Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

ANALYSIS OF CORROSION RATE AND REMAINING LIFE OF STEEL ON PIPELINES AT PKS PTPN 1 TANJUNG SEUMANTOH Muhammad Zulfri; Nazaruddin Abdul Rachman; Muhammad Isra
Jurnal Rekayasa Mesin Vol. 14 No. 2 (2023)
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/jrm.v14i2.1472

Abstract

Corrosion is a major cause of early failure in palm oil mill infrastructure in Aceh, Indonesia. Therefore, the aim of this study is to analyze the corrosion rate of steel used in the palm oil mill industry and determine the remaining life of the steel. Round bars and plates made of steel were used as exposure samples. This sample was cleaned of impurities and ground with sandpaper to obtain a 600 grating, then washed with clean water and rinsed with strong liquid, then presented to the climate at the PTPN 1 Tanjung Seumantoh palm oil mill so that it could see the rate of steel erosion due to corrosion. For exposure, steel specimens are placed on racks, and weight measurements are taken once a month to determine corrosion rate values using the ASTM G50 standard. In addition, steel thickness measurements were also carried out in 2021 and 2022 to calculate the corrosion rate using the Standard API 570 standard.  Research results of the remaining life of the pipe on the wall tube is about 32 years. the remaining life for the generating pipe is about 29 years, and the remaining life for the heater pipe is about 11 years. from the calculation results obtained the longest remaining life is obtained on the wall pipe while the shortest remaining life of the pipe is found in the heater pipe because the pipe is always heated.
Corrosion Rate Analysis and Remaining Life Assessment of Structural Steel in Palm Oil Mill (POM) Environment at Tanjung Seumantoh Muhammad Zulfri; Nazaruddin Abdul Rahman; Andre Mahessa; Muhammad Isra
JURUTERA - Jurnal Umum Teknik Terapan Vol 10 No 01 (2023)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Samudra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55377/jurutera.v10i01.8270

Abstract

Machines are tools used to simplify work processes. Within a machine, there are several main components that form the framework for its construction. These components must possess strong qualities in order to perform their functions effectively, one of which is the use of steel. Steel is a commonly utilized material in various sectors, including factories. An example of this can be seen in palm oil mills, where numerous components such as wall pipes, generating pipes, and heat pipes are made from steel. However, steel has a tendency to corrode, which can reduce its strength and shorten the lifespan of steel components. Therefore, it is crucial to calculate the remaining life of each pipe as a preventive measure. The calculation results indicate that the remaining life of the wall pipe is approximately 32 years, while the generating pipe has around 29 years, and the heater pipe has about 11 years of remaining life. In this case, the wall pipe has the longest remaining life, whereas the heater pipe has the shortest due to its continuous exposure to heat. The purpose of this research is to analyze the corrosion rate and remaining life of components made from steel materials, such as wall pipes, generating pipes, and heat pipes, in order to prevent damage caused by corrosion in palm oil mills.
PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PENGOLAH KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS DI DESA BAROH KOTA LANGSA Muhammad Zulfri; Rita Syntia; Taufan Arif Adlie; Muhammad Isra; Andri Wahyudi
Jurnal Vokasi Vol 8, No 1 (2024): Jurnal Vokasi (Maret)
Publisher : Politeknik Negeri Lhokseumawe

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30811/vokasi.v8i1.4572

Abstract

Energi merupakan salah satu aspek kunci dalam pembangunan berkelanjutan dan keberlanjutan kehidupan manusia di planet ini. Namun, kebutuhan akan energi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi. Dalam beberapa dekade terakhir, peningkatan penggunaan bahan bakar fosil sebagai sumber energi utama telah memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan, seperti perubahan iklim dan polusi udara. Oleh karena itu, pencarian solusi energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan telah menjadi prioritas global. Pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada masyarakat Desa Baroh, Kota Langsa, dalam pembuatan alat pengolahan kotoran sapi menjadi biogas. Kotoran sapi yang seringkali dianggap sebagai limbah ternak dapat diubah menjadi sumber energi yang berkelanjutan melalui proses biogas. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam yang ada di sekitar mereka untuk kepentingan energi dan lingkungan. Metodologi pelatihan meliputi pengenalan konsep dasar biogas, pemilihan dan persiapan bahan baku, pembuatan dan perawatan reaktor biogas, serta penggunaan dan pemeliharaan sistem biogas. Selama pelatihan, peserta diajarkan cara mengidentifikasi dan mengatasi masalah umum yang mungkin timbul selama proses produksi biogas. Hasil dari kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas masyarakat Desa Baroh dalam memanfaatkan kotoran sapi sebagai sumber energi alternatif yang ramah lingkungan. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan taraf hidup mereka sambil berkontribusi pada perlindungan lingkungan dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
ANALISIS POTENSI DAN TANTANGAN DALAM UPAYA PENGENTASAN KEMISKINAN DI DESA Isra, Muhammad; Salahuddin, Salahuddin
Kybernan: Jurnal Studi Kepemerintahan Vol. 7 No. 2 (2024): SEPTEMBER 2024
Publisher : Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Muhammadiyah Buton

