Claim Missing Document
Check
Articles

Found 30 Documents
Search

Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Keberhasilan Pemberian ASI Eksklusif pada Bayi Usia 7-12 Bulan di Desa Payaman Husnul Muthoharoh; Eka Sarofah Ningsih
Journal for Quality in Women's Health Vol. 2 No. 1 (2019): Journal for Quality in Women's Health
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ASI eksklusif adalah pemberian ASI saja selama 6 bulan pertama kehidupan bayi tanpa diberikan makanan atau minuman tambahan lainnya. Perilaku ibu dapat dipengaruhi oleh faktor pendorong, salah satunya adalah dukungan yang diberikan oleh keluarga, suami dan orang tua adalah orang terdekat yang dapat mempengaruhi informan untuk tetap menyusui secara eksklusif atau malah memberikan makanan atau minuman tambahan kepada bayi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara dukungan keluarga dengan pemberian ASI eksklusif di Desa Payaman. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan penelitian cross sectional dan pengambilan sampel dengan cara total sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 43 orang ibu yang mempunyai bayi berumur 7-12 bulan di Desa Payaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan keberhasilan pemberian ASI eksklusif pada bayi usia 7-12 bulan di desa Payaman.
Pemanfaatan Ubi Jalar (Ipomea batatas) sebagai obat mabuk perjalanan Sulistiono, Eko; Ningsih, Eka Sarofah
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 4 No. 1 (2020): Enhancing the quality of health and environment to reach the "Global Sustainabl
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v4i1.134

Abstract

Lamongan merupakan daerah yang cukup subur sebagai penghasil polo pendem. Salah satu polo pendem yang cukup banyak di hasilkan di lamongan yaitu ubi jalar. Ubi jalar yang dikenal dengan bahasa asing Ipomea batatas, selama ini hanya dimanfaatkan sebagai makanan ternak, keripik maupun di rebus sebagai penganti nasi karena kandungan karbohidratnya yang tingi. Selain itu ternyata masih banyak kandungan dalam ubi jalar yang belum diketahui dan di manfaatkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  zat yang terkandung dalam ubi jalar (Ipomea batatas), mengetahui dapat tidaknya ubi jalar (Ipomea batatas) dimanfaatkan sebagai obat anti mabuk serta mengetahui nama zat yang terkandung dalam ubi jalar (Ipomea batatas) yang dapat dimanfaatkan sebagai obat anti mabuk. Metode yang digunakan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen karena melakukan eksperimen tentang kandungan zat yang terdapat pada Ubi Jalar (Ipomea batatas)  dan manfaatnya. Hasil dari penelitian Ubi jalar (Ipomea batatas) mengandung antioksidan. Kandungan kimia pada ubi jalar adalah protein, lemak, karbohidrat, kalori, serat, abu, kalsium, fosfor, zat besi, karoten, vitamin B1, B2, C, dan asam nikotinat, oligosakarida. Ubi jalar putih mengandung 260 mkg (869 SI) betakaroten per 100 gram, ubi merah yang berwarna kuning emas tersimpan 2900 mkg (9675 SI) betakaroten, ubi merah yang berwarna jingga 9900 mkg (32967 SI). Ubi jalar (Ipomea batatas) dapat dimanfaatkan sebagai obat anti mabuk perjalanan. Beta karoten dan kalium yang terkandung dalam ubi jalar (Ipomea batatas) yang dapat dimanfaatkan sebagai obat anti mabuk perjalanan.
Implementasi Program Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan) pada Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di Dukun Kabupaten Gresik Sulistiono, Eko; Ningsih, Eka Sarofah; Fazira, Era
Jurnal EnviScience (Environment Science) Vol. 5 No. 1 (2021)
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/jev.v5i1.223

