Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

Hubungan Karakteristik pekerja dengan Kecelakaan Kerja (Kemasukan Gram Pada Mata) Pada Pekerja Pengelasan PT Nov Profab Batam Tahun 2018 Irawati, Ice
JURNAL INDUSTRI KREATIF (JIK) Vol 3, No 1 (2019): Jurnal Industri Kreatif (JIK)
Publisher : STT Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (299.689 KB) | DOI: 10.36352/jik.v3i1.167

Abstract

Pekerjaan pengelasan merupakan salah satu pekerjaan yang banyak menimbulkan risiko kecelakaan maupun penyakit akibat kerja, data klinik PT. NOV Profab Batam, bahwa banyak pekerja datang ke klinik mengeluhkan sakit pada mata, keluhan ini berupa iritasi, mata berpasir, petrygium, katarak, dan yang paling sering kemasukan gram dimata dari Januari hingga Desember tahun 2017, ada sebanyak 103 orang pekerja yang mengalami gangguan kesehatan mata akibat kemasukan gram di mata, 78 orang pekerja mengalami gangguan mata akibat sinar las. 42 orang pekerja mengalami iritasi mata, 10 pekerja mengalami luka bakar ringan, 6 pekerja mengalami luka kecil. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Karakteristik pekerja yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja dengan Kecelakaan Kerja (Kemasukan Gram Pada Mata) Pekerja Pengelasan PT NOV Profab Batam Tahun 2018.Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini 75 orang menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan intrumen kuesioner. Analisa bivariat yang digunakan yaitu chi square. Bahwa Tidak ada hubungan antara variabel karakteristik umur pekerja dengan kecelakaan kerja (kemasukan gram pada mata), yang ditunjukan dengan Hasil uji chi square? diperoleh nilai p=0,272. Tidak ada hubungan karakteristik tingkat pendidkan dengan kecelakaan kerja (kemasukan gram pada mata). Yang ditunjukkan dengan Hasil uji chi square? diperoleh nilai p=0,379 dan Ada Hubungan Karakteristik Masa Kerja dengan Kecelakaan Kerja (kemasukan gram pada mata), yang ditunjukkan dengan Hasil uji chi square? dengan? nilai p=0,000. Kepada manajemen diharapkan promosi kesehatan dan keselamatan kerja dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan melalui Peningkatan pendidikan dengan dilakukannya pelatihan-pelatihan mengenai cara kerja yang aman sehingga meminimalisir terjadinya kecelakaan kerja.
PENERAPAN MODEL DESA SEHAT NELAYAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PADA NELAYAN KECAMATAN BELAKANG PADANG, KOTA BATAM TAHUN 2019 Ice Irawati; Novela Sari; Fitri Sari Dewi
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 11, No 1 (2020): Juni 2020
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v11i1.407

