Claim Missing Document
Check
Articles

Found 29 Documents
Search

Penjernihan Ekstrak Etanol Daun Bidara Arab (Ziziphus spina-christi L.) dan Rimpang Kunyit (Curcuma longa L.) dengan Elektrokoagulasi Fida Surtiniyati Shofia; Gita Cahya Eka Darma; Sani Ega Priani
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v3i2.8963

Abstract

Abstract. The use of ethanol extracts of arabian bidara leaves and turmeric rhizomes as plants that provide pharmacological effects has been widely used in the pharmaceutical industry. Plant extracts either as active or additives ingredients usually have an effect on a product in the form of a color display that matches the color of extract. The color intensity of extracts often interferes in the manufacturing stage to the evaluation of pharmaceutical products. To overcome this problem, clearing of plant extracts using electrocoagulation was carried out. This study aims to clearing the ethanol extracts of arabian bidara leaves and turmeric rhizomes using electrocoagulation as a method to reduce the intensity of extracts or obtain clearer extracts. The extraction clearing was performed using electrocoagulation with copper as the electrode. The results showed that the samples treated with electrocoagulation treatment had a cleare sample color, the ethanol extracts sample of arabian bidara leaves had a clear light brown color, while the ethanol extract sample of turmeric rhizome had a clear brown-red color. Therefore, electrocoagulation could be used to clearing the ethanol extracts of arabic bidara leaves and turmeric rhizomes. Keywords: Clearance of extracts, Ziziphus spina-christi, Curcuma longa. Abstrak. Penggunaan ekstrak etanol daun bidara arab dan rimpang kunyit sebagai tanaman yang memberikan efek farmakologis telah banyak digunakan di industri farmasi. Ekstrak tanaman baik sebagai bahan aktif atau tambahan biasanya memberikan pengaruh terhadap suatu produk berupa tampilan warna yang sesuai dengan warna ekstrak. Kepekatan warna ekstrak sering menjadi masalah dalam tahap pembuatan hingga evaluasi produk farmasi. Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan penjernihan ekstrak tanaman menggunakan elektrokoagulasi. Penelitian ini bertujuan untuk menjernihkan ekstrak etanol daun bidara arab dan rimpang kunyit menggunakan elektrokoagulasi sebagai salah satu metode untuk mengurangi kepekatan ekstrak atau memperoleh ekstrak yang lebih jernih. Penjernihan ekstrak dilakukan menggunakan elektrokoagulasi dengan tembaga sebagai elektroda. Hasil penelitian menunjukan bahwa sampel dengan perlakuan elektrokoagulasi memiliki warna sampel yang lebih jernih, dimana sampel ekstrak etanol daun bidara arab memiliki warna coklat muda jernih, sedangkan sampel ekstrak etanol rimpang kunyit memiliki warna coklat-merah jernih. Dengan demikian, elektrokoagulasi dapat digunakan untuk menjernihkan ekstrak etanol daun bidara arab dan rimpang kunyit. Kata Kunci: Penjernihan ekstrak, Ziziphus spina-christi, Curcuma longa.
Kajian Literatur Potensi Penerapan Teknologi Plasma pada Kain Pembalut Luka Guna Meningkatkan Penyerapan Minyak Atsiri Nilam (Pogostemon cablin Benth.) Kamilah Ratna Khalidah; Gita Cahya Eka Darma; Fetri Lestari
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v3i2.9130