Abstract

Jamban sehat merupakan sarana untuk Buang Air Besar bagi masyarakat yang telah memenuhi standart dan persyartan kesehatan yang Tidak mengakibatkan terjadinya penyebaran langsung bahan bahna yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia. Program STBM dilaksnakan dengan metode pemberdayaan yakni pemicuan. Sama hal nya dengan program pemberdaya lainya, implementasi program ini juga bersifat partisipasi. Pemerintah sebagai fasilitor dan pelaksana program berupaya mengajak masyarakat berpartisispasi secara sadar untuk meningkatkan akses sanitasi, oleh karena itu pemerintah kabupaten maupun upt puskesmas dukun mulai merancang berbagai program dan kebijakan yang berkaitan dengan meningkatkan kebutuhan sanitasi. Di 15 desa wilayah kerja UPT Puskesmas Dukun 15 Desa sudah merubah perilaku dari yang BABS menjadi stop BABS perilaku tersebut karena adanya pemicuan serta kepemilikan jamban sehat. Masih 13 Desa yang 100% mempunyai sarana jamban sehat, penerapan di wilayah kerja puskesmas dukun sudah mendekati ODF. Pengimplementasiam program STBM (stop BABS) di wilaya Puskesmas Dukun sebagian besar sudah baik dan sesuai.
Siaga Village which is able to Provide Baby SPA Services as an Effort to Overcome Toddler Health Problems Without Medication in Order to Increase Health Independence in Karangwedoro Village, Turi District, Lamongan Regency Kustini; Ida Susila; Eka Sarofah Ningsih
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 1 (2025): March
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i1.595

Abstract

Self-medication is an effort made by the community to treat symptoms of illness or disease using medication without a doctor's prescription. Nowadays, people more often practice self-medication by buying chemical medicines at pharmacies for health problems experienced by their toddlers without knowing the side effects that can be caused. In society, so far, baby spas have only focused on children's growth and development to fulfill the rights of children with special needs and monitor children's development according to age. In the midst of the many people who want services to overcome the health problems of toddlers (sick toddlers), we hope to be able to develop services to meet these needs by adhering to the principle of complementary services with the existence of Baby Spa training which is one of the efforts to handle toddler health problems comprehensively. Complement before using chemical drugs, the samples used were 40, with a total sampling technique. From the results of this training and counseling, it is hoped that it can increase the knowledge of mothers of toddlers regarding baby spas as an effort to handle toddler health problems before seeking treatment at a health facility, research analysis using qualitative analysis techniques.
Effect of Characteristics on Adolescent Smoking Knowledge Ningsih, Eka Sarofah
Jurnal Midpro Vol. 11 No. 2 (2019): JURNAL MIDPRO
Publisher : Universitas Islam Lamongan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30736/md.v11i2.116

Abstract

ABSTRAK Masa remaja  bisa jadi masa dimana individu mengkonsumsi rokok, bahwa usia pertama merokok umumnya berkisar antara 11-13 tahun dan mereka pada umumnya merokok sebelum usia 18 tahun. Usia tersebut dikategorikan termasuk dalam rentangan masa remaja.Remaja menjadi salah satu pengguna rokok dengan prevelensi yang terus meningkat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor yang juga berkaitan dengan kepribadian dan lingkungan remaja. Perilaku merokok remaja yang dijadikan sebagai identitas dalam interaksi sosial remaja. Baik itu sebagai simbol kejantanan maupun pengakuan. Perilaku merokok yang pada awalnya hanya dilakukan oleh laki-laki dewasa, saat ini menjadi kewajaran bagi kaum remaja.Namun kebiasaan merokok tetap banyak dilakukan oleh remaja, bahkan sudah merambah ke anak-anak dan banyak perokok menyadari resikonya dan termotivasi untuk berhenti merokok, namun mengalami kesulitan untuk berhenti merokok.Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data yaitu dengan wawancara dan observasi. Data yang didapat kemudian digolongkan menjadi dua, yaitu data sekunder dan primer yang kemudian diolah dan disajikan dalam bentuk deskriptif sehingga menggambarkan tentang penelitian secara utuh. Kata kunci : Karakteristik, Pengetahuan, Merokok  ABSTRACT                         Adolescence can be a period where individuals consume cigarettes, that the first age of smoking generally ranges from 11-13 years and they generally smoke before the age of 18 years. This age is categorized as including the range of adolescence.Teenagers become one of the cigarette users with increasing prevalence. This is influenced by many factors that are also related to the personality and environment of adolescents. Adolescent smoking behavior is used as an identity in adolescent social interactions. Whether it is a symbol of virility or recognition. Smoking behavior which was initially only carried out by adult men, is now a reason for adolescents.However, many smoking habits are still carried out by adolescents, even reaching children and many smokers realize the risk and are motivated to quit smoking, but have difficulty stopping smoking.This study uses a qualitative approach with data collection techniques, namely by interview and observation. The data obtained is then classified into two, namely secondary and primary data which are then processed and presented in descriptive form so as to describe the research as a whole. Keywords: characteristics, knowledge, smoking
HUBUNGAN LAMA PENGGUNAAN KB SUNTIK 3 BULAN DENGAN KEJADIAN AMENORRHEA DI TPMB ERNI WAHYUNINGSIH KAB.LAMONGAN Wasiah, Asyaul; Sarofah Ningsih, Eka; Dellamitha Arifiah Muslim
Jurnal Kebidanan Besurek Vol. 10 No. 1 (2025): JUNI
Publisher : Program Studi D III Kebidanan Akademi Kesehatan Sapta Bakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51851/jkb.v10i1.689