Abstract

ABSTRAK             Keselamatan dan kesehatan kerja di sektor informal berdasarkan beberapa faktor dalam proses kerja, faktor manusia, dan lingkungan kerja termasuk bahaya di tempat kerja atau kondisi kerjayang kurang sehat. Keselamatan dan kesehatan nelayan saat melakukan pekerjaannya belum mendapat perhatian. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan model desa sehat nelayan dengan penyuluhan untuk melihat apakah ada peningkatan pngetahuan nelayan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang K3.Penggunaan Penelitian Yang Digunakan Pada Penelitian Penyanyi adalah eksperimen dengan eksperimen kuasi Rancangan yang Setara Pengendalian Non Grup . Jumlah populasi dijadikan sampel yaitu sebanyak 50 responden.            Pengetahuan sebelum penyuluhan tentang K3, diketahui bahwa dari 50 orang Nelayan ada 42 orang (84,0%) memiliki pengetahuan baik dan sebanyak 8 orang (16,0%) memiliki pengetahuan kurang baik. Sedangkan setelah dilakukan penyuluhan tentang K3, terjadi peningkatan pengetahuan yang baik menjadi 47 responden (94,0%) dan yang kurang baik menjadi 3 responden (6,0%). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menggunakan uji Paired Sampel t-test dapat dilihat bahwa terjadi perubahan nilai rata-rata pengetahuan sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada nelayan yaitu 10,37 menjadi 12,14 dengan nilai p <0,000, maka Dapat disingkapkan bahwa ada pengaruh penyuluhan terhadap pengetahuan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja Nelayan.Disarankan kepada Puskesmas melalui unit UKK untuk  melakukan penyuluhan secara berkelanjutan agar pengetahuan nelayan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjanya dapat terus meningkat sehingga dengan peningkatan pengetahuan iniakan membuat sikap dan tindakan nelayan juga akan baik dalam keselamatan dan kesehatan kerjanya. Keywords: Model, nelayan, sehat ABSTRACT Occupational safety and health in the informal sector are related by several factors in the work process, human factors, and work environment hazards at work or unhealthy work. Safety and health of fishermen when doing their work has not received attention. This research proposes to apply the fisherman healthy village model with counseling to see whether there is an increase in fishermen's knowledge before and finally given counseling about K3.This type of research used in this study is a study with a quasi-experimental design of the Non Equivalent Control Group. The total population was sampled as many as 50 respondents.Before speaking about OSH, there were 42 out of 50 fishermen (84.0%) having good knowledge and 8 people (16.0%) having poor knowledge. While after counseling about safety and health, there was an increase in good knowledge to 47 respondents (94.0%) and those who were not good to 3 respondents (6.0%). Based on the results of research that has been done using the Paired Sample t-test can be seen about changes in the average value of knowledge before and then given an explanation of Occupational Safety and Health in fishermen that is 10.37 to 12.14 with a value of p <0,000, then it can be deduced from knowledge about the Occupational Safety and Health of Fishermen.Didistribusikan ke Puskesmas melalui unit usaha kesehatan kerja untuk melakukan pemutakhiran guna meningkatkan keselamatan dengan meningkatkan pengetahuan ini menjadikan sikap dan tindakan nelayan juga akan baik dalam keselamatan dan kesehatan kerja.
Hubungan Intensitas Kebisingan Dengan Gangguan Pendengaran Pada Pengemudi Boat Pancung Di Pulau Belakang Padang Kota Batam Tahun 2017 Ice Irawati
Jurnal Kesehatan Medika Saintika Vol 9, No 1 (2018): Juni 2018
Publisher : Stikes Syedza Saintika Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30633/jkms.v9i1.138

Abstract

Health is a basic human need and capital to live productively and efficiently. Health is not everything, but without health everything becomes meaningless. This is in accordance with Law no. 36 of 2009 on health, which clearly states that every person has the same rights in order to obtain the optimal health degree, for it held various health efforts by using health promotion / promotion (promotif), prevention of disease (preventive), Healing (curative) , And health care (rehabilitative).The purpose of this study to determine the Relation of Noise Intensity With Hearing Loss In Boat Pancung Driver In Island Belakang Padang Batam City Year 2017.This type of research is conducted by analytical method with cross sectional design. The sample number is 55 respondents with Simple Random Sampling method. The result of the research shows that there is relationship between noise intensity with hearing loss with P value = 0.000 then P <0,05.The conclusion that there is a significant relationship between noise with hearing loss. It is expected that managers provide education and training related to knowledge due to noise and prevention either through joint discussions or at meetings and evaluations conducted by managers, so drivers understand the dangers of noise and managers should always disseminate information about safety, personal protective equipment and other Other safety-related issues in preventing deafness.
Hubungan Kepadatan Hunian dan Sosial Ekonomi dengan Kejadian Penyakit Tuberculosis Paru Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Belakang Padang, Kelurahan Pecung Kecamatan Belakang Padang Kota Batam Ice Irawati; Hengky Oktarizal; Ade Haryanto
Dinamika Lingkungan Indonesia Vol 7, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.019 KB) | DOI: 10.31258/dli.7.1.p.8-12

