Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Al-Dzikra: Jurnal Studi Ilmu al-Quran dan al-Hadits

FORMAT ILMU TAFSIR PADA ERA MASYARAKAT PLURAL Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 9 No 1 (2015)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v9i1.1726

Abstract

Penulisan tafsir tidak terlepas pada bentuk, metode dan corak tafsir. Terlebih pada masyarakat yang mempunyai keragaman suku dan bangsa seperti Indonesia. Dari beberapa tafsir yang ditulis oleh ulama Indonesia, mereka banyak menggunakan metode tahlili( analisis) dan maudhu’i (tematik), karena dengan dua metode ini dapat mudah dipahami oleh setiap pembaca dengan penyajian yang sangat detail dan fokus terhadap tema tertentu. Terbukti dengan banyak karangan-karangan ulama Indonesia dalam ilmu tafsir, mereka memilih bentuk yang sederhana agar mudah difahami oleh lapisan masyarakat. Untuk itu, marilah kita gali format Ilmu tafsir yangpas  sebagai bagian dari  kekayaan khazanah keislaman. Kata kunci: Tafsir, Metode, Plural, Masyarakat
AL-RAZY DAN STUDI MUNASABAH DALAM TAFSIRNYA Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 10 No 2 (2016)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v10i2.1829

Abstract

Maraknya kajian-kajian mengenai munasabah dapat dilihat dari munculnya kitab-kitab yang secara khusus membahas masalah munasabah, seperti Ahmad ibn Ibrahim al-Andalusy dalam al-Burhan fi Munasabah Tartib Suwar al-Qur’an; Burhan al-Din al-Biqa’iy dalam Nazhm al-Durar; dan Jalal al-Din al-Suyuthy dalam Tanasuq al-Durar fi Tanasub al-Suwar. Di samping kitab-kitab yang khusus dalam kajian ini, kitab-kitab tafsir sering mengemukakan munasabah, seperti karya al-Alusy, Ruh al-Ma’any; Abu Su’ud, Irsyad al-’Aql al-Salim ila Mazaya al-Kitab al-Karim; al-Syarbiny, Siraj al-Munir, al-Razy, Tafsir al-Kabir dan lain-lain. Apa yang dilakukan oleh Fakhr al-Din al-Razy cukup menarik untik dikai dalam tulisan ini Kata Kunci: Tafsir,Munasabah,Mufassir 
Metode Tafsir Maudu’Ī (Tematik): Kajian Ayat Ekologi Fauzan, Fauzan; Mustofa, Imam; Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 13 No 2 (2019)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v13i2.4168