Abstract

Wound dressings are bandages used to protect wounds and help absorb fluids that come out of the wound. This literature review was conducted to determine the potential of applying plasma technology to wound dressings which would then be followed by the addition of patchouli essential oil (Pogostemon cablin Benth.) to produce wound dressings that have wound closure activity. This study aims to determine the potential for increasing the absorption of patchouli essential oil in wound dressings treated with plasma. This research was conducted using the Study Literature Review (SLR) method from several scientific articles on the application of plasma technology to fabric materials. The results of this study indicate that the application of plasma technology to various types of fabric materials shows the potential to increase the absorption of active ingredients from nature. So that the application of plasma technology has the potential to be applied to wound dressings to increase the absorption of patchouli essential oil (Pogostemon cablin Benth.). Pembalut luka adalah kain pembalut yang digunakan untuk melindungi luka dan membantu menyerap cairan yang keluar dari luka. Kajian literatur ini dilakukan untuk mengetahui potensi penerapan teknologi plasma pada kain pembalut luka yang kemudian akan dilanjutkan dengan penambahan minyak atsiri nilam (Pogostemon cablin Benth.) sehingga dihasilkan pembalut luka yang memiliki aktivitas penutupan luka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi peningkatan penyerapan minyak atsiri nilam pada kain pembalut luka yang diberi perlakuan plasma. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Study Literature Review (SLR) dari beberapa artikel ilmiah tentang penerapan teknologi plasma pada material kain. Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa penerapan teknologi plasma pada berbagai jenis material kain menunjukkan adanya potensi peningkatan penyerapan bahan aktif dari alam. Sehingga penerapan teknologi plasma berpotensi untuk diterapkan pada kain pembalut luka guna meningkatkan penyerapan minyak atsiri nilam (Pogostemon cablin Benth.).
Kajian Literatur Potensi Penerapan Teknologi Plasma pada Kain Tekstil mengandung Bahan Alam sebagai Peningkat Antimikroba Dara Azalea Wahdah; Gita Cahya Eka Darma; Fitrianti Darusman
Bandung Conference Series: Pharmacy Vol. 3 No. 2 (2023): Bandung Conference Series: Pharmacy
Publisher : UNISBA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/bcsp.v3i2.9529

Abstract

Abstract. The use of fabric is one of the obligations of every human being used for clothing. Among them are the use of underware such as undershirts and head coverings such as hijab cuffs. In the conditions of using these fabrics, humid conditions are often formed which facilitate microbial growth. There is a technology in the form of plasma that can make textile fabrics have increased antimicrobial properties from natural materials soaked in these textile fabrics. The materials are patchouli oil and lemon oil which were tested against Staphylococcus epidermidis bacteria. This study aims to determine the effect of the application of plasma technology on the antimicrobial properties of textile fabrics. The results obtained from the journals that have been analyzed, it is found that plasma technology can affect textile fabrics as evidenced by a reduction in weight, an increase in absorbency that can create a deposit of active substances so that the antimicrobial activity of active substances increases. The inhibition diameter obtained for lemon oil was 11.75 increasing to 13.53 and for patchouli oil was 11.25 to 13.05 mm. Keywords: Plasma technology, undershirt, hijab cuff, lemon oil, patchouli oil. Abstrak. Penggunaan kain menjadi salah satu kewajiban setiap manusia yang digunakan untuk pakaian. Diantaranya penggunaan underware seperti kaos dalam dan penutup kepala seperti manset hijab. Pada kondisi penggunaan kain tersebut sering terbentuk kondisi lembab yang memudahkan pertumbuhan mikroba. Terdapat teknologi berupa plasma yang dapat membuat kain tekstil memiliki sifat antimikroba yang meningkat dari bahan alam yang direndam pada kain tekstil tersebut. Bahan tersebut berupa minyak nilam dan minyak lemon yang diujikan terhadap bakteri Staphylococcus epidermidis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan teknologi plasma terhadap sifat antimikroba pada kain tekstil. Hasil penelitian yang diperoleh dari jurnal yang telah di analisis, didapatkan bahwa teknologi plasma dapat memengaruhi kain tekstil dengan dibuktikan adanya pengurangan bobot, peningkatan daya serap yang dapat membuat tempat deposit zat aktif sehingga aktivitas antimikroba zat aktif meningkat. Diameter hambat yang diperoleh untuk minyak lemon sebesar 11,75 meningkat menjadi 13,53 dan untuk minyak nilam sebesar 11,25 menjadi 13,05 mm. Kata Kunci: Teknologi plasma, kaos dalam, manset hijab, minyak lemon, minyak nilam.
Pengaruh Penerapan Teknologi Plasma Pada Sheetmask Sebagai Peningkatan Penjerapan Essence Shafa Savira Vaditya; Gita Cahya Eka Darma; Mentari Luthfika Dewi
Jurnal Riset Farmasi Volume 3, No. 2, Desember 2023, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v3i2.3111