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi dan tantangan dalam upaya pengentasan kemiskinan di desa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kepustakaan (Library Research). Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis isi (Content Analysis) yang diolah menggunakan software Nvivo 12 plus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otonomi desa merupakan potensi yang memiliki pengaruh yang paling dominan dari empat faktor dalam upaya pengentasan kemiskinan. Sedangkan pada faktor tantangan, sumber daya manusia merupakan faktor yang paling dominan berpengaruh dalam upaya pengentasan kemiskinan di desa. Kemudian, keempat faktor potensi menunjukkan adanya korelasi satu sama lain. aspek dukungan pemerintah dan otonomi desa memiliki tingkat korelasi yang sangat kuat. Dan pada keempat faktor tantangan juga memiliki korelasi satu sama lainnya. Faktor Sumber Daya Manusia menunjukkan korelasi yang paling tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan keterlibatan aktor, diantaranya LSM, Pemerintah, Pengamat, dan Pengusaha. Hasil analisis data didapatkan bahwa pemerintah dan pengamat merupakan aktor yang paling berdominasi dalam pengentasan kemiskinan di desa. Adapun pada faktor tantangan didapatkan bahwa pemerintah merupakan aktor yang menunjukkan dominasi paling tinggi.
Perbandingan Modifikasi pada Pati Jagung Pulut dan Pati Sorgum dengan Metode Microwave-Cooling Saman, Widya Rahmawaty; Isra, Muhammad; Ahmad, Lisna; Mahmud, Afnisa Jesika; Lumalaga, Nurul Annisa; Ismail, Nurdike; Nurdin, Alwina Ramdina S.; Tunai, Kasmawati; Makalalag, Anjely; Dahlan, Mastin; Isima, Rahman; Djibu, Jimmy
Prosiding Seminar Nasional Mini Riset Mahasiswa Vol 3, No 1 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tepung merupakan salah satu bentuk alternatif produk setengah jadi yang dianjurkan, karena akan lebih tahan disimpan, mudah dicampur, dibentuk dan lebih cepat dimasak sesuai tuntutan kehidupan modern yang serba praktis. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan antara modifikasi dan tanpa dimodifikasi pada pati Jagung Pulut dan pati Sorgum dengan metode microwave-cooling. Rancangan percobaan yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) yaitu dengan memodifikasi fisik pada tepung jagung pulut dan tepung sorgum dengan menggunakan metode microwave-cooling. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa Modifikasi pati jagung pulut dengan metode microwave- cooling meningkatkan ukuran granula pati pada ulangan ke2 berkisar 186 pixels sedangkan Modifikasi pati sorgum dengan metode microwave-cooling meningkatkan ukuran granula pati pada ulangan pertama berkisar 227 pixels. Pati jagung pulut dan pati sorgum adalah dua jenis pati yang memiliki perbedaan dalam sifat fisik dan kimia. Modifikasi pati dengan metode microwave-cooling dapat mempengaruhi ukuran granula pati. Pati jagung pulut memiliki ukuran granula yang lebih besar dibandingkan pati sorgum. Modifikasi pati jagung pulut dengan metode microwave-cooling meningkatkan ukuran granula pati. Pati sorgum, sebaliknya, memiliki ukuran granula yang lebih kecil. Modifikasi pati sorgum dengan metode microwave-cooling dapat meningkatkan ukuran granula pati, tetapi tidak sebesar pati jagung pulut.
MODIFIKASI TEPUNG JAGUNG PULUT DAN SORGUM DENGAN METODE HMT (Heat Moisture Treatment) Saman, Widya Rahmawaty; Ahmad, Lisna; Isra, Muhammad; Ngadi, Febriyanti; Djama, Anisa; Datau, Firman; Junus, Sandrina Izhathuljannah Zilanya; Jenggu, Hilma A.; Usman, Nabila Y.; Sari, Neneng Puspita; Marwan, Alwi Pratama Putra
Jambura Journal of Food Technology Vol 6, No 1 (2024): Juni
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37905/jjft.v6i1.26035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk membedakan pati jagung pulut dan pati sorgum yang dilakukan dengan metode HMT. Parameter uji yang digunakan yaitu: ukuran granula, viskositas, Swelling Power, kelarutan, freeze stability. Nilai rata-rata ukuran granula yang dihasilkan yaitu : Pati sorgum sebesar 159 pixels (sebelum modifikasi) dan 193 pixels (setelah modifikasi). Pada pati jagung 173 pixels (sebelum modifikasi), dan 207 pixels (setelah modifikasi). Masing-masing dilihat menggunakan mikroskop dengan perbesaran 40x10. Berdasarkan hasil uji Viskositas nilai rata-rata yang di hasilkan yaitu : Pati jagung pulut sebesar 246 mPas (sebelum modifikasi) dan 208 mPas (setelah modifikasi). Pada pati sorgum sebesar 178 mPs (sebelum modifikasi) dan 207 mPas (setelah modifikasi). Berdasarkan uji swelling nilai yang dihasilkan yaitu: jagung pulut sebesar 5,1211 gr (sebelum modifikasi) dan 4,3213 (setelah modifikasi) dan pada pati sorgum yaitu 7,2912 gr (sebelum modifikasi) dan 6,7189 gr (setelah modifikasi). Berdasarkan uji kelarutan nilai yang dihasilkan yaitu: Jagung pulut sebesar 4,4% (sebelum modifikasi) dan 3,7% (setelah modifikasi). Sorgum sebesar 3,9% (sebelum modifikasi) dan 3,1% (setelah modifikasi).
1 Langkah Nyata Bantuan Sosial untuk Masyarakat Desa Karangmulya Syahwildan, Muhamad; Fairuzy, Fakhri Ramdhani; Kartika, Yuniar Ayu; Simangunsong, Jonatan; Sihombing, Chandra Alexander; Isra, Muhammad; Setiawan, Bangkit; Siahaan, Alpiner Marhuson
Lentera Pengabdian Vol. 2 No. 03 (2024): Juli 2024
Publisher : Lentera Ilmu Nusantara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59422/lp.v2i03.482

