Claim Missing Document
Check
Articles

Found 50 Documents
Search
Journal : Frontier Agribisnis (Frontbiz)

Respons Petani Terhadap Program Agrosilvopastura di Desa Sejahtera Mulia, Kecamatan Satui, Tanah Bumbu Farah Yumna Azumi; Muzdalifah Muzdalifah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i2.9418

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons petani penerima terhadap program Agrosilvopastura yang akan dilaksanakan dengan menggunakan pengukuran skala Likert pada variabel ukur pengetahuan petani (X1), peran lembaga (X2), kapabilitas petani (X3), dan respons petani (Y). Hasil penelitian menunjukkan respons petani cenderung tidak menyetujui atau termasuk dalam kategori negatif dengan rata-rata nilai indeks 36% dari keseluruhan variabel ukur. Hal ini dibuktikan dengan petani yang belum mampu mengenali program secara baik karena program Agrosilvopastura masih dalam tahap persiapan pelaksanaan. Keterbatasan akses petani juga menjadi salah satu hambatan dalam menerima informasi mengenai program Agrosilvopastura sehingga petani penerima hanya mampu mengandalkan peran dari Pemerintah Desa dan PT Arutmin Site Satui. Oleh karena itu, belum terdapat perubahan yang signifikan oleh petani penerima dengan adanya program Agrosilvopastura.
DINAMIKA KELOMPOK TANI KARET DI DESA PELAJAU KECAMATAN BATUMANDI KABUPATEN BALANGAN Muhammad Adnan; Umi Salawati; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.625

Abstract

Hasil penilaian terhadap Peranan Kelompok Tani Teratai di Desa Pelajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan berada pada katagori sedang hingga tinggi dengan persentase antara 71,80% sampai dengan 82,05%. Sehingga dapat dikatakan peranan Kelompok Tani Teratai telgolong cukup baik, hal ini dikarenakan Responden selaku anggota Kelompok Tani Teratai merasakan manfaat dari Kelompok Tani Teratai. Manfaat tersebut seperti pemberian informasi yang berkaitan dengan usaha tani anggota, baik teknologi maupun pengentahuan baru mengenai pertanian karet untuk kemajuan pertanian karet responden. Pemberian informasi ini membuat para responden merasa bahwa jika dengan kelompok tani mereka dapat mendapatkan banyak manfaat untuk kelangsungan usaha tani mereka. Hasil penilaian terhadap Dinamika Kelompok Tani Karet di Desa Pelajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan yang dilakukan oleh Kelompok Tani Teratai menghasilkan nilai tinggi setiap indikator-indikator tersebut. Hal ini berarti bahwa Dinamika kelompok tani karet di Desa Pelajau Kecamatan Batumandi Kabupaten Balangan Berada Pada kategori Tinggi. Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh kelompok tani dalam meningkatkan dinamika kelompok tani karet adalah memperbaiki kekompakan antar kelompok, kerja sama antar kelompok, memperbaiki jadwal pertemuan dan jadwal kegiatan kelompok, mengadakan pertemuan rutin setiap minggu maupun setiap bulan. Adapun kendala yang dihadapi petani dalam berkelompok tani karet yaitu adanya ketidak aktifan antar anggota kelompok, adanya ketidak kompakannya sesama anggota, kurangnya kegiatan terhadap penyuluh pertanian untuk memberikan penyuluhan dan pelatihan petani, sehingga mengakibatkan kurangnya ilmu pengetahuan petani dalam berkelompok.Kata kunci: Manfaat, peranan kelompok tani, dinamika kelompok tan
ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS JAGUNG DI KABUPATEN TANAH LAUT Anggi Puspita Devi; Muhammad Husaini; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 3 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i3.2922

