Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Synergistic Effects of Problem-Based Learning and VAK Learning Styles on Critical Thinking and Self-Efficacy in High School Chemistry Sugrah, Nurfatimah; Mustafa, Linda Kurnia; Rakhman, Khusna Arif; Ahmar, Dewi Satria; Rahim, Fazly; Inayah, Nurul
Jurnal Pendidikan MIPA Vol 26, No 4 (2025): Jurnal Pendidikan MIPA
Publisher : FKIP Universitas Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jpmipa.v26i4.pp2343-2365

Abstract

This study investigated the impact of learning styles and learning models on students’ critical thinking skills and self-efficacy in chemistry, with a focus on atomic structure and fundamental chemical laws. The research design employed was a quasi-experimental 2×3 factorial design with 108 tenth-grade high school students. The independent variables were the learning model (Problem-Based Learning/PBL and direct instruction) and learning styles (visual, auditory, kinesthetic). In contrast, the dependent variables were critical thinking skills and self-efficacy. Data were collected using the VAK learning style inventory, a validated critical thinking test, and a self-efficacy questionnaire. Data analysis employed two-way ANOVA followed by Tukey HSD post hoc tests. The results revealed that both learning models and learning styles significantly impacted students’ critical thinking skills. Students with kinesthetic learning styles performed better in critical thinking than those with visual or auditory learning styles. However, learning styles did not significantly influence self-efficacy, suggesting that students’ confidence is more strongly shaped by mastery experiences, positive feedback, and social support. The PBL model significantly enhanced both critical thinking skills and self-efficacy, highlighting the value of collaborative and contextual learning activities in developing higher-order thinking and motivation. A significant interaction was observed between learning styles and learning models, with a notable benefit for visual and kinesthetic learners in terms of self-efficacy. This study acknowledges the fundamental limitation of the VAK framework, as empirical evidence for its validity remains weak; hence, interpretations should be made cautiously. Theoretically, the findings support Bandura’s social cognitive theory, which emphasizes that self-efficacy and learning outcomes are shaped through active engagement and authentic experiences. Practically, this study suggests designing adaptive PBL approaches aligned with learners’ diverse characteristics to optimize both motivation and confidence in chemistry learning. Keywords: learning styles, problem-based learning (PBL), critical thinking skills, self-efficacy.
Pendekatan Kimia Hijau dalam Industri Warisan Budaya: Pengelolaan Limbah Batik Giriloyo, Yogyakarta Rakhman, Khusna Arif; Wahab, Iis Hamsir Ayub; Sundari; Sugrah, Nurfatimah; Nadra, Wawan Suprianto; Agustang, Andi Tenri Pada; Sasmayunita; Sapsuha, Yusri; Hamdiani, Saprini
Jurnal Pengabdian Inovasi Masyarakat Indonesia Vol. 4 No. 2b (2025): Edisi khusus Dies Natalis Universitas Mataram
Publisher : Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/a2jmky14

Abstract

Industri batik tradisional di Kampung Batik Giriloyo, Yogyakarta, tidak hanya berfungsi sebagai pusat warisan budaya tetapi juga sebagai penggerak vital perekonomian lokal. Namun, proses produksinya yang tradisional, terutama penggunaan lilin dan pewarna sintetis, berpotensi menimbulkan risiko lingkungan. Studi berbasis kegiatan masyarakat ini menyelidiki bagaimana limbah yang dihasilkan dari produksi batik dikelola dan mengevaluasi efektivitas serta dampak keberlanjutan dari praktik yang ada. Melalui international community service 2025, observasi lapangan dan wawancara semi-terstruktur dengan perajin batik dan tokoh masyarakat mengungkapkan bahwa Giriloyo telah membangun sistem pengolahan limbah lokal dengan prosedur operasi standar yang jelas. Meskipun tidak ada keluhan lingkungan yang signifikan dari masyarakat di sekitarnya, studi ini mengidentifikasi area-area kunci yang perlu ditingkatkan, terutama rendahnya efisiensi penggunaan kembali lilin (di bawah 10%) dan tidak adanya tahapan pengolahan pewarna yang berkelanjutan. Berlandaskan pada prinsip-prinsip kimia hijau, terutama pencegahan, bahan pengganti yang lebih aman, dan pengurangan limbah. Studi ini merekomendasikan peningkatan teknologi yang terjangkau dan kemitraan strategis untuk meningkatkan kinerja lingkungan. Temuan ini menawarkan model yang dapat direplikasi untuk industri kerajinan yang berakar pada budaya dan sadar lingkungan di pedesaan. Makalah ini berkontribusi pada wacana yang berkembang tentang ekonomi warisan berkelanjutan dan menyoroti potensi inovasi lokal dalam mencapai ketahanan ekonomi dan pengelolaan lingkungan.