Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

HUBUNGAN HIPERTENSI, OBESITAS DAN DIABETES MELLITUS DENGAN KEJADIAN STROKE DI POLI SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH RADEN MATTAHER JAMBI TAHUN 2017 Jeki, Andicha Gustra
SCIENTIA JOURNAL Vol 6 No 2 (2017): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : SCIENTIA JOURNAL

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.765 KB)

Abstract

Stroke adalah tanda yang menyebabkan hilangnya fungsi sistem saraf pusat yang berkembang cepat dalam hitungan menit atau detik yang dapat menyebabkan kerusakan di bagian otak yang disebabkan karena terganggunya penyediaan darah atau salah satu pembuluh darah di bagian otak pecah, yang faktor resiko berupa hipertensi, DM, dan obesitas. Stroke merupakan salah satu sindroma yang banyak ditemukan dan mengancam masyarakat terutama yang berusia di atas 45 tahun, Stroke merupakan salah satu penyebab kematian dan kecacatan neurologis yang utama di Indonesia.Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain case control yang bertujuan untuk mengetahui hubungan hipertensi, obestitas dan diabetes mellitus dengan kejadian Stroke di Poli Saraf di RSUD Raden Mattaher Jambi. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelompok yaitu kasus dan control. Jumlah sampel berjumlah 108 orang yang terdiri dari 54 kasus dan 54 kontrol dengan matching yaitu usia dan jenis kelamin. Pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yang dilakukan pada tanggal dengan cara menggunakan data sekunder dan melihat status pasien di rekam medik. Pengolahan data dilakukan secara univariat dan bivariat.Hasil analisis diketahui dari 108 responden sebanyak 54 (50%) responden yang mengalami kejadian stroke. Sebagian besar sebanyak 65 (60,2%) responden dengan hipertensi meningkat tinggi, sebagian besar sebanyak 64 (59,3%) mengalami obestitas dan sebagian besar sebanyak 62 (57,4%) beresiko mengalami diabetes mellitus.Disarankan perlu adanya pemberian informasi yang jelas dari perawat pada pasien untuk selalu berusaha menjaga kesehatan secara rutin sehingga dengan demikian pasien memiliki gaya hidup sehat. Selain itu, pasien hendaknya juga tetap menjaga dan mengontrol tekanan darah, menerapkan diet yang baik dan menghindari resiko timbulnya diabetes militus.
PENGETAHUAN DAN PERSEPSI REMAJA PUTRI TENTANG PERILAKU DIET SEHAT DI SMA NEGERI 1 KOTA JAMBI Jeki, Andicha Gustra
SCIENTIA JOURNAL Vol 7 No 1 (2018): SCIENTIA JOURNAL
Publisher : Universitasdiwangsa Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Diet mode adalah diet yang sering dilakukan para remaja sebagai sebuah gaya hidup dalam pergaulan mereka. Diet ini bisa menyebabkan masalah kesehatan. Saat sedang berdiet mode, membuka risiko terkena dehidrasi, diare, sembelit, mual, sakit kepala, atau bahkan merasa lelah sepanjang waktu. Dalam jangka panjang, diet mode dapat menyebabkan tulang lemah, anemia, dan membuat tumbuh setinggi yang tidak seharusnya dapatkan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan dan persepsi remaja putri tentang perilaku diet sehat di SMA Negeri 1 Kota Jambi Tahun 2016. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Kota Jambi dan penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2016. Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh siswi kelas XI dan XII di SMA Negeri 1 Kota Jambi sebanyak 546 siswi dan jumlah sampel sebanyak 82 siswi. Teknik pengambilan sampel dengan cara Proportional Random Sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan pengisian kuesioner. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 17 responden (20,7%) mempunyai pengetahuan baik, sebanyak 54 responden (65,9%) mempunyai pengetahuan cukup dan sebanyak 11 responden (13,4%) mempunyai pengetahuan kurang baik. Sebanyak 30 responden (36,6%) mempunyai persepsi positif tentang diet sehat, dan sebanyak 52 responden (63,4%) mempunyai persepsi negatif. Sebanyak 28 responden (34,1%) diet sehat baik, dan sebanyak 54 responden (65,9%) diet sehat kurang baik. Diharapkan pihak sekolah dapat bekerjasama dengan petugas kesehatan Puskesmas Putri Ayu memberikan penyuluhan kesehatan mengenai perilaku diet sehat remaja putri agar siswinya tidak melakukan perilaku diet yang salah.
THE ROLE OF TEACHER AT SCHOOL TO IMPLEMENTING CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE BEHAVIOR IN STUDENTS OF SMK.N 1 PELEPAT Ike Fitria Isnaini; Andicha Gustra Jeki; Dwiko Febrama Rizki; Puput Wahyu Hidayat
Jurnal Tunas Pendidikan Vol 5 No 2 (2023): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LP3M STKIP Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v5i2.1087

