Peny Husna Handayani, Peny Husna
Early Childhood Education Department, Faculty Of Science Education, Universitas Negeri Medan, Indonesia

Published : 27 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Multifunctional Furniture: Accompanying and Creating Child-Friendly Furniture: Furnitur Multifungsi: Pendampingan dan Pembuatan Furnitur Ramah Anak Zhilli Izzadati Khairuni; Zulkifli Matondang; Peny Husna Handayani; Liana Atika; Sarra Rahmadani
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2024): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v8i4.19912

Abstract

Farhanny khair daycare and preschool is a daycare place for children, As for the rest of daycare, this place is a home typology dwelling that is used as a daycare with additional activities as a learning / child play for the age of 2-5. In the condition of typology home buildings that are made into daycare and study and play, According to observation of some areas of unmaximized space meets the needs of motion space in children. Although this daycare location has space limitations but managers and teachers maximized the teaching system and management as well as comfort, hygiene, The safety of this daycare place is fine. That potential makes Farhany khair daycare and preschool entrusted parents to daycare while parents worked from 2018 to today. Based on the results of the situation analysis done by a team a proposer, So a team a proposer is trying to minimize the problems that are happening in child space and maximize the potentials that farhany khaanir daycare and preschool to make this daycare even better, and it can be beneficial for teachers and parents. The solution offered by a team a proposer is knowledge in the design of space within the scope of interior design according to the needs of young children so that existing space can be maximized into a playspace and study for children of daycare.In addition to knowledge of interior design the follower team also makes an innovation product a multifunctional shelf of children to be used by daycare as a means of supporting activity in that place
Perspektif Guru Taman Kanak-kanak Terhadap Pembelajaran Proyek Berbasis Bermain Dengan Pendekatan Playworld Anita Yus; Handayani, Peny Husna; Artha Mahindra Diputera
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Undiksha Vol. 11 No. 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/paud.v11i3.67043

Abstract

Learning for children at an early age refers to integrating learning through play. However, the need to integrate these concepts is a problem that still needs to be resolved in the literature. Apart from that, the conflict between parents' expectations for children and teachers' achievements is a complaint for kindergarten teachers in implementing play-based project learning with a Playworld approach, resulting in teachers' perceptions of this learning model. This research analyzes kindergarten teachers' perspectives on project learning through play with a Playworld approach. The sample for this research was 228 kindergarten teachers who were randomly selected using convenience sampling techniques. Questionnaires and FGDs were used to collect research data. Quantitative data was obtained by distributing questionnaires using Google Forms. Quantitative data was analyzed using descriptive analysis, and qualitative data was analyzed using thematic analysis. The research results show that kindergarten teachers have an average of 70.75 knowledge about project learning through playing with the Playworld approach, 69.09% experience using it, and 34.48% teacher creativity in using this learning. Based on these results, teachers experience difficulties integrating learning through play, especially play-based project learning with a Playworld approach. These findings have implications for improving the quality of learning and increasing teachers' abilities in designing and implementing better learning.
ANALISIS KEMAMPUAN BERBICARA ANAK USIA 3 - 4 TAHUN DARI KELUARGA DENGAN ORANGTUA SINGLE PARENT DI LINGKUNGAN DWIKORA MEDAN HELVETIA Sekar Fatmadani; Peny Husna Handayani
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 7 No. 4 (2024): Vol. 7 No. 4 Tahun 2024
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v7i4.40423

Abstract

Orangtua tunggal mempunyai dua kedudukan atau fungsi sekaligus dalam keluarganya yaitu berperan sebagai ayah sebagai tulang punggung keluarga dan sebagai seorang ibu. Dikarenakan menjalankan dua peran orangtua sekaligus tak jarang orangtua single parent  juga bakerja untuk memenuhi kebutuhannya dan anaknya.  Dalam hal tersebut orangtua single parent  harus bisa membagi waktu antara bekerja dan membagi waktu bermain dan belajar bersama anak serta menstimulus kemampuan berbicara anak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan berbicara anak usia 3-4 tahun dari keluarga dengan orangtua single parent di lingkungan Dwikora Medan Helvetia. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif yang dilaksanakan di Kelurahan Dwikora, Medan Helvetia. Subjek dalam penelitian ini adalah 4 orang anak dan 4 orangtua single parent di lingkungan Dwikora Medan Helvetia. Sumber data utama dalam penelitian ini yaitu diperoleh langsung melalui hasil dari wawancara dan observasi, serta dokumentasi sebagai sebagai penguatnya. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 4 orang anak dari keluarga dengan status orangtua single parent dapat diketahui bahwa kemampuan berbicara anak usia 3-4 tahun dengan kondisi keluarga single parent memiliki perkembangan berbicara yang berbeda-beda dari keempat subjek penelitian keseluruh anak menunjukkan kemampuan berbicara pada indikator peningkatan kosa kata, dimana semua anak (subjek A, B, C, dan D) mampu menceritakan kesehariannya, sementara untuk indikator kemampuan berbicara masa lalu dan masa depan hanya subjek D yang dapat mencapai indikator tersebut yaitu anak mampu membedakan penggunaan kata kemarin, besok,dan tadi.
Sabilulungan Class Programe in School as an Effort to Integrate Value of Local Wisdom in Education in Bandung, West Java Indonesia Handayani, Peny Husna
JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS Vol. 3 No. 2: Desember 2017 Special Edition
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbrue.v3i2.9448

