Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Hydroponic Assembly Training for Teachers and Senior High School Students in Kuantan Singingi Seprido Seprido; Desta Andriani; A. Haitami; Elfi Indrawanis; Chairil Ezward; Gusti Marlina; Wahyudi; Tri Nopsagiarti
Dinamisia : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 7 No. 6 (2023): Dinamisia: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Lancang Kuning

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31849/dinamisia.v7i6.16414

Abstract

Education is a very important need in society’s life. High school students and equivalent teachers are educational people who continuously learn. Hydroponics is a technology in the agricultural sector that can be adopted in the education sector. A total of 68 participants attended this hydroponics training activity, 22 were teachers and 46 were senior high schools student. All participants showed quite high enthusiasm in this training activity as shown by the high frequency of questions from all participants.
Genotipe Padi Lokal (Oryza sativa L.) Kuantan Singingi Toleran Cekaman Kekeringan Chairil Ezward; Desta Andriani; A. Haitami; Risdianas Risdianas; Ilham Yaumil Pitra; Delfi Dwi Ningsi; Tri Nur Utami
Jurnal AGROSAINS dan TEKNOLOGI Vol 8, No 2 (2023)
Publisher : Fakultas Pertanian - UMJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24853/jat.8.2.54-60

Abstract

Kekeringan memiliki dampak luas terhadap pertanian, seperti penurunan produktivitas dan produksi. Upaya mengatasi permasalahan ini salah satunya yaitu dengan menggunakan bahan tanam (benih) genotipe padi lokal. Genotipe padi lokal telah beradaptasi dengan lingkungan setempat yang spesifik, sehingga memiliki kemampuan beradaptasi pada kondisi cekaman kekeringan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui genotipe yang toleran terhadap cekaman kekeringan, dengan menggunakan metode eksperimen yaitu dengan sengaja memberikan perlakuan kekeringan pada pot wadah penelitian pada fase pertumbuhan (vegetatif). Cekaman kekeringan diberikan mulai umur tanaman 57 hst sampai 73 hst (selama 16 hari). Selama kondisi cekaman kekeringan muncul gejala daun menggulung dan daun mengering. Hal ini menjadi acuan dalam menentukan tanaman toleran dan peka. Pengamatan fase pertumbuhan tanaman dilakukan pada 4 genotipe padi lokal asal Kabupaten Kuantan Singingi (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi dan D = Ronda Putiah) ditambah 1 varietas kontrol toleran kekeringan (Inpago 9). Pengamatan dilakukan secara visual pada morfologi daun  berdasarkan buku IRRI edisi tahun 1996. Hasil penelitian diperoleh genotipe yang memiliki kriteria toleran cekaman kekeringan yaitu genotipe Sironda Putih, kriteria agak toleran genotipe Saronda Merah, kriteria agak peka yaitu genotipe Pandan Wangi dan kriteria sangat peka genotipe Ronda Putiah. Genotipe Ronda Putiah dapat digunakan sebagai bahan budidaya pada lahan sawah tadah hujan.ABSTRACTDrought has a broad impact on agriculture, such as reducing productivity and production. One way to overcome this problem is by using planting material (seed) of local rice genotypes. Local rice genotypes have adapted to specific local environments, so they have the ability to adapt to drought stress conditions. This research aims to determine genotypes that are tolerant to drought stress, using an experimental method, namely deliberately providing drought treatment to research pots in the growth (vegetative) phase. Drought stress is given from 57 days after planting to 73 days after planting (for 16 days). During drought stress conditions, symptoms of leaf curling and drying of the leaves appear. This becomes a reference in determining tolerant and sensitive plants. Plant growth phase observations were carried out on 4 local rice genotypes from Kuantan Singingi Regency (A = Sironda Putih, B = Saronda Merah, C = Pandan Wangi and D = Ronda Putiah) plus 1 drought tolerant control variety (Inpago 9). Observations were made visually on leaf morphology based on the 1996 edition of the IRRI book. The results of the research obtained genotypes that had drought stress tolerance criteria, namely the White Sironda genotype, moderately tolerant criteria for the Red Saronda genotype, slightly sensitive criteria for the Pandan Wangi genotype and very sensitive criteria for the Ronda Putiah genotype. . The Ronda Putiah genotype can be used as cultivation material in rainfed rice fields.
Characteristics of fungi contaminant in tissue culture of Bromheadia finlaysoniana (Lind.) Miq Andriani, Desta Desta; Heriansyah, Pebra
Akta Agrosia Vol 24 No 2 (2021)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Generative propagation of orchid plants has problems because orchid seeds do not have endosperm that need to be multiplied using tissue culture. Contamination is a limiting factor in the multiplication of plants in tissue culture. This study describes the types of contaminants found in Bromheadia finlaysoniana callus. This research was carried out in two stages. The first stage is carried out culture of various explants of Bromheadia finlaysoniana using murashige and Skoog media with enrichment of hormone Benzylaminopurine 1 mg/l; (Naphthalene acetic acid) 0.5 mg/l; 100 mg mynositol; pyridoxine-HCl 0.5 mg/l; thiamine-HCl 0.1 mg/l; nicotinic-acid 0.5 mg/l; glycine 2 mg/l. The second stage is observed and the percentage of contaminant fungi. The observed contaminants character includes the colour, the direction of growth, and the hyphae colony's shape. Determination of contaminants type compared to the morphology of references. The result is the highest contamination in flower stalk explants, 81%; most colonies on leaf explants are 28. Contaminant fungi grow predominantly of fungi with white and grey colour and a rough surface shape. The macroscopic character of contaminant fungi in tissue cultures mostly comes from the class of Deuteromycetes and Zygomycetes.Keywords: Bromheadia finlaysoniana ,  contaminant, fungi, tissue culture
Diversity of Endophytic Fungal Community Associated with Local Rice Varieties Commonly Grown in Kuantan Singingi, Riau Province, Indonesia Andriani, Desta; Seprido; Ezward, Chairil
Akta Agrosia Vol 26 No 1 (2023)
Publisher : Badan Penerbitan Fakultas Pertanian (BPFP), Fakultas Pertanian, Universitas Bengkkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31186/aa.26.1.1-6

