berimbang di Desa Mumbu Kecamatan Woja Kabupaten Dompu pada musim tanam MK 1. Sebagai mitra kegiatan yaitu Kelompok Tani Bina Baru Desa Mumbu Kecamatan Woja Kabupaten Dompu dan PPL setempat. Pada kegiatan ini, tim pelaksana pengabdian bertindak sebagai fasilitator, PPL setempat bertugas mendampingi kegiatan demfarm yang dilakukan oleh petani. Metode pendekatan yang digunakan adalah pendekatan partisipatif dengan melibatkan mitra mulai dari awal sampai akhir kegiatan dalam mengambil keputusan. Hasil kegiatan pengabdian menunjukkan bahwa (1) petani dapat menjelaskan pengertian pupuk berimbang dan pegelolaan hara tanaman berbasis pemupukan berimbang; (2) petanin dapat menjelaskan keterkaitan mutu pupuk dan penggunaannya dalam pola pemupukan berimbang menurut kaidah pemupukan yang benar. Melalui kegiatan demfarm petani mempraktekan langsung pola pemupukan berimbang sesuai dengan kaidah pemupukan yang benar. Kegiatan demfarm menyadarkan petani bahwa kegiatan pola pemupukan yang tepat memberikan pengaruh terhadap hasil jagung yang lebih baik dibanding dengan pola pemupukan yang selama ini dilakukan oleh petani. Rerata hasil pipilan jagung dengan cara ditugal mencapai sekitar 12 ton per ha, sedangkan dengan cara disebar hanya mencapai sekitar 9 ton per ha.
Edukasi Pengolahan Limbah Baglog Jamur Tiram Menjadi Pupuk Organik Diperkaya Bakteri Pelarut Fosfat Pada Petani Muda Milenial di Desa Narmada Kabupaten Lombok Barat Lolita Endang Susilowati; Zaenal Arifin; I Putu Silawibawa; R. Sutriono; Mahrup
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 4 (2022): Oktober-Desember 2022
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (522.664 KB) | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i4.2370

Abstract

Permintaan jamur tiram dari waktu ke waktu terus meningkat, akibatnya petani jamur terus berusaha meningkatkan capaian produksi jamur untuk memenuhi kebutuhan. Dibalik keberhasilan usahanya, petani jamur ini berpotensi menghadirkan masalah lingkungan yang bersumber dari timbunan baglog media tanam jamur yang tidak dikelola secara tepat guna. Sementara, limbah baglog tersebut masih menyimpan potensi untuk diolah menjadi produk yang bermanfaat di bidang usaha budidaya tanaman, yaitu sebagai bahan baku pupuk organik. Karena itu, suatu keniscayaan untuk dilakukan alih teknologi pengolahan baglog menjadi pupuk organik berkualitas yang diperkaya dengan konsorsium bakteri pelarut fosfat kepada petani muda milenial pembudidaya komoditas sayuran. Kegiatan alih teknologi ini diawali dengan pengayaan pengetahuan tentang mengolah baglog menjadi produk pupuk organik yang berkualitas. Kemudian dilanjutkan dengan praktek pembuatan pupuk organik diperkaya konsorsium bakteri pelarut fosfat melalui bimbingan teknik pengomposan dipercepat. Hasil yang diperoleh dengan adanya kegiatan edukasi ini adalah para petani milenial menguasai pengetahuan tentang manfaat baglog sebagai bahan baku pupuk organik, teknik pengomposan dipercepat untuk bahan baku pupuk organik yang relatif sulit diurai. Para petani milenial penerima manfaat telah juga menguasai teknik pengomposan dipercepat yang diperkaya dengan konsorsium bakteri pelarut fosfat. Pupuk organik hasil bimbingan teknik telah diuji cobakan oleh petani milenial penerima manfaat. pada budidaya tanaman cabai.
Pelatihan Pembuatan Jaringan Irigasi Tetes PVC dan Penanaman Naga Untuk Peningkatan Ekonomi Lahan Kering di Kecamatan Kayangan Kabupaten Lombok Utara. I Dewa Gede Jaya Negara; Bambang Hari Kusumo; Kisman; Tajidan; Lolita Endang Susilawati; Bambang Budi Santoso; Joko Priyono
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 5 No 3 (2022): Juli - September
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v5i3.2551