Abstract

Abstract. One of the cosmetic products for skin care is a face mask. Sheet masks have a better absorption and penetration profile because they use the Occlusive Dressing Treatment mechanism. The application of plasma technology to sheetmasks combined with essence can increase the effectiveness. This study aims to determine the effect of plasma treatment on sheetmasks to increase adsorption of essence. In this study, sheetmasks given plasma treatment and not given plasma treatment were evaluated the surface of sheetmask using SEM, dcrease contact angle, and weight test. Then, the sheetmask is soaked in essence and the adsorption evaluation is carried out by means of a weight test. The results of this study. Plasma treatment has been shown to increase essence adsorption by forming pores, decreasing contact angle, increase time of absorption, decreasing weight. Abstrak. Salah satu produk kosmetik untuk perawatan kulit adalah masker wajah. Sheet mask memiliki profil penyerapan dan penetrasi yang lebih baik karena menggunakan mekanisme Occlusive Dressing Treatment. Penerapan teknologi plasma pada sheetmask yang dikombinasikan dengan essence dapat meningkatkan efektivitasnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perlakuan plasma pada sheetmask terhadap peningkatan penjerapan essence. Pada penelitian ini sheetmask yang diberi perlakuan plasma dan tidak diberi perlakuan plasma dievaluasi permukaan sheetmask menggunakan SEM, penurunan sudut kontak, dan uji berat. Kemudian sheetmask direndam pada intinya dan evaluasi adsorpsi dilakukan dengan uji bobot. Hasil penelitian ini. Perawatan plasma telah terbukti meningkatkan adsorpsi esensi dengan membentuk pori-pori, mengurangi sudut kontak, meningkatkan waktu penyerapan, menurunkan berat.
Metode Pengolahan Limbah Cair Puskesmas Menggunakan Tahapan Elektrokoagulasi Filtrasi dan Plasma Fahmi Legawa; Gita Cahya Eka Darma; Valentinus Galih Vidia Putra
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 1, Juli 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i1.3890

Abstract

Abstract. The high level of water pollution has become a serious problem in various regions, and health centers are one of the main sources of wastewater. Treating the liquid waste from health centers is crucial to reduce its negative impact on the environment and public health. This research aims to evaluate the influence of three treatment methods, namely electrocoagulation, filtration, and plasma, on the effluent quality standards. The results of the study show that the electrocoagulation process effectively reduces the values of BOD, COD, TSS, and pH in the health center's wastewater. Additionally, the filtration process proves to be effective in reducing BOD and COD values in the wastewater. Filtration successfully removes dissolved and bound organic matter in the wastewater, thereby decreasing the BOD and COD load in the treated water. Meanwhile, the plasma process also has a positive impact by reducing COD and pH values in the wastewater. The combined use of these methods is expected to meet the effluent quality standards set by environmental regulations and contribute to maintaining the environmental and public health. Treating health center wastewater with these methods proves to be an effective solution in reducing water pollution and safeguarding valuable water resources. Abstrak. Tingginya tingkat pencemaran air menjadi masalah serius di berbagai daerah, dan puskesmas merupakan salah satu sumber utama limbah. Pengolahan limbah cair dari puskesmas menjadi penting untuk mengurangi dampak negatifnya pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh tiga tahapan metode pengolahan yaitu elektrokoagulasi, filtrasi, dan plasma terhadap standar baku mutu limbah cair. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses elektrokoagulasi dapat menurunkan nilai BOD, COD, TSS, dan pH dalam limbah cair puskesmas. Selanjutnya, proses filtrasi juga terbukti efektif dalam menurunkan nilai BOD dan COD dalam limbah cair. Filtrasi berhasil menyaring dan menghilangkan materi organik terlarut dan terikat dalam air limbah, sehingga mengurangi beban BOD dan COD dalam air limbah yang diolah. Sementara itu, proses plasma juga memberikan pengaruh positif dalam mengurangi nilai COD dan pH dalam limbah cair. Penggunaan kombinasi metode ini diharapkan dapat memenuhi standar baku mutu limbah cair yang ditetapkan oleh regulasi lingkungan dan berkontribusi pada menjaga kesehatan lingkungan dan masyarakat. Pengolahan limbah cair puskesmas dengan metode-metode ini menjadi solusi efektif untuk mengurangi pencemaran air dan melindungi sumber daya air yang berharga. Kata Kunci: Elektrokoagulasi, Filtrasi,  Plasma
Pengaruh Perlakuan Plasma Dingin terhadap Cemaran Mikroba Susu Sapi Segar Arini Gania Shapira; Gita Cahya Eka Darma; Sani Ega Priani
Jurnal Riset Farmasi Volume 4, No. 2, Desember 2024, Jurnal Riset Farmasi (JRF)
Publisher : UPT Publikasi Ilmiah Unisba

