Claim Missing Document
Check
Articles

Implementasi Senam Hipertensi pada Kelompok Dewasa Penderita Hipertensi Chandra Tri Wahyudi; Reihana Zakiya; Sang Ayu Made Adyani; Duma Lumban Tobing
Jurnal Abdidas Vol. 3 No. 5 (2022): October Pages 785 - 943
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/abdidas.v3i5.676

Abstract

Hipertensi merupakan penyakit kardiovaskular yang paling umum dan banyak diderita oleh masyarakat salah satunya orang dewasa. Penyakit hipertensi yang diderita dapat menjadi penyebab seseorang mengalami kematian dengan keluhan dan tanpa keluhan karena penyakit ini sering disebut sebagai silent killer. Seorang yang menderita dan terdiagnosis mengalami hipertensi atau tekanan darah tinggi bila angka sistol mencapai ≥ 140 mmHg dan diastole ≥ 90 mmHg. Hipertensi dapat dicegah dan dikontrol nilainya apabila penderita menjalankan terapi farmakologis maupun nonfarmakologis. Salah satu terapi farmakologis dengan meminum obat penurun tekanan darah dan terapi nonfarmakologisnya dapat melakukan aktivitas fisik. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan informasi dan melakukan latihan nonfarmakologis untuk penderita hipertensi melalui senam hipertensi sebagai salah satu upaya untuk mengatasi masalah hipertensi pada orang dewasa. Metode pengabdian masyarakat ini dilakukan dengan memberikan edukasi kesehatan dan dilanjut dengan melakukan demonstrasi senam anti hipertensi diiringi dengan musik. Hasil yang dicapai menunjukan bahwa orang dewasa yang mengalami hipertensi setelah dilakukan pendidikan kesehatan dan dilakukannya senam anti hipertensi, menambah wawasan baik dari pengetahuan, sikap maupun keterampilan. Kesimpulan bahwa pendidikan kesehatan dapat meningkatkan pengetahuan sasaran dan kegiatan senam yang dilakukan dapat dilakukan secara rutin untuk mencegah terjadinya peningkatan tekanan darah.
PEMBERDAYAAN KELOMPOK LANSIA DAHLIA SENJA MELALUI KREATIFITAS BARANG BEKAS DI KELURAHAN LIMO DEPOK Evin Novianti; Duma Lumban Tobing
PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP Vol 1 (2019): PROSIDING SEMINAR NASIONAL LPPM UMP 2019
Publisher : Lembaga Publikasi Ilmiah dan Penerbitan (LPIP)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1180.893 KB)

Abstract

Pendahuluan Usia tua dipandang sebagai masa kemunduran, masa dimana para orang lanjut usia (lansia) merasakan penurunan-penurunan yang terjadi pada dirinya baik secara fisik dan psikologis. Para lansia menjalani dan memaknai usia lanjut dengan cara yang berbeda-beda. Melalui pemberdayaan lansia dengan memanfaatkan barang bekas dirasakan bermanfaat untuk diri lansia sendiri, lingkungan dan keluarganya. Tujuan abdimas adalah memberdayakan lansia melalui Dahlia Senja sehingga menjadi lansia yang aktif dan produktif. Metode pelaksanaan adalah dengan training of training dalam pembuatan tas belanja dari sampah plastik. Pelatihan dilaksanakan sebanyak 4 pertemuan mulai dari pemilihan bahan, penyetrikaan bahan, pembuatan pola, menjahit pola dan menghias. Hasil abdimas dari 25 orang peserta, 100% nya dapat mengikuti kegiatan pelatihan dan mampu menghasilkan minimal 2 tas dari sampah plastik. Harapan program ini dapat meningkatkan kualitas hidup lansia di hari tuanya.
TINGKAT STRES, KECEMASAN DAN PENYESUAIAN DIRI PADA LANSIA YANG DI TINGGAL PASANGAN HIDUP Duma Lumban Tobing
Indonesian Journal of Health Development Vol 5 No 1 (2023): IJHD
Publisher : Fakultas Ilmu kesehatan UPN Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52021/ijhd.v5i1.116

