Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : LINGUISTIK : Jurnal Bahasa dan Sastra

Pemenuhan Kebutuhan Hierarki Abraham Maslow dalam Dinamika Keluarga: Analisis Film “Keluarga Cemara2” Satriani, Irma
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 10, No 1 (2025): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v10i1.46-54

Abstract

Artikel ini menyajikan analisis tentang pemenuhan kebutuhan hierarki Abraham Maslow dalam dinamika keluarga yang ditampilkan dalam film "Keluarga Cemara". Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana karakter-karakter dalam film memenuhi lima tingkatan kebutuhan Maslow, yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, kasih sayang, penghargaan, dan aktualisasi diri. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif dengan analisis naratif terhadap interaksi antar anggota keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini menggambarkan pentingnya dukungan emosional dan sosial dalam memenuhi kebutuhan dasar serta bagaimana hubungan antar anggota keluarga berkontribusi pada kesejahteraan dan keharmonisan. Dalam konteks film, terlihat bahwa meskipun menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, keluarga Cemara tetap mampu menjaga solidaritas dan saling mendukung satu sama lain. Temuan ini memberikan wawasan tentang relevansi teori Maslow dalam konteks kehidupan keluarga dan menyoroti peran penting komunikasi serta solidaritas dalam membangun dinamika keluarga yang sehat. Selain itu, artikel ini juga membahas implikasi dari pemenuhan kebutuhan tersebut terhadap perkembangan individu dan kolektif dalam keluarga, serta bagaimana nilai-nilai yang ditransmisikan melalui interaksi sehari-hari dapat membentuk karakter dan identitas anggota keluarga. Dengan demikian, penelitian ini tidak hanya memperkaya kajian filmografi tetapi juga memberikan kontribusi terhadap pemahaman tentang psikologi keluarga dalam konteks budaya Indonesia. 
Pemenuhan Kebutuhan Hierarki Abraham Maslow dalam Dinamika Keluarga: Analisis Film “Keluarga Cemara2” Reski, Reski; Satriani, Irma
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 10, No 1 (2025): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v10i1.46-56

Abstract

This article presents an analysis of the fulfillment of Abraham Maslow's hierarchical needs in the family dynamics shown in the film "Family Cemara". This research aims to identify how the characters in the film fulfill Maslow's five levels of needs, namely physiological needs, security, affection, self-esteem and self-actualization. The method used is a qualitative approach with narrative analysis of interactions between family members. The research results show that this film depicts the importance of emotional and social support in meeting basic needs and how relationships between family members contribute to well-being and harmony. In the context of the film, it can be seen that despite facing various challenges and difficulties, the Cemara family is still able to maintain solidarity and support each other. These findings provide insight into the relevance of Maslow's theory in the context of family life and highlight the important role of communication and solidarity in building healthy family dynamics. Apart from that, this article also discusses the implications of fulfilling these needs for individual and collective development in the family, as well as how values transmitted through daily interactions can shape the character and identity of family members. Thus, this research not only enriches filmography studies but also contributes to the understanding of family psychology in the context of Indonesian culture
Ketaksadaran Tokoh Utama dalam Film Ketika Berhenti di Sini: Karya Umay Shahab Haerana, Haerana; Satriani, Irma
Linguistik : Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 10, No 1 (2025): LINGUISTIK: Jurnal Bahasa & Sastra
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/linguistik.v10i1.55-62

Abstract

Ketidakmampuan tokoh utama dalam film untuk melanjutkan perjalanan atau mengalami titik berhenti sering kali dapat dianalisis melalui lensa teori psikoanalisis Carl Gustav Jung, khususnya konsep "The Shadow" dalam ketaksadaran. Dalam pandangan Jung, "The Shadow" merujuk pada aspek-aspek diri yang ditekan, diabaikan, atau tidak disadari oleh individu karena dianggap bertentangan dengan ideal-ideal ego atau citra diri yang diterima secara sosial. Ketaksadaran ini tidak hanya menyimpan pengalaman-pengalaman negatif atau menyakitkan, tetapi juga potensi-potensi tersembunyi yang dapat menjadi kunci bagi perkembangan diri individu. Ketika tokoh tersebut menghadapi The Shadow, ia dihadapkan pada potensi diri yang terabaikan dan berbagai konflik internal yang belum diselesaikan. Melalui simbolisme dan narasi film, The Shadow dalam ketaksadaran bukan hanya memanifestasikan kekurangan atau kelemahan, tetapi juga mengungkapkan potensi untuk perubahan dan transformasi. Proses menghadapi The Shadow menjadi langkah penting bagi tokoh utama dalam mencapai pemahaman diri yang lebih dalam, yang memungkinkan mereka untuk melanjutkan perjalanan hidup mereka secara lebih utuh dan sadar.