Claim Missing Document
Check
Articles

Found 19 Documents
Search

Perjalanan Balaghah Dari Pengetahuan Menjadi Disiplin Ilmu(بين المعرفة والصناعة) Puji Sumeh Pangestu; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal At-Ta'bir Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59829/w0jkca82

Abstract

Karya sastra menjadi sangat populer dalam sejarah sastra Arab, karena bangsa Arab pada masa itu dikenal sebagai orang yang sangat pandai berbicara serta cerdas dalam memilih setiap kata, diksi, hingga penyusunan kalimat yang sarat akan makna. Terbukti dari banyaknya kata-kata bijak (hikam), pribahasa (matsal) yang digunakan oleh masyarakat Arab sebagai bentuk sekadar ekspresi mereka atau sebagai salah satu bentuk mata pencaharian mereka yang pada saat itu memiliki karya sastra sangat tinggi. Sehingga tidak perlu diragukan lagi akan fashohah dan balaghahnya. Sebagai bagian dari tradisi murni bangsa Arab, balaghah setidaknya mengalami perkembangan sampai bisa dikenal menjadi disiplin ilmu yang bisa dipelajari pada saat ini. Dalam khazanah ilmu bahasa Arab, balaghah pada awalnya dikenal hanya sebatas sebagai ma’rifah hingga kemudian dikenal sebagai sina’ah. Penelitian ini akan menjelaskan proses perkembangan ilmu balaghah dimulai dari disebut dengan ma’rifah sampai menuju sina’ah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian berupa studi pustaka (library research) yaitu memahami dan mempelajari berdasarkan teori-teori yang diambil dari sumber literatur berupa buku ataupun artikel ilmiah yang berkaitan dengan topik penelitian. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, balaghah setidaknya mengalami dua periode dalam perkembangannya yaitu, periode ma’rifah dan periode sina’ah. Pada periode ma’rifah, balaghah dikenal hanya sebatas ilmu pengetahuan yang dipakai oleh kalangan sastrawan pada masa pra-Islam. Kemudian pada periode sina’ah, balaghah telah mengalami pembakuan sehingga pada masa ini balaghah telah menjadi disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan dipraktikan.
Ilmu Ma’ani (Kalam Insya’) dalam Surah Al-Fajr dan Maknanya Keysa Tamami; Raswan; Ahmad Dardiri; Achmad Fudhaili
Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Vol. 3 No. 1 (2025): Jurnal At-Ta'bir Jurnal Pendidikan Bahasa Arab
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Muhammadiyah Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59829/np07vb46

Abstract

Ilmu Ma'ani merupakan salah satu cabang ilmu Balaghah yang membahas tentang bagaimana suatu makna disampaikan dengan efektif sesuai dengan kondisi lawan bicara. Salah satu pembahasannya adalah Insya’, yaitu jenis kalam yang tidak mengandung kebenaran atau kebatilan, tetapi lebih kepada perintah, larangan, pertanyaan, atau harapan. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan mengkaji berbagai literatur klasik dan modern mengenai Balaghah, khususnya tentang Insya’ dalam ilmu Ma'ani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Insya’ terbagi menjadi dua, yaitu Insya’ Thalabi dan Insya’ Ghairu Thalabi, masing-masing dengan karakteristik dan penggunaannya dalam komunikasi bahasa Arab. Kajian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai aspek stilistika dalam bahasa Arab.
Pemikiran Balaghah Menurut Ibn Qutaibah: الفكر البلاغي عند قتيبة Alif Alvian Mawaddi Hamid; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora Vol. 1 No. 2 (2025): APRIL-JUNI 2025
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/3eqcrp90

Abstract

Balaghah is the science that studies the beauty and effectiveness of language in conveying meaning accurately and beautifully. Ibn Qutaibah (d. 276 AH) is one of the early figures who paid great attention to the aspect of balaghah in the study of language and interpretation. Through his works such as Ta’wil Mushkil al-Qur’an and Adab al-Katib, he proposed an approach that balances between literal meaning and contextual meaning, while emphasizing the importance of aesthetic and rhetorical elements in understanding texts, particularly the Qur’an. This research shows that Ibn Qutaibah's rhetorical thought (balaghah) focuses on the understanding of the Arabic language and its rhetorical styles. It provides an in-depth analysis of poetry and prose, covering concepts such as majaz, kiasan, isti’arah, tasybih, tasjim, and emphasizes the importance of meaning and style in expression, contributing to the development of rhetorical studies. This method employs library research, which is a data collection method that involves understanding and studying theories from literature related to the research. The data sources for this research are obtained from relevant literature such as books, scientific articles, or journals on the chosen topic. The results of this study indicate that Ibn Qutaibah's balaghah thought emphasizes and focuses on the understanding of the Arabic language, the depth of meaning, and the accuracy in conveying messages.
Ilmu Badi’ Menurut Ibnu Al-Mu’taz Husnaini Muhammad Makhluf; Ahmad Dardir; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/b0jdg792