Abstract

ABSTRAK Menyesuaikan diri dengan kematian pasangan adalah salah satu tantangan perkembangan pada lanjut usia. Lansia yang kehilangan pasangan bisa mengalami berbagai perubahan, termasuk mental dan emosional. Stres kehilangan pasangan dapat menimbulkan masalah psikososial yaitu kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan tingkat stres dan kecemasan dengan penyesuaian diri pada lansia yang ditinggal pasangan hidup di Kelurahan Grogol. Penelitian ini menggunakan rancangan korelasional dengan pendekatan cross sectional untuk mengetahui korelasi antara dua variabel, variabel independen tingkat stress dan kecemasan serta variabel dependen penyesuaian diri pada lansia yang ditinggal pasangan hidup. Pengambilan data dilakukan melalui observasi langsung dengan menggunakan instrumen Perceived Stress Scale (PSS-10), Geriatric Anxiety Scale (GAS) dan instrument penyesuaian diri lansia yang ditinggal pasangan hidup. Sampel pada penelitian ini berjumlah 32 responden yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Analisa data yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji chi square (p < 0,05). Hasil penelitian ditemukan responden paling banyak perempuan sebanyak 18 responden (56,3%) berusia 60-70 tahun sebanyak 19 responden (59,4%), tingkat pendidikan terbanyak pada katagori tingkat pendidikan rendah sebanyak 19 responden (59,4%), sebagian besar responden sudah ditinggal pasangan hidup ≥ 3 tahun sebanyak 19 responden (49,4%). Sebagian besar mengalami stress sedang sebanyak 18 responden (56,3%), kecemasan sedang sebanyak 19 responden (59,4%) dan memiliki penyesuaian diri negativf sebanyak 19 responden (59,4%). Analisis bivariat menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat stress dengan penyesuaian diri pada lansia yang ditinggal pasangan hidup dengan nilai p-value 0,041 (p < 0,05) dan adanya hubungan signifikan antara kecemasan dengan penyesuaian diri pada lansia yang ditinggal pasangan hidup dengan nilai p-value 0,018 (p < 0,05). Peneliti menyarankan agar lansia dapat membentuk self help group sebagai group pendukung. Kata Kunci: Kecemasan, Lansia ditinggal pasangan hidup, Penyesuaian diri, Stres ABSTRACT Adjusting to the death of a partner is one of the developmental challenges in old age. The elderly person who has lost a partner can experience various changes, including mental and emotional. The stress of losing a partner can cause psychosocial problems, namely anxiety. This study aims to determine the relationship between stress and anxiety levels with adjustment in the elderly who are left by their spouses in Grogol Village. This study used a correlational design with a cross-sectional approach to determine the correlation between the two variables, the independent variables stress and anxiety levels, and the dependent variable adjustment in the elderly who are left by their spouses. Data collection was carried out through direct observation using the Perceived Stress Scale (PSS-10) instrument, the Geriatric Anxiety Scale (GAS), and the adjustment instrument for the elderly who have been left by a spouse. The sample in this study amounted to 32 respondents who were taken using a purposive sampling technique. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square test (p <0.05). The results of the study found that most respondents were women, 18 respondents (56.3%) aged 60-70 years, 19 respondents (59.4%), with the highest level of education in the category of low education level, 19 respondents (59.4%), some Most of the respondents had been left by their spouse for ≥ 3 years as many as 19 respondents (49.4%). Most of them experienced moderate stress as many as 18 respondents (56.3%), moderate anxiety as 19 respondents (59.4%), and had negative self-adjustment as many as 19 respondents (59.4%). Bivariate analysis showed that there was a significant relationship between stress levels and adjustment in the elderly who were left by a spouse with a p-value of 0.041 (p <0.05) and there was a significant relationship between anxiety and adjustment in the elderly who were left by a spouse with a p-value value 0.018 (p < 0.05). Researchers suggest that the elderly can form a self-help group as a support group. Keywords: Anxiety, Elderly left by a spouse, Adjustment, Stress
Kecemasan Sosial pada Remaja yang Mengalami Perundungan di Desa Ragajaya Evin Novianti; Insyafiatul Aminah; Duma Lumban Tobing
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 15 No 1 (2023): JIKM Vol. 15, Edisi 1, Februari 2023
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52022/jikm.v15i1.238

