Claim Missing Document
Check
Articles

Perspektif Hukum Islam Terhadap Praktik Jual Beli Diamond Mobile Legend Fuad Hasan Al-faruq; Muhammad Gery Desta; Muhibban
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr630

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perspektif hukum Islam terhadap transaksi jual beli diamond dalam permainan Mobile Legends, dengan fokus pada aspek kepatuhan syariah. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan kualitatif terhadap literatur hukum Islam, fatwa, dan pandangan ulama terkait masalah ini.Hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik jual beli diamond dalam Mobile Legends memerlukan pertimbangan etis dan syariah yang cermat. Meskipun ada sudut pandang yang mengizinkan transaksi ini dalam kerangka keadilan dan tidak merugikan pihaklain, terdapat juga pandangan yang menyoroti potensi pelanggaran terhadap prinsip-prinsip hukum Islam, terutama terkait larangan riba dan spekulasi.Penelitian ini menyimpulkan bahwa untuk memastikan kepatuhan syariah dalam transaksi jual beli diamond Mobile Legends, diperlukan pengawasan yang ketat, kesadaran akan nilai-nilai etis, serta pemahaman mendalam tentang prinsip-prinsip hukum Islam yang berlaku. Implikasi praktis dari penelitian ini adalah pentingnya regulasi yang jelas dan penegakan hukum yang efektif dalam menjaga integritas transaksi di dunia virtual yang semakin berkembang pesat seperti Mobile Legends.
Tradisi Budaya Gantangan dalam Perspektif Ekonomi Syariah Islam Studi Kasus Subang, Jawa Barat Achmad Restu Aji; Muhibban
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr681

Abstract

Penelitian ini memiliki tujuan untuk  menelaah secara objektif tradisi Gantangan yang ada di Subang, Jawa Barat dalam perspektif Syariah dan Ekonomi Islam. Pembahasan ini penting karena bersinggungan dengan hajat masyarakat kebanyakan seperti nikahan, selamatan rumah maupun khitanan dengan konsep pencatatan. dan tulisan ini menjelaskan uraian kejadian, status hukum berdasarkan konsep Maqāṣid Asy-syarī’ah berdasarkan dalilnya. Metode yang digunakan dalam penulisan adalah dengan metode penelitian kualitatif serta pendekatan induktif dan analitis dengan menjelaskan kejadian serta menganalisa dan menyimpulkan kajian literatur. Tulisan ini menyimpulkan bahwa: Pertama, tradisi Gantangan merupakan adat kebiasaan yang baik dan bisa dipertahankan selama tidak ada unsur kezhaliman dan gharar didalamnya. Kedua, Gantangan sudah sesusai dengan Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 282, akad hutang piutang dalam jangka waktu tertentu harus ada pencatatan dan persaksian yang adil. Ketiga, Tradisi gantangan mengedepankan sifat tolong menolong dan gotong royong yang selaras dengan surat Al-Maidah ayat 2.
Tinjauan Fiqih Munakahat terhadap Tradisi Perkawinan Nyuwita Ngawula di Masyarakat Suku Samin, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Blora M Yosi Ramadan; Ahmad Farishin Ikhwan; Muhibban
Journal of International Multidisciplinary Research Vol. 2 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/jimr683

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tradisi tersebut melalui sudut pandang fiqih munakahat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus dan observasi lapangan. Data dikumpulkan melalui dengan malaliu wawancara mendalam dengan tokoh adat, tokoh agama, dan masyarakat Suku Samin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tradisi Nyuwita Ngawula memiliki beberapa kesesuaian dengan prinsip-prinsip fiqih munakahat, seperti adanya wali nikah, maskawin, dan ijab kabul. Namun, terdapat beberapa aspek yang perlu dibenahi. Simpulan penelitian ini adalah bahwa tradisi Nyuwita Ngawula perlu dilakukan penyesuaian agar lebih selaras dengan fiqih munakahat. Hal ini dapat dilakukan melalui edukasi kepada masyarakat Suku Samin tentang rukun dan syarat sah pernikahan, serta pemisahan tempat tinggal calon mempelai selama masa ngawula.
Analysis of Bugis Traditional Panai Money in Islamic Perspective Marriages Anggina Yusila Heryanto; Fatimatuzzahra; Muhibban
Maklumat: Journal of Da'wah and Islamic Studies Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Penerbit Hellow Pustaka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61166/maklumat.v2i2.21

