Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Perbedaan Usia Menarche Pasien Kanker Payudara dan Pasien Kanker Ovarium yang Menjalani Pengobatan di Rumah Sakit Wulandari, Eka Tri; Nuraeni, Reni; Maesaroh, Siti
Wellness And Healthy Magazine Vol 1, No 2 (2019): August
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (82.471 KB) | DOI: 10.30604/j.whm.2019.8.001

Abstract

Cancer is a disorder of the female reproductive system, kinds of cancers that are often experienced by women are breast cancer, cervical cancer, colorectal cancer, and ovarian cancer. There were 21,290 incidents of ovarian cancer, 14,180 died and accounted for 2.4% of all cancer-induced mortality. The aim of this research is to know the difference of menarche age in patient with breast cancer and ovarian cancer. The type of this research is quantitative research and the research design used is comparative. The research subjects were female reproductive cancer patients with a population of 1206 female patients and using systematic random sampling which obtained a sample of 300 female reproductive cancers. The type of data used is secondary data taken from medical records. The data analysis uses Independent t test. The results showed that the average age of menarche in breast cancer patients is at menarche age of 11.15 years old (11 years 1 month 24 days old) and the average age of menarche in ovarian cancer patients is at menarche age of 11.39 years old (11 years 4 months 20 day old). The statistic test results showed that menarche age patients with breast cancer have p-value 0,001 and OR 4,917 and age menarche patients with ovarian cancer have p-value 0.007 and OR 2.27. Whereas the independent t-test analysis found p-value 0.145 which means there was no age difference between patients with breast and ovarian cancer.
Gambaran penggunaan herbal pelancar ASI (Galactagogues) di desa Wonosari Kabupaten Pringsewu Wulandari, Eka Tri; Wardani, Psiari Kusuma
Wellness And Healthy Magazine Vol 2, No 2 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu (UAP) Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30604/well.022.82000108

Abstract

Gaya hidup kembali ke alam(back to nature)menjadi tren saat ini sehingga masyarakat kembali memanfaatkan berbagai bahan alam,termasuk pengobatan dengantumbuhan obat (herbal). Sebenarnya,sudah sejak zaman dahulu masyarakat Indonesia mengenal dan menggunakan tanaman berkhasiat obat sebagai salah satu upaya menanggulangi berbagai masalah kesehatan, jauh sebelum pelayanan kesehatan formal dengan obat-obatan modern menyentuh masyarakat.Selain lebih ekonomis, efek samping ramuan herbal sangat kecil dan penggunaan obat herbal alami dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif (Hidayati, 2016). Mengetahui gambaran Herbal yang dikonsumsi ibumenyusui di Desa Wonosari  Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakandi Desa Wonosari  Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu tahun 2019. Jenis penelitian adalah study deskriptif dengan metode survey analitik. Subjek penelitian adalah ibu menyusui dengan populasi sebanyak 120 reponden dan sample penelitian menggunakan tehnik total sampling, dengan jumlah 120 responden. Tehnik pengumpulan data adalah data primer yaitu data yang diperoleh langsung dengan menggunakan lembar ceklis. Hasil penelitian dapat diketahui bahwa sebagian besar responden mengkonsumsi daun katuk untuk meningkatkan produksi ASI yaitu sebanyak 52 responden (43,4 persen), selanjutnya adalah konsumsi daun kelor yaitu sebanyak 38 responden (31,6 persen), kunyit dan asam  9 responden (7.5 persen), daun turi 3 responden (2.5 persen), sangrai jagung 4 responden (3.3 persen) ,bayam 5 responden (4.2 persen), dan daun kacang panjang 9 responden (7.5 persen), sedangkan buah pepaya, jantung pisang dan sari kacang hijau tidak dikonsumsi oleh responden untuk meningkatkan produksi ASI. Memanfaatkan kembali tumbuhan dan makanan disekitar yang dapat memperlancar ASI. Dan bagi penelitian selanjutnya dapat melakukan penelitian dengan variabel yang berbeda sehingga diketahui bahan galaktogogue yang paling efektif dalam meningkatkan produksi ASI. Abstract: Back to nature lifestyle has become a trend recently so that the community returned to use various natural materials, including treatment with medicinal plants (herbs). Actually, since ancient times Indonesian people have known and used medicinal plants as an effort to overcome various health problems, long before formal health services with modern medicines reached the community. The aim of this research is to know the descriptions of Herbs consumed by breastfeeding mothers in Wonosari, Gadingrejo, Pringsewu in 2019. This research was conducted in Wonosari, Gadingrejo, Pringsewu in 2019. This type of research is a descriptive study with analytical survey methods. The research subjects were nursing mothers with a population of 120 respondents and the research sample used a total sampling technique, with a total of 120 respondents. The data collection is primary data, namely the data obtained directly by using the checklist. The results of this research show that most of the respondents consumed katuk leaves (Sauropus androgynous) to increase milk production as many as 52 respondents (43.4 percent), then the consumption of Moringa leaves was 38 respondents (31.6 percent), consumption of turmeric and tamarind was 9 respondents (7,5 percent), consumption of Turi leaves (Sesbania grandiflora) was 3 respondents (2,5 percent), consumption of roasted corn 4 respondents (3.3 percent), consumption of spinach was 4 respondents (4.2 percent) and long bean leaves was  9 respondents (7.5 percent), while the papaya fruit, banana flowers, and green bean extract were not consumed by respondents to increase breastmilk production. The researcher suggests nursing mothers to benefit plants and food around them which can increase breastmilk production. For other researchers, they can do further research with different variables so that it is known which galactagogue materials are the most effective in increasing breastmilk production.
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN STATUS IMUNISASI LANJUTAN DIDESA SIDOHARJO PUSKESMAS PRINGSEWU Retnawati, Heni; Rohani, Siti; Nugerahaeni, Sucia Dwi; Wulandari, Eka Tri
Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 10, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52657/jik.v10i1.1311

