Claim Missing Document
Check
Articles

Tinjauan Ketepatan Kode Diagnosis Pada Kasus Bedah Pasien Rawat Inap di RSKD Duren Sawit Rahayu, Ririn; Indawati, Laela; Widjaja, Lily; Rumana, Nanda Aula
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 2 No. 11 (2022): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v2i11.455

Abstract

Based on Kenmenkes RI in 2014, it explains about coding which has the meaning as an activity of providing main diagnosis codes and secondary diagnoses in accordance with ICD-10 and providing procedure codes in accordance with ICD-9CM. Coding inaccuracies can affect the financing of health services, this study was conducted to see the accuracy of the main and secondary diagnosis codes of surgical cases of inpatients at Duren Sawit Hospital using descriptive research methods with a quantitative approach, namely writing aims to describe the results obtained on the accuracy of diagnosis codification. Informants in this study were inpatient coders at RSKD Duren Sawit, data collection in this study using interviews and observation methods. The results of this study indicate that the coding SPO uses the latest procedures based on an electronic system, the educational background of the coder at RSKD Duren Sawit has an important role in the quality of the correct code. The competence of the coder at RSKD Duren Sawit still has to undergo deeper learning, in the results of coding research on surgical cases of inpatients, it was found that the average dignosis code that had accuracy was 58 (63.74%) and 33 (36.26%) were inappropriate, and it was also found that the results of the accuracy of the secondary diagnosis were 84 (92.30%) and 7 (7.70%) were inappropriate. Based on the 4 characters, the inaccuracy occurred in the main diagnosis of the majority in the 4th character as many as 31 (34.7%). There are factors that become obstacles to the identification of 5M, namely the man factor, the lack of accuracy of doctors in inputting diagnoses and the lack of accuracy of officers in re-examining incorrect diagnosis codes and having to undergo learning related to coding more deeply for diagnosis coding officers who are not from academic graduates of medical records.
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Kasus Persalinan Secara Sectio Caesarea Di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta Anggraini, Adelia; Widjaja, Lily; Indawati, Laela; Rosmala Dewi , Deasy
Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia Vol. 3 No. 1 (2023): Cerdika: Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Publikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59141/cerdika.v3i1.505

Abstract

Salah satu aspek terpenting dalam pelayanan rekam medis adalah kegiatan klasifikasi dan kodefikasi diagnosis serta tindakan. Dalam melakukan pemberian kode diagnosis pasien, petugas koding mengacu pada aturan ICD-10. Berdasarkan aturan ICD-10 kasus persalinan terdiri atas tiga komponen yaitu kondisi atau penyulit (O00-O99), metode persalinan (O80-O84), dan outcome of delivery (Z37.-) yang digunakan sebagai kode tambahan untuk mengetahui hasil persalinan. Tujuan dalam penelitian yaitu untuk mengetahui ketepatan kode diagnosis kasus persalinan secara sectio caeasrea di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Penelitian menggunakan analisis deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Dengan sampel sebanyak 70 rekam medis kasus persalinan secara sectio caesarea di Rumah Sakit Pelabuhan Jakarta. Pada penelitian ini didapati hasil komponen atau penyulit ibu dengan ketepatan 90% (63 RM), lalu metode persalinan dengan ketepatan 11,43% (8 RM).  Serta outcome of delivery  yang memiliki ketepatan 0% (70 RM). Berdasarkan hasil wawancara dan observasi terhadap kepala rekam medis dan koder bahwa ketepatan pengodean dapat dipengaruhi oleh faktor 5M (man, money, material, method, machine), yaitu ketelitian koder dalam melakukan pengodean, kejelasan pada tulisan dokter, serta tersedianya SPO yang memiliki catatan khusus mengenai pengodean kasus persalinan sehingga proses pengodean dapat terstruktur dengan baik.
Analisis Ketepatan Kode Diagnosis Penyakit Tuberkulosis Paru Pasien Rawat Inap Di RSIJ Cempaka Putih Gita, Elsa Chandra; Widjaja, Lily; Putra, Daniel Happy; Sonia, Dina
Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan Vol 10 No 7 (2024): Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan
Publisher : Peneliti.net