Abstract

This study aims to determine the view of Islamic law on Panai Money in Bugis traditional marriage. The research was conducted using a qualitative approach. Based on the results of the research, the Bugis community considers “Panai Money” as an important tradition in their traditional marriage. Although Islam does not specifically regulate Panai Money, it gives freedom (mubah). Islam does not prohibit the giving of Panai Money in the Bugis traditional marriage tradition even though the value of the Panai Money is high because there is no evidence that shows this. Most importantly, the giving of Panai Money should not violate Islamic principles, there is no element of compulsion, according to the ability and ability of the male party.
TINJAUAN FIKIH MUNAKAHAT TERHADAP CALON MEMPELAI PEREMPUAN YANG TINGGAL DI RUMAH CALON MEMPELAI LAKI-LAKI MENJELANG AKAD NIKAH (TRADISI KISAM DI DESA BERASANG KECAMATAN KISAM TINGGI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU SELATAN) Muhammad Faiz Zidan; Muhibban; Huslan Husada
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus684

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji fikih islam terhadap calon pengantin perempuan yang bertempat tinggal di rumah calon pengantin laki-laki sebelum akad nikah, sesuai tradisi Kisam di Desa Berasang Kecamatan Kisam Tinggi Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka, pengumpulan data primer melalui observasi dan wawancara, dilengkapi dengan data sekunder. Penelitian ini menemukan bahwa tradisi Kisam merupakan sebuah praktik budaya yang bertentangan dengan hukum islam karena dalam pelaksanaanya terdapat unsur khalwat yang dilarang dalam Islam. Dalam hukum Islam berdua-duan tanpa mahram sangatlah dilarang karena dapat meluangkan terjadinya perzinahan.
ANALISIS UANG PANAI ADAT BUGIS DALAM PERNIKAHAN PERSPEKTIF ISLAM Anggina Yusila Heryanto; Fatimatuzzahra; Muhibban
Holistik Analisis Nexus Vol. 1 No. 6 (2024): Juni 2024
Publisher : PT. Banjarese Pacific Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62504/nexus699