Abstract

Masyarakat miskin ekstrim bisa didefinisikan sebagai suatu kelompok atau perorangan yang hidup dalam kondisi dimana tidak dapat selalu memenuhi kebutuhan dasar seperti pendidikan, pangan, tempat tinggal, bantuan kesehatan dan lain sebagainya. Ciri-ciri yang bisa dilihat jelas dari masyarakat miskin ekstrim adalah keterbatasan untuk mendapatkan kebutuhan pokok, pendapatan masyarakat yang kurang, pendidikan yang didapat terbatas dan kurang, keterbatasan lapangan kerja, dan tingkat keamanan lingkungan yang rendah. Penyebab dari adanya masyarakat miskin ekstrim juga bermacam-macam, dari kesadaran akan pentingnya pendidikan yang rendah, sedikitnya lapangan pekerjaan yang tidak sebanding dengan jumlah dan keahlian masyarakat, bahan kebutuhan pokok yang makin mahal tidak sebanding dengan pemasukan yang didapat oleh masyarakat, minimnya bantuan kesehatan yang didapat oleh masyarakat dan masih banyak faktor penyebab kemiskinan ekstrim lainnya.
Pelatihan Penggunaan Alat Pencacah Sampah Plastik di Gampong Baroh Kecamatan Langsa Lama Kota Langsa Isra, Muhammad; Maysyarah, Tjut Rizqi; Fauzan, Fauzan; Maulidan, Rahmat; Rizki, Muhammad Nuzan; Kamar, Iqbal
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v3i2.20395

