Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Karakteristik Tepung Jewawut yang Difermentasi dengan Bimo CF pada Lama Fermentasi yang Berbeda Cicilia, Siska; Basuki, Eko; Alamsyah, Ahmad; Yasa, I Wayan Sweca; Unsunnidhal, Lalu; Jannah, Nuzuliya Miftahul
Pro Food Vol. 10 No. 2 (2024): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v10i2.468

Abstract

Millet is a cereal with high nutritional content and has the potential to be a substitute for wheat. This research aimed to determine the characteristics of millet flour fermented by Bimo CF at different fermentation times.  This research was conducted using a completely randomized design with one factor (fermentation time). It consisted of P1 (0 hours), P2 (12 hours), P3 (24 hours), P4 (36 hours), and P5 (48 hours). The resulting product of each treatment's water content, ash content, crude protein content, lightness, and yield were analyzed as tested parameters. Observation data were analyzed using ANOVA and further tested using Honest Significant Difference Test at a significance level of 5%. The result showed that fermentation period treatment using Bimo CF starter had a significantly different effect on water, ash, crude protein content, lightness, and yield. The 12-hour fermentation treatment is the recommended treatment to produce fermented millet flour, with a water content of 2.78%, ash content of 2.41%, crude protein content of 7.41%, lightness of 73.11, and yield of 45.5%.
Penguatan daya saing UMKM di daerah terpencil melalui inovasi produk permen madu trigona kenyal untuk ibu hamil dan balita Supinganto, Agus; Unsunnidhal, Lalu; Aristiawan, Danul; Jannah, Raudatul
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 8, No 4 (2024): December
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v8i4.27407

Abstract

AbstrakPengabdian ini bertujuan untuk memperkuat daya saing UMKM di daerah terpencil melalui inovasi produk permen madu Trigona kenyal untuk ibu hamil dan balita. Fokus pengabdian dilakukan pada UMKM "Rangsot Kreatif" yang berlokasi di Kabupaten Lombok Utara, NTB, yang merupakan wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Meskipun UMKM ini telah berhasil memproduksi berbagai produk lokal, mereka menghadapi tantangan stagnasi pasar dan persaingan yang ketat, terutama dalam segmen konsumen ibu hamil dan balita. Solusi yang diusulkan adalah diversifikasi produk dengan mengembangkan permen madu Trigona kenyal, yang memiliki nilai gizi tinggi dan dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil dan balita. Pendekatan yang digunakan melibatkan koordinasi awal dengan mitra, pelatihan produksi, inovasi desain kemasan yang higienis dan menarik, serta strategi pemasaran digital. Hasil yang diharapkan mencakup peningkatan kualitas produk, perluasan pasar, dan peningkatan daya saing UMKM ini. Implementasi IPTEKS oleh tim pengabdian diharapkan memberikan dampak positif pada kesehatan masyarakat dan keberlanjutan usaha di wilayah terpencil ini. Kata kunci: daya saing UMKM; inovasi produk; permen madu trigona; ibu hamil; daerah terpencil AbstractThis service aims to strengthen the competitiveness of MSMEs in remote areas through innovative Trigona chewy honey candy products for pregnant women and toddlers. The focus of the service is carried out on the "Creative Rangsot" MSMEs located in North Lombok Regency, NTB, which is a 3T (Disadvantaged, Frontier, Outermost) area. Even though these MSMEs have succeeded in producing various local products, they face the challenges of market stagnation and intense competition, especially in the consumer segment for pregnant women and toddlers. The proposed solution is product diversification by developing chewy Trigona honey candy, which has high nutritional value and is specifically designed to meet the nutritional needs of pregnant women and toddlers. The approach used involves initial coordination with partners, production training, hygienic and attractive packaging design innovation, and digital marketing strategies. The expected results include improving product quality, expanding markets, and increasing the competitiveness of these MSMEs. The implementation of science and technology by the service team is expected to have a positive impact on public health and business sustainability in this remote area. Keywords: SME competitiveness; product innovation; trigona honey candies; pregnant women; remote areas
Rapid Detection of HDC Gene in Enterobacter aerogenes from Fish Products Using In Silico PCR for Food Safety and Allergy Risk Assessment: Deteksi Cepat Gen HDC pada Enterobacter aerogenes dari Produk Perikanan Menggunakan In Silico PCR untuk Penilaian Keamanan Pangan dan Risiko Alergi Perdhana, Firman Fajar; Febriandito, Muhammad ‘Aidil; Pawestri, Setyaning; Pertiwi, Made Gendis Putri; Ariyana, Mutia Devi; Unsunnidhal, Lalu; Anggraini, Ines Marisya Dwi; Zuhdia, Lulu Diani
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 3: Maret 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i3.7038