Abstract

One of the main factors causing the high rate of pulmonary tuberculosis is occupancy density and socioeconomic. The purpose of this study was to study the relationship of occupancy density and socioeconomic with the incidence of pulmonary tuberculosis in Pecung Subdistrict, Balakang Padang District, Batam City (Belakang Padang Community Health Center) in 2019.This study uses a cross-sectional study, the sampling technique uses simple random sampling where the sample is taken 90 samples, primary data is obtained by using questionnaire, data analysis by bivariate using chi-square test (>0.05).The results of this research about the relationship between Occupancy Density with Pulmonary tuberculosis a value of p = 0,000 (pV<0.05), and there is a Socio-Economy relationship with pulmonary tuberculosis disease with a value of p = 0,000 (pV> 0.05. Expected promotion health by community healthcenter For the community to increase awareness of life and a Healthy environment.
HUBUNGAN UNSAFE CONDITION DAN UNSAFE ACTION DENGAN KECELAKAAN KERJA (KEMASUKAN GRAM PADA MATA) PEKERJA PENGELASAN Ice Irawati
Jurnal Kesehatan Vol 9, No 2 (2018)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.841 KB) | DOI: 10.38165/jk.v9i2.83

Abstract

Setiap pekerjaan hendaknya mengutamakan kesehatan dan keselamatan kerjanya,  salah satu Industri yang perlu diperhatikan adalah industri pipa baja, dalam pengerjaan pipa baja tidak terlepas dari penggunaan las sehingga kecelakaan akibat proses pengerjaan juga sering terjadi seperti masuknya gram pada mata pekerja. Kecelakaan dapat dikurangi apabila pekerja dalam mengoperasikan alat pengelasan dan  alat keselamatan kerja dipergunakan dengan baik dan benar, untuk itu diperlukan pengetahuan yang cukup mengenai K3 nya baik mengenai unsafe condition  maupun unsafe action. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Unsafe Action dan Unsafe Condition Terhadap Kecelakaan Kerja (Kemasukan Gram Pada Mata) Pekerja Pengelasan PT X Kota Batam Tahun 2018.Jenis penelitian ini deskriptif analitik dengan pendekatan cross Sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 75 orang menggunakan teknik total sampling. Teknik pengumpulan data dengan cara wawancara menggunakan intrumen kuesioner. Analisa bivariat yang digunakan yaitu chi square.Hasil uji chi square diperoleh nilai p=0,000 disimpulkan ada hubungan antara variabel unsafe condition dengan kecelakaan kerja. Analisis hubungan unsafe action dengan kecelakaan kerja (kemasukan gram pada mata) yang bekerja dengan unsafe action sebanyak 15 (100%) mengalami kemasukan gram pada mata, tidak bekerja dengan unsafe action 11 (18,3%) yang mengalami kemasukan gram pada mata kerja 49 (81,7%) tidak mengalami kemasukan gram pada mata. Hasil uji chi square nilai p=0,000 ada hubungan antara variabel unsafe action dengan kecelakaan kerja (kemasukan gram pada mata). Perlu dilakukan evaluasi mengenai lingkungan unsafe condition salah satunya seperti bekerja di ruang sempit dan bekerja bersamaan agar dapat meminimalisir terjadinya kemasukan gram pada mata.Kata Kunci : Unsafe condition, Action  ABSTRACTEvery job should prioritize health and safety of work, one of the industries that need to be considered is the Steel Pipe Industry, in the construction of steel pipes not separated from the use of welding so that accidents due to workmanship also often occur such as the entry of grams in the eyes of workers. Accidents can be reduced if workers in operating welding equipment and work safety equipment are used properly and correctly, so that sufficient knowledge of K3 is needed, both regarding unsafe conditions and unsafe action. This study aims to determine the relationship of Unsafe Action and Unsafe Condition to Work Accidents (Gram Involvement in the Eyes) of PT X Batam Welding Workers in 2018. This type of research is analytic descriptive with cross sectional approach, namely 75 people using total sampling technique. Data collection techniques by interviewing using questionnaire instruments. Bivariate analysis used is chi squareIn this study chi square test results obtained p = 0,000 concluded that there is a relationship between unsafe condition variables with workplace accidents. The analysis of unsafe action relations with occupational accidents (gram infestation in the eye) that worked with unsafe action as many as 15 (100%) experienced gram intakes in the eyes, did not work with unsafe action 11 (18.3%) who experienced gram ingestion in the workplace (81.7%) did not experience gram entry in the eye. Chi Square test results p value = 0,000 there is a relationship between unsafe action variables with workplace accidents (gram entry in the eye). It is necessary to evaluate the unsafe condition, one of them is working in a narrow space and working together in order to minimize the occurrence of gram intrusion in the eyes.Keyword : Unsafe condition, action
PENERAPAN SISTEM PERMIT TO WORK PADA PENGERJAAN TUG BOAT Ice Irawati; Anasran Patra Hura; M. Kafit
Public Health and Safety International Journal Vol. 1 No. 01 (2021): Public Health and Safety International Journal (PHASIJ)
Publisher : YCMM