Abstract

In a natural ecosystem, the plant establishes a mutual relationship with beneficial endophytes contributing huge impact on its host plant. Therefore, exploring beneficial endophytic fungi identified in a wide range of host plant species and their interaction is an interesting area of study. The present work aimed to characterize the fungal endophytic communities associated with local rice varieties. Healthy local rice variety commonly grown in Kuantan Singingi (Padi Kuning, Padi Gondok, Padi Sironda Putih, and Padi Sironda Merah) were selected and sampled. The samples were taken from different plant parts (root, stem and leaf). Descriptive statistics were used to present  the results of this study. Results obtained from the present study showed that a total of 8 isolates were found in Padi Kuning, 9 isolates in Padi Rondok, 11 isolates in เว็บสล็อต | R4shub Padi Sironda Putih,  and 11 isolates in Padi Sironda Merah. From different tissue parts of the plant, a total of 14, 12, and 13 isolates was found in stem, leaf, and root, respectively. Comparisons of the stem, leaf and root samples demonstrate a similarity in the endophyte assemblages among the local rice varieties and plant parts.
PELATIHAN BUDIDAYA HIDROPONIK BAGI SISWA MENENGAH ATAS/ SEDERAJAT DI KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Haitami, A.; Seprido, Seprido; Andriani, Desta; Indrawanis, Elfi; Nopsagiarti, Tri; Ezward, Chairil; Marlina, Gusti; Wahyudi, Wahyudi
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 2 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i2.919-926

Abstract

Budidaya secara hidroponik dapat menanggulangi masalah keterbatasan berkurangnya lahan pertanian Edukasi terkait pemanfaatan tanaman hidroponik dinilai penting untuk disosialisasikan agar masyarakat dapat mengenal lebih mendalam dan memiliki motivasi dalam budidaya teknik hidroponik di lingkungan masing-masing. Siswa sebagai generasi penerus bangsa, dalam interaksi sosial memiliki peranan istimewa sebagai penyambung ilmu pengetahuan. Didukung dengan berlakunya kurikulum Merdeka belajar pada siswa menengah atas bahwa siswa harus memiliki keterampilan ekstraseluler salah satunya di bidang pertanian. Berdasarkan kondisi permasalahan diatas, tim PKM Program Studi Agroteknologi Universitas Islam Kuantan Singingi menawarkan program Pelatihan Budidaya hidroponik bagi siswa sekolah Menengah Atas kabupaten Kuantan Singingi. Kegiatan PKM ini dilaksanakan dengan menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan. Untuk melihat peningkatan pengetahuan dan kemampuan peserta maka sebelum dan sesudah kegiatan PKM disebarkan quisioner. Hasil Kegiatan Pengabdian kepada masyarakat mengenai pelatihan budidaya hidroponik terhadap siswa SMA/sederajat  sangat antusias diikuti oleh peserta.  Dengan adanya penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan peserta akan budidaya secara hidroponik, system budidaya hidroponik secara kapiler memiliki peluang untuk di kembangkan disekolah bahkan di masyarakat. Terjadi peningkatan sekitar 50 % pengetahuan peserta akan budidaya secara hidroponik, system budidaya hidroponik secara kapiler. Salah satu sekolah peserta pelatihan yaitu MA BAHLUL ULUM kabupatem kuatan singingi sudah penerapan hidroponik system kapiler pada tanaman cabai.
Penyuluhan Budidaya Kacang Tanah Di Desa Kinali Kecamatan Kuantan Mudik Kabupaten Kuantan Singingi Chairil Ezward; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Seprido Seprido; Wahyudi Wahyudi; Haitami Haitami; Desta Andriani; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 1 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (334.595 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i1.1163

