Frozen food is a food product preserved by freezing to extend its shelf life and maintain its quality. This Community Service activity will provide training on making frozen rissole fillings, including chicken rissole, yogurt rissole, mayo rissole, and vegetable rissole, to empower women's groups in the Cempaka Banjarbaru neighborhood. Twenty representatives from the PKK women's group will attend, and the session will last a full day, from 8:00 a.m. to 5:00 p.m. A speech will be given on the frozen food process, with the necessary ingredients and tools prepared a month in advance. A live demonstration will also be provided on the steps involved in making rissole skins and filling variations This activity will begin in May 2025, with site visits and surveys. The training was held in June 2025. The venue for this activity was a resident's home with 20 participants working in teams of 4 people, resulting in 5 groups. The participants were selected based on accidental sampling. Participants included in this mentoring were housewives and members of the general public who participated in the Cempaka Banjarbaru PKK women's group. The training on making frozen risoles with chicken, mayo, yogurt, and vegetable fillings at the Cempaka Banjarbaru PKK women's group went very well and effectively, providing a comprehensive understanding of the importance of understanding the ingredients, equipment, and methods of making frozen food applied in the processing/making of frozen risoles. Sihite (2006) stated that the main differences in processing or cooking are caused by several factors, including: (1) the condition of the food ingredients to be processed, (2) the results or food to be cooked. All participants tried to contribute to the preparation by explaining the level of doneness of the dish, but not all participants knew whether the filled variant dish was cooked (al dente) or not. The atmosphere in each group at this stage was very active, and all participants were enthusiastic about practicing. Participants helped and supported each other in their groups to complete the assignments well and quickly. Undeniably, the competition between groups was very strong, as they strived to complete the assignments with optimal results.ABSTRAKMakanan beku, atau frozen food, adalah produk makanan yang diawetkan dengan cara dibekukan untuk memperpanjang masa simpannya dan mempertahankan kualitasnya. Pada kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat kali ini akan dilakukan pelatihan pembuatan frozen food risoles varian isi, antara lain:  risoles isi ayam, risoles yogurt, risoles mayo dan risoles sayuran, untuk pemberdayaan ibu-ibu PKK di lingkungan cempaka banjarbaru. Yang di ikuti perwakilan dari kelompok ibu-ibu PKK 20 peserta, selama 1 hari full, dimulai dari jam 08.00 wita sampai jam 17.00 wita. Pemberian materi pidato tentang pembuatan proses frozen food, dari bahan-bahan dan alat-alat yang diperlukan sudah dipersiapkan dari 1 bulan kegiatan akan dilakukan, serta didemokan langsung tahap-tahap pembuatan kulit risoles dan varian isi nya. kegiatan ini dimulai pada bulan mei 2025, dengan mengadakan kunjungan ke lokasi dan survey. Dengan pelaksanaan pelatihan juni 2025. Adapun tempat pelaksanaan kegiatan ini di rumah warga dengan jumlah peserta sebanyak 20 orang, bekerja secara team, 1 kelompok terdiri dari 4 orang/anggota, jadi ada 5 kelompok. Peserta tersebut dipilih berdasarkan accidental sampling. Peserta yang masuk dalam pendampingan ini merupakan ibu rumah tangga, masyarakat umum yang ikut kelompok ibu-ibu PKK Cempaka Banjarbaru. Pelatihan pembuatan frozen food risoles varian isi ayam, mayo, yogurt dan sayuran pada kelompok ibu-ibu PKK Cempaka Banjarbaru berjalan sangat baik dan efektif mampu memberikan pemahaman secara menyeluruh pentingnya memahami pengetahuan tentang bahan, peralatan dan metode pembuatan frozen food yang diterapkan dalam pengolahan/pembuatan Frozen food risoles. Sihite (2006) menyebutkan perbedaan pokok dalam pengolahan atau memasak disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya: (1) keadaan bahan makanan yang akan diolah, (2) Hasil atau makanan yang akan dimasak. Semua peserta mencoba memberikan kontribusi pembuatan dengan menjelaskan tingkat kematangan masakan, namun tidak semua peserta mengetahui bahwa masakan varian isi itu sudah matang (aldente) atau belum. Suasana tiap-tiap kelompok pada tahapan ini sangat aktif dan semua peserta antusias untuk dapat mempraktikkan. Peserta saling membantu dan mendukung temannya dalam satu kelompok untuk menyelesaikan tugas dengan baik dan cepat, tanpa dipungkiri persaingan antar kelompok sangat bagus mereka berusaha dapat menyelesaikan tugas dengan hasil yang baik dan maksimal.