Abstract

Permintaan jagung Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, hal ini di karenakan meningkatnya jumlah penduduk, berkembangannya industri pangan dan peternakan. Laju tingkat kebutuhan jagung yang terus meningkat tidak didukung dengan laju produksi jagung dalam negeri, sehingga terjadi ketidakseimbangan antara penerimaan dan kebutuhan jagung. Produksi jagung di Kabupaten Tanah Laut mendapat dukungan dari pemerintah dengan kebijakan subsidi benih, pupuk, suku bunga dan alat mesin pertanian. Sementara pada sisi yang lain komoditas jagung diperdagangkan di pasar internasional. Dengan berbagai subsidi yang diberikan tersebut, apakah usahatani jagung menguntungkan dan layak serta apakah mempunyai daya saing baik secara kompetitif dan komparatif.  Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui pendapatan bersih serta kelayakan komoditas jagung berdasarkan harga privat dan harga sosial, dan mengetahui daya saing komoditas jagung baik secara kompetitif dan komparatif. Penelitian ini digunakan sumber data, berupa data primer dan data sekunder. Penelitian ini mengunakan metode survey, teknik sampling yang digunakan berupa multistage random sampling, sehingga terpilih kecamatan Bajuin dan Takisung dengan jumlah populasi sebanyak 101 petani. Dari jumlah tersebut diambil sebanyak 40 orang petani atau sebesar 39,60%. Penelitian ini mempunyai hasil yang menunjukkan bahwa pendapatan bersih komoditas jagung dengan harga privat lebih besar dari harga sosial masing-masing sebesar Rp 9,51 juta per hektar dan sebesar Rp 7,70 juta per hektar, hal tersebut disebabkan pemberian subsidi oleh pemerintah. Revenue Cost Ratio (RCR) usahatani jagung berdasarkan harga privat dan harga sosial layak untuk diusahakan dengan ratio masing-masing sebesar  2,06  dan secara sosial 1,61, dengan kata lain  bahwa dengan harga  privat maupun sosial layak untuk diusahakan. Berdasarkan analisis daya saing dengan Policy Analysis Matrix (PAM) komoditas jagung Kabupaten Tanah Laut mempunyai daya saing secara kompetitif dengan PCR 0,27 dan secara komparatif dengan nilai DRCR sebesar 0,32.
KEMISKINAN PETANI KARET MENURUT STATUS KEPEMILIKAN LAHAN DI KECAMATAN SUNGAI PINANG KABUPATEN BANJAR Mahmud Mahmud; Eka Radiah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 4 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i4.2927

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengetahui seberapa besar (%) petani karet di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar yang tergolong kedalam petani miskin menurut status kepemilikan lahan, mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani miskin di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar tersebut menurut umur, jenis kelamin, suku, status perkawinan, jumlah tanggungan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan luas lahan menurut status kepemilikan lahan, mengetahui permasalahan yang dihadapi petani karet miskin menurut status kepemilikan lahan di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar.Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Untuk menentukan jumlah responden menggunakan teknik proportional stratified random sampling. Berdasarkan penelitian, petani karet miskin berdasarkan status kepemilikan lahan terbagi menjadi tiga yaitu petani karet pemilik sebesar 40% sebanyak 20 orang, sakap sebesar 54% sebanyak 27 orang dan sewa sebesar 6% sebanyak 3 orang, mendeskripsikan kondisi sosial ekonomi petani miskin di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar tersebut menurut umur, jenis kelamin, asal daerah, status perkawinan, jumlah tanggungan, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, dan luas lahan menurut status kepemilikan lahan, mengetahui permasalahan yang dihadapi petani karet miskin menurut status kepemilikan lahan di Kecamatan Sungai Pinang Kabupaten Banjar dan permasalahan yang dihadapi petani karet di Kecamatan Sungai Pinang terbagi atas empat permasalahan yaitu harga karet yang rendah, musim hujan dan panas, penyakit dan pemasaran.
TINGKAT PENGETAHUAN PETANI DALAM MENINGKATKAN PRODUKSI DAN NILAI JUAL KARET DI DESA HANTAKAN KECAMATAN HANTAKAN KABUPATEN HULU SUNGAI TENGAH Ahmad Rayhan; Nuri Dewi Yanti; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 1, No 4 (2017)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v1i4.629

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan petani dalam meningkatkan produksi dan nilai jual karet di Desa Hantakan Kecamatan Hantakan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan untuk mengetahui kendala yang dihadapi petani dalam meningkatkan produksi dan nilai jual karet di Desa Hantakan Kecamatan Hantakan. Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Penelitian ini dilaksanakan dengan metode survei. Dari 245 petani karet yang ada dilokasi penelitian dipilih secara acak sebanyak 40 petani karet yang dijadikan responden. Hasil wawancara di lapangan secara keseluruhan kemampuan petani dalam penanaman berada dalam kategori cukup dengan skor 65,83%. Tingkat pengetahuan petani secara umum dalam pemeliharaan tanaman karet berada pada kategori kurang yaitu 50,63%. Hal ini disebabkan keterbatasan informasi yang didapat serta masih banyaknya petani yang tidak menghiraukan tentang penyakit tanaman karet. Pengetahuan petani dalam pemanenan yaitu sebesar 72,32% dari keseluruhan responden, hasil ini berarti berada pada kategori cukup. Karena keterbatasan informasi yang didapat oleh petani yang menjadi faktor masih banyaknya petani yang tidak mengetahui cara memanen tanaman karet dengan baik. Ditambah lagi oleh kebiasaan petani yang menerapkan cara lama dan enggan mengikuti arahan dari penyuluh. Pengolahan hasil karet sudah banyaknya petani karet yang mengetahui yaitu sebanyak 86,56% berada dalam kategori baik. Pengetahuan petani tentang pemasaran hasil panen berada dalam kategori cukup yaitu sebesar 67,5%. Yang dimana artinya petani sudah mengetahui penjualan hasil panen yang baik di lakukan di koperasi atau di antar ke pabrik secara langsung. Waktu peremajaan karet sudah banyaknya petani karet yang mengetahui yaitu sebanyak 97,5% responden bahwa tanaman karet diremajakan saat usia tanaman karet sudah di atas 25 tahun. Total pengetahuan petani karet berada dalam kategori kurang yaitu 73,04% dari keseluruhan responden. Nilai tertinggi yaitu pengetahuan petani dalam peremajaan tanaman karet sebesar 97,5%. Kata kunci: pengetahuan, karet, produksi, nilai jual
Analisis Pemasaran Perusahaan Roti Gepeng Cap ZB di Kelurahan Loktabat Selatan Kota Banjarbaru Kalimantan Selatan Normaulida Normaulida; Muzdalifah Muzdalifah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 3, No 3 (2019)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v3i3.1284