Abstract

Abstrak Latar belakang: Kecemasan sosial sebagai faktor yang dapat menyebabkan remaja menarik diri dari pergaulan. Penyebabnya adalah rasa takut yang muncul sebagai dampak perlakuan bullying dari teman sebaya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui gambaran kecemasan sosial pada remaja yang mengalami bullying. Metode: Penelitian deskriptif melalui survei dengan jumlah sampel 85 responden diambil secara purposive sampling pada remaja dengan pengalaman perundungan di Desa Ragajaya. Pengambilan data dilakukan selama 4 bulan pada tahun 2021 melalui wawancara. Kuesioner yang digunakan yaitu Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS). Hasil: Hasil penelitian didominasi dengan kecemasan sosial tinggi sebesar 45,9% dan 30,6% adalah kecemasan sedang. Kecemasan sosial lebih banyak dialami oleh perempuan dibandingkan laki-laki. Sumber cemas terbesar adalah karena ketidakcocokan dengan teman akibat perilaku buruk yang diterima sebesar 56,5%. Kesimpulan: Hal ini menunjukkan bahwa kecemasan sosial pada remaja yang pernah mengalami perundungan cukup tinggi dan perlu ditindaklanjuti. Rekomendasi penelitian bermanfaat bagi perawat jiwa di komunitas dalam memberikan upaya preventif kepada remaja dengan pengalaman bullying. Kata Kunci: Bullying, Kecemasan Sosial, Remaja Abstract Background: Social anxiety is a factor that can cause adolescents to withdraw from society. The reason is the fear that arises as a result of peer bullying. The purpose of this research was to know the description of social anxiety in adolescents who experience bullying. Methods: Descriptive research through a survey with a total sample of 85 respondents was taken by purposive sampling on adolescents with bullying experiences in Ragajaya Village. Data collection was carried out for 4 months in 2021 through interviews. The questionnaire used is the Liebowitz Social Anxiety Scale (LSAS). Results: The results of the study were dominated by high social anxiety at 45.9% and 30.6% were moderate anxiety. Social anxiety is experienced more by women than men. The biggest source of anxiety was incompatibility with friends due to bad behavior received by 56.5%. Conclusion: This showed that social anxiety in adolescents who have experienced bullying was relatively high and needs to be followed up. Research recommendations are useful for psychiatric nurses in the community in providing preventive measures for adolescents with bullying experiences Keywords: Adolescents, Bullying, Social anxiety
PEMBERDAYAAN KADER CEGAH MALNUTRISI LEWAT POSITIVE BODY IMAGE DI KELURAHAN PASIR PUTIH Sintha Fransiske Simanungkalit; Nanang Nasrulloh; Duma Lumbantobing; Ruth M Bunga Wadu
Jurnal Abdi Insani Vol 10 No 1 (2023): Jurnal Abdi Insani
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/abdiinsani.v10i1.749

Abstract

Perceived body image is a person's satisfaction with the weight he has, satisfaction in appearance, body shape, evaluating appearance and orientation of appearance and attention. More than 50% of young women want a slim body and the same number of young men want a change in weight. Negative body image causes a person to do a strict diet which has an impact on nutritional status. Community service activities that aim to provide knowledge related to body image which is given through empowerment to cadres so they can prevent malnutrition. This community service activity uses the counseling method with Power Point media and leaflets. This activity was carried out from early January to November 2022. Counseling was carried out directly to cadres in Pasir Putih Village, Depok. There were 26 cadres present. In this community service activity, an evaluation of the cadres was carried out in the form of questions related to positive body image knowledge. Community service activities are effective in increasing the knowledge of cadres. The results of the evaluation of the cadres were analyzed using a paired t-test and found that there were differences in knowledge before and after counseling with a p value of 0.02. The average value before being given counseling was 74.62 and after being given counseling it increased to 82.31. This community service activity has proven to be effective in increasing the knowledge of the cadres so that it is hoped that the cadres can prevent malnutrition through a positive body image.
KECEMASAN DAN KUALITAS TIDUR USIA DEWASA DI PANDEMI COVID-19 Duma Lumban Tobing; Ariyana Pramitha Haryani
Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Vol 7 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Widya Gantari Indonesia Volume 7, Nomor 1 Tahun 2023
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52020/jkwgi.v7i1.5562

Abstract

ABSTRACT The Covid-19 pandemic is a new disease that is endemic throughout the world and is spreading very quickly. As a result, many people suffer from excessive anxiety which affects the quality of their sleep. The purpose of this study was to identify the relationship between people's anxiety levels and sleep quality during the Covid-19 pandemic. This study used a cross-sectional correlation model to determine the relationship between two variables, namely the independent variable anxiety and the dependent variable sleep quality during the Covid-19 pandemic. Data collection was carried out by direct observation using the Hamilton Anxiety Rating Scale Instrument and the Pittsburgh Sleep Quality Index. The sample in this study consisted of 103 respondents who were taken using a purposive sampling technique. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square test. The results showed that there was a relationship between general anxiety and sleep quality during the Covid-19 pandemic (p-value = 0.000). This research will help broaden our knowledge and skills to manage stress and improve sleep quality. Keywords: COVID-19, Anxiety, Sleep Quality
Hubungan Resiliensi Dengan Tingkat Kecemasan Pada Family Caregiver Lansia Dengan Komorbiditas Di Masa Pandemi COVID 19 Duma Lumban Tobing; Karina Oktaviyadi
Jurnal Keperawatan Malang Vol 8 No 1 (2023): Jurnal Keperawatan Malang (JKM)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat STIKes Panti Waluya Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36916/jkm.v8i1.193