Abstract

Abstrak : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Imunisasi Lanjutan Didesa Sidoharjo  Puskesmas Pringsewu. Cakupan imunisasi boster Pentavalen desa Sidoharjo pada tahun 2018 sebesar  60,7% dan cakupan imunisasi boster MR sebesar 67,1 % . Data pra survey  cakupan imunisasi boster pentavalen Desa Sidoharjo sebesar 72 % dan cakupan imunisasi boster MR sebesar 65 %. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan status kelengkapan imunisasi tersebut adalah status pendidikan ibu, pengetahuan ibu, dan status pekerjaan ibu. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi frekuensi dan presentase tiap variabel status Pendidikan ibu, pengetahuan ibu dan pekerjaan ibu serta faktor-faktor yang berhubungan dengan status imunisasi lanjutan pentavalen di Posyandu Pekon Sidoharjo wilayah kerja Puskesmas Pringsewu. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian sebanyak 41 responden menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian diperoleh distribusi frekuensi dan presentase tingkat pendidikan ibu dengan tingkat pendidikan dasar 28 orang 54,9%, tingkat pendidikan menengah 16 orang 31,4% dan tingkat pendikan tinggi 7 orang 13,7 %. Ibu yang bekerja 21 orang 41,2% sedangkan ibu tidak bekerja 30 orang 58,8 %. Ibu dengan pengetahuan rendah terhadap imunisasi 29 orang 56,9% sedangkan ibu dengan tpengetahuan tinggi terhadap imunisasi 22 orang 43,1%. Variabel yang berhubungan dengan kelengkapan status imuniasi lanjutan yaitu pengetahuan ibu (p value 0,036), dan pekerjaan ibu (p value 0,000). Sementara variabel yang tidak berhubungan yaitu status pendidikan ibu (p value 0,112).
Herbal untuk Perawatan Masa Nifas; Penggunaan Kayu Manis untuk Nyeri Perineum dan Luka Episiotomi Wulandari, Eka Tri; Kumalasari, Desi
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 2, No 2 (2017): December
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.514 KB) | DOI: 10.30604/jika.v2i2.40

