Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KARAKTERISTIK REMAJA PEREMPUAN DENGAN KONSUMSI TTD BERDASARKAN DATA PBL MAHASISWA DI KECAMATAN KELEKAR, GELUMBANG DAN LEMBAK Jasmine, Annisah Biancika; Lisa, Mona; Ambarwati, Dyah; Novitasari, Prihatini Dini; Muharramah, Disa Hijratul; Pulungan, Rafiah Maharani; Aulia, Fitri; Harwanto, Fatria; Yusri, Yusri; Erman, Ery
Mitra Raflesia (Journal of Health Science) Vol 16, No 2 (2024)
Publisher : LPPM STIKES BHAKTI HUSADA BENGKULU

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51712/mitraraflesia.v16i2.463

Abstract

ABSTRAKPendahuluan: Angka konsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) di Indonesia menunjukkan tingkat yang sangat rendah, terutama di kalangan remaja putri. Berdasarkan data Riskesdas 2018, meskipun 76,2% remaja putri mendapatkan akses TTD, hanya 1,4% yang mengonsumsi lebih dari 52 butir selama periode yang dianjurkan. Secara keseluruhan, rendahnya konsumsi TTD di kalangan remaja putri mencerminkan perlunya penelitian lebih lanjut mengenai konsumsi TTD pada remaja putri dan edukasi kesehatan serta dukungan sosial untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap program suplementasi ini.Metode: Penelitian ini menggunakan sumber data sekunder berupa data PBL mahasiswa fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sriwijaya tahun 2024 di Kecamatan Kelekar, Gelumbang dan Lembak terhadap 96 remaja Perempuan dengan pendekatan potong lintang yang dipilih menggunakan teknik Total Sampling. Data kemudian dianalisis meng­gunakan analisi univariat dan analisis bivariat menggunakan SPSS versi 27. Analisis univariat bertujuan untuk menganalisis karakteristik variabel. Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yakni variabel karakteristik remaja dengan variabel konsumsi TTD.Hasil: Berdasarkan hasil uji bivariat mengenai korelasi karakteristik responden dan status konsumsi TTD didapatkan bahwa analisis Chi-Square menunjukkan bahwa umur (p=0,344), Pendidikan (p=0,334), status haid (p=0.051) dan usia MENARS (p=0.382) pada remaja Perempuan tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan konsumsi TTD. Mayoritas total remaja yang tidak mengkonsumsi TTD dengan frekuensi sebesar 78 orang (81.2%).Pembahasan: Meskipun ada rekomendasi untuk meningkatkan konsumsi TTD pada saat menstruasi, banyak remaja putri yang tidak teratur dalam mengonsumsinya. Hal ini dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, efek samping yang dirasakan, atau ketidaknyamanan saat mengonsumsi tablet. Selain itu, Banyak faktor lain yang mempengaruhi keputusan remaja putri untuk mengonsumsi TTD, termasuk pengetahuan tentang manfaatnya, dukungan dari keluarga dan teman, serta persepsi pribadi terhadap kesehatan mereka.Kesimpulan: Sebagian besar remaja Perempuan (81.2%) tidak mengkonsumsi TTD. Tidak terdapat hubungan antara umur, penddikan, status haid, dan usia MENARS dengan konsumsi TTD. Edukasi yang efektif dan dukungan kontinu dari berbagai pihak sangat diperlukan untuk meningkatkan kesadaran dan kepatuhan konsumsi TTD di kalangan remaja putri.Kata Kunci: Karateristik remaja, remaja Perempuan, konsumsi TTD.  ABSTRACTIntroduction: The consumption rate of Iron Supplement Tablets (ITP) in Indonesia shows a very low level, especially among adolescent girls. Based on the 2018 Riskesdas data, although 76.2% of adolescent girls have access to ITP, only 1.4% consume more than 52 tablets during the recommended period. Overall, the low consumption of  ITP among adolescent girls reflects the need for further research on ITP consumption in adolescent girls, reproductive health education, and social support to increase awareness and compliance with this supplementation program.Method: This study used secondary data sources in the form of PBL data from students of the Faculty of Public Health, Sriwijaya University in 2024 in Kelekar, Gelumbang and Lembak Districts of 96 adolescent girls with a cross-sectional approach selected using the Total Sampling technique. The data were then analyzed using univariate analysis and bivariate analysis using SPSS version 27. Univariate analysis aims to analyze the characteristics of the variables. Bivariate analysis was conducted to determine the relationship between two variables, which were the adolescent characteristic variable and the ITP consumption variable.Results: Based on the results of the bivariate test on the correlation of respondent characteristics and ITP consumption status, it was found that the Chi-Square analysis showed that age (p = 0.344), education (p = 0.334), menstrual status (p = 0.051) and MENARS age (p = 0.382) in female adolescents did not have a significant relationship with ITP consumption. The majority of adolescents did not consume ITP with a frequency of 78 people (81.2%).Discussion: Although there are recommendations to increase ITP consumption during menstruation, a lot of adolescents girls are not consuming ITP regularly. This can be caused by lack of knowledge, perceived side effects, or discomfort when taking the tablets. However, there are many other factors that can influence the decision of adolescent girls to consume ITP, including knowledge of its benefits, support from family and friends, and personal perceptions of their health.Conclusion: Most adolescent girls (81.2%) did not consume ITP regularly. There was no relationship between age, education, menstrual status, and MENARS age with TTD consumption. Effective education and continuous support from various parties are needed to increase awareness and compliance of ITP consumption among adolescent girls.Keywords: Characteristics of adolescents, adolescent girls, ITP consumption.
STUDI EKOLOGI PADA FAKTOR PM10 TERHADAP KEJADIAN BERAT BAYI LAHIR RENDAH DI KOTA PALEMBANG Nanda, Mahal; Septiawati, Dwi; Erman, Ery; Budiastuti, Anggun
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 8 No. 3 (2024): DESEMBER 2024
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v8i3.38046

