Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

PEMANFAATAN TEKNOLOGI FILTERISASI AIR SUNGAI MENJADI AIR LAYAK PAKAI BAGI UMKM DI WISATA KULINER SUMBERKOLAK SITUBONDO Suhesti, Endang; Siswoyo, Nurul Amalia Silviyanti; Rachman, Riza; Pranjoto, Hartono; Joewono, Andrew; Anggorowati, Adriana Anteng
INTEGRITAS : Jurnal Pengabdian Vol 9 No 1 (2025): JANUARI - JULI
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat - Universitas Abdurachman Saleh Situbondo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36841/integritas.v9i1.6144

Abstract

Badan usaha milik desa (BUMDES) Sumberkolak berharap adanya pusat wisata kuliner di Desa sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke pusat kota Situbondo untuk mencari hiburan keluarga maupun kudapan saat malam hari. Didirikanlah Wisata Kali Sumberkolak (WIKAS) dengan stand-stand makanan sangat ramai dan masyarakat sekitar sering mencari kudapan maupun sekedar berkumpul di WIKAS. Demi mendukung sarana prasarana dan mengurangi cost production dari pelaku UMKM di WIKAS, tim pengabdian berencana memberikan bantuan berupa alat filterisasi air. Alat yang dapat menjernihkan air sungai menjadi air layak pakai mencuci di sebut alat filtrasi air. Alat ini diharapkan dapat mengurangi biaya produksi dengan mengurangi biaya penggunaan air dari PDAM sehingga margin keuntungan yang didapatkan oleh pelaku UMKM di WIKAS semakin besar. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya kios yang ada di WIKAS namun mereka semua dapat menggunakan air gratis secara bebas berkat alat filter air. Kedepannya diharapkan pelaku UMKM dapat menggunakan dan merawat alat tersebut dengan baik sehingga dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yang cukup lama.
Development of appropriate technology for converting cassava peel biomass with sugar cane peel into bioethanol Irawan, Ibnu; Widiaswanti, Ernaning; Pranjoto, Hartono; Choir, Qalibun Ghalidh
Widya Teknik Vol. 24 No. 2 (2025): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v24i2.6118

Abstract

Alternative fuels are waste-derived materials that can be converted into substitutes for petroleum-based fuels. Alternative fuels can be derived from agricultural waste, which is often underutilized and no longer viable for direct use. Among various types, cassava peels and sugarcane peels are promising feedstocks for bioethanol production due to their high carbohydrate and glucose content. Cassava and pineapple peels are rich in fermentable sugars, making them suitable for producing liquid fuels such as bioethanol with concentrations exceeding 80%. The fermentation results of these materials were followed by distillation at 80°C to obtain initial stage of bioethanol. The highest water content of 76% was recorded at a fermentation time of 9, while the maximum bioethanol yield reached 35.2%, with a corresponding calorific value of 1490.46 kcal/kg. At the same fermentation duration, the lowest flash point was observed at 20°C. This low flash point indicates that the resulting bioethanol evaporates easily at lower temperatures, a behavior influenced by the fuel's density and water content. Furthermore, significant interactions were observed between the raw material composition, the addition of EM4 bioactivator, and yeast during fermentation. These factors collectively influenced the methane (CH4) content generated, highlighting their role in optimizing the fermentation process.
MONITORING DAN PENGHENTIAN CAIRAN INFUS MENGGUNAKAN TIMBANGAN INFUS DIGITAL DENGAN MEMANFAATKAN WEB SERVER Yayer, Kristina Natalia Tunga; Weliamto, Widya Andyardja; Sitepu, Rasional; Pranjoto, Hartono
Simetris: Jurnal Teknik Mesin, Elektro dan Ilmu Komputer Vol 11, No 1 (2020): JURNAL SIMETRIS VOLUME 11 NO 1 TAHUN 2020
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Muria Kudus

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1097.07 KB) | DOI: 10.24176/simet.v11i1.3601

