Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Pengukuran Risiko dan Mitigasi Risiko Menggunakan HOR (House Of Risk) Pada Industri Pengolahan Buah Pisang : Risk Measurement and Risk Mitigation Using HOR (House Of Risk) in Banana Fruit Processing Industry Andanu, Odi; Sangadah, Hanik Atus; Wulandari, Sri; Putri, Fina Pradika
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 11 No. 2 (2024): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v11i2.202

Abstract

Banana fruit is one type of fruit that grows well in the tropics. The total production of bananas has increased by 6.85% from 2020 to 2021. There are various potential industries that process banana derivative products, including banana chips in Kepahiyang Regency, Bengkulu. The relatively rapid development of banana chip SMEs is the basis for the need for research related to risk mitigation that may arise in the industry. Research data analysis was carried out using the House of Risk (HOR) method. The results of this study show that 22 risk sources and 14 risk mitigation alternatives are identified in the banana chips industry. From the results of the analysis, it is hoped that several risk mitigation alternatives that can be applied by the banana chips industry will be obtained. The results of the Effectiveness to Difficulty (ETD) rating obtained 3 top ranking results from risk mitigation, namely preparing and providing training for employees (M3) with a value of 20759.25, making planning and controlling raw material inventories more accurate (M10) with a value of 19866, and making and implementing good and correct banana chip production SOP (M4) with a score of 17726.
PELUANG USAHA TANI, NILAI TAMBAH, DAN PEMASARAN NANAS DI KECAMATAN BASARANG KABUPATEN KAPUAS Faridawaty, Evi; Andanu, Odi; Idsan, Rakha Satya; Suparno, Suparno; Jaya, Herry Palangka
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 18 No. 2 (2024): Desember 2024: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v18i2.16531

Abstract

Nanas (comusus) merupakan salah satu menjadi komoditas andalan ekspor Indonesia. Petani di Kecamatan Basarang sampai saat ini masih melakukan usaha tani nanas, namun sampai saat ini masih kurang berkembang dan mengalami fluktuasi turun naik setiap tahun . Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran peluang usaha tani nanas berdasarkan keadaan umum usaha tani, penyelenggaraan usaha tani, nilai tambah, pemasaran dan keberlanjutan dari sudut dimensi ekonomi, sosial, kelembagaan, lingkungan dan teknologi. Penelitian dilakukan pada bulan Juli – September 2024 menggunakan metode survei (observasi dan purposive sampling). Data sekunder diperoleh dari Dinas Pertanian Kapuas mengenai luas area tanam, luas panen nanas dan produksi nanas dari tahun 2018 - 2022. Pengukuran peluang usaha tani dilakukan dengan melakukan wawancara dengan responden petani nanas di Kecamatan Basarang. Perkembangan produksi Nanas di Kecamatan Basarang mengalami fluktuasi naik turun sejak tahun 2018 sampai dengan tahun 2022. Upaya yang dilakukan oleh petani nanas terhadap nilai tambah hanya sebatas pada dibersihkan dan sortasi saja sebesar 54,84 % dan  3,23 % yang melakukan pengolahan nanas menjadi produk.Peluang cukup keberlanjutan pada atribut dimensi ekonomi,dan dimensi sosial. Atribut dimensi  kelembagaan menunjukkan nilai kurang keberlanjutan. Atribut dimensi teknologi dan  dimensi lingkungan usaha tani nanas memiliki nilai keberlanjutan yang baik.
MASA KADALUARSA KERIPIK PISANG KEPOK (Musa Paradisiaca) RASA COKLAT KEMASAN ALUMINIUM FOIL MENGGUNAKAN METODE ACCELERATED SHELF LIFE TESTING MELALUI PENDEKATAN ARRHENIUS Saputera, Saputera; Kusumadati, Wijantri; Suparno, Suparno; Andanu, Odi; Semboja, Niko
Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian Vol. 18 No. 2 (2024): Desember 2024: Journal Agrienvi
Publisher : Agrienvi: Jurnal Ilmu Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36873/aev.v18i2.16801