Abstract

Adanya pembangunan bak penampung air yang menampung air tanah, ketersdediaan airnya perlu dimanfaatkan untuk mendukung peningkatan ekonomi masyarakat sekitarnya karena lahan yang ada sangat potensial untuk pertanian. Pemakaian air dalam melakukan irigasi yang kurang efisien tentu tidak diharapkan, karena air yang diangkat ke bak air menggunakan memerlukan biaya berupa pembayaran pulsa listrik sehingga perlu diperhitungkan secara ekonomi. Oleh karena itu agar air bak yang tersedia dapat dimanfaatkan secara efisien maka perlu dilakukan pelatihan membuat jaringan irigasi hemat air seperti system tetes pada lahan kering sekitar lokasi bak air dengan tananamnya sebagai percontohan. Dengan upaya ini nantinya masyarakat sekitarnya akan dapat meniru dan membuat lahan-lahan pertanian baru, dalam meningkatkan ekonomi keluarganya masing-masing. Mengetahui potensi sumber air yang ada maka tim Unram ikut berpartisipasi memberikan pelatihan pembuatan jaringan irigasi tetes dengan tanaman naga sebagai percontohannya, yang diperkirakan akan memberikan nilai tambah secara ekonomi jangka panjang. Tanaman yang dipilih untuk ditanam adalah naga, karena tanaman ini mempunyai umur hidup cukup lama jika dibandingkan dengan tanaman hortikultura, tetapi secara ekonomi akan sangat membantu petani lahan kering yang ada . Tujuan pelatihan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat tani sekitar dalam pembuatan irigasi hemat air system tetes dengan pipa pvc dan mempu menggunakannya pada lahan pertanian naga. Pengabdian ini dilakukan oleh Tim Unram dengan tahapan; survey awal dan koodinasi, pelatihan pembuatan petak lahan dan jaringan irigasi tetes pvc, pemasangan ajir dari pohon banten sebagai tempat naga. Selama proses pelatihan , dilakukan diskusi dan tanya jawab, sedangkan evaluasi selain dilakukan pada pelaksanaan tetapi juga akan dilakukan diwaktu-waktu yang akan dating untuk memantau perkembangan usahataninya. Pelatihan ini diikuti secara sungguh-sungguh oleh warga masyarakat di lapangan, dan berhasil memesang jaringan irigasi tetes pipa pvc pada 1 petak lahan dengan tanaman naga. Setelah 1 tahun pelaksanaan pengabdian, tanaman naga telah berbuah dan hasilnya telah dirasakan oleh petani dan sangat membantu ekonomi masyarakat lahan kering setempat. Tim pengabdian sangat bersyukur karena warga telah dapat membangun lahan pertanian percontohan naga dengan irigasi tetes pvc, dan tim pengabdian memberi saran agar pemilik lahan tetap memelihara tananaman tersebut dan dapat menerima masyarakat yang berkunjung dalam mencontoh system irigasi dan pertanian yang dilakukannya. Dengan selesainya kegiatan tim pengabdian berterimakasih kepada semua masyarakat yang telah ikut membantu untuk suksesnya pengabdian ini.
Influence of biochar amendments on the soil quality indicators of sandy loam soils under cassava–peanut cropping sequence in the semi-arid tropics of Northern Lombok, Indonesia Sukartono Sukartono; Bambang Hari Kusumo; Suwardji Suwardji; Arifin Aria Bakti; Mahrup Mahrup; Lolita Endang Susilowati; Fahrudin Fahrudin
SAINS TANAH - Journal of Soil Science and Agroclimatology Vol 19, No 2 (2022): December
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/stjssa.v19i2.65452

Abstract

Low nutrient retention and soil organic matter depletion are the major challenges of the cropping system in the sandy loam soils of Northern Lombok, Indonesia. A field experiment was conducted to evaluate the influence of biochar-based organic amendments on the soil quality of sandy loam soils under cassava (Manihot Esculenta, Crants)–peanut (Arachis Hypogeae L.) cropping sequence. The treatments were as follows: biochar (10 ton ha-1) and rice straw  (3 ton ha-1)  (B1);  biochar  (10 ton ha-1), cattle manure (10 ton ha-1), and rice straw (3 ton ha-1) (B2);  biochar (10 ton ha-1)  and cattle manure (10 ton ha-1) (B3);  biochar (10 ton ha-1) and cattle manure (10 ton ha-1) plus rice straw mulch (3 ton ha-1) applied on surface soils (B4),  and without organic amendments (B0) as control. Results showed that the biochar-based organic amendments significantly improved several soil quality indicators such as SOC, total N, available P, Ca, cation-exchange capacity (CEC), and aggregate stability but had no significant effect on pH, K, and Mg. Improvement in soil quality was strongly indicated by an increase in the growth and yield of cassava and peanuts. Treatments B1, B2, B3, and B4 generally had a comparable effect on soil parameters and tended to improve the growth and yield of cassava and peanuts. Cassava was responsive to treatments B2 (biochar, cattle manure, and rice straw) and B3 (biochar and cattle manure) with its actual yield of 27 tons ha−1, which is a 40% increase compared with that in the control. As a secondary crop growing after cassava, peanuts also exhibited higher yields in all amended plots compared with that in the control. The highest yield was obtained in B2 (1.38 ton ha−1), followed by B4 (1.36 ton ha−1), B1 (1.33 ton ha−1), and B3 (1.25 ton ha−1). In conclusion, the incorporation of biochar, cattle manure, and crop residues (rice straw) into soils is a promising option to maintain soil quality and sustainably produce cassava and peanuts in the sandy loam soils of the semi-arid tropics of Lombok, Indonesia.
The Effectiveness of Bio Activator of Phosphate Solubilizing Bacteria Consortium on Composting Bag-log Waste Incorporated with Cow Dung Lolita Endang Susilowati; Mahrup Mahrup; Zaenal Arifin; R. Sutriono
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 2 (2023): February
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i2.2755