Abstract

The lack of implementation of Clean and Healthy Behavior (PHBS) is still a serious problem because it can cause transmission of various diseases. Basic Health research data (Ministry of Health) regarding PHBS of the population in general, Only 47% of Indonesia's population can properly wash their hands with soap. Teachers are professionals who can become facilitators, motivators, mentors, and models in changing the behavior of their students at school. By making it possible to reach teenagers through schools, the purpose of this research is to find out the relationship between the role of teachers in schools and the implementation of PHBS at SMK.N1 Pelepat in 2022. This quantitative research design is cross sectional. The sample in this student population is 45 people, which is determined randomly (simple random sampling). Data collection instrument using a questionnaire. The data obtained were analyzed by chi-square test, with a significance level of 95%. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the role of teachers in schools and students' PHBS with a P-value of 0.047 (p≤0.05). For SMK.N 1 Pelepat this can be used as material for consideration in formulating policies related to the problem of implementing PHBS and providing information to students to always implement PHBS in schools
Penguatan Literasi Tentang Aktivitas Fisik Pada Remaja Sebagai Upaya GERMAS Di SMPN 5 Kota Jambi Andicha Gustra Jeki; Arnati Wulansari
Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Mandala Pengabdian Masyarakat
Publisher : Progran Studi Farmasi STIKES Mandala Waluya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35311/jmpm.v4i2.284

Abstract

Organisasi dunia World Health Organization (WHO) tahun 2014 menyebutkan sekitar 1,9 milyar orang dewasa didunia mengalami baik kelebihan berat badan bahkan obesitas. Pada remaja di Indonesia, prevalensi status gizi IMT menurut umur pada remaja usia 13 – 15 tahun sebesar 11,2% remaja gemuk dan 4,8% remaja obesitas. Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dibangun dalam konsep pengendalian penyakit bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kemauan setiap orang untuk hidup sehat, menurunkan faktor risiko utama penyakit menular dan tidak menular, serta memperbaiki perilaku dan menjaga lingkungan. Peningkatan Aktivitas Fisik merupakan kegiatan pokok pertama dalam Germas, namun data Riset Kesehatan Dasar tahun 2018 menunjukkan bahwa 33,5% penduduk Indonesia pada kelompok remaja berusia ? 10 tahun berperilaku malas gerak. Data Kemendikbud tahun 2023 menyebutkan bahwa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 5 Kota Jambi merupakan sekolah dengan jumlah siswa kedua terbanyak di Kecamatan Jelutung yaitu 1.063 siswa, dengan kurikulum sekolah yang menerapkan mata pelajaran olahraga hanya selama 1 jam per/kelas dalam satu minggu. Hal ini tentu masih jauh dari standar minimal aktivitas fisik remaja yaitu minimal 30 menit per/hari. Rangkaian kegiatan dilaksanakan bulan Maret – Agustus 2023. Data pre-post test dilakukan sebelum dan setelah pemberian edukasi/penyuluhan pada siswa selama ± 45 menit, pada sejumlah 30 orang siswa kelas VIII.A dan VIII.B, rentang usia remaja awal yaitu 12 – 15 tahun. Hasil kegiatan didapatkan sebanyak 19 siswa mendapatkan nilai pre-test kurang baik (63,3%), dan sebanyak 11 (36,7%) siswa mendapatkan kategori baik. Sedangkan peningkatan terjadi setelah pemberian edukasi dan penyuluhan tentang aktivitas fisik dan dilakukan uji post-test yaitu sebanyak 28 (93,3%) siswa mendapatkan nilai yang baik, dan hanya sebanyak 2 (6,7%) siswa mendapatkan nilai kurang baik. Pada uji pre-test didapatkan nilai terendah yaitu 20 dan nilai tertinggi adalah 80. Sedangkan pada uji post-test nilai terendah adalah 60 dan nilai tertinggi 100.
THE ROLE OF TEACHER AT SCHOOL TO IMPLEMENTING CLEAN AND HEALTHY LIFESTYLE BEHAVIOR IN STUDENTS OF SMK.N 1 PELEPAT Isnaini, Ike Fitria; Jeki, Andicha Gustra; Rizki, Dwiko Febrama; Hidayat, Puput Wahyu
Jurnal Tunas Pendidikan Vol. 5 No. 2 (2023): JURNAL TUNAS PENDIDIKAN
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52060/pgsd.v5i2.1087