Abstract

Episiotomi merupakan tindakan Obtetrik  yang umum dilakukan pada proses persalinan di dunia. Prevalensi episiotomi pada ibu primipara dilaporkan sebesar 43% sampai 100 %, bahkan di Iran dilaporkan hampir 100% rumah melakukan tindakan episiotomi. Rasa sakit pada bekas episiotomi dapat mempengaruhi kondisi ibu pada masa nifas, antara lain saat laktasi, perawatan bayinya, dan aktivitas kesehariannya. Ada beberapa metode yang bisa dipakai untuk mengurangi rasa sakit dan mempercepat penyembuhan luka episiotomi, salah satunya dengan pengobatan herbal, yaitu dengan kayumanis. Kayumanis mempunyai efek anti inflamasi dan analgesik. Senyawa aktif yang terkandung dalam kayumanis antara lain cinnamaldehyde, eugenol, cinnzeylanine, cinzeylanol,arabinoxylan, 2-hydroxycinnamaldehide, dan 2-benzoloxycinnamaldehyde. Pada penelitian eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui efek kayumanis terhadap nyeri dan luka episiotomi dengan jumlah responden 114  ibu pospartum, menunjukan bahwa Kayu manis dapat digunakan untuk mengurangi nyeri perineum dan mempercepat proses kesembuhan dari luka episiotomi. Abstract: Episiotomy is the most common obstetric intervention in the word. Its prevalence has been reported to be 43% to 100% in primiparous women in Asia and up to 100% in some hospitals of major cities in Iran. Perineal pain adversely affects different aspects of women, including lactation, child care and daily chore. There are several common metodes used for reducing pain and accelerating the episiotomy healing proces, one of them is cinnamon. The purpose of this study is to knowing the pharmacological effect of cinnamon and the effect on perineal pain and healing of episiotomy incision. The study is literature review, we use relevent article in sistematic electronic database (Proquest, EBSCOHOST, Pubmed, and Google scholar) wich contain of 12 article and journal. Based on the study, cinnamon have anti-inflammatory and analgesic properties. The main compounds in cinnamon are cinnamaldehyde, eugenol, cinnzeylanine, cinzeylanol, arabinoxylan, 2-hydroxycinnamaldehyde, and 2-benzoloxycinnamaldehyde. Based on the experiment study including 114 postpartum women, showed that cinnamon can be used for reducing perineal pain and improving healing of episiotomy incision.
HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP TERHADAP PEMERIKSAAN INSPEKSI VISUAL ASAM ASETAT (IVA) PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) Komalasari, Komalasari; Viniwati, Lise Marlina; Dari, Wulan; Wulandari, Eka Tri
HUMAN CARE JOURNAL Vol 9, No 3 (2024): Human Care Journal
Publisher : Universitas Fort De Kock

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32883/hcj.v9i3.3145

Abstract

Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA) adalah metode sederhana untuk deteksi dini kanker serviks. UPTD Puskesmas Madukoro memiliki tingkat partisipasi pemeriksaan IVA yang rendah (2,56%), dengan Desa Sawojajar mencapai 0,8%. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap terhadap pemeriksaan IVA pada Pasangan Usia Subur (PUS) di wilayah kerja UPTD Puskesmas Madukoro, Lampung Utara. Penelitian menggunakan desain kuantitatif dengan pendekatan Cross Sectional. Populasi terdiri dari dua kelompok: kelompok A (PUS di Desa Sawojajar, 721 orang) dan kelompok B (PUS yang telah melakukan IVA, 124 orang). Sampel dihitung menggunakan metode Slovin: 88 orang dari kelompok A dan 55 orang dari kelompok B. Analisis bivariat menggunakan Uji Chi Square menunjukkan p-value 0,000 (p < 0,005), menunjukkan terdapat hubungan antara pengetahuan dan sikap terhadap pemeriksaan IVA. Diketahui nilai RP pengetahuan sebesar 4,975 dengan CI = 2,025-12,222 dan RP sikap sebesar 10,746 dengan CI = 4,169-27,698 sehingga menunjukkan pengetahuan berpengaruh 4,975 kali dan sikap berpengaruh 10,746 kali terhadap pemeriksaan IVA. Hasil ini menyarankan perlunya peningkatan media informasi dan dukungan lintas sektoral untuk meningkatkan kesadaran pentingnya pemeriksaan IVA.
Inovasi Konsumsi Nuget Ikan Lele Dalam Upaya Mengatasi Anemia Dan Kekurangan Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Puspita, Linda; Isnaini, Maulia; Wulandari, Eka Tri; Sukarni, Sukarni; Novita, Andis Dian; Wahyuningrum, Erika Septi; Fitriyana, Feni; P, Layla Chaeriyah; Nasiroh, Nasiroh; Nurrohmah, Nurrohmah; Sumitri, Sumitri; Berliana, Zahra
Jurnal Perak Malahayati: Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7, No 1 (2025): Volume 7 Nomor 1 Mei 2025
Publisher : Program Studi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jpm.v7i1.20757