Abstract

Praktik uang panai, yang telah menjadi bagian dari tradisi di beberapa masyarakat, mengundang perdebatan yang menarik dalam konteks hukum Islam. Uang panai merupakan pembayaran sejumlah uang atau barang kepada pihak perempuan sebagai syarat untuk pernikahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan hukum Islam tentang Uang Panai dalam perkawinan adat Bugis. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode pendekatan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, masyarakat Bugis, menganggap "Uang Panai" sebagai tradisi penting dalam perkawinan adat mereka. Meskipun Islam tidak mengatur secara spesifik mengenai Uang Panai, namun memberikan kebebasan (mubah). Agama Islam tidak melarang pemberian Uang Panai dalam tradisi perkawinan adat Bugis walaupun nilai dari uang panai tersebut tinggi karena tidak ada dalil yang menunjukkan hal tersebut. Yang terpenting, pemberian Uang Panai tidak boleh melanggar prinsip-prinsip Islam, tidak ada unsur keterpaksaan, sesuai kemampuan dan kesanggupan pihak laki-laki. Dengan demikian, dalam perspektif Islam, uang panai bukan hanya merupakan kewajiban materi, tetapi juga simbol dari tanggung jawab dan penghargaan dalam hubungan pernikahan yang seimbang dan saling menghormati.
Analisis Fiqih Muamalah Terhadap Penerapan Sistem Pembayaran Cicilan (PayLater) Pada Marketplace Shopee Nasywa Salma Saidah; Rifa RihhadatulAisya; Muhibban
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 3 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rapid technological advances have given birth to various kinds of brave shopping applications, one of which is Shopee, which is one of the most popular platforms in society. Shopee offers various payment methods, including installment payments known as Shopee PayLater. This research aims to determine and analyze the practice of using Shopee PayLater based on the perspective of Sharia Economic Law. This research uses a qualitative approach with descriptive-analytical methods to produce Shopee PayLater transactions. The research results show that the Shopee PayLater payment method is not permitted under Sharia Economic Law because it contains elements of usury. Debt and receivable transactions between users and Shopee involve interest or benefits received by Shopee, which is recommended as Riba Qardh. Apart from that, the application of fines for late payment of PayLater bills is also not in accordance with sharia principles because there is an additional nominal amount when paying the fine, which is categorized as Usury Jahiliah. Thus, the Shopee PayLater practice is considered haram from the perspective of Sharia Economic Law.
Hukum Meminjam Uang Di Pegadaian Syariah Dengan Menggunakan Data-Data Milik Orang Lain Nurpadilah, Siti Rohmah; Khairunnisa Nur Amany; Muhibban
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 3 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini membahas mengenai aspek hukum dalam praktik meminjam uang di pegadaian syariah dengan menggunakan data milik orang lain, yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian praktik tersebut dengan prinsip-prinsip hukum Islam, terutama dalam konteks keabsahan transaksi dan perlindungan terhadap hak-hak individu. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan normatif dengan analisis doktrinal terhadap hukum Islam dan peraturan yang berlaku terkait pegadaian syariah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan data milik orang lain tanpa izin dapat melanggar prinsip keadilan dan amanah dalam hukum Islam, serta berpotensi menimbulkan kerugian bagi pihak yang datanya digunakan. Oleh karena itu, untuk menjaga keabsahan transaksi di pegadaian syariah, diperlukan transparansi dan persetujuan yang jelas dari pemilik data. Penelitian ini menyarankan agar pegadaian syariah lebih ketat dalam menerapkan prinsip-prinsip kehati-hatian dan memastikan bahwa semua data yang digunakan dalam transaksi memiliki izin yang sah dari pemiliknya.
Tinjauan hukum islam terhadap zakat limbah kelapa sawit didaerah jambi Siti hawa; Rahma muharromah dewi hatta; muhibban
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 3 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tinjauan hukum Islam terhadap kewajiban zakat dari pemanfaatan limbah kelapa sawit di Provinsi Jambi. Limbah kelapa sawit, seperti tandan kosong, serat, cangkang, dan limbah cair, memiliki potensi ekonomi yang signifikan jika dikelola dengan baik. Berdasarkan kajian hukum Islam, zakat diwajibkan atas harta yang bersifat produktif dan memberikan manfaat ekonomi. Penelitian ini menganalisis apakah pemanfaatan limbah kelapa sawit memenuhi kriteria sebagai harta yang wajib dizakati, yaitu memiliki nilai ekonomi, berkembang, dan mencapai nisab. Selain itu, penelitian ini juga menelaah praktik pengelolaan limbah kelapa sawit di Jambi serta dampaknya terhadap masyarakat dan lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah kelapa sawit yang dikelola secara produktif dan menghasilkan pendapatan memenuhi syarat untuk diwajibkan zakat, terutama jika pendapatannya mencapai nisab. Dari perspektif hukum Islam, pemanfaatan limbah ini juga sejalan dengan prinsip maslahat, yaitu mendukung keberlanjutan ekonomi dan menjaga lingkungan. Penelitian ini merekomendasikan adanya regulasi zakat yang lebih spesifik terkait pemanfaatan limbah industri, terutama dalam konteks kelapa sawit, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan mengoptimalkan potensi zakat bagi pembangunan sosial dan lingkungan.
Ases Pertimbangan MUI Dalam Pemberian fatwa Dalam Qaul Dhaif M.Fikri Al Jundi; Abdul Malik Ibrohim; Muhibban
Jurnal Kajian Islam dan Sosial Keagamaan Vol. 2 No. 3 (2025): Januari - Maret
Publisher : CV. ITTC INDONESIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