Abstract

Ilmu Badi’ merupakan salah satu cabang dari ilmu balaghah yang fokus pada aspek keindahan lafaz dan makna dalam bahasa Arab. Secara etimologis, kata badi’ berarti mencipta atau memulai, dan dalam konteks balaghah, memperindah ekspresi lisan maupun tulisan. Selain memperkaya khazanah sastra Arab, ilmu ini juga berperan penting dalam mengungkap aspek kemukjizatan Al-Qur’an dari sisi bahasa dan susunannya. Istilah badi’ sendiri telah dikenal sejak masa jahiliyyah, namun baru dikodifikasi sebagai disiplin ilmu secara sistematis oleh Ibnu Al-Mu’taz melalui karya monumentalnya Kitab al-Badi’. Dalam kitab tersebut, ia menyusun metodologi, pembagian, dan karakteristik ragam keindahan yang disebut sebagai unsur-unsur Badi’. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam konsep ilmu Badi’ menurut Ibnu Al-Mu’taz, Metode yang digunakan adalah penelitian kepustakaan (library research), dengan pendekatan deskriptif-analitis terhadap sumber-sumber primer dan sekunder. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman komprehensif mengenai ilmu Badi’ dan kontribusi Ibnu Al-Mu’taz dalam pengembangannya.
Tasybih dalam Mu’allaqoh Zuhair bin Abi Sulma: Kajian Balaghah dan Analisis Amarulloh; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/evnddb62

Abstract

This research aims to analyze the use of tasybih in Mu'allaqah Zuhair bin Abi Sulma using a balaghah analysis approach. The method used is qualitative research with a library research design. Primary data is in the form of 65 pieces in Mu'allaqah Zuhair bin Abi Sulma, while secondary data comes from literature discussing the science of balaghah, especially the science of bayan. The data collection technique was carried out using reading and writing techniques, while data analysis used a qualitative descriptive method with the Miles and Huberman interactive analysis model, which includes data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results showed that Zuhair bin Abi Sulma used various types of tasybih, such as mursal mufashal tasybih, baligh tasybih, and dhimni tasybih. Tasybih mursal mufashal is used to clarify the meaning by mentioning the tasybih instrument explicitly, while tasybih baligh provides a stronger effect by omitting the tasybih instrument. Meanwhile, dhimni tasybih present implied meanings that require deeper interpretation. Analysis found 10 baits in Mu'allaqah that contained tashbih elements. The use of prayer beads not only functions as a stylistic tool, but also strengthens the aesthetic and rhetorical values ​​in poetry, reflecting the poet's wisdom and moral message.
Konsep Tajsīm dalam Tafsir dan Kritik Sastra Arab: Analisis al-Taṣwīr al-Fannī Sayyid Qutb dalam Perspektif Tasybīh dan Isti‘ārah Vivi Miftahul Jannah; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/etw22c92

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap konsep tajsīm (konkretisasi makna) dalam karya al-Taṣwīr al-Fannī fī al-Qur’ān karya Sayyid Qutb, dengan menelaah keterkaitannya secara konseptual dan stilistika dengan dua perangkat utama dalam ilmu balāghah Arab klasik, yaitu tasybīh dan isti‘ārah. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif dan metode analisis isi serta stilistika balāghīyah, penelitian ini menemukan bahwa tajsīm dalam tafsir Qutb tidak sekadar metaforis, melainkan menjelmakan makna abstrak menjadi bentuk visual, emosional, dan naratif yang dapat dirasakan oleh pembaca. Hasil analisis memperlihatkan bahwa tasybīh berfungsi sebagai pengantar efek citra, sedangkan isti‘ārah memperdalam kesan emosional dan simbolik yang menjadi landasan utama terbentuknya tajsīm. Studi ini juga menyinggung bagaimana tokoh lain seperti al-Zamakhsyarī dan al-‘Aqqād turut menerapkan bentuk tajsīm dalam pendekatan sastra dan tafsir mereka. Dengan demikian, penelitian ini memperkuat bahwa tajsīm merupakan jembatan antara estetika retoris balāghah dan pengalaman batin pembaca dalam memahami pesan ilahi secara mendalam dan imajinatif.
Teori Ilmu Uslub (Stilistika) Menurut Syukri Muhammad Ayyaddan Perbandingannya dengan Ilmu Balaghah Ummu Salamah; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/8wndz156

Abstract

Artikel ini mengkaji teori ilmu uslub (stilistika) menurut Syukri Muhammad Ayyad serta perbandingannya dengan ilmu balaghah. Ilmu uslub atau Stilistika dipahami sebagai ilmu modern yang menelaah gaya bahasa dalam karya sastra, dengan pendekatan yang menekankan unsur estetika, psikologis, dan konteks sosial. Dalam kitab Madkhal ila ‘Ilm al-Uslub, Syukri Ayyad memandang ilmu uslub (stilistika) sebagai ilmu deskriptif yang fleksibel dan berkembang, berakar dari ilmu balaghah tetapi lebih kompleks dalam pendekatan dan objek kajiannya. Sementara itu, ilmu balaghah lebih bersifat normatif dan sistematis, dengan fokus pada penyampaian bahasa yang sesuai dengan kaidah dan logika. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitis.
Pendekatan Deskripsi terhadap Tasybih dalam kitab Asrar Al Balagah Karya Al Jurjani dan Relevansinya dalam Sastra Arab Sulaeman; Raswan; Ahmad Dardiri; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/yc8gsb28