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penurunan mutu keripik pisang kepok rasa coklat kemasan aluminium foil selama penyimpanan pada suhu yang berbeda, dan untuk menentukan masa kadaluarsa keripik pisang kepok rasa coklat kemasan aluminium foil menggunakan metode ASLT melalui pendekatan Arrhenius. Berdasarkan hasil penelitian  kadar air dari minggu ke-1 sampai minggu ke-5 cenderung tidak stabil, hal ini disebabkan karena kelembaban, suhu, maupun kondisi lingkungan yang berubah-ubah. Kadar Free Fatty Acid (FFA) yang semakin tinggi setiap minggunya karena dipengaruhi oleh kondisi lingkungan seperti suhu sehingga mempengaruhi kenaikan kadar asam lemak bebas pada produk keripik pisang rasa coklat. Sedangkan uji organoleptik pada minggu terakhir selama penelitian tingkat kesukaan terhadap warna dan aroma pada produk keripik pisang rasa coklat dengan nilai agak suka, tingkat kesukaan terhadap rasa dan tekstur dengan nilai netral. Parameter titik mutu kritis yang tepat untuk penentuan perhitungan masa kadaluarsa yaitu kadar FFA menggunakan metode ASLT melalui pendekatan Arrhenius. Umur simpan produk keripik pisang rasa coklat pada setiap suhu perlakuan dengan penyimpanan selama 5 minggu dengan hasil lama umur simpan: suhu ruang = 122,62 hari atau 4,09 bulan, pada suhu 40 °C = 122,58 hari atau 4,06 bulan, dan pada suhu 50 °C = 121,55 hari atau 4,05 bulan.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengaplikasian Teknologi Balur Apung untuk Mengatasi Keterbatasan Lahan Pertanian di Daerah Aliran Sungai Desa Tanjong Sangalang, Pulang Pisau: Community Empowerment through the Application of Floating Raft Technology to Overcome Agricultural Land Limitations in the River Basin Area of Tanjong Sangalang Village, Pulang Pisau Kurniawati, Neny; Arifin, Samsul; Andanu, Odi; Dirgantara, Made
PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 10 No. 1 (2025): PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Institute for Research and Community Services Universitas Muhammadiyah Palangkaraya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33084/pengabdianmu.v10i1.8289

Abstract

The floating raft technology presents an innovative solution to address the flooding challenges that frequently disrupt agriculture in Tanjung Sanggalang Village, Pulang Pisau Regency. With this technology, floating farming on water surfaces becomes feasible, allowing the land to be no longer affected by floods and enabling farmers to utilize it more effectively, thereby increasing overall agricultural production. Floating raft technology aims to help improve food security and the economy of the Tanjung Sanggalang community by expanding agricultural areas and enhancing crop production. The community service methods include Focus Group Discussions (FGD), material presentations, hands-on practice, and evaluation. The results of the community service show that the practical training on floating raft construction was highly beneficial to all participants. The training met participants' expectations, with 100% of participants reporting that their expectations were fulfilled. Therefore, the training on floating raft construction, seedling, organic fertilizers, pesticides, and harvesting has been successfully conducted.
Pengembangan Strategi Bisnis Pada Desa Wisata Gamplong Kabupaten Sleman Sebagai Penggerak Agrowisata Berbasis Ekonomi Kreatif Erni Dwi Puji Setyowati; Odi Andanu; Utari Yolla Sundari
AKUNTANSI 45 Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Ilmiah Akuntansi
Publisher : Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas 45 Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30640/akuntansi45.v4i2.1755

Abstract

This research presents SWOT analysis in Gamplong tourism village which has natural fiber craft agroindustry based on creative economy Sleman Regency. Internal and external conditions are needed to identify problems that occur to launch the best strategy in developing tourism villages. This reserach was conducted by doing an observation to figure out that tourism village based on creative economy has its own characteristics in developing the local potential especially in independent tourism villages because it can be role model for developing and growing tourism villages to develop their local potential. Conducting interviews to get internal and external factors of the tourism village The SWOT analysis is done by performing quantitative weighting and ranking against these factors by ten respondents from internal and external of tourism villages. The results of this research indicates that Gamplong Tourism Village is in cell V of Matrix IE where cell V presents growth and stability phase. The best strategy for this position is concentration through horizontal integration that is expanding the company how to develop business in other locations, and improve the types of products and services.
Utilisation Of Kambalitan And Kulat Ipu Tree Buds With Traditional Dayak Medicine In Tewang Kadamba Village Katingan District Central Kalimantan Faridawaty, Evi; Andanu, Odi; Jaya, Herry Palangka; Suparno, Suparno; Saputera, H
BIOTIK: Jurnal Ilmiah Biologi Teknologi dan Kependidikan Vol 13, No 1 (2025): JURNAL BIOTIK
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/biotik.v13i1.20921