Abstract

The lack of implementation of Clean and Healthy Behavior (PHBS) is still a serious problem because it can cause transmission of various diseases. Basic Health research data (Ministry of Health) regarding PHBS of the population in general, Only 47% of Indonesia's population can properly wash their hands with soap. Teachers are professionals who can become facilitators, motivators, mentors, and models in changing the behavior of their students at school. By making it possible to reach teenagers through schools, the purpose of this research is to find out the relationship between the role of teachers in schools and the implementation of PHBS at SMK.N1 Pelepat in 2022. This quantitative research design is cross sectional. The sample in this student population is 45 people, which is determined randomly (simple random sampling). Data collection instrument using a questionnaire. The data obtained were analyzed by chi-square test, with a significance level of 95%. The results of this study indicate that there is a significant relationship between the role of teachers in schools and students' PHBS with a P-value of 0.047 (p≤0.05). For SMK.N 1 Pelepat this can be used as material for consideration in formulating policies related to the problem of implementing PHBS and providing information to students to always implement PHBS in schools
AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA DENGAN KEGEMUKAN; SISTEMATIK REVIEW Jeki, Andicha Gustra; Isnaini, Ike Fitria
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 18 No 2 (2022)
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19184/ikesma.v18i1.24902

Abstract

Kegemukan merupakan masalah yang serius di dunia, karena terus meningkat di semua negara sejak tahun 1980 - 2014 yaitu 5% - 11% pada pria dan 8% - 15% pada wanita, serta menyebabkan 3,4 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya. Sementara di Indonesia kegemukan pada anak usia sekolah tahun 2018 masih tinggi yaitu 11,2% gemuk dan 4,8% obesitas pada usia 13-15 tahun, serta 9,5% gemuk dan 4% obesitas pada usia 16-18 tahun. Tinjauan literatur sistematis ini bertujuan untuk mengkonfirmasi hasil penelitian sebelumnya dan menentukan tindakan apa yang perlu dilakukan khususnya mengenai kegemukan pada remaja. Metode kompilasi literatur menggunakan tinjauan sistematis, diperoleh dari database PubMed.gov, The BMJ, Cambridge.Core dan Google Scholar yang tersedia online dan diakses pada 25 November 2019 – 25 Januari 2020, yang berupa penelitian asli, diterbitkan sejak Desember 2014 – Desember 2019 tersedia teks secara lengkap, dengan kata kunci "Aktivitas Fisik dan Kegemukan Pada Remaja", intervensi dan/atau observasi, pada remaja laki-laki dan perempuan, rentang usia dalam kategori anak dan remaja. Setelah dilakukan pencarian dan skrining dengan kriteria inklusi dan eksklusi, diperoleh total 145 jurnal penelitian yang sesuai hingga pada akhir sejumlah 19 penelitian dianalisis secara sistematis, dengan tambahan 11 literatur dari Kemenkes RI, WHO dan beberapa penelitian terkait, sehingga total menjadi 30 literatur. Hasil tinjauan literatur ini menunjukkan bahwa anak-anak yang aktif secara fisik memiliki tingkat kebugaran jasmani dan status gizi yang lebih baik. Maka hendaknya anak-anak dan remaja diberikan lebih banyak kesempatan untuk melakukan aktivitas fisik, karena hal itu akan meningkatkan kebugaran jasmani dan menjaga status gizi anak di sekolah, sehingga secara sinergis dapat menekan tingginya angka kegemukan pada anak usia sekolah.
Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Dengan Status Gizi Pasien ODHA Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi Andriyani, Desta; ariyanto, ariyanto; Jeki, Andicha Gustra
Jurnal Kesehatan Panca Bhakti Lampung (JKPBL) Vol 12 No 1 (2024): JKPBL Vol 12 No 1 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Panca Bhakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47218/jkpbl.v12i1.278