Abstract

Tujuan dari kegiatan PKM ini adalah diharapkan Kelompok Wanita Tani (KWT) mampu melakukan budidaya tanaman yang dapat menghasilkan produksi tinggi namun ramah lingkungan, seperti melakukan pengolahan tanah maksimum telage, menggunakan Varietas Unggul, menggunakan tehnik budidaya yang bervariasi seperti rotasi tanaman dan tumpangsari, melakukan pemeliharaan yang intensif seperti penyiangan dan pemupukan yang tepat, menggunakan pupuk dalam budidaya sesuai dengan tepat jenis, dosis, wakyu, tempat dan tepat cara, melakukan panen tepat waktu serta melakukan pengelolaan limbah yang tepat (dapat diolah menjadi pupuk kompos atau pakan ternak). Tahapan kegiatan yaitu Pra kegiatan PKM, meninjau pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan dengan cara mewawancara penyuluh dan anggota kelompok wanita tani purnama. Informasi ini sangat penting untuk mengambil langkah kegiatan berikutnya. Kegiatan PKM, melakukan penyuluhan dan diskusi kepada anggota kelompok wanita tani purnama untuk pengetahuan dan keterampilan dari kelompok tani dalam melakukan budidaya tanaman kacang tanah dengan prinsip pertanian berkelanjutan. Hasil dari kegiatan PKM bertambahnya pengetahuan dan keterampilan anggota KWT Purnama bertambah dan langsung mengaplikasikan.
PEMELIHARAAN TANAMAN KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq) DI DESA SIBEROBAH KECAMATAN GUNUNG TOAR Wahyudi Wahyudi; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Deno Okalia; Chairil Ezward; A Haitami; Seprido Seprido; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina; Desta Andriani
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2021): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2021
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (336.883 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v1i2.1835

Abstract

Dalam perekonomian makroekonomi Indonesia, industri minyak sawit memiliki peran strategis, antara lain penghasil devisa terbesar, lokomotif perekonomian nasional. Salah satu kendala yang dihadapi para petani kelapa sawit di Desa Siberoba adalah perawatan yang kurang optimal termasuk didalampemupukan tanaman belum menghasilkan.Petani yang memiliki ilmu pengetahuan yang kurang memadai dalam perawatan tanaman kelapa sawit, seringkali tidak melakukan pertimbangan konsistensi dalam teknis perawatan.Keadaan ini menimbulkan berbagai mudarat yang pada akhirnya merugikan petani yang pada akhirnya berdampak kepada pendapatan petani.Adapun metode pengabdian yang dilakukan adalah memberikan penyuluhan dan pelatihan tentang teknik pemupukan tanaman belum menghasilkan.Mulai dari persiapan pemupukan sampai tanaman bisa siap dipupuk.Berdasarkan data penyebaran kuesioner dari dua variabel yang dinilai yaitu kemampuan komunikasi dari tim pengabdian dan pengetahuan petani. Penilaian yang tertinggi pada variabel kemampuan komunikasi tim pengabdian terdapat pada jawaban 4 (mampu) yaitu 76%, sedangkan untuk variabel pengetahuan petani jawaban yang paling tinggi terdapat pada jawaban 4 (dapat menjawab 3 jawaban) yaitu 40%.
PELATIHAN PEMBUATAN KOMPOS DI DESA SEBERANG TALUK KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Deno Okalia; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Wahyudi Wahyudi; Chairil Ezward; A Haitami; Seprido Seprido; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina; Desta Andriani
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 1 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Juni 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1796.478 KB) | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i1.2236

