Latar Belakang: Diabetes melitus (DM) merupakan salah satu penyakit tidak menular dengan prevalensi yang terus meningkat di Indonesia. Gaya hidup tidak sehat, khususnya pola makan tinggi gula, lemak, dan rendah serat, menjadi faktor risiko utama. Pengelolaan DM tidak hanya melalui pengobatan farmakologis, tetapi juga membutuhkan edukasi berkelanjutan terkait pola makan sehat dan pemantauan kadar glukosa darah serta HbA1c untuk menilai keberhasilan kontrol glikemik. Tujuan: Program intervensi ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran pasien DM terhadap pentingnya pengetahuan kesehatan serta mengevaluasi perubahan kadar glukosa darah dan HbA1c setelah diberikan edukasi kesehatan dan intervensi pemeriksaan laboratorium. Metode: Pengabdian Kepada Masyarakat ini menggunakan desain pre-test dan post-test one group design dengan pendekatan kuantitatif. Sebanyak 35 partisipan yang terdiri guru dan karyawan di SMA X dilibatkan dalam program intervensi. Intervensi dilakukan melalui penyuluhan gizi sehat berbasis pedoman Diet Diabetes Indonesia (PERSAGI), konseling individual, serta pemeriksaan kadar glukosa darah puasa dan HbA1c. Data dianalisis menggunakan uji Spearmans-test untuk melihat perbedaan signifikan sebelum dan sesudah intervensi. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam pengetahuan peserta p-value=0,015(p < 0,05) dan hubungan signifikan antara kadar glukosa dan HbA1c dengan nilai p-value = 0,000 (p<0,05), namun tidak ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kadar glukosa darah (p value = 0,1333) dan kadar HbA1c (p-value = 0,497) Perubahan ini menunjukkan bahwa edukasi terarah dan pemantauan berpengaruh positif terhadap kontrol metabolik peserta. Kesimpulan:Program intervensi kesehatan berbasis edukasi makanan sehat dan pemeriksaan glukosa serta HbA1c terbukti efektif dalam meningkatkan pemahaman peserta dan memperbaiki kendali glikemik.