Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Innovation of Virtual Reality: Assistance in the Development of Tengger Heritage Journey as a Promotion of Sustainable Tourism Villages in Tosari Diky Al Khalidy; Alfyananda Kurnia Putra; Hani Fuddin; Johandi Rahma Rafani; Aizul Haswin; Bagus Sumantri
JATI EMAS (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat) Vol 7 No 3 (2023): Jati Emas (Jurnal Aplikasi Teknik dan Pengabdian Masyarakat)
Publisher : Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Perkumpulan Dosen Indonesia Semesta (DIS) Jawa Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36339/je.v7i3.771

Abstract

Tosari Village is one of the tourism-supporting villages in the Bromo Tengger Semeru National Park (TNBTS) area and already has Sanja Tosari Village as a tourist village. Based on survey, observation, and interview activities, Sanja of Tosari Village has problems promoting tourism villages that still utilize personal and community social media. In addition, the promotion of tourist villages has also not utilized virtual reality technology due to minimal capacity and accessibility. The solution to problem partners is assisting the development and application of smart tourism virtual reality as a medium for promoting sustainable tourism villages. The stages of developing smart tourism virtual reality start from data collection, processing, product development, and product results carried out by partners. This community service activity results in a virtual reality-based Tengger Heritage Journey as a promotional medium for Sanja Tosari Village. With this community service activity, the management of the tourist village has the experience and ability to develop and utilize virtual reality in tourism activities.
Genius Solar System: Media Pembelajaran Geografi Berbasis Interactive Multimedia untuk Siswa SMA Alfyananda Kurnia Putra; Rizki Dwi Anggraini; Alfi Sahrina; Diky Al Khalidy
Geodika: Jurnal Kajian Ilmu dan Pendidikan Geografi Vol 7 No 2 (2023): Desember 2023
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/geodika.v7i2.14519

Abstract

Berdasarkan hasil analisis kebutuhan, sebanyak 92,6 siswa kesulitan pada materi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan. Karakteristik materi dinamika planet bumi sebagai ruang kehidupan bersifat abstrak sehingga membutuhkan visualisasi agar dapat lebih jelas bagi siswa. Namun, media yang digunakan oleh guru tidak membantu siswa memvisualisasi dan belum pernah menggunakan interactive multimedia. Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan produk media pembelajaran Genius Solar System berbasis interactive multimedia serta menguji kelayakan media yang dikembangkan. Metode pengembangan media menggunakan model ADDIE yang terdiri dari lima tahapan, yaitu analyze, design, development, implement, dan evaluation. Jenis data yang digunakan kualitatif dan kuantitatif. Dalam proses akumulasi data menggunakan angket, wawancara serta dokumentasi kegiatan dengan teknik analisis data berbentuk presentase. Produk media pembelajaran Genius Solar System akan melalui tahap uji coba kelayakan kepada 30 siswa kelas X IPS 5 di SMA Negeri 1 Lawang. Uji kelayakan oleh validator ahli media (91%) dan ahli materi (98%) terkategori sangat layak atau sangat valid. Sedangkan hasil uji coba kelayakan oleh siswa sebesar 88% dan guru sebesar 94%. Berdasarkan perolehan tersebut, dapat disimpulkan bahwa produk media Genius Solar System yang telah dikembangkan dapat dikategorikan atau dikatakan sangat layak atau sangat valid untuk dapat digunakan dalam proses pembelajaran.
Peningkatan komunitas Desa Tangguh Bencana dalam Pengurangan Risiko Bencana (PRB) kebakaran di Desa Mendahara Ilir, Kabupaten Tanjung Jabung Timur Huda, Imam Arifa’illah Syaiful; Mustajab, Muhammad; Gunawan, Hendra; Prasaja, Ahmad Syukron; Harianto, Dodi; Sugiarto, Agus; Al Khalidy, Diky
PERDIKAN (Journal of Community Engagement) Vol. 6 No. 1 (2024)
Publisher : IAIN Madura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19105/pjce.v6i1.12153