Abstract

Bag-log waste is an organic material that is difficult to decompose. This is due to the bag log's high content of lignin compounds. Therefore, to speed up the composting process, it is necessary to include other organic materials and bio activators. This study aims to analyze the effectiveness of the bio-activator consortium of Phosphate Dissolving Bacteria (KBPF) in composting bag-log waste mixed with cow dung. The experiment consisted of 5 treatments with three replications, namely (T1) bag-log waste, (T2) a mixture of bag-log waste and cow manure with a composition of 1:2 (wt/wt), (T3) a mixture of bag-log waste and cow manure with 2:1 ( wt/wt), (T4) a mixture of bag-log waste and cow manure with a composition of 1:2 (wt/wt) plus KBPF (200 ml) with a density of 108 CFU/ml (T5) a mixture of bag-log waste and cow manure with a composition of 2:1 (wt/wt) plus KBPF (200 ml) with a density of 108 CFU/ml. The experiment was created as - Completely Randomized Design (CRD). The experimental results show that bag-log waste cannot be decomposed fastly without cow dung and bio activators. The treatments of T2, T3, T4 and T5 produced compost with quality not significantly different from one another. Under these treatments, the temperature was controlled in the mesophilic stage, and the composting pH was returned to neutral, while the moisture content and C/N ratio decreased to almost half of their original levels at the end of the composting period. It seems that inoculation of KBPF into the mixture of cow dung and bag-log waste has no role in accelerating the composting process. The mix of Bag-log and cow dung, with a minimal proportion of 2:1 without inoculation KBPF, was the recommended combination in composting bag-log in which the final product (compost) could fulfil its pH (neutral), the threshold of temperature and water content.  The C/N ratio of the treatment was close C/N ratio of mature compost, and total N and total P contents were more than the standard of SNI 19-7030-2004.
The Quality of Compost Made From a mixture of Oyster Mushroom Baglog Waste and Cow Manure with the Addition of Dekomposer of Promi, MA-11, and BPF Muhammad Tirzady Prasetyo; I Gusti Made Kusnarta; Lolita Endang Susilowati; Mahrup
Jurnal Biologi Tropis Vol. 23 No. 2 (2023): April-June
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v23i2.4874

Abstract

:  This study aims to determine the quality of compost of a mixture of Oyster Mushroom Baglog waste and Cow Manure, using Promi (Promoting Microbes), MA-11 (Microba Alfaafa-11), and BPF (Phosphate Solubilizing Bacteria) decomposers. The experiment was arranged in a Completely Randomized Design (CRD), consisting of 4 ( Four) treatments: P0 = Baglog Oyster Mushrooms and Manure with a ratio = 1:2 without decomposers, P1 = Baglog Oyster Mushrooms and Manure with a ratio = 1:2 plus Promi, P2 =Baglog Oyster Mushrooms and manure with a ratio = 1:2 plus MA 11, P3=Baglog Oyster Mushrooms and Manure with a ratio of = 1:2 plus (BPF). Each treatment was repeated three times to obtain 12 experimental units. Parameters measured were: texture, pH, C-organic, N-total, C/N Ratio, Temperature (Temperature), Compost Color, and Compost Odor. The results showed that of the three decomposers used in this study, Promi was better at decomposing compose for two months. Promi is faster in changing the color of the compost to black, faster in reducing the temperature of the compost, has a pH of 6.81, and has the lowest organic C content and total N content of 0.94%. Of the three decomposers used in this study, Promi is better and faster for producing compost from a mixture of baglog and cow manure than the other treatments.
SISTEM INFORMASI QUICK RESPONSE CODE (QR CODE) SEDERHANA UNTUK MENGOPTIMALKAN INVENTARISASI PEMINJAMAN DAN PENGGUNAAN ALAT-ALAT LABORATORIUM DI JURUSAN ILMU TANAH, UNIVERSITAS MATARAM Dori Kusuma Jaya; Lolita Endang Susilowati; Hendra R. Akhdiyat
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 2 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i2.951