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.11070313

Abstract

Dampak dari ketidakakuratan kode diagnosis adalah menurunnya kualitas pelayanan rumah sakit, pembayaran klaim tarif INA-CBG’s yang akan menghambat pembayaran, ketidakakuratan angka kesakitan, kematian, dan laporan statistik rumah sakit. Penelitian dilakukan di RSIJ Cempaka Putih. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi SPO penyakit dan kode tindakan, menganalisis keakuratan kode diagnosis penyakit tuberkulosis paru pada pasien rawat inap, dan mengidentifikasi penyebab ketidakakuratan kode diagnosis penyakit tuberkulosis paru pada pasien rawat inap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Populasi berjumlah 658 rekam medis dengan sampel sebanyak 96 rekam medis. Sampel ditentukan dengan menggunakan rumus slovin. SPO untuk diagnosis dan pengkodean tindakan secara umum telah berjalan. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 46 rekam medis (48%) dengan kode diagnosa benar, 25 rekam medis (26%) salah digit ke 3, 20 rekam medis (21%) salah digit ke 4, 5 rekam medis (5%) dengan digit ke-3 dan ke-4 yang salah. Faktor penyebab tidak akuratnya kode diagnosis terdapat pada faktor manusia, dalam hal ini pembuat kode tidak memperhatikan keakuratan catatan yang merinci keakuratan pengkodean pada ICD-10. Faktor materi, belum tersedianya alat coding seperti kamus kedokteran dan buku ICD-10. Faktor metode, SPO belum menjelaskan secara spesifik langkah-langkah cara coding.
TINJAUAN TAHAP-TAHAP PELAKSANAAN LAPORAN BULANAN DATA KESAKITAN (LB1) LITERATURE REVIEW Sabiladina, Khoirunnisa; -, Muniroh; Fannya, Puteri; Widjaja, Lily
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v4i2.1786

Abstract

Laporan Bulanan Data Kesakitan (LB1) adalah laporan bulanan yang berisikan pendistribusi kasus penyakit menurut kelompok umur serta kasus baru ataupun kasus lama di puskesmas. Dengan adanya data dan informasi yang diperoleh dari laporan bulanan data kesakitan, maka dinas kesehatan dapat melakukan perencanaan, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaan kegiatan program yang ada di puskesmas. Data dan informasi di dalam laporan tersebut dapat bernilai apabila dilaksanakan secara tepat dan akurat. Selain itu, data dan informasi tersebut harus dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya karena keputusan yang tepat waktu tidak akan berguna apabila keputusan tersebut tidak sesuai untuk menangani masalah kesehatan yang sedang terjadi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses pelaksanaan laporan bulanan data kesakitan dengan menggunakan metode literature review. Berdasarkan hasil tinjauan literature review terhadap 4 jurnal terkait pelaksanaan laporan bulanan data kesakitan didapatkan proses pengumpulan LB1 bersumber dari register kunjungan pasien, buku register pelayanan dalam gedung dan luar gedung dan pelayanan puskesmas berupa berkas rekam medis sedangkan pustu berupa lembar nota pembayaran. Proses pengolahan LB1 dibuat secara komputerisasi dengan menggunakan microsoft excel dan masih terdapat pengolahan secara manual, Proses penyajian LB1 disajikan dalam bentuk tabel secara manual, tabel excel dan grafik excel, Proses pengiriman LB1 dalam bentuk soft copy dan hard copy tetapi masih terdapat puskesmas yang mengalami keterlambatan dalam pengiriman.
GAMBARAN PENYEBAB TIDAK DITEMUKAN REKAM MEDIS RAWAT JALAN DIBAGIAN PENYIMPANAN RSUD BUDHI ASIH Azidah, Mega Puspita; Muniroh, Muniroh; Putra, Daniel Happy; Widjaja, Lily
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v4i2.1853

Abstract

Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen mengenai identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Rekam medis harus disimpan karena berguna untuk perawatan pasien selanjutnya dan berpengaruh dalam kelancaran dan kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan kesehatan.  Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penyebab tidak ditemukannya rekam medis untuk mengetahui penyebab tidak ditemukannya rekam medis rawat jalan di bagian penyimpanan RSUD Budhi Asih dengan 5 unsur manajemen yaitu man, money, method, material, machine. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Kejadian misfiled yang terjadi sebanyak 0,34%. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi rekam medis salah tempat dan tidak ditemukan (misfiled). Dari hasil penelitian penyebab tidak ditemukannya rekam medis dari faktor manusia, terdapat petugas bukan dari D3 RMIK dan tidak mengikuti pelatihan. Faktor uang, anggaran pelatihan yang belum tentu waktunya. Faktor metode sudah memiliki SOP. Faktor bahan, penggunaan map yang tebal namun jika sedikit sobek hanya diperbaiki. kurangnya rak karena keterbatasan ruang, petugas ada yang tidak mengisi buku ekspedisi, Faktor mesin/alat tracer/outguides petugas terkadang lupa/salah penempatannya, masih terdapat map rekam medis lama tidak menggunakan kode warna.
TINJAUAN KEBUTUHAN KODER BERDASARKAN BEBAN KERJA UNIT REKAM MEDIS DI RS IMANUEL BANDAR LAMPUNG Bangun, Gabriella Eviana; Muniroh, Muniroh; Putra, Daniel Happy; Widjaja, Lily
Jurnal Manajemen Informasi dan Administrasi Kesehatan Vol. 4 No. 2 (2021): JMIAK
Publisher : Program Studi D3 Rekam Medis dan Informasi Kesehatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32585/jmiak.v4i2.1854