Abstract

Mendahara Village is highly vulnerable to fire disasters. Situational analysis results show that Mendahara Village is a densely populated area, with most of the houses made of wood, a low understanding of disaster management, a lack of awareness about disaster preparedness concepts, the absence of a disaster preparedness framework, and no existing policies or regulations from the village government regarding fire disaster management. Various community service activities have enhanced public awareness of disaster consciousness, such as disaster mitigation socialization and training, disaster risk management, and the formation of Focus Group Discussions (FGDs) based on fire disaster-resilient village indicators. These activities have positively impacted increasing community awareness, knowledge, and skills in facing and managing fire disasters. This community service aims to improve public understanding of fire disaster management through education and training and the formation of FGDs based on fire disaster-resilient village indicators. The method used is active participatory partners with four stages: assessment, preparation, implementation, and evaluation. The partners in this activity are Mendahara Ilir Village. The implementation of community service enhances public understanding of the use and distribution of fire extinguishers at fire disaster risk points. The community service activities were carried out in collaboration with the East Tanjung Jabung Regency BPBD by delivering materials and conducting practical sessions. Following the community service activities, there was an average increase of 59.2% in the community's understanding of fire disaster management. The formation of FGDs involved various village community elements with tasks and objectives based on fire disaster-resilient village strategies and components. Disaster risk reduction activities must be conducted continuously to achieve a disaster-resilient village. [Desa Mendahara memiliki kerentanan yang tinggi terhadap bencana kebakaran. Hasil analisis situasi menunjukan bahwa Desa Mendahara merupakan kawasan permukiman padat, mayoritas hunian terbuat dari kayu, pemahaman penanggulangan bencana yang masih rendah, belum memiliki pemahaman tentang konsep persiapan menghadapi bencana, belum terbangun konsep kesiapsiagaan bencana, dan belum ada kebijakan atau peraturan pemerintah desa tentang penanganan bencana kebakaran. Berbagai kegiatan pengabdian telah dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap kesadaran bencana, seperti sosialisasi dan pelatihan mitigasi bencana, manajemen risiko bencana, serta pembentukan FGD berdasarkan indikator Desa Tangguh Bencana kebakaran. Kegiatan ini memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesadaran, pengetahuan, dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi dan menanggulangi bencana kebakaran. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat dalam penanggulangan bencana kebakaran melalui pendidikan dan pelatihan, serta pembentukan FGD yang didasarkan pada indikator Desa Tangguh Bencana kebakaran. Metode yang digunakan adalah partisipatif aktif mitra dengan empat tahapan, yaitu tahap assessment, tahap persiapan, tahap implementasi, dan tahap evaluasi. Mitra dalam kegiatan ini adalah Desa Mendahara Ilir. Pelaksanaan pengabdian meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penggunaan dan penyebaran alat pemadam kebakaran di titik risiko bencana kebakaran. Pelaksanaan pengabdian berupa penyampaian materi dan praktik dilakukan bersama BPBD Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Setelah pelaksanaan pengabdian, terjadi peningkatan rata-rata sebesar 59.2% terhadap pemahaman masyarakat tentang penanggulangan bencana kebakaran. Pembentukan FGD melibatkan berbagai elemen masyarakat desa yang memiliki tugas dan tujuan berdasarkan strategi dan komponen Desa Tangguh Bencana. Kegiatan pengurangan risiko bencana harus dilakukan secara berkelanjutan agar Desa Tangguh Bencana dapat tercapai.]
THE POTENTIAL OF GRAJAGAN BEACH GEOSITE AS A GEOEDUCATION IN PHYSICAL GEOGRAPHY Khalidy, Diky Al; Bachri, Syamsul; Sumarmi, Sumarmi; Utaya, Sugeng; Putra, Alfyananda Kurnia
Paedagoria : Jurnal Kajian, Penelitian dan Pengembangan Kependidikan Vol 16, No 1 (2025): Januari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/paedagoria.v16i1.26902