Abstract

Infeksi HIV (Human Immunodeficiency Virus) dapat menyebabkan kerusakan pada sistem kekebalan tubuh manusia, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko masalah pada status gizi. Penurunan status gizi pada Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) sering kali disebabkan oleh kurangnya asupan makanan, yang dapat dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan dan sikap yang kurang baik terhadap gizi. Penelitian kuantitatif cross-sectional ini bertujuan untuk mengeksplorasi hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan status gizi pasien ODHA. Dilaksanakan pada periode Juni hingga Agustus 2023, penelitian ini melibatkan populasi sebanyak 240 orang dengan sampel sejumlah 80 responden. Data dikumpulkan melalui wawancara menggunakan kuesioner dan kemudian dianalisis menggunakan metode statistik univariat dan bivariat, termasuk uji chi-square.Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 36 responden (45%) memiliki pengetahuan yang cukup, 45 orang (56,2%) menunjukkan sikap positif, dan 60 orang (75%) memiliki status gizi yang normal. Analisis statistik menemukan adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan (p-value 0,015) dan sikap (p-value 0,043) dengan status gizi pasien ODHA di Puskesmas Simpang Kawat Kota Jambi. Dengan temuan ini, diharapkan pihak Puskesmas dapat melakukan pemantauan rutin terhadap status gizi ODHA dan memberikan pembimbingan tentang gizi melalui media pesan yang efektif. Upaya ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan sikap ODHA terkait dengan gizi, sehingga dapat meningkatkan status gizi dan kesejahteraan mereka secara keseluruhan.
Status Gizi, Tingkat Konsumsi Zat Gizi Besi (Fe) dan Siklus Menstruasi Dengan Kejadian Anemia Remaja Putri : Nutritional Status, Iron (Fe) Consumption Level And Menstrual Cycle With The Incidence Of Anemia Of Adolescent Girls Putri, Septiara Kharisma; Jeki, Andicha Gustra; Fatmawati, Tina Yuli
Jurnal Diskursus Ilmiah Kesehatan Vol. 2 No. 1 (2024): Maret 2024
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jdik.v2i1.155