Abstract

Histamine poisoning is a significant food safety concern associated with fish and fishery products. Enterobacter aerogenes is one of the histamine-producing bacteria capable of converting L-histidine into histamine through the histidine decarboxylase (HDC) enzyme. The accumulation of histamine in fish and fishery products can lead to allergic reactions and foodborne illnesses, highlighting the need for rapid detection methods. This study aimed to design and optimize primers targeting the HDC gene in E. aerogenes and validate their specificity using in silico PCR. The HDC gene sequence was retrieved from the NCBI GenBank database, and primers were designed using Primer3Plus software. The in silico PCR analysis was performed to assess the specificity of the primers against the genome of E. aerogenes and other histamine-producing bacteria species. The optimized Primer Pair 1 successfully amplified a 230 bp target region, showing high specificity for E. aerogenes in product size and annealing position with no cross-reactivity to other histamine-producing bacteria species. These findings demonstrate the potential of in silico PCR as a rapid and cost-effective screening tool for detecting histamine-producing bacteria in fish and fishery products. However, further in vitro validation is required to confirm the applicability of these primers in real-world food safety and allergy risk assessments.
Peningkatan keterampilan deteksi dini sarkopenia pada lansia di kelurahan pejanggik Kota Mataram Supinganto, Agus; Unsunnidhal, Lalu; Zulkahfi, Zulkahfi; Hasanah, Idyatul; Jannah, Raudatul; Aswati, Aswati; Metri, Ni Ketut; Mulyoto, Raufina Riandhani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 2 (2025): March
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i2.29093

