Latar Belakang: Hipertensi adalah penyakit tidak menular dengan prevalensi tinggi yang berdampak pada kualitas hidup. WHO mencatat 1,28 miliar penderita di dunia, dengan prevalensi di Indonesia sebesar 34,1%, Jawa Barat 36,5%, dan Kabupaten Cirebon 37,2%. Di wilayah Puskesmas Susukan Lebak, 47,2% pasien hipertensi tidak patuh minum obat. Penelitian ini menganalisis hubungan determinan kesehatan dengan ketidakpatuhan konsumsi obat antihipertensi.Metode: Penelitian menggunakan desain cross sectional dengan 127 responden dari 1.399 populasi, melalui teknik disproportionate stratified random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner tertutup dan dianalisis dengan uji univariat, bivariat (Spearman), dan multivariat (regresi logistik).Hasil: Hasil menunjukkan adanya hubungan signifikan antara dukungan keluarga, dukungan petugas kesehatan, tingkat kepercayaan, dan pengaruh budaya dengan ketidakpatuhan minum obat. Namun, tingkat pendidikan, akses layanan kesehatan, dan motivasi tidak berhubungan signifikan.Kesimpulan: Faktor dominan yang memengaruhi ketidakpatuhan adalah dukungan keluarga (p = 0,003; OR = 1,182). Program penyuluhan perlu dioptimalkan dengan menekankan peran penting keluarga, misalnya melalui konseling keluarga.