Abstract

Salah satu Desa yang berada Kuantan tengah yang memiliki potensi dikembangkan disegala aspek selain letaknya strategis adalah Desa Seberang Taluk. Kegiatan desa Seberang taluk di tahun 2021 dikembangkan kearah pemberdayaan dan peningkatan produktifitas pemuda Desa dalam berwira usaha pertanian dimasa pandemi covid 19. Salah satunya meningkatkan keahlian pemuda dalam pembuatan pupuk organik agar bisa menjadi sumber penghasilan bagi penduduk. Masyarakat seberang Taluk umumnya memiliki mata pencaharian sebagai peternak sapi dan petani yang tentunya dapat diintegrasikan, dimana kotoran ternak yang banyak dihasilkan dapat dibuat pupuk kompos dan dapat dimanfatkan dalam budidaya tanaman. Metode pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini adalah dengan memberikan penyuluhan, pelatihan dan pendampingan kepada masyarakat Desa seberang taluk. Memberikan pelatihan pembuatan kompos sehingga dapat diusahakan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Hasil kegiatan monev PKM ini dapat disimpulkan bahwa pemuda Seberang taluk sudah dapat membuat kompos sendiri namun belum skala industri. Semua respon 100% menginginkan pelatihan dan pendampingan lanjutan untuk pembuatan kompos dalam rangka meningktakan nilai tambah limbah kotoran ternak dan meningkatkan perekonomian desa dengan dihasilkannya produk pupuk kompos yang bisa diperjual belikan.
PELATIHAN PENGOLAHAN MINYAK GORENG BERBAHAN BAKU KELAPA PADA KELOMPK IBU PKK DESA PULAU BUSUK KECAMATAN INUMAN Tri Nopsagiarti; Elfi Indrawanis; Wahyudi Wahyudi; Deno Okalia; Chairil Ezward; A Haitami; Seprido Seprido; Pebra Heriansyah; Gusti Marlina; Desta Andriani
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 2 No. 2 (2022): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2022
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v2i2.2739

Abstract

Minyak goreng merupakan kebutuhan pokok manusia sebagai bahan dalam pengolahan berbagai jenis makanan. Memasuki Februari 2022 terjadi fenomena dikalangan ibu rumah tangga yang mengeluhkan tingginya harga minyak goreng, tidak hanya harganya yang tinggi namun juga semakin sulitnya untuk didapat dipasaran. Mencermati hal tersebut maka diperlukan solusi lain untuk mengatasi kelangkaan minyak sehingga kebutuhan masyarakat dapat dipenuhi, salah satunya dengan mengganti minyak goreng berbahan sawit dengan minyak berbahan baku kelapa. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat (PkM) dilaksanakan di Desa pulau Busuk Kecamatan Inuman, Kabupaten Kuantan Singingi. Waktu pelaksanaan PkM dari bulan Juni hingga Agustus 2022. Kegiatan terdiri dari survei lokasi, kegiatan penyuluhan dan pelatihan, dan pada akhir kegiatan akan dilaksanakan monitoring dan keberlanjutan program. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa seluruh peserta (100%) sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan, Hasil kegiatan pelatihan pengolahan minyak kelapa yang dilakuan kepada ibu PKK menunjukkan bahwa teknologi pengolahan sederhana minyak kelapa dapat diterima dengan mudah oleh peserta (92%). Semua peserta membutuhkan pelatihan pengolahan minyak (100%), sebanyak 100% peserta setelah pelatihan memahami cara pengolahan minyak kelapa dengan teknologi sederhana.
PELATIHAN DAN PENYULUHAN TEKNIK PENGENDALIAN GULMA PADA PERKEBUNAN SAWIT RAKYAT DESA SIBEROBAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI Desta Andriani; Seprido; Elfi Indrawanis; Tri Nopsagiarti; Chairil Ezward; A. Haitami; Wahyudi; Gusti Marlina
BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 4 No. 2 (2024): BHAKTI NAGORI (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Desember 2024
Publisher : LPPM UNIKS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36378/bhakti_nagori.v4i2.3955

Abstract

Tanaman kelapa sawit ( Eleis guineesis jacq ) merupakan tanaman perkebunan yang memiliki arti penting bagi pembangunan nasional,selain mampu menyediakan lapangan kerja, hasil dari tanaman ini juga merupakan sumber devisa Negara. Kendala yang dihadapi para petani adalah perawatan yang masih kurang optimal diantaranya dalam hal pengendalian gulma pada tanaman belum menghasilkan. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode penyuluhan dan pelatihan yang diawali dengan identifikasi permasalahan dengan melakukan survey dan diskusi dengan pengumpulan materi kegiatan penyuluhan yang berkenaan dengan pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit; penyebaran pretest kuesioner materi pelatihan disampaikan dalam konsep ceramah; dan diskusi serta dilakukan kegiatan pelatihan pengendalian Gulma serta pada akhir kegiatan dilakukan evaluasi kegiatan. Peserta secara keseluruhan berpastisipasi secara aktif dalam mengikuti pelaksanaan kegiatan mulai dari penyajian materi, diskusi, pengisian kuisioner, dan praktek. 100% peserta hadir dalam kegiatan ini, memahami materi yang disampaikan, dan setuju dengan daur ulang sampah anorganik. Pelatihan dan penyuluhan teknik pengendalian gulma pada tanaman kelapa sawit di desa siberobah dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat yang tergabung dalam kelompok tadi perkebunan terlihat pada hasil evaluasi kegiatan PkM bahwa telah terjadi peningkatan pengetahuan peserta.