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan mengetahui pemanfaatan tumbuhan hutan sebagai pengobatan tradisional alternatif, khususnya yang berkaitan dengan bentuk, karakteristik, cara pengolahannya dan cara pengobatan tradisional dayak. Penelitian ini dilakukan di hutan dan permukiman Desa Tewang Kadamba Kabupaten Katingan Hilir Kalimantan Tengah. Manfaat penelitian ini dapat memberikan pengetahuan tambahan tentang keberadaan tanaman hutan yang dapat digunakan sebagai pengobatan alternatif. Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif kualitatif dimana data didapat dari hasil wawancara dan observasi kemudian pengolahan data dilakukan dengan studi pustaka dengan didukung dengan referensi yang ada.             Berdasarkan hasil penelitian ditemukan : tanaman hutan tunas pohon kambalitan ini memiliki tinggi kurang lebih    1–2 meter dan tumbuh bergerombol yang dimanfaatkan untuk pengobatan sakit meruyan pada  ibu yang baru melahirkan, belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Ditemukan Kulat Ipu atau / Jamur Ipu yang digunakan pada pasien yang menderita sakit benjolan/tumor pada tubuh dengan cara dikasai/dibedaki pada bagian yang sakit sampai benjolan tidak terasa sakit dan kempes,belum diketahui zat aktif yang terdapat pada tumbuhan ini. Pengobatan tradisional dayak dengan menjalankan tatacara sebagai berikut : Pengambilan Tumbuhan berpotensi obat dari hutan dan juga menjalankan pantangan/pali selama pengobatan
Analisis Faktor Keputusan Pembelian Roti Menggunakan Metode SEM-PLS (Structrural Equation Modeling-Partial Least Squares) Studi Kasus Toko Garmeleia Cookies Puji Setyowati, Erni Dwi; Andanu, Odi; Ahmad Riduan; Rakha Satya Idsan
Jurnal Penelitian UPR Vol. 5 No. 1 (2025): Jurnal Penelitian UPR: Kaharati
Publisher : LPPM Universitas Palangka Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52850/jptupr.v5i1.20033

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis faktor keputusan pembelian roti yang berstudi kasus di Toko Garmeleia Cookies. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan deskriptif kuantitatif dengan objek penelitian Toko Garmeleia Cookies yang dipilih menggunakan teknik purposive sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan teknik Non Probability Sampling dengan metode pengambilan sampel Purposive Sampling yaitu seseorang atau individu yang datang dan membeli produk pada Toko Garmeleia Cookies. Proses pengumpulan data menggunakan metode wawancara/dialog dan pengisian kuesioner oleh responden, yang berisi peryataan dengan jawaban dalam skala likert 1-5. Data dianalisis menggunakan metode SEM-PLS (Structural Equation Modeling-Partial Least Squares) dengan bantuan aplikasi Smart PLS 4. Pengujian data dilakukan secara terstruktur mulai dari uji outer model, inner model, hingga pengujian hipotesis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang lebih dominan mempengaruhi keputusan pembelian roti yaitu kualitas produk, jika dilakukan peningkatan terhadap kualitas produk maka dapat meningkatkan keputusan pembelian roti oleh konsumen. Selain itu terdapat pengaruh tidak langsung antara fasilitas toko terhadap keputusan pembelian yang di mediasi oleh pelayanan. Berdasarkan uji hipotesis, pelayanan mampu memediasi pengaruh tidak langsung secara signifikan antara pengaruh fasilitas toko terhadap keputusan pembelian, namun mediasi ini tergolong dalam jenis Partial Mediation yang artinya fasilitas toko mampu secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi keputusan pembelian.
PERFORMANCE MEASUREMENT AND RISK MITIGATION OF PINEAPPLE SUPPLY CHAIN IN CENTRAL KALIMANTAN PROVINCE Odi Andanu; Erni Dwi Puji Setyowati; Rakha Satya Idsan
Jurnal Teknologi Industri Pertanian Vol. 35 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Industri Pertanian
Publisher : Department of Agroindustrial Technology, Bogor Agricultural University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24961/j.tek.ind.pert.2025.35.1.76