Abstract

AbstrakMenurunnya kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari pada lanjut usia dipicu oleh melemahnya kapasitas otot, sementara pemeriksaan kapasitas otot di Posyandu Lansia belum pernah dilakukan karena keterbatasan tenaga kesehatan. Berdasarkan analisis situasi, keluarga dan lanjut usia belum memahami gangguan otot pada masa lanjut usia, sehingga berisiko terjadi gangguan aktivitas sehari-hari dan jatuh. Pengabdian ini bertujuan untuk (1) memberikan pengetahuan mengenai kekuatan otot; (2) meningkatkan keterampilan lansia dalam deteksi dini kekuatan otot; serta (3) memperkenalkan deteksi dini bagi lansia berisiko jatuh. Metode pelaksanaan yang digunakan meliputi penyuluhan (sosialisasi), pelatihan, dan pendampingan selama dua minggu di Sekolah Lansia GEMPUR SMART Kelurahan Pejanggik Kota Mataram, bekerja sama dengan Puskesmas setempat. Pada tahap persiapan, dilakukan identifikasi permasalahan lansia melalui wawancara langsung. Tahap pelaksanaan mencakup pemberian materi terkait pengenalan kekuatan otot, pengenalan kekuatan ekstensi lutut, latihan ketahanan, latihan getaran seluruh tubuh, dan latihan campuran (keseimbangan serta daya tahan), yang disampaikan selama tiga hari secara intensif. Peserta (35 orang lanjut usia) juga dilibatkan dalam praktik langsung, diskusi, dan tanya jawab. Tahap evaluasi dilakukan dengan pre-test dan post-test untuk mengukur peningkatan pengetahuan dan keterampilan lansia. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan sebesar 5,19 poin dan peningkatan keterampilan lansia sebesar 51,44 poin dalam mendeteksi Sarkopenia. Dengan demikian, lansia mampu melakukan deteksi dini secara mandiri serta meningkatkan kekuatan otot, sehingga potensi gangguan aktivitas dan risiko jatuh dapat diminimalkan. Kata Kunci: sarkopenia; edukasi; lansia; ketrampilan Abstract The decline in the elderly’s ability to perform daily activities is triggered by weakened muscle capacity. Muscle capacity assessments have never been carried out at the elderly community health service (Posyandu Lansia) due to limited healthcare personnel. Based on the situational analysis, elderly individuals and their families lack knowledge about age-related muscle disorders, leading to increased risks of impaired daily activities and falls. This community service aimed to: (1) provide knowledge regarding muscle strength; (2) enhance the skills of the elderly in early detection of muscle strength disorders; and (3) introduce early detection strategies for elderly individuals at risk of falls. The methods included education (socialization), practical training, and mentoring conducted over two weeks at the GEMPUR SMART Elderly School in Pejanggik Village, Mataram City, in collaboration with the local Community Health Center (Puskesmas). In the preparation stage, direct interviews were conducted with elderly participants to identify issues. The implementation stage involved delivering intensive materials on muscle strength identification, knee extension strength, resistance training, whole-body vibration exercises, and combined exercises (balance and endurance) over a three-day period. The 35 elderly participants engaged actively through practical sessions, discussions, and question-answer interactions. Evaluation was conducted through pre-test and post-test assessments to measure improvements in knowledge and skills. Results showed an increase in knowledge by 5.19 points and skills by 51.44 points regarding the detection of Sarcopenia. Consequently, elderly participants could independently perform early detection and enhance muscle strength, thus minimizing the risk of impaired daily activities and falls. Keywords: sarkopenia; education; elderly; skills
In Silico Design of Multiplex PCR Primers for the Detection of Foodborne Pathogens in Fermented Shrimp Paste (Terasi) from Lombok Island: In Silico PCR and Primer Verification Unsunnidhal, Lalu; Perdhana, Firman Fajar; Ariyana, Mutia Devi
West Science Nature and Technology Vol. 3 No. 02 (2025): West Science Nature and Technology
Publisher : Westscience Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/wsnt.v3i02.1813

Abstract

Fermented shrimp paste (terasi) is a traditional food product produced by micro, small, and medium enterprises (MSMEs) in Lombok Island, Indonesia. Due to its fermentation and handling processes, terasi is susceptible to contamination by foodborne pathogens. The Indonesian Food and Drug Authority has identified specific bacterial pathogens that pose a risk of contamination in shrimp paste, necessitating accurate and efficient detection methods. Molecular detection using polymerase chain reaction (PCR) is known for its high specificity and sensitivity, as well as its rapid processing time and cost-effectiveness. However, conventional PCR can only detect a single target pathogen in one reaction, limiting its efficiency in screening multiple contaminants simultaneously. This study aims to design and optimize Multiplex PCR primers for detecting multiple foodborne pathogens in terasi through an in-silico approach, followed by In Silico PCR verification to assess primer specificity and efficiency. Target pathogens include Salmonella spp., Staphylococcus aureus and Vibrio cholerae. DNA target sequences were retrieved from the National Center for Biotechnology Information (NCBI) database, and primer design was conducted using Primer3Plus software. The designed primer sets were validated using Primer-BLAST (NCBI), and in-silico PCR was performed to verify amplification efficiency and specificity. The designed primer set has been successfully obtained and evaluated using In Silico PCR and Primer-BLAST (NCBI), confirming its specificity to the target genes. These results demonstrate that the primers can be effectively used as a molecular detection tool for foodborne pathogens. The optimized conditions and validated primer set are expected to contribute to molecular-based food safety detection methods, particularly for Indonesian fermented food products.
Pengaruh Proporsi Tepung Komposit dan Konsentrasi Karagenan Terhadap Mutu Kimia, Fisik dan Organoleptik Roti Tawar Rendah Gluten Putri, Sasi Fhatmayani; Widyastuti, Sri; Amaro, Moegiratul; Rasyda, Riezka Zuhriatika; Pawestri, Setyaning; Unsunnidhal, Lalu
Pro Food Vol. 11 No. 1 (2025): Pro Food (Jurnal Ilmu dan Teknologi Pangan)
Publisher : Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/profood.v11i1.502

