Teknologi informasi (TI) telah menjadi katalis penting dalam era digital untuk meningkatkan daya saing usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) (Laudon & Laudon, 2019). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran TI dalam mendukung transformasi bisnis UMKM di Kota Depok. Dengan pendekatan kualitatif, data diperoleh melalui studi literatur dan wawancara mendalam terhadap pelaku UMKM lokal. Penelitian ini menemukan bahwa penerapan TI mampu meningkatkan efisiensi, memperluas akses pasar, dan memperbaiki strategi pemasaran digital UMKM (Turban & Volonino, 2020). Namun, beberapa tantangan seperti keterbatasan literasi digital, infrastruktur, dan modal menjadi kendala dalam adopsi TI secara optimal (OECD, 2022). Rekomendasi strategis meliputi pelatihan digital, penyediaan akses TI, dan dukungan kebijakan untuk mendorong transformasi bisnis UMKM di Depok. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran teknologi informasi (TI) dalam transformasi bisnis usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Kota Depok. Sebagai tulang punggung ekonomi nasional, UMKM memiliki potensi besar untuk tumbuh melalui adopsi TI, yang dapat meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan pasar, serta menciptakan inovasi produk dan layanan. Namun, penerapan teknologi di kalangan UMKM masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya literasi digital, keterbatasan infrastruktur, dan modal yang tidak memadai. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, penelitian ini mengkaji dampak TI terhadap transformasi bisnis UMKM melalui tinjauan literatur, studi kasus, dan data sekunder dari laporan lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa TI memainkan peran penting dalam transformasi bisnis UMKM. Teknologi seperti media sosial dan platform e-commerce telah membantu UMKM di Depok meningkatkan penjualan hingga 40%. Penggunaan perangkat lunak manajemen bisnis juga terbukti mengurangi biaya operasional hingga 30%. Namun, hanya sebagian kecil UMKM yang mampu memanfaatkan TI secara optimal karena tantangan seperti keterbatasan literasi digital dan kurangnya pelatihan. Selain itu, ketimpangan akses internet di wilayah tertentu juga menjadi kendala dalam proses digitalisasi. Penelitian ini menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan komunitas dalam mempercepat transformasi digital UMKM. Pemerintah perlu memberikan dukungan berupa pelatihan, subsidi, dan infrastruktur yang memadai untuk mendorong adopsi TI. Dengan langkah-langkah strategis ini, UMKM di Kota Depok memiliki potensi besar untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global. Penelitian ini memberikan rekomendasi konkret bagi pemangku kepentingan dalam merumuskan kebijakan dan strategi yang berfokus pada digitalisasi UMKM secara berkelanjutan.