Claim Missing Document
Check
Articles

PELATIHAN MONITORING DAN SURVAILANCE PASIEN TB BERBASIS TEKNOLOGI PADA MASYARAKAT DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KOTA BANDUNG Darmawati, Irma; Utami, Susri; Koa, Apriyadno Jose Al Freadman; Lindayani, Linlin
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i1.5

Abstract

Monitoring dan sistem survilance yang merupakan elemen penting dalam pencegahan dan penanganan penyakit infeksi. Salah satu solusinya yaitu dengan memanfaatkan teknologi “Internet of Things” untuk menekan angka penyebaran dan pengobatan penyakit TB lebih maksimal dan efisien. Selain itu, dibentuknya masyarakat “Sadar TB” juga penting sebagai upaya memandirikan masyarakat dalam bidang kesehatan melalui peningkatan soft-skill dan hard-skill-nya dalam pencegahan dan penangan TB. Luaran dalam program ini adalah pemanfaatan teknologi tepat guna dengan penggunaan wearable device yang lengkapi dengan monitoring tanda-tanda vital. Meningkatnya pengetahuan tenaga kesehatan yang terlatih dalam pemantau penyebaran penyakit TB bebasis IoT. Terbentuknya komunitas “Sadar TB” sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat kemandirian masyarakat dalam pencapaian derajat kesehatan nya. Metode pelaksanaan berdasarkan solusi yang akan dikembangkan dan problems-solved methods. Yang terdiri dari pengembangan dan instalasi sistem pencegahan dan penanggulangan penyakit TB. Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam pemanfaatan IoT melalui pelatihan secara komprehensif. Kemudian, pelatihan kepada pasien dalam penggunaan IoT selama masa pengobatan. Untuk penerapan aplikasi mobile phone dalam sistem survailance dilakukan melalui pelatihan kepada tenaga kesehatan terutama dalam hal pelaporan. Selanjutnya dilakukan pendidikan kesehatan kepada masyarakat secara luas dan dilakukan musyawarah untuk membangun komitmen dalam gerakan “ Sadar TB”.
PENINGKATAN KEWASPADAAN MASYARAKAT PESISIR DESA PANTAI MEKAR, MUARA GEMBONG TERHADAP DEMAM BERDARAH MELALUI PENGGUNAAN WRISTBAND VITAL SIGN Yanuarti, Tuti; Lindayani, Linlin; Darmawati, Irma; Mutiar, Astri
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 3 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i3.22

Abstract

Demam berdarah (DBD) menjadi ancaman serius di tengah pandemi COVID-19, khususnya di Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, yang mencatat kasus tertinggi. Penyakit ini menyebar cepat melalui gigitan nyamuk, sehingga pemutusan rantai penularan menjadi tantangan besar. Pemanfaatan wearable device dengan sensor pintar membantu memantau suhu tubuh dan menjaga jarak sosial. Sistem kesehatan berbasis IoT, yang memanfaatkan data real-time, diterapkan di Desa Pantai Mekar melalui instalasi aplikasi dan wristband vital sign di Puskesmas serta pelatihan kepada anggota Pokja IV PKK. Pelatihan treatment cascade selama seminggu berhasil meningkatkan pemahaman peserta tentang surveillance penyakit melalui aplikasi, terbukti dengan peningkatan skor post-test. Workshop praktik berbasis bukti dan literasi digital memperkuat kemampuan peserta dalam mencari artikel ilmiah dan menggunakan perangkat kesehatan. Partisipasi aktif Pokja IV PKK memastikan kelancaran program, dan monitoring kesehatan kini dapat dilakukan secara daring. Evaluasi menunjukkan peningkatan keterampilan peserta di setiap tahap. Untuk keberlanjutan program, kerja sama dengan STIKes Abdi Nusantara telah disepakati melalui MoU dan pelatihan lanjutan. Pokja IV PKK akan terus memanfaatkan wristband dan aplikasi IoT untuk memantau kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
PENINGKATAN KAPASITAS REMAJA DALAM PENCEGAHAN HIV MELALUI PROGRAM SKILLS FOR ADOLESCENTS WITH HEALTHY SEXUALITY DI SEKOLAH MENENGAH ATAS, GEGERKALONG, KOTA BANDUNG Lindayani, Linlin; Darmawati, Irma; Mutiar, Astri
Jurnal Abdimas Sains Vol. 1 No. 3 (2024): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v1i3.28