Abstract

Roti tawar secara umum berbahan dasar tepung terigu yang kaya akan gluten. Gluten dapat menjadi penyebab penyakit celiac disease dan autoimun, sehingga diperlukan substitusi tepung terigu dalam pembuatan roti tawar. Substitusi terigu dapat dibantu dengan penggunaan bread improver seperti karagenan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh proporsi tepung komposit (terigu, sorgum dan maizena) dan konsentrasi karagenan terhadap mutu kimia, fisik dan organoleptik roti tawar rendah gluten. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dua faktor, yaitu proporsi tepung komposit terigu:sorgum:maizena (50:25:25, 40:30:30, 30:35:35) dan konsentrasi karagenan (0,2%, 0,4%). Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan proporsi tepung terigu:sorgum:maizena berpengaruh signifikan terhadap kadar abu, kadar serat kasar, daya kembang, elastisitas, aroma, rasa, warna crust, dan tekstur roti, sedangkan konsentrasi karagenan berpengaruh signifikan terhadap kadar serat kasar, warna crust, warna crumb, dan tektstur roti. Interaksi kedua faktor juga berpengaruh signfikan terhadap warna crumb dan tekstur roti tawar yang dihasilkan. Perlakuan proporsi tepung 30:35:35 dengan konsentrasi karagenan 0,2% adalah perlakuan yang paling disarankan untuk mengurangi penggunaan tepung terigu karena menghasilkan mutu organoleptik yang paling disukai panelis, dengan kadar air 25,21%, kadar abu 2,12%, kadar serat 7,14%, daya kembang 45,16%, elastisitas 64,95%, pori-pori yang kecil dan seragam 10,70-14,19 µm, dan waktu staling 48 jam, dengan karakteristik agak beraroma asam, tidak berasa asam, warna crust coklat muda, warna crumb putih kekuningan, dan tekstur agak lembut.
Penerapan Teknologi Fermentasi dalam Pengolahan Pakan Ternak Kambing Lokal Berbasis Daun Lamtoro di Kabupaten Lombok Utara: The Application of Fermentation Technology in Lamtoro-based Animal Feed Processing for Native Goats in North Lombok Regency Anwar, Khairil; Aminurrahman; septian, I Gede Nano; amalyadi, Rezki; karni, Ine; Unsunnidhal, Lalu; Suryadi, Muh. Aodil Fitriyan Fadjar; Rosyidi, Muhammad Subhan Bahruddin; Andriati, Rina; Sriasih, Made; Ali, Muhamad; Sukarne; Putra, Ryan Aryadin; Zaid Al Gifari
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 8 No. 5: Mei 2025
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v8i5.7582