Abstract

ABSTRACT Background: Resilience is a human ability to adapt in the face of sadness, and the constant and significant pressures in life. Resilience in the family during the COVID-19 pandemic has certainly experienced many changes due to significant changes. If the resilience process does not go well, the impact that will arise is that it can trigger anxiety. Objective: To determine the relationship between resilience and anxiety in elderly family caregivers with comorbidities during the COVID-19 pandemic. Methods: This study used a correlational design with a cross-sectional approach to determine the correlation between two variables, the independent variable resilience and the dependent variable anxiety of elderly family caregivers with comorbidities. Data collection was carried out through direct observation using the Connor Davidson Resilience Scale (CD-RISC) instrument and a questionnaire. Zung Self Rating Anxiety Scale (ZRAS). The sample in this study amounted to 85 respondents who were taken using a purposive sampling technique. The data analysis used was univariate and bivariate analysis using the chi-square test. Results: The data showed that 44 (51.8%) respondents had low levels of resilience and 44 (51.8%) respondents had moderate levels of anxiety. The results showed that there was a significant relationship between resilience and the anxiety level of elderly family caregivers with comorbidities with a p-value of 0.00 (p <0.05). Conclusion: There is a significant relationship between resilience and the anxiety level of elderly family caregivers with comorbidities. It is hoped that the family caregiver can form a self-help group that is used as a support group Keywords: COVID-19, Family Caregiver, Anxiety, Resilience
PENINGKATAN PENGETAHUAN DAN CARA MANAJEMEN STRES PADA REMAJA KARANG TARUNA DI RW 06 KELURAHAN LIMO DEPOK Duma Lumban Tobing; Sang Ayu Made Adyani; Chandra Tri Wahyudi; Regita Cahya Pebriyanti; Asti Nurrizki; Farach Nabila; Fina Fijriah; Nabilah Aulia Ansar
RESWARA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v4i2.2893

Abstract

Remaja merupakan fase transisi dari masa kanak-kanak menuju dewasa. Menurut WHO, fase remaja dimulai ketika berusia 10-19 tahun. Pada proses ini akan terjadi banyak sekali perubahan dan perkembangan pada diri remaja baik secara fisik, psikis, maupun sosial. Proses transisi ini menyebabkan cara berpikir remaja akan sangat berbeda dengan cara berpikir pada dewasa maupun pada anak-anak. Perbedaan tersebut yang mempengaruhi munculnya tekanan/stresor pada remaja. Tekanan yang terjadi ini dapat menimbulkan berbagai gejala stres baik secara fisik maupun mental. Dengan begitu, kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan memberikan pendidikan kesehatan pada remaja di daerah Karang Taruna RW 06 Kelurahan Limo-Depok. Kegiatan pengabdian masyarakat yang diberikan berupa penyuluhan pengenalan stres dan cara mengatasi stres pada remaja. Kegiatan penyuluhan ini menggunakan metode ceramah interaktif dengan menampilkan powerpoint, diskusi, dan tanya jawab kepada remaja. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan pada remaja tentang stres dan cara manajemen stres dengan kenaikan persentase antara hasil pre test dan post test yaitu 8,75%
LANSIA SEHAT, LANSIA AKTIF DAN BERSAMA ATASI HIPERTENSI Sang Ayu Made Adyani; Duma Lumban Tobing; Nourmayansa Vidya Anggraini; Safa Marwah; Talita Alifa Salsabila; Chandra Tri Wahyudi
KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 4 No. 3 (2023): KOMMAS: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : KOMMAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Elderly people experience various declines in body function which can cause various health problems. The problem that is often encountered is hypertension. If hypertension in the elderly is not treated, it will cause various complications and can reduce the quality of life of the elderly. The knowledge and skills of elderly people in managing hypertension through health education and elderly exercise. The exercise carried out is low impact aerobic exercise taking into account the abilities of the elderly. Exercises are done in a sitting position. Elderly people are expected to be able to practice exercise and maintain a healthy lifestyle so that theit blood pressure is controlled.
Pengalaman Remaja Mengakses Konten Pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat evin Novianti; Popy Zevriyanti; Duma Lumban Tobing
Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat : Media Komunikasi Komunitas Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 3 (2019): JIKM Vol. 11, Edisi 3, Agustus 2019
Publisher : Public Health Undergraduate Program, Faculty of Health Science, Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (371 KB) | DOI: 10.52022/jikm.v11i3.6