It is not uncommon for the MUI to use qaul dhoif in giving fatwas to people where the legal status of qaul dhoif is very weak in Islam. The aim of this research is to analyze the considerations of the Indonesian Ulema Council (MUI) in issuing fatwas that use qawa'id fiqhiyyah and hadith dhaif as a legal basis. The methods used in this research include a literature review of fatwas issued by the MUI as well as a qualitative analysis of the decision-making process in the social and cultural context of Indonesian society. The research results show that the MUI critically evaluates the quality and relevance of qaul dhaif before using it in a fatwa, taking into account aspects of the narrator's reliability, the connectedness of the sanad, and the consistency of the content with sharia principles. In addition, the use of qawa'id fiqhiyyah in MUI fatwas is not only limited to aspects of worship, but also covers contemporary issues, so that the resulting fatwa can provide relevant and useful guidance for society. This research underscores the importance of a cautious approach in the use of qaul dhaif to maintain the credibility of fatwas and encourage good deeds among Muslims.
Co-Authors Abdul Malik Ibrohim Abdul Rohim, Abdul Abdullah Fahmi Al Kayyisi Achmad Restu Aji Ahmad Farishin Ikhwan Ahmad Muti Ahmad Tifaza Ahmad Zaini, Paiz Ahmad Zhofran Putra Setiawan Aisyah Akib Abdul Majid Alviatur Rahmah Anas Ibadurrahman Anggina Yusila Heryanto Balqis Farid Bela Dianti Budiman Arif Prasetiyo Casilda Putri Az Zahra Cindy Oktaliza Rahmadani Dila Hanifa Elsa Listiana Erwanda Fathiyyah Ar Aroyyani Fatimatuzzahra Fuad Hasan Al-faruq Ghina, Vierlya Nabilah Ghina Ghoniyyu Ilman Zaidan Giarti Rumailin Hafizd Dhafa Anudra Hana Naf’atun Sholihah Hanna Humaira Helma Maulana Zulfikar Huslan Husada Ibnu Budiyanto, Mar’ie Faiq Imam Bukhori Izzuddin Zahid Jainudin Akmal Kamal JAMALUDIN Khairunnisa Nur Amany Kusuma Rahman Hakim Lilis Holisoh M Muhyiddin Nashir M Yosi Ramadan M.Fikri Al Jundi Mahrum Malik, Dwiki Subchi Marsah Alisiah Muhammad Muhammad Aldo Rizky Muhammad Amirul Huda Muhammad Faiz Zidan Muhammad Gery Desta Muhammad Jahid Lilhaq Muhammad Rafi Mudzakky Muhammad Rafif Putra Muhammad Ramadhan Muhammad Sang Cadas Nursyam Putra Muhammad Zidni Rizqon Muklis Zakia Munir , Muhammad Misbakul Nabil Ramadhan Nabila Lutfianisa Nadia Aulia Kusnadi Nadya Rifanty Katangdiga Nalya Salsabilla Nasywa Salma Saidah Nulhakim, Naufal Allam Nur Hasan Nurbaiti Sakinah NURHASAN Nurpadilah, Siti Rohmah Raden Roro Annisa Nur Salsabila Rahma muharromah dewi hatta Rahmat Hidayat Raihan Naufal Rais Muqsith Araia Reza Apriza Rifa RihhadatulAisya Rifky Deris Alfarizi Rizki Parabi Rizky Oktaria Anjani Romadhon Rudysta Dihyah Al-Kalabi Salma, Adilah Salsabillah Rahma Dhiani Shely Intan Agvela Siti Hawa Soedarjo, Maulana Al-Khair Vinda Ruslia Maulida Wildan Jamiludin Yek Nizar Ali Zahroh, Fatimah Zaidan Nashih Ulwan