Abstract

Abstrak: Geoeducation merupakan salah satu program Geopark Ijen dalam mencapai tujuan di bidang pendidikan, dengan melakukan kunjungan ke geosite secara langsung. Pantai Grajagan merupakan salah satu geosite yang dapat menjadi sumber belajar kontekstual, karena menunjukkan singkapan batuan lava basaltik berstruktur vesikuler. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi Geosite Pantai Grajagan untuk melakukan geoeducation dalam pembelajaran Geografi fisik. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode observasi lapangan secara langsung sebagai data primer, dan studi pustaka sebagai data sekunder. Analisis data dilakukan secara deskriptif untuk menjelaskan potensi Geosite Pantai Grajagan sebagai laboratorium alam untuk memfasilitasi pembelajaran Geografi fisik. Hasil penelitian menunjukkan Geosite Pantai Grajagan memiliki objek yang dapat dikaji sesuai dengan capaian pembelajaran pada materi litosfer. Kajian ini meliputi sejarah geologi regional, proses pembentukan batuan di Geosite Pantai Grajagan, kondisi geologi dan geomorfologi, serta karakterstik batuan, aktivitas manusia, dan kekuatan dan tantangan geoeducation dalam pembelajaran Geografi fisik. Namun, terdapat berbagai tantangan pelaksanaan geoeducation di Geosite Pantai Grajagan, yaitu aksesibilitas, keterbatasan fasilitas edukasi, serta kurangnya integrasi objek kajian dengan capaian pembelajaran pada kurikulum.Abstract:  Geoeducation is one of the Geopark Ijen programs in achieving goals in the field of education, by visiting the geosite directly. Grajagan Beach is one of the geosites that can be a contextual learning resource, because it shows outcrops of vesicular-structured basaltic lava rocks. This research aims to analyze the potential of Grajagan Beach Geosite to conduct geoeducation in physical Geography learning. This research uses a descriptive qualitative approach with direct field observation method as primary data, and literature study as secondary data. Data analysis was done descriptively to explain the potential of Grajagan Beach Geosite as a natural laboratory to facilitate physical Geography learning. The results showed that Grajagan Beach Geosite has objects that can be studied in accordance with the learning outcomes on lithosphere material. This study includes regional geological history, rock formation processes at Grajagan Beach Geosite, geological and geomorphological conditions, as well as rock characteristics, human activities, and the strengths and challenges of geoeducation in physical Geography learning. However, there are various challenges to the implementation of geoeducation at Grajagan Beach Geosite, namely accessibility, limited educational facilities, and lack of integration of study objects with learning outcomes in the curriculum.
Peningkatan Kemampuan Mitigasi Bencana di SD dan SMP Satu Atap 4 Gunungsari Hasanah, Wirda; Gunada, I Wayan; Khalidy, Diky Al; Hadinata, Lalu Warige; Rayes, Widuri Permata Anggarbini
Reswara: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 1 (2025)
Publisher : Universitas Dharmawangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46576/rjpkm.v6i1.4986

Abstract

Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan mitigasi bencana di SD dan SMP Satu Atap 4 Gunungsari. Berdasarkan analisis situasi, lingkungan sekitar mitra merupakan daerah rawan bencana gempa bumi dan tanah longsor karena faktor geologi dan tata guna lahan. Selain itu, SD dan SMP Satu Atap 4 Gunungsari juga belum memiliki program khusus yang berfokus pada peningkatan kemampuan mitigasi bencana siswa. Pengabdian kepada masyarakat terdiri dari tiga tahapan, yaitu analisis situasi, kegiatan pengabdian kepada masyarakat, dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat berupa program yang berjudul “Mitigasi Bencana” dengan pendekatan partisipatif dari pihak mitra. Pelaksanaan mitigasi bencana terdiri dari tiga kegiatan, yaitu pengembangan kartu sikap saat terjadi bencana, sosialisasi atau penyampaian materi, dan simulasi atau pelatihan. Pelaksanaan kegiatan pengabdian berfokus pada peningkatan mitigasi bencana siswa melalui sosialisasi sebagai pengantar materi dan simulasi sebagai praktik mitigasi bencana. Produk yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Kartu Pintar Tanggap Bencana, sebagai branding kartu. Pada kegiatan sosialisasi dan penyampaian materi, hasil uji statistik menunjukkan adanya peningkatan pemahaman mitigasi bencana (Sig. (2-tailed) = 0.000). Selain itu, hasil lembar observasi pada kegiatan simulasi terkategori sangat baik pada seluruh variabel, yaitu keaktifan (3.428), kesiapan (3.511), kepatuhan (3.746), dan pemahaman (3.968). Berdasarkan kegiatan pengabdian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan kegiatan ini dapat meningkatkan kemampuan mitigasi bencana siswa.  
Inovasi Merdeka Belajar: Pelatihan Penerapan Microlearning dan Microcontent untuk Pembelajaran Geografi Berdiferensiasi Putra, Alfyananda Kurnia; Khalidy, Diky Al; Handoyo, Budi; Soekamto, Hadi; Kristanti, Queentasya Vanti Dian; Kholifah, Evalia Nurul; Putri, Denok Pangestudika Arum; Ayu, Yasmin Fajar Putri
Jurnal Pengabdian Magister Pendidikan IPA Vol 7 No 1 (2024): Januari - Maret
Publisher : Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jpmpi.v7i1.6978