Abstract

Pengembangan ternak kambing lokal menghadapi tantangan dalam penyediaan pakan hijauan berkualitas secara berkelanjutan, terutama pada musim kemarau. Salah satu potensi lokal yang belum dimanfaatkan secara optimal adalah daun lamtoro (Leucaena leucocephala), yang diketahui memiliki kandungan protein dan TDN (Total Digestible Nutrients) yang tinggi. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dan pendampingan kepada peternak kambing lokal di Desa Sambik Elen, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara, Provinsi Nusa Tenggara Barat mengenai teknologi fermentasi hijauan pakan ternak berbasis lamtoro sebagai alternatif pakan ternak yang bernutrisi dan ekonomis. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa peternak dapat memahami dan mempraktikkan proses fermentasi hijauan pakan ternak, yang mencakup persiapan bahan, penambahan dedak dan starter, pencampuran, dan penyimpanan secara anaerob. Kesimpulannya, kegiatan pengabdian ini telah berhasil meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam pengolahan hijauan pakan ternak dengan teknologi fermentasi. Diharapkan kegiatan ini dapat berkontribusi pada keberlanjutan usaha peternakan kambing dan peningkatan perekonomian masyarakat peternak di daerah pedesaan.
Penguatan kapasitas kader kesehatan melalui strategi pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan keterampilan skrining skilas di wilayah kerja Puskesmas Penimbung Lombok Barat Supinganto, Agus; Unsunnidhal, Lalu; Hasanah, Idyatul; Jannah, Raudatul; Metri, Ni Ketut; Mulyoto, Raufina Riandhani
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 9, No 4 (2025): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v9i4.31720

Abstract

AbstrakMeningkatnya populasi lansia menuntut peran aktif kader kesehatan dalam melakukan skrining kesehatan secara efektif untuk mendeteksi dini gangguan kesehatan. Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kapasitas kader kesehatan dalam melakukan deteksi dini melalui pelatihan skrining Skilas, dengan indikator capaian berupa peningkatan pengetahuan kader di Posyandu Desa Kekeri Timur, wilayah kerja Puskesmas Penimbung, Lombok Barat pada tanggal 8-9 Pebruari 2025. Kegiatan ini melibatkan 20 kader kesehatan dari Desa Kekeri dan Desa Mambalan melalui pendekatan Fokus Grup Diskusi (FGD), pelatihan, serta evaluasi pre-test dan post-test. Materi pelatihan mencakup tujuh dimensi skrining yaitu penurunan kognitif, keterbatasan mobilisasi, malnutrisi, gangguan penglihatan, gangguan pendengaran, dan gejala depresi. Hasil kegiatan menunjukkan kemampuan kader kesehatan dalam melakukan skrining Skilas dan terjadi peningkatan signifikan pada pengetahuan kader dari rata-rata skor 4,56 menjadi 9,77, serta keterampilan dari 3,25 menjadi 9,22. Pelatihan ini terbukti efektif dalam meningkatkan kompetensi kader kesehatan untuk mendukung deteksi dini gangguan kesehatan lansia secara mandiri. Kata kunci: kader kesehatan; lansia; pengabdian masyarakat; pelatihan keterampilan; skrining skilas AbstractThe increasing elderly population demands the active role of health cadres in conducting effective health screenings to enable early detection of health disorders. The objective of this activity was to enhance the capacity of health cadres in early detection through Skilas screening training, with the achievement indicator being an improvement in knowledge among cadres at the Posyandu in Kekeri Timur Village, under the jurisdiction of Penimbung Health Center, West Lombok, on February 8–9, 2025. The activity involved 20 health cadres from Kekeri and Mambalan Villages through a Focus Group Discussion (FGD) approach, training sessions, and pre-test and post-test evaluations. The training materials covered seven screening dimensions: cognitive decline, mobility limitations, malnutrition, visual impairment, hearing loss, and symptoms of depression. The results demonstrated that the health cadres were capable of conducting Skilas screenings and showed a significant increase in knowledge scores, from an average of 4.56 to 9.77, as well as skills improvement from 3.25 to 9.22. This training proved effective in enhancing the competencies of health cadres to support independent early detection of health problems among the elderly.Keywords: community service; health cadre; skilas screening; elderly; skill training
Edukasi Standar Kemasan, Label, dan PIRT sebagai Upaya Peningkatan Daya Jual Produk Pangan Masyarakat Pawestri, Setyaning; Perdhana, Firman Fajar; Handito, Dody; Pertiwi, Made Gendis Putri; Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Saputra, Oki; Fuadi, Mi’raj; Antesty, Sella; Amaliyah, Wenny; Yasa, I Wayan Sweca; Utama, Qabul Dinanta; Unsunnidhal, Lalu; Rasyda, Riezka Zuhriatika; S., Ince Siti Wardatullatifah
Alamtana: Jurnal Pengabdian Masyarakat UNW Mataram Vol 4 No 3 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : LPPM UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51673/jaltn.v4i3.1894