Abstract

Pineapple farmers and agro-processing businesses in Kapuas and Pulang Pisau face several risk. One significant risk is the lack of clarity regarding existing supply chain structures and performance, resulting in operational inefficiencies. This study aimed to identify and measure the performance of the pineapple agroindustry supply chain, analyze potential risks within the supply chain, and evaluate risk mitigation actions in the pineapple agroindustry located in Kapuas Regency and Pulang Pisau Regency, Central Kalimantan. The method used to analyze supply chain performance was the SCOR-AHP (Supply Chain Operations Reference-Analytic Hierarchy Process) method, while risk analysis was conducted using the HOR (House of Risk) method. The results showed that the highest supply chain performance score was attributed to the distributor, with a total score of 72.89, categorized as "good." Conversely, the lowest performance was seen among farmers, with a score of 42.55, classified as "marginal." The highest risk for farmers was the low selling price of pineapples, for collectors was price fluctuations, and for pineapple SMEs was inaccurate production planning and scheduling. The prioritized risk mitigation actions for farmers included optimizing the implementation of proper SOPs (Standard Operating Procedure) for pineapple cultivation and post-harvest processes, for collectors was the establishment of standards and agreements with farmers regarding pineapple quality, while the industry focuses on planning, optimizing, monitoring, and periodically evaluating the production process. Additionally, distributors should enhance the marketing reach of the products. Keywords: HOR, performance of supply chain, pineapple, risks, SCOR-AHP
Desain Sistem Penentuan Kualitas Cuka Apel dengan Metode Fuzzy Inference System (FIS) Tipe 1 dan Tipe 2 Putri, Fina; Andanu, Odi
Jurnal Teknologi Agro-Industri Vol. 12 No. 1 (2025): Jurnal Teknologi Agro-Industri
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Politeknik Negeri Tanah Laut

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34128/jtai.v12i1.219

Abstract

Cuka apel adalah produk alami yang dihasilkan melalui proses fermentasi alkohol dari bahan baku apel. Kualitas cuka apel dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti pH, konsentrasi gula, dan jumlah ragi yang digunakan dalam proses fermentasi. Penentuan kualitas cuka apel yang akurat memerlukan metode yang mampu menangani ketidakpastian dalam parameter-parameter tersebut. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah Sistem Inferensi Fuzzy (FIS), yang dapat menangani ketidakpastian linguistik dan numerik. Dalam penelitian ini, desain sistem penentuan kualitas cuka apel dikembangkan menggunakan dua tipe FIS, yaitu FIS tipe 1 dan tipe 2. FIS tipe 1 digunakan untuk menangani ketidakpastian dengan tingkat rendah, sementara FIS tipe 2 dirancang untuk menangani ketidakpastian yang lebih kompleks. Hasil penelitian menunjukkan bahwa FIS tipe 2 lebih efektif dalam menentukan kualitas cuka apel karena dapat menangani berbagai tingkat ketidakpastian pada input dan menghasilkan keputusan yang lebih tepat.
Mapping of Soil pH and NPK Nutrients on Peat Agricultural Land in Kalampangan Village, Palangka Raya City Agustiani, Reni; Kurniawati, Neny; Arifin, samsul; Andanu, Odi
Jurnal Ilmu Tanah dan Lingkungan Vol 27 No 1 (2025): Journal of Soil Science and Environment
Publisher : Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian, IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jitl.27.1.16-23

Abstract

Kalampangan Village is one of the villages in Sebangau District, Palangka Raya City, Central Kalimantan Province. Kalampangan Village has an area of 5000Ha with a population of 4000 people. The main livelihood of the population is farming. Farmers convert peatlands into agricultural land to grow food crops. The main challenge of farming on peatlands is the high acidity value of peat soil which causes low soil nutrient content and decreases soil fertility. Therefore, this study aims to map the distribution of nutrient content and acidity of peat agricultural soil in Kelampangan Village. Data measurement in agricultural land was carried out using the Soil Sensor 5 Pin Probe RS485 NPKPHCTH-HMI043 by inserting the sensor feet into the ground and the results will be displayed on the HMI touch screen. While the coordinate points of data collection use the Global Positioning System. The data measurements obtained were analyzed using the Geographic Information System (GIS) application to produce a thematic map of the distribution of soil pH and NPK nutrients. The results show that peat agricultural land in Kalampangan tends to be slightly acidic (pH 4.48-6.64) with majority low N (0-1.24 mg/kg), P (0-18.44 mg/kg), and K (0-14.61 mg/kg) content. The resulting thematic map can be used as a reference for farmers to process peat agricultural land to be more productive, for local governments in formulating agricultural policies, and contribute to the development of science in the field of soil science.