Abstract

Remaja merupakan kelompok rentan penularan HIV di Indonesia, dengan 41.987 remaja usia 10-19 tahun terdiagnosis HIV pada 2023. Penularan terjadi melalui hubungan seksual berisiko (30%) dan penggunaan jarum suntik (4,1%). Jawa Barat, khususnya Bandung, memiliki prevalensi tinggi, termasuk di Kelurahan Gegerkalong, pusat pendidikan dan wisata. Lingkungan ini menghadapi perilaku remaja berisiko, seperti seks bebas, penggunaan narkoba, dan penyimpangan seksual. Data Puskesmas Karangsetra menunjukkan 192 remaja di Gegerkalong terinfeksi HIV. SMA Kartika XIX-2, dengan siswa yang mengalami masalah seperti seks pranikah dan kehamilan dini, menjadi fokus intervensi pencegahan HIV berbasis pendidikan dan teknologi. Program ini mengintegrasikan aplikasi HIV Info Corner dengan metode pelatihan keterampilan hidup untuk remaja. Tujuan utamanya adalah meningkatkan pemahaman, keterampilan pencegahan, dan pemanfaatan konseling daring. Program juga mendukung Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) serta pencapaian SDGs, khususnya kesehatan dan pendidikan berkualitas. Hasilnya adalah terbentuknya kelompok remaja peduli HIV, peningkatan keterampilan remaja, dan kerja sama berkelanjutan dengan sekolah dan puskesmas melalui pusat konseling (PILING). Dengan pendekatan inovatif ini, diharapkan tercipta generasi bebas AIDS di masa depan.
Pengaruh Dimensi Komunikasi Dan Motivasi Kerja Terhadap Efektivitas Pencapaian Target Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Engkus Kurniawan; Oyon Saryono; Irma Darmawati
Jurnal of Management and Social Sciences Vol. 3 No. 2 (2025): April : Journal of Management and Social Sciences
Publisher : CV. Aksara Global Akademia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59031/jmsc.v1i2.144

Abstract

The problem in this study is how the influence of the dimensions of communication and work motivation on the effectiveness of achieving PBB target at the Banjar District Office, Banjar City. This research was conducted using survey and explanatory analysis methods, namely explaining and analyzing the magnitude of the influence of the dimensions of communication and motivation on the effectiveness of achieving the target of PBB. The population in this study were all employees at the Banjar District Office, Banjar City, with a total of 64 employees. The results of the study show that the communication dimension has a positive effect on the effectiveness of achieving PBB targets. Motivation has a positive effect on the effectiveness of achieving PBB targets. The effectiveness of achieving PBB targets is positively influenced by the dimensions of communication and motivation, this means that the better the dimensions of communication and motivation, the more effective the effectiveness of achieving PBB targets will be
SEKOLAH BEBAS DBD: EDUKASI DAN AKSI SISWA DALAM PENGENDALIAN NYAMUK AEDES AEGYPT Darmawati, Irma; Perdani, Agni Laili
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i1.38

Abstract

SDN 112 Pamoyanan terletak di wilayah padat penduduk di Kecamatan Regol, Kota Bandung, yang memiliki karakteristik lingkungan rawan terhadap penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD). Survei pendahuluan menunjukkan bahwa mayoritas siswa belum memahami konsep dasar pencegahan DBD, belum ada keterlibatan siswa dalam kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), dan sekolah belum memiliki program edukasi kesehatan berkelanjutan. Sebagai solusi, diusulkan program “Sekolah Bebas DBD” yang mencakup edukasi interaktif tentang DBD, pelatihan kader siswa sebagai Duta Bebas DBD, serta integrasi kegiatan PSN ke dalam kurikulum dan budaya sekolah. Metode pelaksanaan program mencakup sosialisasi, pelatihan, alih teknologi, pendampingan, dan strategi keberlanjutan. Hasil dari intervensi menunjukkan peningkatan signifikan pengetahuan siswa terhadap seluruh aspek yang diukur, termasuk pengetahuan tentang DBD, siklus hidup nyamuk, waktu aktivitas nyamuk, dan prinsip 3M Plus. Rata-rata total skor pengetahuan meningkat dari 59,1 (pre-test) menjadi 84,2 (post-test) (p < 0,001). Pelatihan dan pemberdayaan siswa dalam peran sebagai kader PSN terbukti memperkuat efektivitas pendekatan edukatif dan mendorong terciptanya budaya sekolah yang sehat dan tanggap terhadap ancaman DBD. Program Sekolah Bebas DBD terbukti efektif dalam meningkatkan literasi kesehatan dan keterlibatan siswa dalam pengendalian DBD. Pendekatan ini relevan untuk direplikasi di sekolah lain sebagai bagian dari upaya preventif nasional berbasis komunitas.
Pengalaman Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) Dalam Pendampingan Korban Kekerasan Seksual Putri, Syifa Nuruliani; Darmawati, Irma; Suparto, Tirta Adikusuma
Jurnal Sains Kesehatan Vol 32, No 1 (2025)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Tri Mandiri Sakti Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37638/jsk.32.1.126-133