Abstract

AbstrakLatar belakang : Pornografi masih menjadi trend dan issue yang populer dikalangan remaja karena kontennya yang mudah diakses seperti melalui internet. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran pengalaman remaja mengakses konten pornografi di SMP Perintis Depok Jawa Barat.Metode : Penelitian menggunakan tekhnik deskriptif analitik dengan pengambilan sampling yang digunakan Simple Random Sampling. Sampel sebanyak 125 responden.Hasil : Hasil peneltian menunjukkan pengalaman remaja mengakses konten pornografi antara lain : usia pertama kali 12-15 tahun (67.2%), bentuk pornografi foto (25.6%), media pornografi situs internet (36.8%), tempat pertama kali sekolah (36.8%), alasan mengakses rasa ingin tahu (54.4%), orang yang menemani teman sebaya (52.8%), perasaan saat melihat jijik (44.8%), perasaan setelah melihat menyesal (37.6%).Kesimpulan : Saran bagi siswa hendaknya bisa lebih banyak melakukan kegiatan positif disekolah seperti memperbanyak organisasi. Adolescent Experience of Accessing Pornographic Content in Depok West Java AbstractBackground: Pornography is still a trend and issue that is popular among teenagers because the content is easily accessible as through the internet. This study aims to find out the experience of teenagers accessing pornographic content in SMP Perintis Depok West Java. Method: This research uses descriptive-analytic research design with the sampling technique used Simple Random Sampling. Sample as many as 125 respondents.Results : The results of the study showed that teenagers accessed pornographic content, among others: age 12-15 years old (67.2%), pornographic images (25.6%), internet site pornography (36.8%), first place school (36.8%), accessing curiosity (54.4%), peers (52.8%), feelings of disgust (44.8%), feeling after seeing regrets (37.6%).Conclusion: Suggestions for students should be able to do more positive activities in school such as multiply the organization.
Co-Authors Anggraeni, Diah Tika Anggraeni, Risa Kusuma Anggraini, Nourmanyansa Vidya Apriningsih, Apriningsih Apriningsih Ariyana Pramitha Haryani Asti Nurrizki Astuti Ningtiyas Ayunissa Balqis Balqis, Ayunissa Budi Anna Keliat Cahyani, Clara Oktalia Chandrayani Simanjorang Citra, Silvi Yulia Dara Sucika Dea Rosaline, Mareta Della Aprilia Madani Deswita Chandra, Winur Dhia Wita Nadhifa Dhia Wita Nadhifa Diah Tika Anggraeni Diorarta, Raphita Dora Samaria Erly Krisnanik Evin Novianti Farach Nabila Farha Farhana Fina Fijriah Florensia, Lima Harsono, Indah Nurafriani Herlina, Santi Ice Yulia Wardhani Insyafiatul Aminah Karina Oktaviyadi Lestari, Sofia Eka Linda Mandasari Mariyam, Fidelmia Marsaulina Priscilla Evangeline Maulana, Erwin Mauliya, Naddiyah Millah, Zulfa Muzayyanatul Mohamad Bayu Wibisono Muhammad Fandizal Nabilah Aulia Ansar Nadia Shahidda Nasrulloh, Nanang Nasution, Nurul Aryani Nindya, Anastasya Nourmayansa Vidya Anggraini Nur Intania Sofianita Nurfitri Bustamam Oktalia, Clara Popy Zevriyanti Pramesti Dwi Suciantie Pranasari, Sitaresmi Putri, Alia Resti Andri Putri, Kania Febrya Putri, Widya Kartika Ratnawati, Diah Regita Cahya Pebriyanti Reihana Zakiya Rosaline, Mareta ROSALINE, MARETA DEA Ruth M Bunga Wadu Safa Marwah Sandra, Rati Ari Sang Ayu Made Adyani Sang Ayu Made Adyani Sari, Sintha Legita Sekar Lili Yuananda Septyadita, Hera Septyadita, Hera Sintha Fransiske Simanungkalit Sintha Fransiske Simanungkalit Sucika, Dara Sulistya Nur’aeni Wisudawati Suratmini, Dwi Talita Alifa Salsabila Tia Amelia Tri Rahayu Tri Rahayu Utami Wahyuningsih Wahyudi, Chandra Tri Wisudawati, Sulistya Nur'aeni Zulfa Muzayyanatul Millah