Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis fluktuasi impor sapi hidup di Indonesia selama periode 2014-2023 dan mengevaluasi dampaknya terhadap upaya swasembada daging sapi. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS), Kementerian Perdagangan, serta sumber terpercaya lainnya. Analisis dilakukan dengan pendekatan PESTEL untuk mengevaluasi faktor-faktor eksternal dan analisis SWOT untuk mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam dinamika impor sapi hidup. Hasil penelitian menunjukkan bahwa impor sapi hidup mengalami fluktuasi signifikan, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi, kebijakan pemerintah, dan peristiwa global seperti pandemi COVID-19. Impor sapi hidup memberikan kontribusi signifikan dalam memenuhi kebutuhan daging sapi dalam negeri namun juga menimbulkan tantangan bagi upaya swasembada daging sapi. Kebijakan impor yang berfokus pada sapi bakalan dibandingkan sapi bibit memperlihatkan dampak jangka panjang yang kurang mendukung peningkatan populasi sapi lokal.