Abstract

Nutrisi memegang peranan yang sangat penting dalam seluruh siklus kehidupan manusia. Kekurangan gizi selama masa kehamilan, khususnya pada janin dalam kandungan, dapat menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan dan perkembangan. Salah satu upaya untuk mencukupi kebutuhan protein dan zat besi pada ibu hamil adalah dengan mengonsumsi produk olahan ikan yang kaya akan protein, seperti ikan lele. Nugget merupakan salah satu bentuk produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan giling  minimal sebanyak 30%, yang kemudian dicampur dengan tepung dan bahan-bahan tambahan lainnya. Adonan tersebut dilapisi dengan tepung pengikat (predust), dicelupkan ke dalam adonan batter mix, kemudian dibaluri tepung dan dimasak.   Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberdayakan masyarakat melalui inovasi konsumsi nugget ikan lele sebagai upaya mengatasi anemia dan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil di Desa Ambarawa, Kabupaten Pringsewu. Metode yang digunakan meliputi kegiatan sosialisasi dan edukasi, disertai dengan pembagian booklet dan produk nugget ikan lele sebagai media pembelajaran. Berdasarkan hasil analisis deskriptif terhadap data kuantitatif yang dikumpulkan, ditemukan adanya peningkatan pengetahuan peserta mengenai anemia, KEK, dan pemanfaatan nugget ikan lele sebagai alternatif pangan bergizi. Hal ini ditunjukkan oleh perbandingan skor pengetahuan sebelum dan sesudah pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan edukasi pembelajaran.Sebagai saran, disampaikan agar bidan secara aktif dan berkelanjutan memberikan edukasi kepada ibu hamil mengenai anemia dan KEK untuk mendukung upaya pencegahan dan penanggulangan kondisi tersebutKata Kunci: Ikan lele, anemia,  kekurangan  energi  kronis, Ibu Hamil
ANALISIS DAMPAK PASCA ABORTUS SEBAGAI PENYEBAB TERJADINYA KOMPLIKASI PERFORASI UTERUS YANG TIDAK AMAN BAGI IBU BERSALIN: NARRATIVE REVIEW Wulandari, Eka Tri; Enjelina, Ria; Ferawati, Ferawati; Maisaroh, Ria; Betri, Heni; Damayanti, Alfina
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 3 (2025): SEPTEMBER 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i3.47526

Abstract

Abortus adalah suatu proses berakhirnya suatu kehamilan, dimana janin belum mampu hidup di luar rahim dengan kriteria usia kehamilan kurang 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. Pada kehamilan dibawah 8 minggu hasil konsepsi dikeluarkan seluruhnya, karena vili korealis belum menembus desidua terlalu dalam sedangkan pada kehamilan 8-14 minngu telah masuk agak dalam sehingga sebagian keluar dan sebagian lagi akan tertinggal karena itu akan terjadi banyak perdarahan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dampak pasca abortus sebagai penyebab terjadinya komplikasi perforasi  uterus yang tidak aman bagi ibu bersalin. Penelitian ini menggunakan penelusuran literatur dari tahun 2021 hingga 2025. Dari 3.500 artikel yang ditemukan, 5 artikel disaring berdasarkan kriteria tertentu. Hasil menunjukkan bahwa pasca abortus memiliki dampak terjadinya komplikasi perforasi  uterus yang tidak aman bagi ibu bersalin. Sebagian besar perforasi uterus pada saat kuretase selama aborsi trimester pertama tidak dikenali, tidak diobati, dan menimbulkan komplikasi serius yang berujung pada kematian. Aborsi yang tidak aman dapat menimbulkan komplikasi perforasi uterus. Aborsi yang tidak aman dapat dicegah melalui pencegahan dan pengendalian.
Efektivitas Delayed Cord Clamping Terhadap Parameter Hematologi Neonatus Cukup Bulan Di TPMB Kecamatan Sako Kota Palembang Tisnawati, Riya; Retno, Sri Nowo; Wulandari, Eka Tri; Jamaan, Taufik; Wulandari, Ririn
Jurnal Medika Malahayati Vol 9, No 3 (2025): Volume 9 Nomor 3
Publisher : Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/jmm.v9i3.21552

