Claim Missing Document
Check
Articles

HUBUNGAN KEMAMPUAN AKADEMIK MAHASISWA REKAM MEDIS DENGAN HASIL BELAJAR PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR Wiranata, Tyansa Eka Sampoerna; Rumana, Nanda Aula; Widjaja, Lily; Putra, Daniel Happy
Jurnal Manajemen Pendidikan Vol. 9 No. 2 (2024): JURNAL MANAJEMEN PENDIDIKAN
Publisher : STKIP Pesisir Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34125/jmp.v9i2.343

Abstract

This research aims to determine the relationship between student academic abilities and learning outcomes in final year students of the Medical Records and Health Information Study Program at one of the universities in Jakarta. The research method used is quantitative analysis using the independent T-test where researchers describe the relationship between students' academic abilities and learning outcomes. Based on the research results, it was found that the average age of students was 22 years with the majority of students being female, namely 77.8%. The description of academic ability is 88.9% good and 11.1% not good. The average learning outcome description is 3.51 with the largest learning outcome being 3.97 and the smallest being 2.66. Based on the research results, it was found that there was a significant relationship between learning outcomes and academic abilities (p-value <0.002). Where respondents whose academic abilities are good have a higher learning outcome score of 3.54 compared to respondents whose academic abilities are not good, namely 3.25. So, it can be seen that there is a quite significant correlation between academic ability and learning outcomes.
Tinjauan Ketepatan Kodefikasi Penyakit Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan di Klinik Pratama Satkes Denma Mabesal Lautsan, Christina; Satrya, Bangga Agung; Rumana, Nanda Aula; Widjaja, Lily
Jurnal Manajemen Informasi Kesehatan Indonesia (JMIKI) Vol 13 No 1 (2025)
Publisher : Asosiasi Perguruan Tinggi Rekam Medis dan Informasi Kesehatan Indonesia- APTIRMIKI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33560/jmiki.v13i1.827

Abstract

Menetapkan kode diagnosis penyakit dengan menggunakan pedoman klasifikasi internasional untuk mencatat dan mengelola informasi kesehatan yang dikenal sebagai kodefikasi penyakit. Dalam hal kodefikasi penyakit dengan sistem pendokumentasian yang akurat dinilai penting karena ini akan berdampak pada pengelolaan data pasien dan perencanaan dalam pelayanan. Metode deskriptif kuantitatif dipilih pada penelitian ini. Rekam medis elektronik pasien dipelayanan rawat jalan periode Januari sd Juni 2024 di Klinik Pratama Satkes Denma Mabesal dengan diagnosis hipertensi menjadi sampel yang akan diteliti dengan menggunakan pedoman ICD-10 edisi 2010. Peninjauan dilakukan terhadap penentuan kode diagnosis penyakit hipertensi, persentase keseluruhan kodefikasi penyakit, serta faktor yang menyebabkan dalam penetapan kode diagnosis pada penyakit hipertensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 84 rekam medis pada pasien rawat jalan yang teridentifikasi, 15 rekam medis (17,86%) memiliki kode diagnosis hipertensi yang tepat sedangkan 69 rekam medis (82,14%) lainnya tidak tepat. Salah satu yang menyebabkan ketidaktepatan dalam penetapan kode diagnosis antara lain riwayat pendidikan yang tidak sesuai sehingga menyebabkan mereka tidak memahami prosedur yang tepat yang diperlukan dalam menetapkan kode diagnosis. Penelitian ini diharapkan dapat membantu Klinik Pratama Satkes Denma Mabesal meningkatkan ketepatan kodefikasi penyakit melalui pelatihan dan pemahaman yang lebih baik tentang sistem kodefikasi penyakit serta peningkatan kualitas rekam medis pasien.
Tinjauan Penerapan Rekam Medis Elektronik di Pendaftaran Rawat Jalan RSUD Balaraja Bella Safitri; Noor Yulia; Lily Widjaja; Bangga Agung Satrya
VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum Vol. 3 No. 3 (2025): Juli : VitaMedica : Jurnal Rumpun Kesehatan Umum
Publisher : STIKES Columbia Asia Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62027/vitamedica.v3i3.421

Abstract

The implementation of Electronic Medical Records (EMR) is a digitalization innovation in medical data storage which aims to increase the efficiency of health services. At Balaraja Regional Hospital, the EMR system is implemented using the Hospital Information Management application (MIRSA). This study aims to evaluate the implementation of EMR in outpatient registration, identify the obstacles faced, and provide recommendations for improvement. The scope of the research includes an outpatient registration system that uses EMR. Descriptive research method with qualitative analysis, by means of observation and interviews with the main informant, the head of medical records and other informants, registration officers. The research results show that the implementation of EMR has increased service efficiency by speeding up the registration process and reducing manual recording errors. However, analysis using the Human, Organization, Technology, Net-Benefit (HOT-Fit) method revealed obstacles such as technological aspects and organizational support, as well as slow network constraints. The conclusion of this research is that although EMR provides benefits in increasing service efficiency, improvements are still needed in technological and management aspects. It is recommended that Balaraja Regional Hospital develop special SOPs for MIRSA, improve system maintenance, and provide regular training officers to improve the quality of health services.
Tinjauan Sistem Penjajaran Rekam Medis di RSU Bhakti Asih Tangerang Putri, Alifatul Aulia Sagita; Dewi, Deasy Rosmala; Indawati, Laela; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 1 (2022): Edisi Februari
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i1.5163

