Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Hubungan Berat Badan Bayi, Paritas dan Riwayat Preeklampsia dengan Kejadian Perdarahan Postpartum di RSUD Kota Mataram Vionada, Elin; Mahayani, Ida Ayu Made; Apriliana, Denta Haritsa
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 22 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.14564853

Abstract

Each birth handle that happens is at hazard of encountering complications amid conveyance, one of which is postpartum hemorrhage (PPH). This think about points to decide the relationship between infant weight, equality and history of preeclampsia with the rate of postpartum hemorrhage in Mataram City Territorial Clinic. The sort of inquire about carried out was expository observational inquire about. Observational inquire about is inquire about that as it were carries out perceptions or perceptions without mediation from the analyst with the point of finding data around why and how the occurrence happened. The comes approximately of the consider showed up a critical relationship between birth weight and the recurrence of postpartum hemorrhage, there was a critical relationship between correspondence and the rate of postpartum hemorrhage, and there was a critical relationship between a history of preeclampsia and the rate of postpartum hemorrhage.
HUBUNGAN PENDIDIKAN, ANEMIA, DAN PARITAS IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH DINI DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) PRAYA, KABUPATEN LOMBOK TENGAH TAHUN 2023 Alif Galang Pratama; Adib Ahmad Sammakh; Ida Ayu Made Mahayani; Ronanarasafa
Indonesian Journal of Health Research Innovation Vol. 2 No. 1 (2025): Indonesian Journal of Health Research Innovation
Publisher : Yayasan Menawan Cerdas Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.64094/m8avdw49

Abstract

Ketuban Pecah Dini (KPD) pada ibu bersalin dapat memicu infeksi dan sepsis yang berkontribusi pada meningkatnya angka kematian ibu. Sebanyak 85% kematian perinatal terkait dengan KPD. Meskipun penyebab utama KPD belum dapat dipastikan, ada beberapa faktor risiko yang diduga berperan, seperti paritas, kelainan pada selaput ketuban, usia ibu, kelemahan serviks, kehamilan kembar, kelebihan cairan ketuban (hidramnion), anemia, serta tingkat pengetahuan atau pendidikan ibu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara pendidikan, kejadian anemia, dan paritas ibu hamil dengan kasus KPD di RSUD Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Penelitian menggunakan desain case-control dengan total sampel sebanyak 120 kasus dan 120 kontrol yang dipilih melalui teknik purposive sampling. Uji statistik yang digunakan adalah uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas responden memiliki pendidikan menengah sebanyak 95 orang (39,6%), tidak mengalami anemia sebanyak 133 orang (55,4%), sementara responden dengan anemia sebanyak 107 orang (44,6%), dan 146 responden (60,8%) memiliki paritas berisiko. Terdapat hubungan antara pendidikan ibu hamil dan kejadian KPD dengan nilai p-value = 0,00 dan korelasi 0,209. Hubungan anemia dengan kejadian KPD ditunjukkan dengan nilai p-value = 0,019 dan OR 1,909. Selain itu, terdapat hubungan antara paritas dan kejadian KPD dengan nilai p-value = 0,025 dan OR 1,888. Penelitian ini menyimpulkan bahwa terdapat hubungan signifikan antara tingkat pendidikan, kejadian anemia, dan paritas ibu hamil dengan kasus Ketuban Pecah Dini di RSUD Praya, Kabupaten Lombok Tengah pada tahun 2023.
HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS GESTASIONAL Qadriah, Allailatul; Fauzy Ma’ruf; Ida Ayu Made Mahayani; Adib Ahmad Shammakh
Jurnal Medikes (Media Informasi Kesehatan) Vol. 12 No. 1 (2025)
Publisher : Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gestational diabetes mellitus (GDM) is a glucose intolerance disorder that appears during pregnancy, impacting the health of the mother and fetus. DMG causes up to 3 million infant deaths per year and increases the risk of maternal death fourfold. This study aims to analyze the relationship between age, parity, and compliance with antenatal care (ANC) with the incidence of GDM. The research method used is analytical observational research with case-control design. The sampling technique is purposive sampling. The sample consisted of 82 respondents who met the inclusion and exclusion criteria. Data analysis was carried out using the chi-square test. The results of this study is there were 46 respondents of risk age (56.1%) and 36 respondents of non-risk age (43.9%). There were 54 respondents at risk parity (65.9%) and 28 respondents at risk parity (34.1%). Respondents with ANC were compliant as many as 60 (73.2%) and ANC non-compliant as many as 22 (26.8%). There was no significant relationship between age at risk and the incidence of GDM (p=0.119). There was a significant relationship between risk parity and the incidence of GDM (p=0.036; OR=3.071) and ANC compliance (p=0.025; OR=0.268). There was no significant relationship found between maternal age and GDM, but there was a significant relationship between risk parity and ANC compliance with the incidence of DMG in the Mataram City Regional Hospital.
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANC (ANTENATAL CARE) DENGAN KECEMASAN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS CAKRANEGARA KOTA MATARAM TAHUN 2022 I Gusti Ngurah Satria Prabawa; Ida Ayu Made Mahayani; Nadira Yumna; Irwan Syuhada
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/gscygn44

