Penelitian ini bertujuan untuk mengkonstruksi model pertambahan tinggi badan balita stunting di Kabupaten Solok dengan menggunakan metode regresi kuantil dan metode regresi kuantil Bayesian. Metode regresi kuantil merupakan metode pendugaan parameter yang dilakukan dengan membagi data menjadi dua bagian yang tidak harus simetri ketika dicurigai terdapat perbedaan nilai estimator pada kuantil-kuantil tertentu. Metode regresi kuantil Bayesian merupakan metode pendugaan parameter yang menggabungkan konsep analisis kuantil ke dalam pendekatan Bayesian. Pada pendekatan Bayesian, digunakan distribusi Asymmetric Laplace Distribution (ALD) dalam pembentukan fungsi likelihood sebagai dasar dari pembentukan distribusi posterior yang digunakan dalam proses pendugaan parameter. Data penelitian yang digunakan adalah data 950 balita stunting di Kabupaten Solok pada bulan Agustus 2021 dan bulan Februari 2022. Pada penelitian ini diperoleh bahwa metode regresi kuantil Bayesian menghasilkan model dugaan yang lebih baik daripada metode regresi kuantil. Kriteria kebaikan model adalah berdasarkan lebar selang kepercayaan 95% terpendek dan nilai terbesar. Faktor-faktor yang signifikan dalam mempengaruhi pertambahan tinggi badan balita stunting di Kabupaten Solok adalah jenis kelamin, berat badan lahir, ASI eksklusif, dan imunisasi.