Abstract

AbstractAs a holy book, al-Qur'an has function as a law and a way of life for Muslims. In this context, Muslims in modern times have problem in understanding the whole contents of the Qur’an. Therefore, exegetes formulate a method of understanding the Qur'an in line with certain themes or so-called the Maudlu'i interpretation method. This article aims to describe the Maudlu'i interpretation, the problems of the Maudlu'i interpretation, and examples of the Maudlu'i interpretation. This literature review use descriptive qualitative method. The results of the study indicate that the interpretation of Maudlu'i is a method of interpretation that seeks to explain the contents of the Qur'an based on a particular theme. There are three focuses of Maudlu'i interpretation that developed in the 20th century, namely the Maudlu'i method of interpretation which focuses on terminology, the Maudlu'i method of interpretation which focuses on themes or topics in the Qur’an, and the Maudlu'i method of interpretation which focuses on one particular chapter in the Qur’an. Regardless of the dynamics of strengths and weaknesses, Maudlu'i interpretation is more suitable with the living conditions of modern-day Muslims. This study reveal that the Maudlu'i method of interpretation plays an important role in understanding the content of the Qur'an.  AbstrakSebagai kitab suci, al-Qur’an berfungsi sebagai undang-undang dan pedoman hidup umat Islam. Dalam konteks ini, umat Islam pada zaman modern seringkali kesulitan dalam memahami isi al-Qur’an secara keseluruhan. Oleh karena itu, para ahli tafsir kemudian merumuskan sebuah metode memahami al-Qur’an sesuai dengan tema-tema tertentu atau yang disebut sebagai metode tafsir Maudlu’i. Artikel ini bertujuan mendeskripsikan tentang Tafsir Maudlu’i, problematika tafsir Maudlu’i, dan contoh tafsir maudlu’i. Kajian pustaka ini dilakukan dengan metode deskriptif kualitatif. Hasil kajian menunjukkan bahwa tafsir Maudlu’i merupakan metode tafsir yang berusaha menjelaskan isi kandungan al-Qur’an berdasarkan tema tertentu. Metode tafsir yang berkembang pada abad 20 tersebut dibagi menjadi 3 kategori, yaitu tafsir maudlu’i yang fokus pada terminologi, tafir maudlu’i yang fokus pada tema atau topik dalam al-Qur’an, dan tafsir maudlu’i yang fokus pada satu surat tertentu dalam al-Qur’an. Terlepas dari dinamika kelebihan dan kekurangannya, tafsir Maudlu’i lebih sesuai dengan kondisi kehidupan umat Islam zaman modern ini. Hasil kajian menyimpulkan bahwa metode tafsir Mau’dlu’i memiliki peran penting dalam memahami isi kandungan al-Qur’an. Kata Kunci: Metode Mauḍu’ī, Tafsir dan Aplikatif.
Transformasi Perkembangan Tafsir: Model Tafsir Hadis Modern Fazlur Rahman Sebagai Kritik Terhadap Model Tafsir Sebelumnya Ananda, Annisa Rizki; Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 15 No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v15i2.5635

Abstract

AbstractThis paper discusses about the transformation of the development of interpretation which was initiated by a modern commentator from Pakistan named Fazlur Rahman where he tried to restore the position of hadith which was considered to have stagnate and died in the growth of its interpretation. Fazlur Rahman offers a new method in increasing the growth of hadith science to be more developed and able to answer modern contexts with more complex problems. The purpose of this study is to reveal Fazlur Rahman's thoughts on hadith which are considered controversial but in fact have a very good purpose for the position of hadith it self, and to reveal the hadith research methods offered by Fazlur Rahman as a modern method in the science of hadith. This study uses the library research method and the results of the study found that the hadith method offered by Fazlur Rahman is a socio-historical method.AbstrakTulisan ini mengkaji tentang transformasi perkembangan tafsir yang digagas oleh seorang mufassir modern asal Pakistan bernama Fazlur Rahman dimana ia mencoba untuk mengembalikan kedudukan hadis yang dianggap mengalami stagnasi dan mati dalam pertumbuhan tafsirnya. Fazlur Rahman menawarkan metode yang baru dalam meningkatkan pertumbuhan ilmu hadis menjadi lebih berkembang dan dapat menjawab konteks modern dengan permasalahan yang lebih kompleks. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengungkap pemikiran Fazlur Rahman mengenai hadis yang dinilai kontroversional namun pada kenyataannya memiliki tujuan yang sangat baik bagi kedudukan hadis itu sendiri, serta mengungkap metode penelitian hadis yang ditawarkan Fazlur Rahman sebagai metode modern dalam ilmu hadis. Penelitian ini mengunakan metode library Research dan hasil penelitian ditemukan bahwa metode hadis yang ditawarkan oleh Fazlur Rahman adalah metode sosio-historis.Kata Kunci: Fazlur Rahman; Metodologi Hadis; Pemikiran Modern.
KARAKTER FUNDAMENTAL DI DALAM AL-QUR’AN Respon Atas Keberadaan Ayat Mutasyabih Masruchin, Masruchin; Wahyudin, Wahyudin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 16 No 1 (2022)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v16i1.10311