Abstract

Sebagai prosedur yang sederhana dan aman, DCC bermanfaat terhadap status hematologis pada bayi baru lahir cukup bulan. Waktu optimal DCC belum diketahui dengan jelas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas DCC terhadap parameter hematologi pada neonatus cukup bulan di TPMB Kecamatan Sako Kota Palembang. Jenis penelitian eksperimen semu dengan post-test only control group design. Sebanyak 36 bayi diambil secara acak menggunakan teknik consecutive sampling terbagi menjadi 18 bayi pada masing-masing kelompok, yaitu kelompok ICC dan DCC. Sampel darah bayi diambil pada 48 jam pertama setelah kelahiran. Analisis menggunakan uji parametrik independent t test. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa perbandingan rata-rata kadar hemoglobin (Hb) darah vena, hemoglobin (Hb) darah tali pusat, dan hematokrit (Ht) pada kelompok DCC lebih tinggi dibandingkan kelompok ICC. Rata-rata kadar bilirubin total pada kelompok DCC lebih rendah dibandingkan kelompok ICC. Terdapat perbedaan kadar Ht (p value 0,000), kadar Hb darah vena (p value 0,000), tidak ada perbedaan kadar Hb tali pusat (p value 0,125) dan tidak terbukti meningkatkan kadar bilirubin total (p value 0,269) pada 48 jam pertama kelahiran. Praktik ini sebaiknya dilakukan secara rutin sebagai standar dalam persalinan normal tanpa penyulit dan cukup bulan sesuai langkah pada APN.
Item Fit Analysis for Evaluating Academic Writing Performance With Rasch Measurement Rentiana, Leny Hikmah; Dhini, Ulfa Rahma; Yuliawati, Lilik; Wulandari, Eka Tri
Attractive : Innovative Education Journal Vol. 6 No. 1 (2024): Attractive : Innovative Education Journal
Publisher : CV. Creative Tugu Pena

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51278/aj.v6i1.1144

Abstract

This study aims to evaluate item fit through the application of the Rasch model. The research involved 40 English as a foreign language student who took part in an essay writing class as part of a TOEFL iBT course, with writing samples gathered in partnership with the language center offering the TOEFL iBT classes. The research methodology utilizes the Rasch model with Winsteps software for quantitative analysis, employing three key statistical outputs: a "statistical summary output" to provide overall data and figures, item statistics to assess item validity, and participant statistics to evaluate participant validity. Based on the interpretation of misfit order Rasch measurement for item fit, four items ("Content," "Structure," "Mechanic," and "Diction") demonstrated excellent alignment with the Rasch model. All items exhibited Outfit Mean Square (MNSQ) values below the expected 1.0 yet within the acceptable range (0.5 - 1.5), indicating better-than-expected fit, with "Diction" showing the highest conformity. The Outfit Z-Standard (ZSTD) values for all items were near zero, signifying no significant deviations from the model. High Point Measure Correlations (PT Measure Corr) of 0.91 for "Content" and "Diction" and 0.88 for "Structure" and "Mechanic" suggest strong consistency with the overall measured ability, affirming the significant and valid contributions of these items to the scale's measurement objectives. Thus, all four items are deemed excellent within the applied measurement scale, particularly "Diction," which exhibits the highest model fit. Keywords: Item Fit, Academic Writing, Rasch Measurement