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (545.841 KB) | DOI: 10.55642/phasij.v1i01.27

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja mengandung nilai perlindungan bagi tenaga kerja baik dari kecelakaan maupun penyakit akibat kerja. Sistem permit merupakan bagian dari pengendalian risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara administratif yang terlebih dahulu mempertimbangkan bahaya-bahaya yang ada. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem permit to work pada pengerjaan kapal Tug Boat di PT. BBS Batam tahun 2019. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif melalui proses wawancara menggunakan podoman wawancara dan observasi dengan lembar check list denganjumlah 5 informan yang terdiri dari Foreman, HSE Officer, Admin HSE, Manager Proyek dan Pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan terdapat beberapa tahapan yang sudah terlaksana dengan baik dan beberapa tahapan masih perlu penyesuain pada ketiga tahap sistem permit to work yaitu tahap persiapan yang terdiri dari koordinasi, perencanaan, penilaian bahaya, isolasi, pencegahan, tanda tangan. Tahap proses terdiri dari display permit to work, suspension dan monitoring. Tahap penutupan terdiri dari pengembalian permit to work, site inspection dan return to service. Kesimpulan bahwa beberapa tahapan sudah terlaksana dengan baik tetapi masih terdapat juga beberapa tahapan perlu penyesuaian. Saran bagi perusahaan untuk melakukan penyesuain tahapan sesuai pedoman dan standar operasional perusahaan setiap proses tahapan pada sistem permit to work demi mamastikan keamanan dan keselamatan setiap pekerja yang terkait didalam permit to work.
PERAN PROMOSI KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PERILAKU AMAN DAN TIDAK AMAN PADA PETUGAS HOUSEKEEPING DI PERKANTORAN Fitri Sari Dewi; Ice Irawati; Asrawi Aceh
Jurnal Ners Vol. 7 No. 1 (2023): APRIL 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i1.13362

Abstract

Promosi Keselamatan dan Kesehatan Kerja suatu upaya yang dilaksanakan untuk mendorong dan menguatkan kesadaran dan perilaku pekerja tentang K3 sehingga dapat melindungi para pekerja, property, dan maupun lingkungan. Perilaku aman adalah tindakan atau perbuatan dari seseorang atau beberapa orang karyawan yang memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan terhadap karyawan. Petugas Housekeeping di perkantoran belum menerapkan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan baik yaitu tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan lengkap dan terdapat perilaku tidak aman di dalam bekerja. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui Peran Promosi K3 terhadap perilaku aman dan tidak aman pada petugas housekeeping di perkantoran. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain penelitian quasy eksperimen dan dengan rancangan pretest-postest with control group design. Sampel penelitian ini adalah Petugas housekeeping perkantoran yang dipilih secara acak dengan jumlah 52 orang. Hasil penelitian diperoleh bahwa ada perbedaan atau pengaruh yang signifikan antara sebelum dan sesudah promosi K3 sehingga kesimpulan dalam penelitian ini adanya peran Promosi K3 terhadap perilaku aman dan tidak aman.
ANALISIS PENERAPAN BEHAVIOR BASED SAFETY SEBAGAI UPAYA PENURUNAN UNSAFE ACTION Ice Irawati; Febriyanto Karyatibrata; Herdianti
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI) Vol. 4 No. 02 (2019): Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/jt-ibsi.v4i02.47