Abstract

Kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam. Dukungan keluarga yang didapat oleh ibu hamil berpengaruh dalam mengurangi kecemasan, karena pada saat ibu hamil yakin sudah memiliki dukungan dari lingkungannya. Adanya dukungan keluarga membuat ibu hamil akan lebih mengutamakan kesehatan dirinya sendiri maupun kesehatan janinnya yaitu dengan cara melakukan Antenatal Care (ANC). Penelitian ini menggunakan desain studi analitik observasional dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 83 responden. Data diperoleh dari kuisioner dan dianalisis dengan Spearman Rank. Batas nilai signifikan adalah (P-value < 0.05). Hasil penelitian didapatkan bahwa sebagian besar responden memiliki tingkat dukungan keluarga sebagian besar dalam kreteria baik yaitu 86,7%. Tingkat kepatuhan ANC (Antenatal Care) sebagian besar dalam kreteria patuh yaitu 86,7%. Tingkat kecemasan pada ibu hamil di Puskesmas Cakranegara Kota Mataram sebagian besar tidak memiliki kecemasan yaitu 87,7%, kecemasan ringan 9,6%, kecemasan sedang 3,6%. Terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat dukungan keluarga dan kepatuhan ANC (Antenatal Care) dengan kecemasan pada ibu hamil pada Puskesmas Cakranegara Kota Mataram. Dukungan keluarga memiliki hubungan dengan kecemasan pada ibu hamil. Dan kepatuhan ANC (Antenatal Care) memiliki hubungan dengan kecemasan pada ibu hamil.
HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN DISMINORE PRIMER PADA MAHASISWI ANGKATAN 2018 DAN 2019 FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS ISLAM AL-AZHAR MATARAM Baiq Ilmiya Maghfirah; Danang Nur Adiwibawa; Ida Ayu Made Mahayani; Yolly Dahlia
Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences Vol. 1 No. 2 (2023): Cakrawala Medika: Journal of Health Sciences
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Medika Suherman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59981/1eh0j206

Abstract

Dismenore merupakan menstruasi yang disertai rasa nyeri sampai dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Dismenore secara umum diklasifikasikan menjadi dismenore primer dan sekunder. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan dismenore adalah stress. Stres merupakan salah satu respon fisiologis, psikologis dan perilaku dalam beradaptasi terhadap tekanan internal dan eksternal yang dapat disebabkan dari dalam diri maupun luar lingkungan sekitar. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan stres dengan kejadian dismenore primer pada mahasiswi angkatan 2018 dan 2019 Fakultas Kedokteran Universitas Islam Al-Azhar Mataram. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik Probability Sampling Dengan Cara Simple Random Sampling, jumlah total sampel adalah 84 orang. Data penelitian dianalisis menggunakan uji statistik chi-square tabel 2x2. Hasil yang didapatkan adalah terdapat 26 orang (68.4 %) mengalami dismenore primer dan stres, 12 orang (31.6%) mengalami dismenore primer dan tidak stress, 36 orang (78.3%) tidak mengalami dismenore primer dan stres, serta 10 orang (21.7%) tidak dismenore primer dan tidak stres. Dapat disimpulkan tidak adanya hubungan yang signifikan antara stres dengan dismenore primer pada mahasiswi ang katan 2018 dan 2019 fakultas kedokteran universitas islam al-azhar mataram.
Relationship Between Reading Distance, Reading Duration, and Smartphone Usage Duration with the Incidence of Refractive Errors Among Students at SMAN 1 Praya Al Rasyid, Lalu Zainul; Subekti, Sri; Mahayani, Ida Ayu Made; Prabawa, Dewa Gede Benny Raharja
Jurnal Biologi Tropis Vol. 25 No. 1 (2025): Januari - Maret
Publisher : Biology Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, University of Mataram, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbt.v25i1.8070

Abstract

Refractive errors occur when light entering the eye cannot be properly focused, resulting in blurry or unclear vision. This study aims to determine the relationship between reading distance, reading duration, and smartphone usage duration with the incidence of refractive errors among students at SMAN 1 Praya. Using a cross-sectional design, this quantitative study involved 103 respondents selected through stratified random sampling. Data were analyzed using univariate and bivariate methods with the Chi-square test. The results showed significant relationships between reading distance (p-value = 0.001), reading duration (p-value = 0.001), and smartphone usage duration (p-value = 0.001) with the incidence of refractive errors. In conclusion, reading distance, reading duration, and smartphone usage duration are significantly associated with the incidence of refractive errors among students at SMAN 1 Praya. This research can be expanded by incorporating additional independent variables, such as outdoor activities, sleep patterns, or genetic factors, to offer a more thorough understanding of the risk factors for refractive errors.