Abstract

Penggunaan plastik yang berlebihan telah menjadi masalah serius bagi lingkungan masyarakat Indonesia, terutama di Gampong Baroh, Kecamatan Langsa Lama, Kota Langsa. Eskalasi masalah ini menciptakan tantangan yang mendalam terhadap keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat setempat. Dalam upaya tegas untuk mengatasi dampak negatif dari penggunaan plastik yang meluas, dilaksanakanlah sebuah program pengabdian masyarakat. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan alat pencacah sampah plastik yang tidak hanya efisien tetapi juga dapat diakses oleh masyarakat dengan lebih mudah. Tujuan utama dari program ini adalah memberikan solusi lokal yang efektif dalam mengelola dan mengurangi dampak sampah plastik dengan pendekatan berkelanjutan. Dalam rangka mencapai tujuan ini, dilakukan pelatihan penggunaan alat pencacah sampah plastik dengan melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat setempat. Melalui kolaborasi erat dengan warga Gampong Baroh, tim pengabdian bersama-sama menguji kinerja alat pencacah sampah plastik ini. Hasil dari program pengabdian menunjukkan bahwa penggunaan alat pencacah sampah plastik telah membawa efisiensi yang cukup signifikan. Masyarakat tidak hanya menerima dengan positif inisiatif ini, tetapi juga menyambutnya dengan antusiasme. Keberhasilan program ini tidak hanya tercermin dalam efisiensi alat tersebut tetapi juga dalam perasaan kepuasan dan kebahagiaan yang dirasakan oleh masyarakat setempat.
Pengembangan Alat Pengering Pisang Sale untuk Meningkatkan Kualitas Produksi dan Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Kampung Baroh, Langsa Fadhilla, Cut Alna; Isra, Muhammad; Harmin, Amalia; Gunawan, Chichi Rizka; Bravikawati, Marini; Rizki, Muhammad Nuzan; Kamar, Iqbal
Jurnal Malikussaleh Mengabdi Vol. 3 No. 2 (2024): Jurnal Malikussaleh Mengabdi, Oktober 2024
Publisher : LPPM Universitas Malikussaleh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29103/jmm.v3i2.20412

Abstract

Pengeringan pisang sale merupakan langkah krusial dalam proses produksi pisang sale, sebuah produk olahan tradisional yang menjadi sumber mata pencaharian utama bagi masyarakat Kampung Baroh, Langsa. Namun, metode pengeringan tradisional yang selama ini digunakan sering kali tidak efisien, memakan waktu lama, dan kurang memenuhi standar kebersihan. Oleh karena itu, pengabdian ini bertujuan untuk mengembangkan alat pengering pisang sale yang sederhana, efisien, dan mudah digunakan oleh masyarakat setempat, dengan harapan dapat meningkatkan kualitas produksi serta memberdayakan ekonomi lokal. Proses pengembangan alat pengering ini melibatkan partisipasi aktif dari masyarakat Kampung Baroh. Tim pengabdian bekerja sama dengan warga untuk merancang, menguji, dan memperbaiki prototipe alat pengering yang sesuai dengan kondisi lingkungan dan budaya setempat, serta memenuhi standar keamanan pangan dan sanitasi. Hasil dari pengabdian ini menunjukkan bahwa penggunaan alat pengering yang dikembangkan mampu menghasilkan pisang sale dengan kualitas yang lebih baik, baik dari segi tekstur, rasa, maupun kebersihan. Selain itu, alat ini juga mempercepat proses pengeringan yang sebelumnya memakan waktu berhari-hari menjadi hanya sekitar 10 jam. Dampak positif dari keberadaan alat ini adalah peningkatan produktivitas masyarakat Kampung Baroh, yang kini dapat memasok pisang sale ke pasar lokal dan regional dengan lebih cepat dan efisien.
PEMBUATAN STIK PEPAYA UNTUK MENINGKATKAN PENDAPATAN KELUARGA DI DESA BULOTALANGI, KECAMATAN BULANGO TIMUR Saman, Widya Rahmawaty; Isra, Muhammad; Ui, Nurwinda; Safriany, Dwy
Jurnal Pengabdian Masyarakat Teknologi Pertanian Vol 3, No 2 (2024)
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bulotalangi Village, located in Bulango Timur Subdistrict, Bone Bolango Regency, Gorontalo, is a horticultural production area, including papaya, with an average yield of 224 kg per year. Despite the abundant production, most of the harvest is sold fresh without further processing, resulting in low added value. To enhance community welfare, especially through food diversification, a community empowerment program was implemented in the form of training to produce papaya sticks. This program was designed to equip the community, particularly housewives, with technical skills in papaya processing, business management, and marketing strategies. The training included selecting high-quality raw materials, hygienic production processes, and packaging techniques that meet market standards. Survey results showed that the majority of participants (90%) were women, with a dominant age range of 41–50 years (70%), high school education (60%), and working as entrepreneurs (90%). About 80% of participants preferred the spicy flavor variant of papaya sticks, and 100% stated that the product appearance was attractive. Additionally, the training successfully improved participants' understanding of business opportunities based on papaya processing. Post-training surveys noted that 90% of participants felt optimistic about the market potential of this product. Through this processing innovation, papaya sticks are expected to become a sustainable new source of income, support food security, and improve the welfare of the Bulotalangi Village community. The sustainability of this program requires support in the form of access to capital and broader marketing strategies.