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan diterapkannya program Behavior Based Safety dapat menurunkan unsafe action yang terjadi dilihat dari angka Unsafe Action di PT. Citra Pembina Pengangkutan Industries. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif analitik dengan observasi langsung dan wawancara mendalam. Variabel independen yaitu Program Behavior Based Safety dan Variabel dependen yaitu Angka Unsafe Action PT Citra Pembina Pengangkutan Industries. Populasi dalam penelitian ini yaitu karyawan dari Departemen HSE dan Departemen Operasional , dengan sampel 10 informan. Hasil penelitian diketahui bahwa penerapan program behavior based safety di PT Citra Pembina Pengangkutan Industries telah Terlaksana dapat menurunkan angka unsafe action pekerja, hal ini diperkuat dengan data HSE Statistic 2015 – 2019. Pada tahun 2015 angka unsafe action yaitu 15 case, tahun 2016 yaitu 12 case., tahun 2017 yaitu 12 case, tahun 2018 yaitu 8 case dan sampai saat ini pada tahun 2019 yaitu 2 case. Kesimpulan dalam penelitian ini yaitu Program behavior based safety di PT Citra Pembina Pengangkutan Industries telah terlaksana dan penerapannya telah sesuai dengan Kriteria Penerapan Behavior Base Safety yang dikemukakan oleh Cooper dalam Tarwaka (2015) diantaranya komitmen manajemen, partisipasi karyawan, pemusatan perhatian, monitoring, intervensi sistematis dan observasional serta feedback.
Penerapan Evaluasi Housekeeping metode 5S di Workshop 1 PT X kota Batam Ice Irawati
Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI) Vol. 5 No. 01 (2020): Jurnal Teknik Ibnu Sina (JT-IBSI)
Publisher : Fakultas Teknik Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/jt-ibsi.v5i01.97

Abstract

Housekeeping merupakan upaya perusahaan dalam menciptakan suatu lingkungan kerja yang aman dan nyaman. Housekeeping yang baik pertama kali diperkenalkan di Jepang sebagai 5S. PT X bergerak dibidang pembuatan pressure vassel menjadi fabrikasi skid,module,jacket dan platform, dari proses kerja tersebut tentunya tidak terlepas dari penatalaksanaan Housekeeping agar tecipta tempat kerja yang aman dan selamat. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan studi observasional, dilakukan di PT X dengan objek penelitian yaitu Workshop 1, variable penelitian ini meliputi penerapan 5S. teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder. Informan dalam penelitian ini 4 orang yaitu HSE manager, Project Supervisor dan dua orang pekerja di Workshop 1. Data pengisian hasil checklist diolah menggunakan rumus yang telah diterapka di PT X. Penerapan housekeeping sudah dilakukan dengan baik dan selalu menjadi topik pada saat pre start meeting, Penilaian pelaksanaan housekeeping dilakukan setiap bulan, dan dilakukan oleh semua pihak yang terlibat di dalam pekerjaan area workshop 1. Hasil penlilaian 5S di PT X, yang mendapatkan penilaian memuaskan yaitu Penerapan seiton (rapi), seiso (resik) dan shitsuke (rajin). Sedangkan yang mendapat kriteria perlu pernbaikan adalah Penerapan seiri (ringkas) dan seiketsu (rawat).
New Safety Paradigm: Management and Occupational Health and Safety (OHS) Synergy in the Digital Era. Andika Prasetya Nugraha, Andika; Irawati, Ice; Nabella, Septa Diana; Mulyadi, Mulyadi; Nurmayunita, Nurmayunita
Postgraduate Management Journal Vol. 4 No. 1 (2024): Postgraduate Management Journal
Publisher : LPPM Universitas Ibnu Sina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36352/pmj.v4i1.819

Abstract

This study explores the synergy between management Occupational Health and Safety (OHS) as the key to success in creating a safe, productive, and sustainable work environment in the modern era. In the face of technological challenges and the complexity of the work environment, the integration of OHS principles into a company's management strategy is crucial. Although many organizations have implemented OHS programs, they are often seen as a separate function, resulting in high rates of occupational accidents and illnesses. This study identifies effective strategies to synergize management and OHS, including the use of modern technology and the development of a comprehensive safety culture. Thus, this research provides valuable insights in improving occupational safety, operational efficiency, and business sustainability in the digital era.