Penelitian ini menginvestigasi permasalahan dan solusi dalam pembelajaran puisi anak-anak di sekolah dasar, khususnya terkait dengan penciptaan minat dan pemahaman yang berkelanjutan. Melalui pendekatan studi literatur, data diperoleh dari berbagai referensi, termasuk buku, jurnal penelitian, dan artikel terkait dengan topik tersebut. Metode deskriptif-analisis digunakan untuk mengelaborasi ide-ide utama dan mengevaluasi solusi dalam pembelajaran puisi anak-anak. Hasil penelitian menunjukkan adanya permasalahan, seperti adanya puisi semu yang dihasilkan anak-anak akibat minimnya kemampuan dalam menggunakan diksi. Paradigma lama di lingkungan pendidikan yang mengabaikan karya sastra siswa juga memberikan dampak negatif terhadap pembelajaran puisi. Diketahui pula bahwa pembelajaran puisi cenderung lebih teoretis daripada praktisnya, dan siswa dijejali dengan puisi impor yang mungkin tidak sesuai dengan konteks kehidupan mereka. Dalam memecahkan permasalahan tersebut, penelitian menyarankan beberapa langkah. Pertama, guru perlu menghargai kepolosan ekspresi siswa, memberikan ruang bagi kreativitas, dan membiarkan mereka mengekspresikan pengalaman sesuai dengan pikiran mereka sendiri. Kedua, pendekatan proses dapat membantu siswa melewati tantangan diksi dalam menulis puisi bebas, melibatkan fase pramenulis, draf, revisi, editing, dan publikasi. Ketiga, merangsang imajinasi siswa melalui teknik mengganti puisi, menulis berdasarkan objek langsung, berdasarkan gambar, berdasarkan cerita, dan mengawali atau meneruskan puisi. Selain itu, pemilihan bahan penulisan puisi yang kontekstual, penerapan teknik 'ideluka' untuk meningkatkan diksi, dan kegiatan cipta sastra, seperti menulis puisi, juga dapat membantu menciptakan minat dan pemahaman yang berkelanjutan. Kesimpulannya, pendekatan kreatif dan holistik dalam pembelajaran puisi anak-anak di sekolah dasar memiliki peran penting dalam menciptakan minat dan pemahaman yang berkelanjutan serta memupuk kreativitas siswa dalam mengekspresikan diri melalui puisi.