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29313/jrf.v4i2.5201

Abstract

Abstract. Fresh cow's milk has many benefits for the body such as preventing heart disease, vascular disorders, preventing osteoporosis and others. However, fresh cow's milk can be susceptible to bacterial contamination during milking, distribution or storage. To kill bacteria in fresh cow's milk, cold plasma treatment was carried out on fresh cow's milk for 5 minutes and 10 minutes. The cold plasma was generated in air with a voltage of 30 kV and a distance between electrodes of 3 cm. Then, the cold plasma-treated fresh cow's milk was tested for Total Plate Count (TPC) and the percentage of bacteria reduction in fresh cow's milk plasma for 5 minutes and 10 minutes was 96% and 97%. In the organoleptical test, fresh cow's milk treated with cold plasma for 5 minutes and 10 minutes did not change colour, odour and taste. While in the pH test of fresh plasma cow milk, the pH obtained was 6.64 ± 0.01 and 6.66 ± 0.01. Abstrak. Susu sapi segar memiliki banyak manfaat bagi tubuh seperti mencegah penyakit jantung, gangguan pembuluh darah, mencegah osteoporosis dan lainnya. Akan tetapi, susu sapi segar dapat rentan terkontaminasi bakteri pada saat pemerahan, distribusi atau penyimpanan. Untuk membunuh bakteri pada susu sapi segar, dilakukan perlakuan plasma dingin pada susu sapi segar selama 5 menit dan 10 menit. Plasma dingin tersebut dibangkitkan di udara dengan tegangan sebesar 30 kV dan jarak antar elektroda 3 cm. Kemudian, terhadap susu sapi segar yang telah diberi perlakuan plasma dingin dilakukan Uji Angka Lempeng Total (ALT) dan diperoleh persentase penurunan bakteri pada susu sapi segar plasma selama 5 menit dan 10 menit sebesar 96% dan 97%. Selain itu dilakukan uji organoleptis dan uji pH. Pada uji organoleptis susu sapi segar yang di beri perlakuan plasma dingin selama 5 menit dan 10 menit tidak mengalami perubahan warna, bau dan rasa. Sedangkan pada uji pH susu sapi segar plasma, pH yang diperoleh sebesar 6,64 ± 0,01 dan 6,66 ± 0,01.
Formulasi dan Evaluasi Fitosom Mengandung Ekstrak Teh Putih (Camellia sinensis L.) Priani, Sani Ega; Aisyah, Nurul Siti; Darma, Gita Cahya Eka
Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia Vol. 11 No. 1 (2025): Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia
Publisher : Program Studi Farmasi Universitas Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpi.v11i1.770

Abstract

Teh putih adalah salah satu jenis teh dengan kandungan polifenol yang tinggi. Senyawa polifenol sudah terbukti memiliki banyak khasiat untuk kesehatan, seperti sebagai agen sitotoksik. Polifenol teh putih bersifat hidrofil sehingga memiliki keterbatasan dalam menembus membran lipid. Sistem fitosom diketahui dapat membantu meningkatkan permeasi membran dari fitokonstituen yang bersifat hidrofilik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan formula fitosom yang optimum mengandung ekstrak teh putih serta mengetahui karakteristik fitosom yang dihasilkan. Teh putih diekstraksi dengan metode refluks menggunakan etanol 70%. Terhadap ekstrak dilakukan pengukuran kadar polifenol total dengan metode Follin-Ciocalteu. Ekstrak selanjutnya dikembangkan menjadi sistem fitosom menggunakan metode hidrasi lapis tipis, dengan variasi perbandingan ekstrak dan fosfatidilkolin. Hasil penelitian menunjukkan formula terbaik untuk fitosom teh putih diperoleh pada perbandingan ekstrak dan fosfatidilkolin (2:3), dengan nilai efisiensi penjerapan sebesar 91,31 % ± 0,29, ukuran partikel sebesar 423,67 ± 3,88 nm, indeks polidispersitas sebesar 0,50 ± 0,07, dan potensial zeta sebesar -25,20 ± 14,50 mV. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak teh putih telah berhasil dikembangkan menjadi sistem fitosom dengan karakteristik yang baik. Penelitian lanjutan terkait pengaruh pengembangan fitosom teh putih pada aktivitas sitotoksis perlu dilakukan.
Analisis, pengembangan, dan sertifikasi produk madu trigona hasil budidaya masyarakat Fakih, Taufik Muhammad; Hidayat, Aulia Fikri; Soewondo, Budi Prabowo; Darma, Gita Cahya Eka; Nuzulfikri, Rizki; Radina, Faqih; Prayitno, Robby
Jurnal Inovasi Hasil Pengabdian Masyarakat (JIPEMAS) Vol 6 No 3 (2023)
Publisher : University of Islam Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33474/jipemas.v6i3.19680