Abstract

Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi  fungsi-fungsi pemasaran, menghitung biaya pemasaran, margin pemasaran, keuntungan pemasaran dan share pemasaran yang dilakukan pada perusahaan Roti Gepeng ZB dan mengetahui masalah - masalah yang dihadapi dalam perusahaan Roti Gepeng ZB. Penelitian ini menggunakan metode studi kasus yaitu di Perusahaan Roti Gepeng Cap ZB Kelurahan Loktabat Selatan Kecamatan Banjarbaru Selatan. Berdasarkan hasil penelitian, fungsi pemasaran pada perusahaan Roti Gepeng cap ZB pada saluran I  adalah fungsi pertukaran dan fungsi fasilitas. Saluran II-A dan II-B melakukan fungsi pertukaran yaitu penjualan dan pembelian, fungsi fisik yaitu pengangkutan dan fungsi fasilitas yaitu penanggungan resiko.Biaya pemasaran tertinggi yang dikeluarkan terdapat pada pola saluran II-A yaitu sebesar Rp102,5/biji dan keuntungan pemasaran tertinggi terdapat pada pola saluran II-B yaitu sebesar Rp152,5/biji. Total margin pada saluran I sebesar Rp100/biji sedangkan saluran II-A dan II-B yaitu sebesar Rp250/biji. Dan share pemasaran  yang didapat pada saluran I yaitu sebesar 100% dan saluran II (II-A dan II-B) yaitu sebesar 100%. Permasalahan yang dihadapi adalah persaingan yang cukup ketat antar perusahaan roti sejenis yang ada di daerah Banjarbaru membuat perusahaan harus menjaga mutu produksi agar tetap sama walau kadang terjadi penaikan harga bahan baku yang membuat perusahaan kesulitan. Masalah yang juga dihadapi perusahaan adalah menaikkan harga penjualan roti yang tergolong lambat.Kata kunci:roti, fungsi pemasaran, saluran pemasaran, biaya pemasaran
Persepsi Petani Hidroponik Terhadap Pola Kemitraan dengan Hydrogarden Banjarbaru Kalimantan Selatan Aisyah Helda Wati; Mariani Mariani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 7, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v7i4.11557

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola kemitraan yang terjalin antara petani hidroponik dengan Hydrogarden Banjarbaru dan menganalisis persepsi petani hidroponik terhadap pola kemitraan dengan Hydrogarden Banjarbaru. Penelitian dilakukan pada bulan April sampai Juli 2023. Penelitian ini menggunakan metode sensus dan dianalisis secara deskriptif yang bersifat kualitatif yaitu dengan wawancara terbuka dan menggunakan metode evaluasi program kemitraan yaitu CIPP (context, input, prosess, dan product) yang kemudian jawaban dari petani disinkronkan dan di intervalkan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian, pola kemitraan yang terjalin antara petani dengan Hydrogarden Banjarbaru ialah pola dagang umum. Persepsi petani terhadap pola kemitraan dengan Hydrogarden Banjarbaru termasuk dalam kategor baik dengan rata-rata skor yaitu 4,10.
ANALISIS PERENCANAAN PERSEDIAAN KEDELAI PADA DISTRIBUTOR KEDELAI UD RAMELAN JAYA DI BANJARBARU Ardhia Pramesti Regita; Sadik Ihsan; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 4, No 1 (2020)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v4i1.2633