Abstract

AbstractThis study explains the fundamental response to the existence of the mutasyabihat verses (verses with ambiguous interpretation) found in Surah Al-Imran: 7. The research method chosen was library research. The findings of this study show that the mutasyabih verse in the Qur'an has the potential for two or more meanings. This knowledge elicits two counterproductive arguing responses, which subsequently take on the personality of thinking and moving. The first is a character is known as zaigun (misguided), who seeks takwil and/or purposefully produces defamation. Rasikhun is the second (who studies knowledge). AbstrakTulisan ini memaparkan tentang respon fundamental atas keberadaan ayat mutasyabihat yang tercantum dalam surat Al-Imran: 7. Metode penelitian dalam tulisan ini berbasis pada kajian pustaka (library research). Hasil dari penelitian ini mengungkapkan ayat mutasyabih di dalam al-Qur’an, mengandung kemungkinan dua makna atau lebih. Informasi ini mengundang dua respon argumentatif kontraproduktif yang kemudian menjadi karakter berfikir dan bergerak. Pertama karakter yang disebut zaigun (condong kepada kesesatan) yang berupaya mencari-cari takwil dan atau sengaja menimbulkan fitnah. Dan kedua adalah rasikhun (yang mendalami ilmu).Kata Kunci: Fundamentalisme; Mutasyabih; Rasikhun; Respon Argumentatif; Zaighun.
Pembacaan Surat At-Taubah Dalam Tradisi “Tobatan” pada Usia Kehamilan Tujuh Bulan di Dusun 2 Umbulkadu Desa Sendang Asri Lampung Tengah Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 15 No 2 (2021)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v15i2.10719

Abstract

AbstractThis article examines the implementation of the "Repentance" tradition for pregnant women when they are seven months old by reading the letter at-Taubah to offer a prayer to pregnant women. Researchers want to examine the origin and implementation, where "Penance" is another term for "mitoni". By studying the history and how it is implemented, the researcher uses a literature review and interviews with figures in Sendang Asri village. From the results of this study, the people of Sendang Asri, especially hamlet 2 Umbulkadu, have been carrying out the "Repentance" tradition for a long time which was brought by one of the clerics from Java who lived in the village and the implementation of "Tobat" was carried out by seven people to read the letter at-Taubah with hope that mothers and babies who are being conceived will get health and safety until the time of delivery. AbstrakArtikel ini mengkaji tentang pelaksanaan tradisi “Tobatan” untuk ibu hamil ketika berusia tujuh bulan dengan membaca surat at-Taubah untuk memanjatkan do’a kepada ibu yang sedang mengandung. Peneliti ingin mengkaji asal usul serta pelaksanaannya, dimana “Tobatan” adalah sebuah istilah lain dari “mitoni”. Dengan mengkaji historis serta cara pelaksanaannya, peneliti menggunakan kajian pustaka serta wawancara dengan tokoh yang ada di kampung Sendang Asri. Dari hasil penelitian ini bahwa masyarakat Sendang Asri khususnya dusun 2 Umbulkadu melakukan tradisi “Tobatan” sudah cukup lama yang dibawa oleh salah satu tokoh Kiyai dari Jawa yang menetap di kampung tersebut dan pelaksanaan “Tobatan” dilakukan oleh tujuh orang untuk membaca surat at-Taubah dengan harapan agar ibu dan bayi yang sedang dikandung mendapatkan kesehatan serta keselamatan hingga waktu melahirkan.Kata Kunci: Mitoni; Surat at-Taubah; Tradisi Tobatan.
Antropomorfisme Yahudi Dalam Al-Qur’an (Kajian Tafsir Klasik dan Modern) Ramadani, Bayu Rindy; Muttaqein, Ahmad; Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 16 No 2 (2022)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v16i2.13898

