Claim Missing Document
Check
Articles

Pengembangan Media Pembelajaran IPS ASIAPP (Asean Interaction App) pada Materi Interaksi Antarnegara-Negara ASEAN SMP Kelas VIII Alvia Arifta Arifin; Khofifatu Rohmah Adi
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol 16, No 3: Al Qalam (Mei 2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v16i3.982

Abstract

Kegiatan pembelajaran memerlukan perencanaan dalam pelaksanaannya. Salah satu bagian yang harus direncanakan yaitu dengan menyiapkan media pembelajaran. Dalam hal ini, media pembelajaran yang dikembangkan akan membahas materi mengenai interaksi antar negara-negara ASEAN pada tingkatan kelas VIII SMP/MTs. Hal ini dikarenakan materi tersebut bersifat abstrak dan sulit dijangkau karena mencakup wilayah Asia Tenggara yang luas. Media dibutuhkan agar dapat memvisualisasikan bentuk konkret dari adanya interaksi yang terjalin tersebut. Media pembelajaran dibuat dengan menggunakan softwarevideoscribe yang dipadukan dengan aplikasi smart apps creator. Perpaduan ini kemudian akan menghasilkan produk akhir berupa aplikasi android bernama ASIAPP (ASEAN Interaction APP). Peneliti juga memilih topik ini dengan tujuan untuk mengembangkan media pembelajaran yang layak pada materi interaksi antarnegara-negara ASEAN. Penelitian ini menggunakan metode Research and Development (R&D) berpedoman pada desain ADDIE. Hasil penelitian dan pengembangan ini menunjukkan skor sebesar 100 % untuk validasi pada sudut pandang materi, 87,5 % untuk validasi pada sudut pandang kebahasaan, serta 95 % untuk validasi pada sudut pandang media pembelajaran. Sedangkan uji coba yang dilakukan kepada calon pengguna memperoleh persentase skor total sebesar 87 %. Oleh karena itu, media pembelajaranASIAPP (ASEAN Interaction APP) termasuk ke dalam kategori media yang “sangat layak”untukdapat digunakan menjadi media pembelajaran IPS SMP/MTskelas VIII.
Pola Interaksi Guru Dan Peserta Didik Dalam Pembelajaran Jarak Jauh Aliyun Ula Walahum Yahzanun; Khofifatu Rohmah Adi; Agung Wiradimadja
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i1.9634

Abstract

Abstrak: Artikel ini membahas tentang pola interaksi guru dan peserta didik dalam pembelajaran jarak jauh pada masa pandemi Covid-19 di SMPN 15 Malang. Implementasi pembelajaran jarak jauh mata pelajaran IPS dilakukan secara sinkronus dan asinkronus dengan beragam aplikasi penunjang. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menjelaskan pelaksanaan pembelajaran jarak jauh di SMPN 15 Malang dan mendeskripsikan pola interaksi  beserta gambaran pelaksanaan interaksi edukatif saat pembelajaran jarak jauh di SMPN 15 Malang. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini yaitu pendekatan kualitatif deskriptif, dengan melalui beberapa teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan daring sinkronus dilaksanakan dengan cara tatap maya secara langsung menggunakan aplikasi gabungan Google Meet dan Zoom dengan pemberian tugas melalui aplikasi Quipper School.Penggunaan aplikasi Quipper School juga ditujukan untuk pelaksanaan daring asinkronus dengan kegiatan berupa pemberian tugas membaca dan mengerjakan soal secara terstruktur.Dalam proses pembelajaran jarak jauh ini tetap mengakomodir interaksi guru dengan peserta didik. Pola interaksi yang terjadi ada dua pola ialah interaksi satu arah dan dua arah antar guru dengan peserta didik. Pada pelaksanaannya ternyata ditemukan beberapa kelemahan interaksi dalam proses pembelajaran, diantaranya: tidak ada diskusi antar peserta didik selama belajar sinkronus karena keterbatasan aplikasi yang digunakan dan waktu pembelajaran terlalu singkat sehingga tidak memungkinkan aktifitas diskusi antar peserta didik. Kata Kunci: IPS, Pembelajaran Jarak Jauh, Pola Interaksi  Abstract: This article discusses the interaction patterns of teachers and students in distance learning during the Covid-19 pandemic at SMPN 15 Malang. The implementation of distance learning for social studies subjects is carried out synchronously and asynchronously with various supporting applications. The purpose of this study is to explain the implementation of distance learning at SMPN 15 Malang and describe the pattern of interaction along with a description of the implementation of educative interactions during distance learning at SMPN 15 Malang. The approach used in this study is a descriptive qualitative approach, through several data collection techniques including observation, interviews, and documentation. The results showed that the synchronous online implementation was carried out in a virtual face-to-face manner using a combined application of Google Meet and Zoom by giving assignments through the Quipper School application. In this distance learning process, it still accommodates teacher-student interactions. There are two patterns of interaction, namely one-way and two-way interactions between teachers and students. In its implementation, it turned out that several interactions were found in the learning process, including: there was no discussion between students during synchronous learning because of the limitations of the application used and the learning time was too short so that it did not allow discussion activities between students.Keywords: Distance Learning, Interaction Pattern, Social Science
PENGEMBANGAN DESAIN MOTIF BATIK REYOG BULKIYO DALAM MENDUKUNG DESA WISATA KEMLOKO KECAMATAN NGLEGOK KABUPATEN BLITAR Nurul Ratnawati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 4, No. 2, Oktober 2021
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v4i2p55-61