Abstract

Perawat merupakan petugas kesehatan yang perannya tak kalah penting dengan dokter. Tugas perawat antara lain memberikan obat dan memeriksa kondisi pasien sesuai jadwal serta mengganti kantong infus. Akan tetapi pada malam hari perawat yang bertugas lebih sedikit dibandingkan siang hari. Hal tersebut berdampak pada kemerataan pelayanan dan dapat menimbulkan resiko bagi pasien yang cairan infusnya habis pada malam hari. Resiko dari keterlambatan penggantian kantong infus adalah kemungkinan darah yang tertarik dan mengalir kedalam selang infus karena terjadinya perbedaan tekanan udara antara pembuluh vena dan kantong infus. Untuk meminimalkan resiko-resiko yang dapat terjadi, penggantian kantong infus harus dilakukan dengan tepat. Alat yang dibuat dapat mengukur volume infus dengan menimbang berat kantong infus. Alat diberi pengaman agar dapat menghentikan aliran cairan infus yang mengalir ke pembuluh vena ketika cairan infus akan habis. Data dari banyak cairan infus yang tersisa dan ruangan pasien berada dikirimkan ke web server yang dapat diakses pada nurse station sehingga akan lebih mudah untuk dipantau perawat. Hasil dari penelitian ini berupa pengukuran volume cairan infus dengan rata-rata error dibawah 2%. Pengiriman data berupa volume dan foto kantong infus ke server dilakukan tanpa kesalahan pengalamatan saat banyak alat mengirimkan data secara bersamaan. Membuat tampilan web berupa indikator warna agar perawat dapat segera mengetahui saat cairan infus hampir habis, sehingga tidak terjadi keterlambatan dalam penggantian kantong infus
Matrix Pressure Sensor untuk Mengamati Genggaman Tangan pada Objek Silinder Miyata, Andrew Febrian; Agustine, Lanny; Pranjoto, Hartono
Cylinder : Jurnal Ilmiah Teknik Mesin Vol 7 No 2 (2021): OKTOBER 2021
Publisher : Department of Mechanical Engineering Atma Jaya Catholic University of Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Matrix pressure sensor dapat digunakan untuk membaca kekuatan genggaman pada berbagai objek. Objek yang akan diamati saat ini adalah objek silinder dengan diameter 7 cm dan 12 cm. Hasil pembacaan sensor kemudian diubah dalam bentuk heatmap untuk mempermudah analisis dan dilakukan peningkatan resolusi agar heatmap yang dihasilkan lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran objek dengan kemampuan genggaman dengan cara membaca dan menganalisis tekanan pada objek. Dengan demikian didapat hasil yang bersifat objektif dan saintis. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan untuk mendesain barang yang dibawa dengan cara digenggam. Salah satunya botol minum dengan menggunakan ukuran yang sesuai dan bentuk yang meningkatkan cengkeraman pada bagian tangan yang memiliki tekanan tinggi. Dari data yang didapatkan tekanan berpusat di area ujung jari, oleh karena itu untuk mendesain botol minum yang tidak mudah jatuh perlu mendesain pada bagian tengah botol menyerupai kontur jari, sehingga dapat meningkatkan luas area genggaman.
Detektor Kondisi Psikologis Tubuh Berdasar Suhu Tubuh, Heart Rate dan Galvanis Skin Rensponse yang Terukur pada Tangan Kanan Sinaga, Leon Cicero; Antonia, Diana Lestariningsih; Pranjoto, Hartono; Joewono, Andrew; Gunadhi, Albert; Agustine, Lanny
Widya Teknik Vol. 22 No. 2 (2023): November
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33508/wt.v22i2.4882

Abstract

Penelitian ini mengembangkan perangkat untuk mendeteksi kondisi psikologis tubuh dalam 3 tingkatan yaitu rileks, tenang dan stres berdasarkan pengukuran suhu tubuh (derajat celcius), heart rate (bpm), dan konduktivitas kulit (GSR) hanya pada pada tangan kanan. Kondisi rileks ditandai dengan suhu tubuh antara 36-37 oC, heart rate antara 60-70 bpm, dan GSR  antara 0,4-1 µmho. Kondisi tenang ditandai dengan suhu tubuh antara 35-35,9 oC, heart rate antara 71-90 bpm, dan GSR  antara 1,1-1,4 µmho. Kondisi stres ditandai dengan suhu tubuh lebih rendah dari 33 oC, heart rate antara 100-140 bpm, dan GSR lebih dari 4,1 µmho. Pengujian perangkat dilakukan pada 4 orang subyek sehat. Kondisi rileks dan tenang disimulasikan dengan pengujian pada subjek sesaat setelah bangun tidur. Kondisi stres disimulasikan dengan pengujian  setelah subyek berolahraga ringan selama 15 menit. Hasil pengujian menunjukkan perangkat dapat mengukur suhu tubuh dan heart rate dengan akurasi 98,7% dan 93,7%. Ketepatan deteksi kondisi psikologis tubuh berdasarkan heart rate dan GSR sudah sesuai desain. Hasil pengujian juga menunjukkan bahwa simulasi olahraga pada orang sehat belum dapat memenuhi rentang parameter suhu tubuh untuk kondisi stres. 
Pemanfaatan energi terbarukan dalam upaya swasembada listrik di kawasan wisata edukasi pedesaan Agustine, Lanny; Gunadhi, Albert; Antonia, Diana L.; Weliamto, Widya A.; Angka, Peter R.; Sitepu, Rasional; Pranjoto, Hartono; Joewono, Andrew; Yuliati, Yuliati; Miyata, Andrew F.
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 4 No 3 (2021)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v4i3.11298

