Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sifat mekanik sambungan las butt joint pada plat ASTM A36 menggunakan metode pengelasan Gas Tungsten Arc Welding (GTAW). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik maksimum pada spesimen 1 (40 A) lebih tinggi dibandingkan spesimen 2 (60 A), dengan nilai 440.0 MPa dan strain 18.5%, sedangkan spesimen 2 memiliki nilai kekuatan tarik 396.7 MPa dan strain 12.95%. Pada pengujian tekuk, spesimen 2 (60 A) memiliki kekuatan tertinggi sebesar 5.830,482 N dengan deformasi 14,8 mm, lebih tinggi dibandingkan spesimen 1 yang memiliki kekuatan 4.533,510 N dengan deformasi 13,3 mm. Pengujian kekerasan menunjukkan bahwa spesimen 2 (60 A) memiliki nilai kekerasan rata-rata lebih tinggi (48,2 HRA) dibandingkan spesimen 1 (45,8 HRA), terutama pada daerah HAZ. Struktur mikro spesimen 1 didominasi oleh ferrit dan perlit dengan lebih banyak bainit dan martensit karena proses pendinginan yang lebih cepat, sementara spesimen 2 didominasi oleh ferrit dan perlit dengan sedikit bainit dan hampir tanpa martensit akibat pendinginan yang lebih lambat. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa arus pengelasan yang lebih rendah (40 A) menghasilkan kekuatan tarik yang lebih tinggi, sementara arus yang lebih tinggi (60 A) meningkatkan kekuatan tekuk dan kekerasan permukaan, jadi untuk material ASTM A36 dengan menggunakan sambungan butt joint lebih baik menggunakan arus 60 A.