Abstract

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa polutan udara, termasuk PM10, merupakan salah satu faktor penyebab BBLR yang signifikan. Dalam konteks ini, penting untuk memahami bagaimana kualitas udara dapat mempengaruhi kesehatan ibu dan bayi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara konsentrasi PM10 dan kasus berat badan lahir rendah (BBLR) menggunakan desain studi ekologi dengan pendekatan spasial. Data yang digunakan dalam penelitian ini mencakup konsentrasi PM10 dari tahun 2019-2022 dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Palembang dan data BBLR dari tahun 2020-2023 yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Palembang. Analisis dilakukan berdasarkan data di 7 kecamatan yang disesuaikan dengan lokasi pengambilan sampel udara dengan pengolahan data tabular dan data spasial dengan Sistem Informasi Geografis (SIG) menggunakan aplikasi QGIS 3.16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kecamatan Kertapati memiliki konsentrasi PM10 tertinggi selama periode 2019–2022, sedangkan Kecamatan Plaju mencatat angka BBLR tertinggi pada tahun 2020–2023. Namun, analisis overlay peta menunjukkan bahwa tidak ada keterkaitan yang signifikan antara tingginya konsentrasi PM10 dan kasus BBLR di masing-masing kecamatan. Namun faktor-faktor lain seperti status gizi ibu, usia kehamilan, juga merupakan faktor terjadinya kasus BBLR. Oleh karena itu, studi ini menekankan pentingnya upaya untuk menurunkan angka BBLR di Kota Palembang melalui pemantauan kualitas udara dan peningkatan kesehatan ibu selama kehamilan.
Dampak Reklamasi Laut Terhadap Ekosistem Laut di Wilayah Bekas Penambangan Timah, Bangka Belitung Erman, Ery; Faradits, Aghnia
JURNAL SOCIAL LIBRARY Vol 4, No 3 (2024): JURNAL SOCIAL LIBRARY NOVEMBER
Publisher : Granada El-Fath

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51849/sl.v4i3.406

Abstract

Penambangan timah di Pulau Bangka terlah berlangsung lama dan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap perokonomian sekitar dan juga nasional. Namun bukan hanya manfaat tapi penambangan timah juga memberikan kerusakan terhadap lingkungan yang signifikan pula, khususnya di wilayah pesisir dan laut Pulau Bangka. Reklamasi merupakan langkah penting dalam mengurangi dampak negatif dari penambangan, dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dalam metode reklamasi membuat reklamasi menjadi lebih efiktif dan efisian pada saat ini. penelitian ini merupakan upaya pencarian dampak dari reklamasi biota laut yang ada di bekas tambang di wilayah Bangka Belitung serta menelusuri lebih jauh bagaimana proses reklamasi tersebut. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana rekam jejak tercetusnya proses proyek ini sampai seperti sekarang. Data dan literatur pada penelitian ini diperoleh dari sumber sekunder berupa karya-karya ilmiah dan literatur pendukung lainnya. Selain itu, peneliti juga melihat dan turun langsung ke lokasi reklamasi guna mendapatkan data yang real dan bisa dipertanggungjawabkan. Dari 10 titik pengambilan data mangrove, nilai kerapatan untuk jenis pohon diperoleh nilai 667-2.433 batang/ha sehingga masuk ke dalam kriteria rusak- jarang hingga baik-sangat padat. 
Mainstreaming Eco-Theology: Practices and Challenges of Environmental Activism in Islamic Student Organizations in Indonesia Rizqullah, Muhammad Naufan; Erman, Ery; Afandi, Muhamad Ridwan; Arifin, Jafar; Sidik, Ahmad Nur; Nisa Ulrifa
International Journal Scientific and Professional Vol. 4 No. 4 (2025): September-November 2025
Publisher : Yayasan Rumah Ilmu Professor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56988/chiprof.v4i4.120

Abstract

The environmental crisis presents a multidimensional challenge that is not only ecological but also moral and spiritual. In the context of Indonesia, Islamic student organizations hold strategic potential to play a role in environmental advocacy based on Islamic values. This study aims to examine the practice of eco-theological based environmental activism among Islamic student organizations, using a case study of the Indonesian Muslim Student Action Union (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia/KAMMI). Data were collected through interviews, observations, literature reviews, and document analysis of environmental programs carried out by the organization. The results show that although environmental issues have yet to become a priority agenda, there are several initiatives by KAMMI contributing to environmental preservation. The study found that the main challenges in mainstreaming eco-theology are the lack of Islamic-based environmental literacy and the dominance of socio-political issues in student movements. These findings recommend the integration of eco-theological content into the organization's cadre training curriculum and the strengthening of networks with environmental communities.