Abstract

Cottok Innovation Park (CIP) is a tourist area that develops technology-based educational tourism. CIP is located on a broad hill. This area was in a barren state when the first service activities were carried out at the beginning of development in 2017. The PLN electricity network is also not yet available because it is far from residential areas. Solar-based technology has been applied and developed sustainably at CIP as an effort to be self-sufficient in electrical energy to provide water and lighting. Water is obtained by a solar pump from a groundwater source at a depth of 40 m. Currently, CIP has grown rapidly and provides night tours. The latest community service activities results are off-grid PLTS-based road signs and the CIP icon lamp to support night tourism. A further effect of this sustainable community service activity is the motivation and confidence of village youth to be involved in village development programs as tourist areas and children's education. It has also impacted the decline in the number of poor people in the village of Curah Cottok.
Evaluasi Respon Nyeri Pasca Penggunaan Matras Pintar Pereduksi Dekubitus: Pra-Eksperimen Pada Dewasa Sehat Sari, Ni Putu Wulan Purnama; Agustine, Lanny; Pranjoto, Hartono
Malahayati Nursing Journal Vol 6, No 9 (2024): Volume 6 Nomor 9 (2024)
Publisher : Universitas Malahayati Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/mnj.v6i9.14473

Abstract

ABSTRACT Decubitus is a pressure sore on the skin resulting from a relatively long bed rest position. This health problem often occurs in immobilized patients, and is often found in protruding parts of the bone. In order to prevent the emergence of decubitus in patients on bed rest, and prevent the worsening of wounds in patients who already have decubitus, an innovation of smart pressure reducing mattress was created. Before testing it on patients, it is necessary to test the mattress on healthy adult individuals. This study aims to analyze the correlation between the use of a smart mattress and the emergence of pain responses in healthy adult individuals with indicators of pain, burning sensation and sense of pressure. This quantitative study used a cross-sectional design. The population was healthy adults of productive age. The sample was 29 female nursing students (n=29). Instruments included a smart pressure reducing mattress, observation sheet of body height and weight plus BMI, and pain response questionnaire. Data analysis used the Spearman Rank correlation test (α<0.05). The majority reported good evaluation results after using the smart mattress. They expressed strongly agreed with the following statements: they didn't feel any pain (75.86%), burning sensation (75.86%), and sense of pressure on their skin (79.31%). The burning sensation had a strong and significant correlation with the sense of pressure on the skin (p=0.003; ρ=0.528). Using a smart mattress for 40 minutes does not cause a pain response in healthy adult individuals with indicators of not feeling pain, the skin does not feel burning sensation or pressured. There is a strong and significant correlation between burning sensation and the sense of pressure on the skin after 40 minutes lying on the smart mattress. Keywords: Decubitus, Healthy Adults, Smart Mattress, Pain, Burning Sensation, Sense of Pressure.   ABSTRAK Dekubitus merupakan luka tekan pada kulit akibat posisi tirah baring yang relatif lama. Masalah kesehatan ini sering terjadi pada pasien yang imobilisasi, dan sering ditemukan pada bagian tulang yang menonjol. Demi mencegah timbulnya dekubitus pada pasien tirah baring, dan mencegah perburukan luka pada pasien yang sudah memiliki dekubitus, maka dibuatlah inovasi matras pintar pereduksi dekubitus. Sebelum uji coba pada pasien, maka diperlukan uji coba matras pada individu dewasa sehat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan penggunaan matras pintar dengan munculnya respon nyeri pada individu dewasa yang sehat dengan indikator sensasi nyeri pada kulit yang meliputi rasa sakit, rasa panas, dan rasa tertekan. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain cross-sectional. Populasi adalah orang dewasa sehat pada usia produktif. Sampel adalah 29 orang mahasiswa keperawatan perempuan (n=29). Instrumen meliputi matras pintar pereduksi dekubitus, lembar observasi TB, BB, dan IMT, serta kuesioner respon nyeri. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (α<0,05). Mayoritas responden melaporkan hasil evaluasi yang baik pasca menggunakan matras pintar. Mereka mengatakan sangat setuju pada pernyataan: tidak merasa sakit (75,86%), kulit tidak merasa panas (75,86%) dan tidak merasa tertekan (79,31%). Rasa panas memiliki korelasi yang kuat dan signifikan dengan rasa tertekan di kulit (p=0,003; ρ=0,528). Penggunaan matras pintar selama 40 menit tidak menimbulkan respon nyeri pada individu dewasa sehat dengan indikator tidak merasa sakit, kulit tidak merasa panas dan tertekan. Ada hubungan yang kuat dan signifikan  antara rasa panas dan rasa tertekan di kulit setelah berbaring selama 40 menit di atas matras pintar. Kata Kunci: Dekubitus, Dewasa Sehat, Matras Pintar, Nyeri, Rasa Panas, Rasa Tertekan