Moderasi beragama merupakan konsep penting dalam menjaga harmoni di tengah keberagaman masyarakat Indonesia yang multikultural. Sebaai pusat pendidikan keagamaan nonformal, majelis taklim memiliki peran strategis dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama melalui pembelajaran dan pembinaan, penelitian ini berfokus pada Majelis Taklim Nurul Hikmah, yang telah mengimplementasikan berbagai program untuk memperkuat sikap moderat di kalangan jamaahnya. Dengan metode pengabdian masyarakat ini menggunakan pendekatan Participatory Action Research (PAR) yakni dimulai dengan tahapan survey ke lapangan, mengidentifikasi permasalahan di lapangan, membuat perencanaan kegiatan, melaksanakan kegiatan dan diakhiri dengan melakukan evaluasi dan monitoring. Hasil kegitan pengabdian ini menganalisis program-program pendukung nilai moderasi, peran pengurus dan ustadz/ustazah, serta hambatan dan solusi dalam pelaksanaannya. Hasil temuan menunjukkan bahwa kegiat seperti kajian keagamaan, aksi sosial, dan pelatihan keterampilan yang inklusif berhasil meningkatkan pemahaman jamaah mengenai toleransi dan menghargai perbedaan. Meski menghadapi hambatan, seperti perbedaan pendapat internal dan dampak paham ektremisme, upaya dialog atarjamaah dan kolaborasi dengan tokoh masyarakat menjadi pendekatan yang efektif.