Abstract

The development of technology has led to a transformation in the field of learning into a smart learning environment. However, the unpreparedness of institutions, such as facilities and infrastructure, as well as the lack of digital pedagogy among teachers, such as low technology literacy, a lack of creativity, and confidence in implementing digital-based learning, poses significant challenges. The solution to these problems involves conducting training and utilizing microlearning and microcontent for differentiated learning within the independent curriculum through workshop activities. The method of community service involves the active participation of partners, namely the Geography Teachers' Association of Batu City, in workshop activities. The purpose of this community service is to train in the application of microlearning and microcontent in differentiated Geography learning within the Independent Curriculum. In its evaluation, the workshop activities have had a positive impact on the participants, received support from various parties, and there is follow-up to ensure that the activities are carried out continuously.
Empowering Virtual Reality as a Learning Media: A Real Environment to Exploring User Experience Khalidy, Diky Al; Bachri, Syamsul; Sumarmi; Utaya, Sugeng; Putra, Alfyananda Kurnia; Yembuu, Batchuluun
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 11 No 3 (2025): March
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v11i3.9371

Abstract

This study aimed to explore students' experiences with VR Geopark Ijen as a learning media for physical environment material, examining the factors influencing these experiences. Employing a survey methodology at Zainul Hasan 1 Senior High School, the sample comprised 82 students from the 11th grade. Data collection involved closed and open-ended questionnaires, with analysis conducted using descriptive statistics based on mean scores. Qualitative data from student responses provided deeper insights into the quantitative findings. Results indicated that VR Geopark Ijen provided a positive and significant experience for students. They rated the media as very good criteria across multiple aspects, including usefulness, pleasantness, entertaining, productivity, novelty, reliability, efficiency, user-friendliness, attractiveness, enjoyment, fulfilment, meaningfulness, engagement, communicativeness, collaborativeness, helpfulness, convincingness, willingness, and recommend. Aspects of feature comprehensiveness, confidence, attentiveness, responsiveness, respectfulness received good criteria. VR Geopark Ijen effectively facilitated contextual and meaningful learning, increased active student engagement, and delivered an enjoyable experience. These findings suggest that VR Geopark Ijen has the potential to be an innovative solution for improving the quality of physical environment learning, addressing access limitations and enhancing student understanding. Further development should consider feature comprehensiveness, bolster student confidence, and integrate VR with the curriculum while providing teacher training.
Peningkatan Literasi AI dan Computational Thinking Guru Geografi melalui Pelatihan Berbasis Data Geospasial dan Ekskursi Lapangan Putra, Alfyananda Kurnia; Khalidy, Diky Al; Handoyo, Budi; Wibowo, Novika Adi; Purwanto; Irawan, Listyo Yudha; Ratri, Anugrah Januar; Dewanti, Vita Nuraini; Arjita, Rendra
Jurnal Pendidikan dan Pengabdian Masyarakat Vol. 8 No. 4 (2025): November
Publisher : FKIP Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppm.v8i4.9877

Abstract

Artificial intelligence (AI) dan computational thinking telah membuka peluang transformasi dalam pembelajaran Geografi berbasis data dan teknologi. Namun, sebagian besar guru Geografi, khususnya di wilayah dengan keterbatasan akses seperti Kabupaten Banyuwangi, belum memiliki kompetensi yang memadai. Program pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dalam literasi AI dan computational thinking guru Geografi melalui pelatihan berbasis praktik. Metode yang digunakan yaitu workshop klasikal dan ekskursi lapangan, dengan materi (1) Workshop literasi AI: pengenalan dan praktik perangkat lunak dengan studi kasus geospasial, serta ekskursi lapangan secara langsung (2) Pelatihan computational thinking, dan (3) Pendampingan langsung guru dalam menerapkan pembelajaran berbasis AI. Evaluasi dilakukan melalui pretest-posttest pada variabel literasi AI dan computational thinking, serta survei persepsi. Hasil analisis Wilcoxon Signed-Rank menunjukkan adanya peningkatan signifikan pada skor literasi AI (rata-rata pretest 4,00 menjadi 7,98) dan computational thinking (dari 3,57 menjadi 7,73) dengan p-value < 0,001. Selain itu, 90% peserta menyatakan kesiapan untuk mengimplementasikan pendekatan berbasis AI di kelas. Hasil ini menunjukkan pelatihan berbasis konteks dan praktik dapat meningkatkan kompetensi guru secara efektif. Rekomendasi program pengabdian yaitu adanya pendampingan lebih lanjut, terutama dalam aspek teknis untuk memastikan implementasi dan keberlanjutan inovasi pembelajaran berbasis geospasial, AI, serta praktik lapangan.