Abstract

Digital-based laboratory inventory management has begun to be implemented in various universities today. The Laboratory of Soil Science, University of Mataram needs to apply this method to improve the quality of practicum and research services. The borrowing and use of laboratory equipment by conventional methods make it difficult for laboratory staff to store and secure data properly. This community service aims to optimize the conventional method with a method based on the Quick Response Code (QR Code). The design of the QR Code was carried out online which was then attached to each tool and then tested and socialized to users. This program was carried out for 2 months from August to September 2022. The output of this service is the design of a simple QR Code-based information system that can simplify the process of borrowing tools and make them easier to use. The results of implementing the QR Code show that storing data is more well-organized and safe and also makes it easier for beginner users to use the laboratory equipment with the operational procedure and video tutorials provided.
PENGARUH APLIKASI PUPUK KOMPOS DAN BIOCHAR TERHADAP POPULASI BAKTERI DI RIZOSFER DAN PERTUMBUHAN TANAMAN PADI GOGO (Oryza sativa L.) Mifatun Rahma wati; Lolita Endang Susilowati; Zaenal Arifin
AGROTEKSOS, Jurnal Ilmiah Ilmu Pertanian Vol 33 No 1 (2023): Jurnal Agroteksos April 2023
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agroteksos.v33i1.820

Abstract

This study aims to examine the effect of the application of compost and biochar on the bacterial population in the rhizosphere and the growth of upland rice (Oryza sativa L.). and analysis of chemical and biological properties in the laboratory of chemistry and soil fertility, Faculty of Agriculture, University of Mataram. The soil used in this study had a pH value of 5.0 and available-P had 0.95 ppm, total N was 0.19%, K-exchanged was 0.22 meq/100g. C-organic value is only 1.2% and cation exchange capacity value (17.43 meq/100 g soil). the administration of doses of urea and phonska fertilizers combined with the provision of compost and biochar had an effect on the variables of plant height, number of tillers and leaf width where the P1 treatment gave a significant value compared to the P0 and P2 treatments. Parameters of root weight and stem weight in treatment P1 were more significant than those in treatment P0 and P2. In the variable total microorganisms with the number of bacterial colonies, phosphate solubilizing bacterial colonies and phosphate solubilizing fungal colonies had a significant value in the P1 treatment, in the respiration parameters of microorganisms p1 had a significant value with an average value of 4.36 mg C-CO2 / g soil.
Pendampingan Penanaman Tanaman Okra (Abelmoschus esculentus) Dengan Sistem Irigasi Tetes (Drip Irrigation) Pada Tanah Vertisol Di Desa Sukadana Lombok Tengah Mukminah; Zuhdiyah Matienatul Iemaaniah; I Gusti Made Kusnarta; Lolita Endang Susilowati; Fahrudin; Srirahardita Pamungkas
Jurnal SIAR ILMUWAN TANI Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Siar Ilmuwan Tani
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jsit.v4i1.99

Abstract

Kegiatan pengabdian budidaya tanaman okra bertujuan memberdayakan masyarakat di KEK Mandalika agar dapat mandiri dalam ketahanan pangan lokal dengan memanfaatkan potensi lahan pertanian yang tergolong sangat luas. Budidaya tanaman okra pada berbagai jenis tanah memiliki karakteristik yakni drainase yang baik, jenis tanah berlempung pasir, temperatur udara mulai dari 27-30 °C sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman cepat tumbuh. Kegiatan budidaya tanaman okra pada tanah vertisol menggunakan pengairan dengan sistem irigasi tetes (Drip Irrigation) karena tanah vertisol adalah tanah banyak mengandung banyak mineral lempung yang baik untuk pertanian. Sistem irigasi tetes (Drip Irrigation) adalah teknik pengairan dengan cara pemberian air melalui pipa paralon secara ditempatkan di samping tanaman. Keunggulan dari sistem irigasi tetes ini adalah pada saat pengairan cukup diaplikasikan di bagian area akar yang basah untuk pemenuhan kebutuhan air pada setiap tanaman, akan tetapi air yang di tambahkan dapat di serap oleh tanaman secara berkala dengan kelembaban tanah yang rendah. Pengairan dengan sistem irigasi tetes ini tentu efektif untuk kegiatan usaha pertanian. Dengan kegiatan sosialisasi teknik penanaman yang baik, masyarakat dapat terus mengembangkan budidaya hortikultura tanaman local.