Abstract

AbstractThis research seeks to interpret the verses that show the attitude anthropomorphism towards God. Because Jews are the most fiercely opposed to Islam and have a great hostility toward Islam, this study tries to understand the verses that reflect the attitude of Jewish anthropomorphism towards God. The library research method was combined with the Maudhu'i methodology in this study. Researcher employs content-analysis techniques to get a valid conclusion based on the object of study. As a result of this research, Jews believe Allah is a God who is stingy and parsimonious since Allah's hands are bound, so that can conclude from this study that when we come across verses like this, not not interpret them the way Jews do. But must communicate its latent meaning through diverse interpretation methods so its explicit meaning does not stick to usKeywords: Anthropomorphism; Attitude; Yahudi. AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk meinterpretasikan ayat-ayat yang menunjukkan sikap antropomorfisme Yahudi terhadap Allah. Sebab Yahudi adalah yang paling keras menentang Islam dan kental permusuhannya dengan Islam. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan pendekatan maudhu’i. Peneliti menggunakan teknik content-analys untuk dapat menarik suatu kesimpulan yang valid berdasarkan objek kajian. Hasil dari penelitian ini ialah kalangan Yahudi berasumsi bahwa Allah adalah Tuhan yang kikir, pelit, sebab tangan Allah telah terbelenggu, sehingga dapat disimpulkan bahwa tatkala bertemu dengan ayat-ayat seperti ini, jangan memahaminya sebagaimana kalangan Yahudi memahami. Akan tetapi harus mengungkapkan makna implisitnya dengan berbagai metode tafsir, sehingga kita tidak terjebak kedalam makna eksplisitnya. Kata Kunci: Antropomorfisme; Sikap; Yahudi.
Kepahitan Hidup Maryam dalam Kisah Al-Qur’an Masykuroh, Siti; Yana, Rina; Isnaeni, Ahmad; Masruchin, Masruchin
AL-DZIKRA: JURNAL STUDI ILMU AL-QUR'AN DAN AL-HADITS Vol 17 No 1 (2023)
Publisher : Faculty of Ushuluddin and Religious Study, Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24042/al-dzikra.v17i1.16772

Abstract

AbstractMaryam Binti Imran is a revered female who Allah selected as the only female sanctified by Him and the best female. Allah tried Maryam during the period of her life that is chronicled in the Qur'anic narrative because it is so bitter. The study aims to shed light on Maryam's life stages throughout her lifetime. This study is descriptive and analytical through pure literature, focusing on discussing bitter moments in Maryam's life as described in the Qur'an. According to the study's findings, Maryam's long period of bitterness was an effort on Allah's part to get her ready to share in His Majesty. The first step in the preparation was accepting her mother's vow and selecting Zakaria as her best caregiver, who taught her about taqwa and preserving her purity. Allah's extensive preparations for the birth of the extraordinary figure known as Isa was aimed at Maryam's pregnancy and her extraordinary labor.Keywords: Maryam; Quranic story; Tribulation. AbstrakMaryam Binti Imran adalah sosok seorang perempuan langit yang dipilih Allah sebagai perempuan terbaik dan menjadi satu satunya perempuan yang disucikan oleh Allah. Bentangan kehidupan Maryam sebagaimana digambarkan dalam kisah al-Qur’an begitu sarat dengan kepahitan, Allah mengujinya dengan kepahitan hidup. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fase-fase kehidupan Maryam semasa hidupnya. Kajian ini bersifat deskriptif analitis melalui kepustakaan murni, yang menfokuskan bahasan pada episode-episode kepahitan dalam bentangan kehidupan Maryam sebagaimana dikisahkan dalam al-Qur’an. Temuan penelitian ini menyimpulkan bahwa bentangan kepahitan yang dihadapi Maryam adalah cara Allah mempersiapkan Maryam untuk menjadi sebagian dari tanda kebesaran-Nya. Persiapan dimulai sejak diterima-Nya nadzar sang ibunda dan dipilihnya pengasuh terbaik-Zakaria- yang mengajarkannya tentang taqwa dan terjaganya kesucian pribadinya. Kehamilan Maryam dan persalinan yang luarbiasa adalah tujuan dari semua persiapan panjang yang Allah bentangkan untuk lahirnya sosok luar biasa yaitu Isa.Kata Kunci: Kepahitan Hidup; Kisah Al-Qur’an; Maryam.