Abstract

Desa Kemloko merupakan daerah dengan kekayaan alam dan budaya yang melimpah. Potensi inilah yang kemudian dieksplor dan dijadikan sebagai aset pengembangan Desa Wisata Kemloko. Potensi-potensi tersebut kemudian diklasifikasikan menjadi beberapa program wisata Desa Kemloko yang ditawarkan pada masyarakat umum. Dan saat ini Desa Kemloko sedang gencar-gencarnya mengembangkan desa wisata tersebut. Oleh sebab itu dukungan komoditi oleh-oleh khas atau cinderamata yang mampu memikat wisatawan sangat diperlukan. Salah satu karya seni khas yang telah ada di Desa Kemloko dan berpotensi untuk dijadikan oleh-oleh adalah kain batik reyog bulkiyo. Kain batik reyog bulkiyo ini telah mendapatkan hak paten yang diajukan oleh Pokdarwis Desa Kemoloko. Namun, jika dilihat dari desainnya, motif batik reyog bulkiyo masih tradisional, warna-warna yang kurang bervariasi sehingga kesannya monoton, cepat membosankan, kuno, dan tua. Ironis, ketika masyarakat memiliki potensi lokal yang bernilai ekonomis tetapi tidak dikembangkan. Berdasar permsalahan di atas, fokus kegiatan pengabdian ini adalah memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang seputar batik, teknik membatik, dan bagaimana pengembangan motif batik kepada kelompok sasaran yaitu pokdarwis. Metode pelaksanaan untuk merealisasikan pemecahan masalah dalam pengabdian masyarakat ini dilakukan tiga tahapan yaitu: 1) tahap persiapan meliputi penyusunan jadwal, peserta, tempat, bahan-bahan; 2) tahap pelaksanaan meliputi pelatihan dan pendampingan membatik; dan 3) tahap tindak lanjut meliputi perencanaan batik dan pengembangan produk unggulan. Hasil dari kegiatan ini berupa inovasi kain batik reyog bulkiyo baru dengan motif-motif baru. Kain batik pertama terdiri dari kombinasi 3 motif yaitu penari reyog bulkiyo, slompret, dan sinar rembulan. Sedangkan kain batik kedua terdiri dari dua motif yaitu motif penari reyog bulkiyo dan barong.
Pelatihan Pembuatan Media Pembelajaran dengan Program Autoplay untuk Guru-Guru SMPN 2 Balen Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Fatiya Rosyida; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol. 1, No. 1, April 2018
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (160.264 KB) | DOI: 10.17977/um032v0i0p21-29