Abstract

Bandung society is synonymous with Sundanese culture, accepting the impact of the flow of modernization that causes the forgotten values of local cultural wisdom. Local wisdom should be sustained for characters building of the next generation . It is time for local wisdom to be rewarded, reorganized, and re-taught in the education system through educational and learning activities at school. Reintroducing the values of local cultural wisdom to the next generation is considered to be a very important thing to save the morality of the next generation also saves the culture itself. The value of local wisdom sabilulungan imbued by the philosophy of Sundanese silih asah, silih asih, silih asuh, became the core of Sundanese culture that needs to be integrated in the process of education in school. In this paper will describe a way or program that allows the value of local wisdom Sundanese culture, sabilulungan, integrated in the education system, especially for people in the city of Bandung.
Profil Keterampilan Abad 21 (4C) pada Anak Usia Dini Usia 5–6 Tahun Shabrina, Anisa Ruhi; Handayani, Peny Husna
JURNAL BUNGA RAMPAI USIA EMAS Vol. 10 No. 2: Desember 2024
Publisher : Universitas Negeri Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24114/jbrue.v10i2.65970

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil keterampilan Abad 21 (4C) pada anak usia dini usia 5–6 tahun. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan jumlah responden sebanyak 26 anak yang berusia 5–6 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata keterampilan abad 21 (4C) anak usia 5–6 tahun di TK Asmaul Husna, Kecamatan Kualuh Hulu, Kabupaten Labuhan Batu Utara, T.A 2023/2024 adalah 73% dan berkategori baik. Critical thinking memiliki persentase sebesar 69% berkategori baik, creativity sebesar 62% berkategori cukup baik, communication sebesar 86% berkategori sangat baik, dan collaboration sebesar 79% berkategori baik.
PENGARUH KEGIATAN SAINS HUJAN WARNA TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF ANAK USIA DINI 5-6 TAHUN DI TK ABA 05 MEDAN Ramadansya, Charol Fioni; Handayani, Peny Husna
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 2 (2025): Volume 8 No. 2 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i2.44521

Abstract

Kemampuan kognitif adalah kemampuan yang dapat dikembangkan dengan kegiatan pembelajaran matematika dan sains. Terdapat beberapa capaian perkembangan anak terkait kemampuan kognitif, yaitu (1) mampu menyebutkan alasan, (2) mampu menyebutkan pilihan atau keputusannya, (3) mampu memecahkan masalah sederhana, serta (4) mengetahui hubungan sebab-akibat dari suatu kondisi atau situasi yang dipengaruhi oleh hukum alam. Berdasarkan penelitian yang penulis lakukan di TK ABA 05 Medan, didapati bahwa kegiatan sains yang dilakukan belum mengarah pada keempat capaian perkembangan anak yang telah dijabarkan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kegiatan sains hujan warna terhadap kemampuan kognitif anak usia dini 5-6 tahun di TK ABA 05 Medan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif dengan desain penelitian pre-experiment design menggunakan one group pretest-posttest design. Penelitian ini menggunakan sampel berjumlah 16 orang anak di kelas B TK ABA 05 Medan. Hasil data pretest menunjukkan skor rata-rata sebesar 16,81 dengan kategori MB (Mulai Berkembang), dan skor rata-rata posttest sebesar 26,31 dengan kategori BSH (Berkembangan Sesuai Harapan). Uji hipotesis dengan uji wilcoxon juga mendapatkan hasil Asymp. Sig. (2-tailed) bernilai 0,001 < 0,05, yang berarti H0 ditolak dan H1 diterima atau adanya pengaruh yang signifikan dari kegiatan sains hujan warna terhadap kemampuan kognitif anak usia 5-6 tahun di TK ABA 05 Medan.
PERBEDAAN KEMAMPUAN MENGENAL WARNA PADA ANAK USIA 5-6 TAHUN MELALUI METODE EKSPERIMEN SAINS DI PAUD BERSAMA BUNTURAJA KECAMATAN SIEMPATNEMPU KAB. DAIRI Lumbantoruan, Titin Novika Sari; Handayani, Peny Husna
Jurnal Review Pendidikan dan Pengajaran Vol. 8 No. 3 (2025): Volume 8 No. 3 Tahun 2025
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jrpp.v8i3.50253

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan mengenal warna pada anak usia 5–6 tahun melalui metode eksperimen sains di PAUD Bersama Bunturaja, Kecamatan Siempatnempu, Kabupaten Dairi. Kemampuan anak dalam mengenali dan membedakan warna belum tertimulus dengan baik melalui kegiatan konvesional yang biasa seperti menggunakan pensil warna. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan desain eksperimen one group pretest-posttest. Subjek dalam penelitian ini berjumlah 18 anak. Perlakuan diberikan melalui tiga kegiatan eksperimen sains, yaitu lampu pelangi, kapilaritas air berwarna menggunakan sawi, dan pencampuran warna melalui kegiatan finger painting. Data dikumpulkan menggunakan observasi terstruktur melalui lembar observasi kemampuan mengenal warna. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan skor rata-rata dari 18,9 (kategori cukup) pada pretest menjadi 28,2 (kategori baik) pada posttest. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan Wilcoxon Signed Rank Test, diperoleh bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah perlakuan diberikan (p < 0,05). Dengan demikian, metode eksperimen sains disarankan untuk dilakukan dalam menstimulus kemampuan mengenal warna pada anak usia dini.