Abstract

RS Imanuel merupakan salah satu rumah sakit tipe B di kota Bandar Lampung. Rata-rata kunjungan pasien rawat jalan dan rawat inap di RS Imanuel setiap harinya adalah 217 dan 28 pasien. Dalam penyelenggaraan kegiatan koding di RS Imanuel diketahui jumlah koder yang ada adalah 1 (satu) orang. Seiring bertambahnya jumlah pasien setiap tahunnya maka beban kerja pada setiap bagian juga akan terus meningkat yang menyebabkan perlunya penyesuaian antara jumlah tenaga dengan beban kerja yang ada khususnya pada bagian koding di RS Imanuel supaya pelayanan lainnya tidak terhambat. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui jumlah kebutuhan tenaga bagian koding berdasarkan beban kerja di RS Imanuel. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan metode perhitungan Analisis Beban Kerja Kesehatan(ABK-Kes). Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara kepada Kepala Instalasi Rekam Medis dan tenaga rekam medis yang melakukan kegiatan koding. Dari hasil penelitian diketahui waktu kerja tersedia (WKT) koder adalah 1.400 jam/tahun atau 84.000 menit/tahun. Rata-rata lama waktu kegiatan koding rawat jalan dan rawat inap adalah 0,84 menit dan 4,69 menit. Standar beban kerja (SBK) koder untuk rawat jalan dan rawat inap adalah 100.000 dan 17.910 rekam medis/tahun. Jumlah kebutuhan koder sebesar 2 (dua) orang sedangkan jumlah yang ada saat ini adalah 1 (satu) orang, maka perlu ditambah 1 (satu) orang.
Co-Authors -, Muniroh Adinda Pratiwi Alex Sander Alfi Shiddiq Syafrian Aliyani Aliyani Angelina Angelina Anggraini, Adelia Annisa Nur Salsabila Arip Budiana Azidah, Mega Puspita Bahlani Bangga Agung Satrya Bangun, Evi Vania Bangun, Gabriella Eviana Bayu Fajar Ilhami Bella Safitri Choirunisa Choirunisa Dani Sagitha Daniel Happy Putra Deasy Rosmala Dewi Deasy Rosmala Dewi Dewi, Deasy Rosmala Dewi, Sisilia Kartika Dian Nur Muslimah Dina Sonia Dwijayanti, Risma Mei Eka Widya Rita P. Fadia Eka Septiawati Fannya, Puteri Fauziah Irfany Ferina Ferina Ferina, Ferina Gabriella Eviana Bangun Gina Sonia Gita, Elsa Chandra Harahap, Maulidiah Rizki Hosizah Hosizah Ilham Abdurohman Indawati, Laela Intan Rusdiana Dewi Khoirunnisa Sabiladina Laela Indiawati Lautsan, Christina M. Fuad Iqbal Mega Puspita Azidah Muhamad Fazriyansah Muhammad Rezal Muniroh - Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh Muniroh, Muniroh Natsir Nugroho Noor Yulia Noor Yulia Nurmalasari, Dinda Nurmalasari, Mieke Octa Rina Sari Pratiwi, Adinda Puspita, Kori Puteri Fannya Puteri Fannya Putri Nurindahsari Putri, Alifatul Aulia Sagita Rahayu, Ririn Rahelia Putri Ratna Indrawati Regina Yulianti T. S Rezal, Muhammad Risma Sisni Fadilla Rosmala Dewi , Deasy Rosmala Dewi, Deasy Saarah Salsabila Putri Yadita Sabiladina, Khoirunnisa Salsabila, Annisa Nur Sarah Khonsa Satrya, Bangga Agung Siti Rahmawati Handayani siti Widya Astuti, siti Suciyanti Suciyanti Suriyantoro, Suriyantoro Surlialy, Dewi Umi Khoirun Nisak Vania Rachma Putri Viatiningsih, Wiwik Wiranata, Tyansa Eka Sampoerna Wiwik Viatiningsih Yenni Syafitri Yulia, Noor