Abstract

Junior high school teachers have a responsibility to improve the quality of learning. Improving the quality of learning is accompanied by the demands of the times. In the 21st century, information technology is growing rapidly. Therefore, they have to foster their knowledge. The problem in SMPN 2 Balen is most teachers have not used the learning media. Though learning media have the power in transferring information. One of the IT-based media that can be used in learning is autoplay. Learning media with autoplay will make the learning process interesting so that students can be motivated in learning. This is because the program can display text, images, sound and video. Seeing the problems described above, it is necessary to do activities that can improve the ability of teachers in developing and utilizing IT-based learning media, through training of making learning media with autoplay program. This devotion activity aims to help teachers SMPN 2 Balen in improving the quality of learning, especially related to the pedagogical competence of teachers about knowledge and skills in developing and applying media learning with Autoplay program. Training is conducted for 6 months divided into three stages: (1) planning stage, (2) stage of implementation, (3) evaluation phase. Results from activities in the form of learning media products with autoplay program.
Dukungan Psikososial Bagi Penyintas Bencana Pasca Erupsi Gunung Semeru Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi; Rahmati Putri Yaniafari; Mochammad Sa'id; M. Gebryna Rizki
Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Vol 7 No 2 (2022): November
Publisher : Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jpm.v7i2.7553

Abstract

The eruption of Mount Semeru did not only have a physical impact. Victims can experience serious long-term psychological effects and affect their psychological well-being. The psychological impact that is allowed to continue will be permanent and disrupt the survival of disaster survivors. Therefore, psychosocial support is carried out to support the psychological recovery of the survivors of the Mount Semeru eruption. Methods of self-motivation and play therapy are used to achieve these goals. The stages of implementing this activity include preparation, program implementation, and evaluation. The preparation phase of the team conducts a needs analysis to identify problems, coordinate with various parties and map out infrastructure. The implementation phase includes socialization, preparation of materials and training programs. The evaluation stage is carried out to measure the success of the service program implementation. The results showed that the activities carried out at SDN 1 and SDN 2 Supiturang on 5-6 August 2022 ran smoothly. Most of the participants were children who followed enthusiastically from the beginning to the end of the activity. At the evaluation stage, it was known that in teaching and learning activities the children were very enthusiastic and emotional expression went well after this service activity was held.
Makna simbolik budaya kirab bersih Desa Gandusari Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar Mohamad Amirudin; I Nyoman Ruja; Khofifatu Rohmah Adi
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial Vol. 3 No. 4 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um063v3i4p377-383

Abstract

The Kirab Bersih Desa is a tradition in Gandusari. The objectives of this study include: 1) knowing the background of holding kirab bersih desa; 2) analyze the symbolic meaning of the implementation of the kirab bersih desa. The method used in this research is a qualitative method with a descriptive approach. The results of the study found the background to holding kirab bersih desa to express community gratitude. First, the background to carrying out the kirab bersih desa is a form of gratitude for a large harvest and also for the gift of healthy livestock. The two symbolic meanings of carrying out the kirab bersih desa. The first is knick-knacks for the kirab bersih desa in the form of road-opening flowers, heirlooms in the form of percussion kentongan, three-colored flowers including red, white and ordinary roses along with incense, followed by ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. The two days for the kirab bersih desa are held every month of Sura, to be precise on Selasa Wage in the month of Sura, which is adjusted to the anniversary of Gandusari village. Kirab bersih desa merupakan tradisi yang ada di Gandusari. Tujuan penelitian ini antara lain: 1) mengetahui latar belakang diadakannya kirab bersih desa; 2) menganalisis makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Hasil dari penelitian menemukan latar belakang diadakannya kirab bersih desa untuk mengungkapkan rasa syukur masyarakat. Pertama, latar belakang pelaksanaan kirab bersih desa merupakan bentuk terima kasih atas hasil panen yang banyak dan juga atas diberikannya anugerah hewan ternak yang sehat. Kedua makna simbolik dari pelaksanaan kirab bersih desa. Pertama adalah pernak pernik kirab bersih desa yang berupa penabur bunga pembuka jalan, pusaka yang berbentuk tabuh kentongan, bunga tiga warna meliputi bunga mawar merah, putih dan mawar biasa beserta dupa, dilanjut ada ambeng, buceng jejeg, sekul suci ulam sari. Kedua pemilihan hari pelaksanaan kirab bersih desa diadakan setiap bulan Sura tepatnya hari Selasa Wage bulan Sura yang disesuaikan dengan hari jadi desa Gandusari.
Pelatihan Case Method dan Team Based Project Guru IPS SMP Di Malang Raya Sebagai Solusi Mengatasi Demotivasi Siswa Agus Purnomo; Khofifatu Rohmah Adi; Ike Ratnawati
Jurnal Pengabdian ILUNG (Inovasi Lahan Basah Unggul) Vol 2, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/ilung.v2i4.6915