Abstract

Background: There are many factors that can cause anemia, including nutritional status, low consumption levels (fe) and abnormal menstrual cycles. Aims: To determine the relationship between nutritional status, levels of consumption of Fe iron nutrients and menstrual cycles with the incidence of anemia in female adolescents at SMPN 18, Merangin Regency. Methods : This type of research is a quantitative study with a cross-sectional design and data collection by means of interviews, checking Hb and distributing questionnaires. The number of samples is 48 teenagers. Data analysis in this study used Univariate and Bivariate analysis using the chi square test to determine the relationship between the dependent variable (Nutritional Status, Consumption Level of iron (fe) nutrients and Menstrual Cycle) with the dependent variable (The incidence of anemia in young women) Results: The results showed that the percentage of under/over nutritional status was 29 respondents (60.4%), the level of iron (fe) consumption was lacking by 35 respondents (72.9%), the menstrual cycle was abnormal by 30 (62.5%). %), the incidence of anemia was 43 (89.6%). There is a relationship between nutritional status and the incidence of anemia (p = 0.041), there is a relationship between the consumption level of iron (fe) and the incidence of anemia (p = 0.006) and there is a relationship between the menstrual cycle and the incidence of anemia (p = 0.022). Conclusion: In this study it can be concluded that the incidence of anemia is quite high in SMPN 18 Merangin District. It is recommended for adolescents to maintain their food intake, because it affects health.
Hubungan Keragaman Konsumsi Pangan dan Pendapatan Keluarga dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik Oliffia Vipa Lamenia; Kasyani Kasyani; Iswanto Iswanto; Andicha Gustra Jeki
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2022): Desember
Publisher : 3031-8572

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/prosiding.v1i1.22

Abstract

Pregnant women are one of the groups most prone to nutritional problems. One of the nutritional problems experienced by pregnant women is Chronic Energy Malnutrition (CEM). The prevalence of CEM in Siulak Mukai Public Health Center Work Area. This study aims to determine the dietary diversity and family income with the incidence of CEM in pregnant women in the Siulak Mukai Public Health Center Work Area. This study is a quantitative study with a case-control design that was carried out in the Siulak Mukai Public Health Center Work Area from October 2021-July 2022. The population of this study amounted to 101 pregnant women. The sample of this study was 42 pregnant women; 14 pregnant women as cases and 28 pregnant women as controls. The sampling technique used purposive sampling. Data analysis used the chi-square test. Pregnant women who experience CEM in the Siulak Mukai Public Health Center Work Area were 13.9%. Pregnant women who consume that non-diverse food were 14.2%. Pregnant women who have a low family income were 45.2%. There was no significant relationship between dietary diversity (p-value = 0.161) and family income (p-value = 0.443) with the incidence of CEM. This study concludes that dietary diversity and family income is not a factor that affects the incidence of CEM in pregnant women in the Siulak Mukai Public Health Center Work Area. It is necessary to conduct further research related to the factors that influence the occurrence of CEM.
Hubungan Besar Keluarga, Pendapatan Keluarga dan Peran Tenaga Kesehatan dengan Penerapan Kadarzi di Wilayah Kerja Puskesmas Pondok Tinggi Citra Ratu Fanesha; Djayusmantoko Djayusmantoko; Merita Merita; Andicha Gustra Jeki
Prosiding Seminar Kesehatan Nasional Vol. 1 No. 1 (2022): Desember
Publisher : 3031-8572

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36565/prosiding.v1i1.36

Abstract

Nutritional problems in Indonesia are still high, the main cause is the low public awareness of efforts to improve nutrition. The period of the first 2 years of life is a critical period because at this time there is very rapid growth and development. The presence of nutritional disorders at this time is permanent and cannot be reversed even though nutritional needs can be met in the next period of life. The design of this research is quantitative with a cross sectional, the research sample is 81 families taken by proportional sampling technique. Data was collected by direct interviews with respondents using a questionnaire about Kadarzi, observing KMS books. Data analysis includes univariate analysis, bivariate analysis with chi-square. Aunivariate analysis of most of the respondents had families with small categories (70.4%), high incomes (59.3%), active health workers (69.1%), and families who had low levels of energy (61.7%). The chi-squere test shows that there is a relationship between family size and the application of KADARZI (0.002), there is a relationship between family income and the application of KADARZI (0.001), there is a relationship between the role of health workers and the application of KADARZI (0.001).It can be concluded that there is a significant relationship between family size, family income, and the role of health workers in the application of KADARZI.