Abstract

Tujuan dari penelitian ini yaitu mengkaji perbandingan manajemen persediaan kedelai antara sistem yang dilakukan oleh UD Ramelan Jaya dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Data yang mendukung penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa penggunaan metode EOQ lebih efektif untuk menghemat biaya pemesanan dan penyimpanan kedelai. Jumlah pemesanan ekonomis yang harusnya diterapkan perusahaan adalah sebanyak 961.335 kg dengan frekuensi pemesanan sebanyak 3 kali per tahun. Dengan jumlah pemesanan yang ekonomis, maka perusahaan akan dapat menghemat biaya persediaan total yang dikeluarkan. Biaya persediaan total yang dikeluarkan perusahaan adalah sebesar Rp 16.758.418.500 sedangkan menurut perhitungan EOQ biaya yang dikeluarkan adalah Rp 16.735.090.050,1 sehingga jika perusahaan menerapkan metode EOQ dalam pengendalian persediaan kedelai akan menghemat pengeluaran perusahaan sebesar Rp 23.328.449,9. Tidak ada permasalahan yang serius terkait proses pengadaan maupun penyimpanan kedelai dalam setahun ini. Selama ini penyuplai kedelai tidak pernah terlambat dalam mengirim kedelai ke Banjarmasin sehingga perusahaan tidak mengalami keterlambatan pengiriman kedelai.Kata kunci: perencanaan persediaan, persediaan kedelai, EOQ
Analisis Tataniaga Gumbili Nagara di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Mahfika Mahfika; Luthfi Fatah; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 4 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i4.6006

Abstract

Analisis tataniaga gumbili nagara di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan bertujuan untuk menganalisis struktur dan pola saluran gumbili nagara, menganalisis perilaku pasar dalam kegiatan tataniaga komoditas gumbili nagara, dan menganalisis efisiensi saluran pemasaran gumbili nagara didaerah penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan pada bulan Oktober 2020. Data penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan langsung atau dari wawancara kepada petani dan lembaga tataniaga sebagai responden, sedangkan data sekunder di ambil dari instansi terkait seperti Badan Pusat Statistik (BPS) Hulu Sungai Selatan, Dinas Pertanian Hulu Sungai Selatan, Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Kecamatan Daha Selatan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa struktur pemasaran gumbili nagara struktur pasar bersaing, produk yang diperjualbelikan produk homogen, dalam memasuki pasar pedagang tidak menemui hambatan yang berarti, informasi mengenai harga sangat mudah didapatkan oleh pedagang, dan pedagang tidak bisa mempengaruhi penentuan harga karena harga gumbili nagara terbentuk dari mekanisme pasar, dan pola saluran dalam penelitian ini terdapat 4 pola saluran pemasaran. Efisiensi saluran gumbili nagara adalah saluran pemasaran yang bernilai efisien secara ekonomis, dalam penelitian ini untuk grade A saluran pemasaran paling efisien adalah saluran 3 dengan nilai efisiensi sebesar 7,2% sedangkan untuk grade B dengan nilai efisiensi 4% terdapat pada saluran 1. Jika memiliki modal yang cukup besar kemudian berkeinginan untuk menjadi pedagang gumbili nagara maka pilihan yang tepat adalah sebagai pedagang besar pada saluran 3, karena pedagang besar memiliki kuantitas penjualan terbanyak sehingga akan mendapatkan keuntungan yang banyak pula.
Peran Penyuluh Pertanian terhadap Penggunaan Pestisida Nabati Oleh Petani di Desa Sirih Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan Zahratun Nisa; Mariani Mariani; Nurmelati Septiana
Frontier Agribisnis Vol 5, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/frontbiz.v5i1.6032

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan dan untuk mengetahui permasalahan yang dialami dalam menjalankan peran sebagai penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih Kecamatan Kalumpang Kabupaten Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik acak sederhana dan untuk menentukan jumlah sampel dengan menggunakan teknik acak berimbang. Untuk menjawab tujuan penelitian yang pertama yakni dengan menggunakan rumus peran penyuluh pertanian dan untuk menjawab tujuan penelitian kedua dengan menggunakan analisis deskriptif. Berdasarkan hasil dari penelitian didapatkan peran penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati oleh petani di Desa Sirih secara keseluruhan tergolong ke dalam kategori rendah yakni sebesar 39,96%. Pada peran edukasi tergolong sedang (66,67%), peran diseminasi informasi atau inovasi tergolong sedang (61,67%), peran fasilitasi tergolong rendah (21,67%), peran konsultasi tergolong rendah (40,00%), peran supervisi tergolong rendah (16,67%), peran pemantauan tergolong rendah (37,22%) dan peran evaluasi tergolong rendah (35,83%). Kemudian permasalahan yang dialami dalam menjalankan peran sebagai penyuluh pertanian terhadap penggunaan pestisida nabati yakni tidak setiap kegiatan belajar inovasi pestisida nabati penyuluh pertanian dapat menggunakan mikrofon dan speaker, tidak setiap kegiatan belajar inovasi pestisida nabati penyuluh pertanian dapat menggunakan papan tulis dan penyuluh pertanian Desa Sirih tidak selalu dapat datang ke Desa Sirih.