Abstract

Metode kontrasepsi suntik merupakan salah satu cara KB yang efektif, terpilih dan banyak jumlah penggunanya, namun juga memiliki efek samping diantaranya gangguan haid, perdarahan tidak teratur atau perdarahan bercak (spotting) maupun tidak haid sama sekali. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penggunaan KB Suntik 3 Bulan dengan kejadian amenorrhea. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional, dengan pendekatan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB suntik 3 bulan di TPMB Erni Wahyuningsih Kab. Lamongan pada Bulan Desember – Januari 2025. Teknik pengambilan sampel menggunakan Accidental Sampling, sehingga sampel sejumlah 50 responden. Metode pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah data primer dan sekunder, analisis bivariat dengan uji statistik Chi Square (p ≤0,05). Hasil penelitian didapatkan mayoritas responden berusia 20-35 tahun sebanyak 25 responden (50%), mayoritas responden berpendidikan dasar (SD,SMP) sebanyak 42 responden (84%), mayoritas responden adalah multipara sebanyak 44 responden (88%), mayoritas responden menggunakan KB suntik 3 bulan ≥ 12 bulan sebanyak 41 responden (82%). Hasil uji statistic lama penggunaan KB suntik 3 bulan dengan kejadian amenorrhea melalui uji chi square diketahui X2 hitung 4,730 dengan p-value 0,03. Dimana nilai p < 0,05 yang berarti semakin lama akseptor menggunakan KB suntik 3 bulan maka akan meningkatkan kejadian amenorrhea. Seorang Bidan perlu meningkatkan dalam memberikan penyuluhan secara komprehensif pada akseptor KB baru dan akseptor KB lama khususnya tentang efek samping KB suntik
THE RELATIONSHIP BETWEEN ADOLESCENTS' KNOWLEDGE LEVELS OF SEXUAL DEVELOPMENT AND ANTICIPATION OF THE RISK OF SEXUAL HARASSMENT Fadliyah, Lailatul; Puspitaningtyas, Danty Indra; Sulpat, Emuliana; Mardhika, Amellia; Sarofah, Eka; Ma'rifah, Umi; Nur Rochmayanti, Shinta
Journal of Vocational Nursing Vol. 5 No. 2 (2024): OCTOBER 2024
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jovin.v5i2.62126

Abstract

Introduction: Adolescence is a transition period from childhood to adulthood that includes changes both biologically, intellectually, psychosocially, and economically. In this period, individuals have reached sexual and physical maturity. Negative behavior carried out by adolescents is risky behavior in having sexual intercourse. The purpose of this study was to determine the relationship between the level of adolescent knowledge about the development of sexuality (physical changes) and anticipation of the risk of sexual harassment. Methods: This research is an analytical research with a cross-sectional design. Population in this study were 92 junior high school students in grades 7 and 8 in Kediri Regency. Sampling technique used was Purposive sampling, with a sample size of 80 students. The data collection technique used a questionnaire. The analysis test used was the Chi-Square Test. Results: Results of the study found that 47 respondents had low knowledge levels (58.75%), and 46 respondents had poor anticipation of sexual harassment (78.0%). Bivariate analysis with Chi-Square obtained p value = 0.000 (significance t < 0.05). Conclusions: There is a relationship between the level of adolescent knowledge about sexual development (physical changes) and anticipation of the risk of sexual harassment.
The Influence of Maternal Nutrition and Micronutrient Intake on the Incidence of Low Birth Weight (LBW) Ningsih, Eka Sarofah; Nikmah, Khusnul; Susila, Ida
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 7 (2025): July
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i7.12018

