Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Mahseer : Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan

PENGARUH PEMBERIAN LARUTAN DAUN PEPAYA (Carica papaya) SEBAGAI BAHAN ANESTESI ALAMI SISTEM TRANSPORTASI TERTUTUP PADA BENIH IKAN LELE (Clarias sp.) Miranda, Ayu; Syahputra, Faisal; Almuqarramah, T.M Haja
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v7i1.1060

Abstract

Perkembangan pesat kegiatan budidaya lele di tanah air tidak terlepas dari penerimaan masyarakat secara luas terhadap jenis ikan. Ketersediaan benih yang belum terpenuhi secara maksimal sehingga didatangkan dari daerah lain untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Pengangkutan benih atau ikan selama ini dilakukan dengan dua cara yaitu pengangkutan dengan sistem terbuka dan sistem tertutup. Selama proses transportasi dengan kondisi jarak tempuh yang cukup jauh diperlukan upaya untuk menurunkan aktivitas ikan selama transportasi dengan metode anestesi. Bahan alami salah satunya yang dapat digunakan sebagai anestesi adalah daun pepaya (Carica papaya). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun pepaya (Carica papaya)sebagai bahan anestesi alami sistem transportasi tertutup pada benih ikan lele (Clarias sp.). Metode penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan 3 ulangan sebagai perlakuan P1 (kontrol atau tanpa penambahan ekstrak daun pepaya), P2 (penambahan ekstrak daun pepaya 0,5%), P3 (penambahan ekstrak daun pepaya 0,7%), P4 (penambahan ekstrak daun pepaya 0,9%). Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan P4 memerlukan waktu pemingsanan ikan yaitu 25.07 menit dan waktu sadar 1.11 menit dengan tingkat kelangsungan hidup 92%.
EFEKTIVITAS METODE RAK DENGAN DESAIN TATA LETAK BERBEDA PADA PEMBESARAN BUDIDAYA TIRAM (Crassostrea sp.) DI DESA NEUHEUN KECAMATAN MESJID RAYA, KABUPATEN ACEH BESAR Maulana, Andrean; syahputra, Faisal; Muhazzir, Said
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 7 No 1 (2025): Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v7i1.1074

Abstract

Tiram (Crassostrea sp) merupakan salah satu bivalvia potensial yang dapat dikembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan ekonomi. Tata desain media budidaya tiram yang baik akan mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini bertujuan untuk melihat tata desain media budidaya tiram yang baik sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan kelangsungan hidup tiram. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Neuheun Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar dari bulan maret sampai mei 2024. Adapun perlakuannya yaitu pemeliharaan benih tiram menggunakan metode rak dengan peletakan di bagian permukaan dan dasar perairan. Rancangan yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 2 perlakuan dan 4 ulangan dan dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Terkecil (BNT) jika terdapat perbedaan. Parameter yang diamati adalah persentase penambahan populasi, pertumbuhan bobot dan panjang tiram, dan Kualitas air. Pertumbuhan bobot dan panjang tiram tertinggi terdapat pada perlakuan C yaitu dengan nilai bobot rata-rata sebesar 64,96 gram dan panjang 81,43 mm, pertumbuhan terendah terdapat pada perlakuan A yaitu dengan nilai bobot rata-rata 47,43 gram dan panjang 67,35 mm. Parameter Kualitas air berada pada kisaran yang baik untuk pertumbuhan tiram dalam kisaran suhu 27-31 oC, Ph 6,8-7,23, dan salinitas berkisar 30-35 ppt.
Identifikasi Kebutuhan Bahan Material untuk Pembuatan Kapal Kayu Tradisional di Kampung Jawa, Kota Banda Aceh Syahputra, Faisal; Nataya, Anim Hajar; Mukhlis, Mukhlis; Naufal, Agus; hayati, Nur; Thaib, Azwar; Nazlia, Suraiya; Handayani, Lia
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 4 No 2 (2022): Juli : Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v4i2.230

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis kayu apa saja yang digunakan dalam pembuatan kapal kayu tradisional, serta memahami alasan penggunaan kapal kayu yang belum ditinggalkan oleh masyarakat Gampong Jawa. Data penelitian dianalisis dengan metode deskriptif dengan teknik pengumpulan data purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian kayu yang digunakan yaitu kayu Alaban (Manee) dengan kelas awet I dan kelas kuat I, Balau (Seumantok) dengan kelas awet I dan kelas kuat I,II, Meuranti dengan kelas awet III,IV dan kelas kuat II,IV dan Bungur yang memiliki tingkat kekuatan yang tinggi dan tahan terhadap serangan organisme laut. Kapal kayu masih digunakan karena kayu lebih mudah digunakan dan lebih ekonomis. Alasan pekerja kapal tidak menggunakan fiber sebab biayanya yang lebih tinggi.
IDENTIFIKASI SOSIAL EKONOMI PETAMBAK KOTA BANDA ACEH Syahputra, Faisal; Novita, Cut Rizky; Nazlia, Suraiya; Naufal, Agus; Nurhayati, Nurhayati; Thaib, Azwar; Handayani, Lia
MAHSEER: Jurnal Ilmu-Ilmu Perairan dan Perikanan Vol 5 No 2 (2023): Juli : Jurnal Ilmu - Ilmu Perairan dan Perikanan
Publisher : Universitas Gajah Putih

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55542/mahseer.v5i2.787

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis tambak, biota dan kondisi ekonomi tambak. Metode yang yang digunakan adalah analisa deskriptif dengan pendekatan kuantitatif terhadap pengamatan langsung kondisi tambak menggunakan citra satelit dan SIG. Teknik pengumpulan data adalah teknik sampling jenuh. Berdasarkan penelitian diperoleh hasil Jenis tambak yang digunakan masyarakat kota Banda Aceh antara lain : Ekstensif, Semi intensif dan Intensif, yang paling banyak di gunakan oleh petambak adalah sistem ekstensif. Jenis biota yang dibudidayakan oleh petambak antara lain: Udang Vanamei (49%), Bandeng (26%), Udang Windu (10%), dan Biota lainnya (15%). Hal ini dikarenakan salinitas yang rendah merupakan pilihan alternatif mengingat mulai muncul penyakit infeksi pada tambak air asin. Jumlah modal yang dikeluarkan oleh petambak persiklus bervariasi, tergantung dari luas tambak, biota, dan sistem budidaya yang digunakan. Adapun jumlah modal yang dikeluarkan yang paling besar terdapat pada budidaya udang vaname sistem intensif 95%. Hal ini dikarenakan besarnya biaya sarana dan prasarana yang digunakan serta input produksi. Modal terkecil terdapat padabudidaya udang windu dengan sistem ekstensif yaitu 76%. Hal ini dikarenakan minimnya petambak yang membudidayakan udang windu yaitu 10%, dan 87,5 % pembudidaya masih menggunakan sistem ekstensif. Namun demikian jumlah modal yang dikeluarkan hampir sama halnya denga keuntungan yang didapatkan.