Abstract

Permasalahan pokok yang dihadapi oleh Desa Tenjolaya, yang menjadi mitra dalam Program Pengembangan Produk Unggulan Mitra (P3UM), melibatkan tantangan terkait praktik budi daya lebah madu serta mendapatkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-PIRT) dan Sertifikat Halal dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Dalam rangka mencapai hasil yang diharapkan, rencana kegiatan P3UM telah dirancang dan melibatkan beberapa tahap penting, yaitu tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pengajuan produk yang telah bersertifikat, tahap pemantauan dan evaluasi aktivitas, serta tahap pelaporan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan tersebut, sejumlah pencapaian signifikan telah berhasil diperoleh. Pertama, melalui proses identifikasi lebah madu, spesies lebah tersebut diidentifikasi sebagai Tetragonula drescheri. Selanjutnya, dalam analisis kualitas madu dari sampel Madu Trigona, hasil menunjukkan bahwa produk ini memenuhi standar kualitas madu budidaya sesuai dengan ketentuan SNI 8664:2018. Selain itu, pelatihan dalam rangka membangun pengetahuan tentang Budidaya Lebah Madu Trigona diadakan, dengan fokus pada potensi wirausaha di bidang ini. Terakhir, produk Madu Trigona dinamai MAZALI dan telah melewati proses pengemasan serta berhasil mendapatkan SPP-PIRT dengan nomor pendaftaran P-IRT 1073204010491-27. Semua pencapaian ini mendukung aspirasi agar produk MAZALI mampu menjadi salah satu produk unggulan yang mewakili Desa Tenjolaya.
In Silico Coformer Screening for Mefenamic Acid Cocrystallization Hidayat, Aulia Fikri; Fakih, Taufik Muhammad; Darma, Gita Cahya Eka; Choesrina, Ratu
JURNAL INFO KESEHATAN Vol 22 No 1 (2024): JURNAL INFO KESEHATAN
Publisher : Research and Community Service Unit, Poltekkes Kemenkes Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31965/infokes.Vol22.Iss1.1375

Abstract

Cocrystallization is a widely used approach to enhance the solubility and dissolution characteristics of poorly soluble drugs. A pharmaceutical cocrystal is a multicomponent system composed of a solid active pharmaceutical ingredient (API) and a coformer, governed by non-covalent interactions. Screening for suitable coformers is essential to obtain an optimal cocrystal for specific drugs. This study aims to determine the drug-coformer interactions to select the most suitable coformer for cocrystal formation using the molecular docking method. Mefenamic acid, classified as a class II drug in the biopharmaceutical classification system (BCS), was used as the model drug. Two-dimensional structures of mefenamic acid (PubChem CID: 4044) and potential coformers were sourced from PubChem. Geometric optimization of all compounds was performed using GaussView 5.0.8 and Gaussian09 with the 3-21G basis set and Density Functional Theory (DFT) B3LYP method. The optimized compounds were prepared by adding hydrogen atoms and calculating Kollman partial charges using AutoDock 4.2. A grid box of size 40 Å × 40 Å × 40 Å was generated, with a maximum radius of 0.375 Å set as the surface distance in each simulation. A hundred conformations were run using the Lamarckian Genetic Algorithm. Interaction types and binding energies were analyzed using VMD 1.9.2 and BIOVIA Discovery Studio 2020 to compare interactions between mefenamic acid and each coformer. The results revealed that most coformer compounds formed interactions with mefenamic acid via hydrogen bonding and π–interactions. Saccharin demonstrated the most optimal interaction with mefenamic acid, with a binding free energy of –3.1 kcal/mol. Saccharin was identified as the most suitable coformer for mefenamic acid cocrystal formation based on the molecular docking study. Further experimental validation of saccharin is recommended to confirm its effectiveness in cocrystallization with mefenamic acid.