Abstract

Kekerasan seksual khususnya di lingkungan universitas masih menjadi masalah serius yang terus-menerus dihadapi banyak perguruan tinggi di Indonesia penanganan kasus kekerasan seksual ini dilakukan oleh Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) dengan tugas antara lain, ialah menangani dan mengimplementasikan program pencegahan kekerasan seksual di lingkungan kampus, dan memberikan dukungan terutama kepada korban dan memastikan bahwa kasus tersebut dapat ditangani dengan keadilan dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi tantangan, strategi, dan efektivitas pendampingan dan pengalaman Satgas PPKS dalam pendampingan korban kekerasan seksual pada salah satu universitas di jawa barat. Metode Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan pada penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik purposive sampling sebanyak 7 orang. Adapun Teknik Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisis tematik. Hasil penelitian ini menghasilkan enam tema diantaranya adalah proses belajar dan transformasi diri sebagai pendamping; tantangan dan kompleksitas dalam penanganan kasus kekerasan seksual; ancaman dan risiko, dan strategi perlindungan diri; pendekatan empatik dan keberpihakan terhadap korban; peran pendamping sebagai penghubung antara korban dan system dukungan; refleksi emosional dan kesejahteraan psikologis pendamping. Ditemukan bahwa pengalaman Satgas PPKS dalam pendampingan korban kekerasan seksual mengalami berbagai tantangan, dinamika emosional yang sangat intens, dan upaya dalam membangun kepercayaan dan pendampingan pemulihan korban.Kata Kunci: kekerasan seksual, pengalaman, satgas PPKS
Pentingnya Peran Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien dengan Gangguan Jiwa Pragholapati, Andria; Wardany, Nadia Sintia; Amalia, Linda; Dharmansyah, Dhika; Darmawati, Irma; Nasution, Lina Anisa; Fitriana, Lisna Anisa; Somantri, Budi; Salasa, Sehabudin; Andriyani, Septian
Jurnal of Community Health Development Vol 6 No 2 (2025): Journal Of Community Health Development Terbitan Bulan Juli 2025
Publisher : Universitas Jenderal Soedirman, Jurusan Keperawatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jchd.2025.6.2.16737

Abstract

Mental disorders are among the health problems that affect all aspects of an individual's life. The rehabilitation of patients with mental disorders does not rely solely on professional services in healthcare facilities, but is also greatly influenced by family involvement. The family plays a crucial role in supporting the healing process, preventing relapse, and optimizing the patient's quality of life. Unfortunately, many families still lack an understanding of their strategic role in this process. This community service activity aims to improve families' knowledge and skills in supporting the rehabilitation of patients with mental disorders. The methods used include education, discussion, simulation, and direct family mentoring. The results showed an increase in family understanding of patient care, active involvement in behavior monitoring, and improved emotional management. Family-based interventions have proven to be an effective approach in the sustainable rehabilitation process of patients with mental disorders.
PEMBERDAYAAN KELUARGA DALAM PERAWATAN LANSIA DENGAN HIPERTENSI MELALUI PELATIHAN MONITORING TEKANAN DARAH DAN POLA HIDUP SEHAT BERBASIS RUMAH Perdani, Agni Laili; Darmawati, Irma
Jurnal Abdimas Sains Vol. 2 No. 2 (2025): JURNAL ABDIMAS SAINS
Publisher : STIKep PPNI Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33755/jas.v2i2.56

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu penyakit kronik yang paling sering dialami oleh lansia, dan sebagian besar perawatannya dilakukan di rumah oleh anggota keluarga. Namun, keterbatasan pengetahuan dan keterampilan keluarga dalam pemantauan tekanan darah serta penerapan pola hidup sehat menjadi hambatan utama dalam perawatan berkelanjutan bagi lansia. Intervensi edukatif berbasis rumah tangga diperlukan untuk meningkatkan kapasitas keluarga sebagai unit perawatan utama. Program ini bertujuan untuk memberdayakan keluarga dalam merawat lansia dengan hipertensi melalui pelatihan monitoring tekanan darah dan penerapan pola hidup sehat berbasis rumah. Kegiatan dilakukan secara partisipatif kepada 25 keluarga di Kelurahan X yang memiliki lansia dengan hipertensi. Intervensi meliputi pelatihan dua hari tentang penggunaan tensimeter, pencatatan tekanan darah, dan praktik gaya hidup sehat. Pendampingan dilakukan selama empat minggu melalui kunjungan rumah dan grup WhatsApp edukatif. Evaluasi dilakukan menggunakan pre–post test pengetahuan, observasi praktik, dan pelaporan perubahan perilaku. Hasil pre-test menunjukkan bahwa hanya 24% keluarga mengetahui target tekanan darah normal dan 16% pernah mencatat tekanan darah secara berkala. Setelah pelatihan, 88% peserta mampu menyebutkan kisaran tekanan darah normal dan 84% mampu membaca hasil tensimeter dengan benar. Sebanyak 84% keluarga menunjukkan kemahiran menggunakan tensimeter secara mandiri, 80% mencatat tekanan darah secara konsisten selama tiga minggu, dan 72% mulai menerapkan pola makan rendah garam. Lansia juga menunjukkan peningkatan aktivitas fisik dan penurunan keluhan seperti pusing dan kelelahan. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan pengetahuan, keterampilan teknis, dan perubahan perilaku keluarga dalam perawatan lansia hipertensi. Intervensi berbasis rumah yang didukung oleh kader kesehatan dan media edukasi sederhana menjadi pendekatan yang aplikatif dan berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia. Program ini layak direplikasi dan diintegrasikan ke dalam program layanan primer dan posbindu lansia di tingkat komunitas.