Abstract

Pendahuluan:Penyimpanan rekam medis bertujuan untuk mempermudah dan mempercepat ditemukan kembali dokumen rekam medis yang disimpan dalam rak filing. Pada sistem penjajaran adalah penyimpanan rekam medis di rak,maka kita menjajar dengan cara tertentu di rak penyimpanan. Rumah Sakit ini beralamat di Jl. Raden Saleh No.10, RT.001/RW.004, Karang Tengah, Kec.Karang Tengah, Kota Tangerang, Banten. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan rekam medis pasien yang dibutuhkan di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih pada bulan Januari 2021 berjumlah 17,572 rekam medis. Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahuo bagaimana sistem penjajaran rekam medis di RSU Bhakti Asih Tanggerang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan teknik analisis kualitatif yaitu dengan cara observasi langsung dan menjelaskan hasil yang didapat secara lengkap mengenai pelaksanaan sistem penjajaran di Rumah Sakit Umum Bhakti Asih. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Observasi dan wawancara. Hasil: Berdasarkan hasil penelitian menggunakan sistem penjajaran Terminal Digit Filling (TDF) dan penyimpanan secara sentralisasi. Kesimpulan: Berdasarkan penelitian pada bulan Januari 2021 jumlah kunjungan pasien rawat jalan 18,444 dengan rata-rata 594,9 pasien,rekam medis yang terkirim pada bulan Januari 2020 sebanyak 18,377 dengan rata-rata 592,8. Rekam medis yang ditemukan sebanyak 99,6% (18.377 dokumen rekam medis), tidak ditemukan dengan persentase 0,4 % (67 dokumen rekam medis) yang disebabkan oleh beberapa faktor sepertim faktor man (petugas), faktor money, faktor matherial, faktor mechine, dan faktor methode.
Ketepatan Kodefikasi Sebab Dasar Kematian pada Sertifikat Kematian di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto Dwijayanti, Risma Mei; Indawati, Laela; Dewi, Deasy Rosmala; Widjaja, Lily
Jurnal Rekam Medic Vol 5, No 2 (2022): Edisi Agustus
Publisher : LPPM Institut Kesehatan Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jrm.v5i2.5191

Abstract

Pendahuluan: Sebab Dasar Kematian adalah sebab-sebab kematian sebagai segala penyakit, kondisi sakit atau luka yang menyebabkan atau turut menyebabkan kematian jika tidak diderita oleh pasien maka ia tidak akan meninggal. Dalam menentukan kode penyebab dasar kematian, petugas harus memperhatikan prosedur atau aturan yang telah ditetapkan WHO dalam ICD-10 volume 2. Tujuan: Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui persentase akurasi kodifikasi penyebab utama kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Metode: Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif, yaitu dengan memberikan penjelasan dan deskripsi yang lengkap tentang ketepatan kodifikasi dasar penyebab kematian pada akta kematian di RSPAD Gatot Soebroto. Populasi penelitian adalah 165 rekam medis pasien yang meninggal pada tahun 2019. Jumlah sampel adalah 62 rekam medis kematian yang diambil dengan teknik random sampling. Hasil: Instrumen penelitian berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, ICD-10. Persentase akurasi kode penyebab kematian di RSPAD Gatot Soebroto tahun 2019 menunjukkan akurasi kode 82% akurat dalam menentukan penyebab kematian dan 18% tidak akurat karena tidak ada cross check pada tabel MMDS . Lebih baik mengkodekan semua diagnosis dalam sertifikat kematian dan menggunakan aturan kematian, baik Prinsip Umum, Aturan 1, 2 dan 3 dan merujuk ke tabel MMDS untuk memberikan kode yang akurat. Kesimpulan: Faktor faktor yang menyebabkan Ketidaktepatan Kodefikasi sebab dasar Kematian pada Sertifikat Kematian, Petugas Koding kematian mendapatkan file sertifikat medis penyebab kematian salinan ke tiga sehingga tulisan diagnosis dokter kurang jelas. Tulisan dokter yang sering kali tidak terbaca. Tidak adanya SPO khusus untuk koding kematian. Kurangnya SDM khusus kodingĀ  kematian.