Abstract

This community service is carried out for social studies teachers throughout Malang Raya with the aim that social studies teachers can overcome student demotivation during distance learning through the case method and team-based project. This learning method has also been shown to be able to increase student motivation to participate in learning activities, which promotes learning and improves performance in assessments. This activity includes the stages of implementing mentoring, monitoring performance, and giving an impact on alumni who work as Social Studies Teachers for Middle Schools in Malang Raya. The stages of the activity include (1) assistance by a team of experts in Learning Evaluation at Universitas Negeri Malang, (2) practice of preparing learning tools, and (3) learning simulations using the Case Method and Team based Project. The results of this dedication show that the case method and team-based project can increase student motivation during distance learning. Therefore, the implications of this research can be used as a solution to the problems of the learning process so far related to student demotivation. So, social studies teachers in junior high school can implement this case method and team-based project training.
Diversifikasi dan Strategi Pemasaran Produk Berbasis Online pada Industri Mendong Kecamatan Wajak Kabupaten Malang Nurul Ratnawati; I Nyoman Ruja; Neni Wahyuningtyas; Khofifatu Rohmah Adi; Ferdinan Bashofi
Madaniya Vol. 4 No. 2 (2023)
Publisher : Pusat Studi Bahasa dan Publikasi Ilmiah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53696/27214834.458

Abstract

Diversifikasi dan strategi pemasaran produk berbasis online menjadi salah satu dari sekian banyak masalah yang dihadapi oleh para pelaku usaha kerajinan mendong di Desa Blayu, Kecamatan Wajak, Kabupaten Malang. Hal ini karena, strategi pemasaran konvensional tidak dapat menjangkau pasar secara luas dalam waktu singkat serta belum mampu meningkatkan omset penjualan secara cepat jika dibandingkan dengan strategi pemasaran produk berbasis online. Mitra kegiatan ini adalah mitra yang mengarah pada ekonomi produktif dengan potensi dan peluang usaha di bidang kerajinan mendong yang ada di Desa Blayu. Kegiatan pengabdian ini dilakukan untuk membantu mitra mencari alternatif solusi dengan melakukan diversifikasi, meningkatkan kualitas, dan melakukan strategi pemasaran produk berbasis online. Tahap awal yang dilakukan yaitu: 1) melaksanakan analisis kondisi dan situasi, 2) melaksanakan FGD bersama mitra, 3) melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan secara berkelanjutan, 4) dan melakukan monitoring dan evalusi pelaksanaan kegiatan. Kegiatan pengabdian ini menghasilkan alternatif solusi bagi para pelaku usaha kerajinan mendong dalam melakukan diversifikasi produknya, sehingga dapat menghasilkan produk yang beragam dengan berkualitas unggul. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan solusi terhadap pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi dan pemasaran produk berbasis online menggunakan berbagai platform atau apliakasi media sosial serta e-commerce, agar dapat memperluas jangkauan pasar serta meningkatkan omset penjualan produk. Dampaknya dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan bagi para pelaku usaha kerajinan mendong.
E-COMIC GEN ABCD: PENGEMBANGAN SUPLEMEN AJAR IPS MATERI INTERAKSI SOSIAL KELAS VII SMP: E-COMIC GEN ABCD: PENGEMBANGAN SUPLEMEN AJAR IPS MATERI INTERAKSI SOSIAL KELAS VII SMP Ilma Naila Afina; Khofifatu Rohmah Adi; Agung Wiradimadja
Jurnal Penelitian dan Pendidikan IPS Vol. 16 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Direktorat Pascasarjana Universitas PGRI Kanjuruhan Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21067/jppi.v16i2.6943