Abstract

Pemasaran produk-produk yang dihasilkan masyarakat wirausaha Dusun Rangsot Timur, Kabupaten Lombok Utara belum mampu menembus pasar yang lebih luas karena kemasan dan label yang belum sesuai standar serta belum dimilikinya SPPIRT. Program pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk melakukan edukasi standar kemasan, label, dan PIRT kepada masyarakat wirausaha produk pangan di Dusun Rangsot Timur. Program dijalankan menjadi 3 (tiga) tahapan, meliputi studi pendahuluan, kegiatan edukasi, dan evaluasi. Metode pendekatan yang ditempuh adalah metode partisipatif. Instrumen evaluasi yang digunakan adalah angket pre-test dan post-test menggunakan Skala Likert (skor 1-4). Ketercapaian program pengabdian kepada masyarakat ditandai dengan terlaksananya keseluruhan tahapan program dan adanya peningkatan pengetahuan peserta program terhadap materi edukasi. Terdapat peningkatan pengetahuan peserta program tentang standar kemasan, label, dan PIRT dari kriteria sedang (68,95%) menjadi tinggi (80,08%) melalui kegiatan edukasi yang telah dilaksanakan. Terlaksananya program ini perlu diikuti kegiatan tindak lanjut oleh peserta bersama dengan pihak terkait untuk memperbaiki kemasan dan mengusahakan kepemilikan SPPIRT
Pemberdayaan masyarakat melalui inovasi pembuatan permen Madu Trigona dan Nira desa Sigar Penjalin Pertiwi, Made Gendis Putri; Sinaga, Yesica Marcelina Romauli; Rasyda, Riezka Zuhriatika; Pawestri, Setyaning; Perdana, Firman Fajar; Utama, Qabul Dinanta; Unsunnidhal, Lalu; Anggraini, Ines Marisya Dwi; Handito, Dody; Fuadi, Mi’raj; Saputra, Oki; Antesty, Sella; Amaliah, Wenny; Wardatullatifah S., Ince Siti; Yasa, I Wayan Sweca
ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masayarakat Vol 4 No 2 (2023): ABSYARA: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Hamzanwadi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29408/ab.v4i2.23867

Abstract

Stunting remains an unresolved issue in North Lombok, NTB, Indonesia. One of the government's efforts to reduce stunting rates involves ensuring nutritional fulfillment for mothers and expectant mothers, which can be obtained from local food sources. Nira (palm sap) and Trigona honey are local commodities available in Tanjung, North Lombok. Unfortunately, these commodities have not been optimally utilized for nutritional fulfillment or as income sources. Typically, Nira is only sold as fresh sap, fermented beverage (tuak), or palm sugar, which have relatively low market values. Combining Nira and Trigona honey to create high-value candy products represents an opportunity. This community service project aimed to improve welfare and nutrition in Sigar Penjalin Village by assisting in the production of hard candy from Trigona honey and Nira Aren as a potential local delicacy to combat stunting and enhance local income. The implementation involved 16 community members organized by UMKM Rangsot Kreatif. The training used ingredients like brown sugar, granulated sugar, glucose syrup, Trigona honey, and water. The training stages included preparation, material delivery, hands-on practice, and evaluation through pretests and posttests to measure participants' knowledge, skills, and interests. The pretest results showed a total score of 627 out of 960 (65.31%), indicating a moderate level of understanding. After the training, the posttest showed a significant improvement, with a total score of 829 out of 960 (86.35%), indicating a very high level of understanding. This activity highlights the importance of technological support and the utilization of local resources in developing nutritious and economical snack products, supporting improvements in community nutrition and economy, and providing alternative solutions in local product processing