Abstract

Low Birth Weight (LBW) is an important indicator in assessing the health status of newborns, and contributes to increased neonatal morbidity and mortality rates. Maternal factors, especially nutritional status and adequacy of micronutrient intake during pregnancy, are known to influence the incidence of LBW. This study aims to determine the relationship between maternal nutritional status and micronutrient intake (iron and folic acid) with the incidence of LBW in the Deket Health Center working area, Lamongan Regency. This study used a descriptive analytical design with a cross-sectional approach. The population consisted of 11 pregnant women who gave birth at the Deket Health Center in 2024. Data were collected through structured interviews, nutritional status assessments based on KEK indicators, and assessments of iron and folic acid intake. The analysis was carried out using the Fisher's Exact Test. Of the 11 respondents, 3 cases of LBW were found. There were 3 mothers who experienced KEK, 6 mothers with insufficient iron intake, and 7 mothers who did not meet folic acid needs. The results of statistical tests showed that the relationship between nutritional status and micronutrient intake with the incidence of LBW was not statistically significant (p = 0.091), but showed a tendency for a clinically relevant relationship. Nutritional status and adequacy of micronutrient intake of pregnant women have the potential to influence the incidence of LBW although the relationship was not statistically significant. Prevention efforts through nutritional education and monitoring the status of pregnant women need to be strengthened as part of health services at the Community Health Center.
The Effect of Using Hormonal Contraception on the Incidence of Breast Cancer Yermi, Yermi; Adam, Adriyani; Ningsih, Eka Sarofah; Iriani, Restu; Surya, Sara; Rukayah, Siti
International Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): IJHS : International Journal of Health Sciences
Publisher : Asosiasi Guru dan Dosen Seluruh Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (170.057 KB) | DOI: 10.59585/ijhs.v1i2.81

Abstract

Cancer is a cell that has lost its normal control and mechanism, resulting in irregular growth. Cancer can occur from various tissues in various organs in line with the growth and development of cancer cells - cancer cells form a mass of malignant tissue that infiltrates nearby tissues and can spread (mentastasis) throughout the body. The purpose of this study was to determine the effect of hormonal contraceptive use on the incidence of breast cancer in patients at Dr. Wahidin Sudirohusodo Ujung Pandang Hospital Makassar. This research method is observational research with case control study design. Where case control is an analytic study that concerns how risk factors are studied using a retrospective approach. The results obtained Odds ratio value = 0.75. In addition, it was also obtained a lower limit value of 0.36% and an upper limit value of 1.38 at a 95% confidence level (95% C1). Conclusion that the use of hormonal contraceptive is not an influence on the incidence of breast cancer (large OR: 0.42 with a lower limit value of 0.17 and an Upper limit value of 2.50) is a protective factor for the incidence of breast cancer.
Environmental Sanitation Education for Pregnant Women as an Effort to Prevent Stunting in Children in Lamongan Nikmah, Khusnul; Eka Sarofah Ningsih; Lilik Darwati; Aulia Dwiyanti
Journal of Community Engagement in Health Vol. 8 No. 2 (2025): September
Publisher : Universitas STRADA Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30994/jceh.v8i2.728

Abstract

Stunting in children is a complex health problem with long-term impacts on physical growth, cognitive development, and future individual productivity. One contributing factor to stunting is poor environmental sanitation, particularly during pregnancy. This community service activity aims to increase the knowledge and awareness of pregnant women about the importance of environmental sanitation as a preventative measure against stunting in children. The activity was carried out in Rancangkencono Village, involving 12 pregnant women as participants. The implementation method included direct counseling, group discussions, and demonstrations of basic sanitation practices such as handwashing, using healthy latrines, and managing household waste. Evaluation was conducted by comparing pretest and posttest results to measure knowledge gains. The results showed an increase in the average knowledge score of participants from 55 in the pretest to 85 in the posttest. In addition, participants demonstrated positive changes in attitudes toward implementing clean and healthy living behaviors in the home environment. Data analysis showed that a participatory and contextual educational approach can increase the understanding and motivation of pregnant women to maintain environmental cleanliness for the health of their fetus and unborn child. Environmental sanitation education has proven to be an effective strategy in preventing stunting from pregnancy, so it needs to be implemented sustainably with cross-sector support at the community level.