Abstract

The limited application of face-to-face learning has obstacles and challenges. As happened at MTs Al-Manar Prambon, there is a potential for decreased motivation to explore material and learning outcomes in social studies subjects. This requires teachers to innovate in learning activities. The aims of this research are 1) designing, 2) producing, 3) testing the feasibility of the product and 4) the practicality of e-comic. This study uses the ADDIE model R&D method which consists of 5 stages: analysis, design, development, implementation and evaluation. The types of data obtained are quantitative data and qualitative data. The validation process is carried out by material expert validators and media experts, as well as practicality by education practitioners and students. The results of the feasibility test that have been carried out have obtained a percentage of 93.1% for material validation and 91.6% for media validation. Based on the percentage of expert validation, it was declared "very feasible" to be used. The practicality test was carried out on the test subject with the acquisition of a percentage of 92.8% for the results of the teacher's response and 90,1% for the results of the student's response. Based on the percentage of user responses, it is stated that it is "very practical" to be used in social studies learning material for social interaction.
OPTIMALISASI VARIAN DAN BRANDING PRODUK HASIL INDUSTRI TAHU DI KECAMATAN BALEN KABUPATEN BOJONEGORO Khofifatu Rohmah Adi; Idris idris; Fatiya Rosyida; Desinta Dwi Rapita
Jurnal Praksis dan Dedikasi Sosial (JPDS) Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um032v6i2p111-119

Abstract

OPTIMIZATION OF VARIETY AND BRANDING OF TOFU INDUSTRY PRODUCTS IN BALEN DISTRICT, BOJONEGORO REGENCYThe important thing that can be learned from the 1997 economic crisis that hit Indonesia is that small industries have the ability to survive. Small industries are also a manifestation of the Ekonomi Kerakyatan. The advantages possessed by this small industry encourage policies that can strengthen it. The ability of small industrial players to compete in this era. Efforts for the development of small industries are needed. The problem that often occurs is that they have less knowledge of business development strategies. One of the industries that many people are involved in, especially in Kabunan Village, is the tofu industry. The tofu industry in this village still has a limited number of variations and does not yet have a brand. The implementation method carried out in this service is the preparation made to analyse the situation and needs, implementation, and evaluation of the program. This activity was carried out well. This can be seen from the results of the questionnaire answer that 95 percent of the participants were happy with this socialization, 90 percent were satisfied with the material presented, and 90 percent stated that the material presented was interesting.Hal penting yang dapat dipetik dari krisis ekonomi 1997 yang menghampiri Indonesia adalah bahwa industri kecil memiliki kemampuan bertahan. Industri kecil juga merupakan wujud dari ekonomi kerakyatan. Keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh industri kecil ini mendorong adanya kebijakan yang dapat menguatkannya. Kemampuan pelaku industri kecil dalam bersaing di era seperti saat ini sangat penting untuk dimiliki. Upaya-upaya untuk pengembangan industri kecil sangat diperlukan. Permasalahan yang sering terjadi adalah pelaku industri kecil memiliki pengetahuan yang kurang akan strategi-strategi untuk mengembangkan usaha mereka. salah satu industri yang banyak digeluti masyarakat di Desa Kabunan adalah industri tahu. Industri tahu yang ada di desa ini masih memiliki jumlah variasi yang terbatas dan belum memliki nama dagang. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang variasi produk tahu, dan memperluas wawasan tentang branding produk. Metode pelaksanaan yang dilakukan dalam pengabdian ini adalah persiapan yang dilakukan untuk menganalisis situasi dan kebutuhan, pelaksanaan, dan evaluasi program. Kegiatan ini berjalan dengan baik sebagaimana ditunjukkan pada angket bahwa 95 persen peserta merasa senang dengan adanya kegiatan sosialisasi ini, 90 persen peserta puas dengan materi yang disampaikan, dan 90 persen peserta menyatakan materi yang disampaikan menarik.