Abstract

Penelitian ini membahas konsep Tasybih (perumpamaan) dalam perspektif, karya Asrar Al Balagah monumental ‘Abdul Qahir al-Jurjani, seorang tokoh penting dalam khazanah ilmu balāghah klasik. Kajian ini dilakukan melalui pendekatan deskriptif-retoris dengan metode studi pustaka terhadap teks primer dan literatur pendukung. Puisi Arab klasik yang sarat dengan keindahan bahasa dan nilai estetika, menjadikan Tasybih sebagai sarana utama dalam menyampaikan makna secara mendalam, bukan hanya sebagai ornamen retoris, tetapi juga sarana penyampai pesan moral dan budaya. Al-Jurjani melalui Asrar Al Balagah menempatkan Tasybih sebagai unsur utama dalam keindahan gaya bahasa Arab. Ia menjelaskan unsur-unsur dasar Tasybih (al-musyabbah, al-musyabbah bih, adat al-tasybih, dan wajh al-syibh), serta klasifikasinya berdasarkan kejelasan perangkat dan bentuk perbandingan. Dalam karyanya, al-Jurjani tidak hanya menyusun teori, tetapi juga mengkritik dan mengapresiasi karya penyair terdahulu seperti al-Buhturi dan Ibn al-Mu‘tazz. Temuan makalah ini menunjukkan bahwa konsep Tasybih menurut al-Jurjinibukan sekadar alat keindahan, tetapi representasi dari kecanggihan berpikir, kekuatan logika, dan kedalaman makna dalam retorika Arab klasik.
Muhassinat Ma’nawiyah ( Ilmu Badi ) dalam  Al-Qur’an Ira Ainul Latifah; Ahmad Dardiri; Raswan; Achmad Fudhaili
Jurnal Teologi Islam Vol. 1 No. 2 (2025): NOVEMBER (in progress)
Publisher : Indo Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.63822/9mzz2x45

Abstract

Penelitian ini membahas muhassinat Ma’nawiyah dalam ilmu badi pada ayat ayat di dalam Al-Qur’an. Ilmu Badi’ merupakan salah satu cabang dari ilmu Balaghah dalam kajian bahasa Arab yang berfokus pada keindahan gaya bahasa, salah satu aspek penting dalam ilmu badi adalah Muhassinat Ma’nawiyah ( Keindahan kalam dalam segi makna ), Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengertian, jenis jenis dan contoh contoh muhassinat Ma’nawiyah yang ada di dalam ayat Al-Qur’an, metode yang digunakan adalah studi pustaka dengan pendekatan deskriptif analitis terhadap karya karya klasik seperti kitab “Al Badi” karya Ibn Mu’taz dan kitab “Balaghah Wadhihah” karya Ali Al Jarim dan Musthafa Amin. Hasil kajian menunjukan bahwa Muhassinat Ma’nawiyah memiliki peranan penting dalam memperindah makna dan memperkuat pesan yang ada di dalam Al Qur’an, berikut jenis jenis Muhassinat Ma’nawiyah yang terdapat di dalam Ayat Al Qur’an, Tauriyah surat Al An’am ayat 60, At Thibaq surat Az Zumar ayat 5 dan 9, Muqobalah surat Al Isra Ayat 57, Uslub Al Hakim Al Baqarah ayat 135, Husnu Ta’lil An Naba ayat 6 dan 7.
ANALISIS PENGARUH IMPLEMENTASI TEKNOLOGI AKUNTANSI TERHADAP EFISIENSI PENCATATAN KEUANGAN PADA UMKM Moch. Faisal Amin; Achmad Fudhaili; Roni Yanto
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu Vol. 2 No. 4 (2025): Agustus : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Ilmu (JIMI)
Publisher : CV. Denasya Smart Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69714/2ms0x935

Abstract

This study aims to analyze the impact of accounting technology implementation on the efficiency of financial record-keeping among Micro, Small, and Medium Enterprises (MSMEs). In the era of digital transformation, accurate and efficient financial documentation is essential for the sustainability of MSMEs. A qualitative approach was employed using a literature review method, analyzing various sources related to the use of accounting technologies such as cloud-based software and mobile applications. The findings indicate that the adoption of accounting technology can improve time efficiency by up to 40% and financial record accuracy by up to 90%, while also enabling real-time access to financial reports. Furthermore, such technologies enhance financial transparency, which facilitates access to external funding. The primary barriers identified include limited digital literacy and the initial cost of technological investment. This study provides a valuable foundation for strategic policymaking in promoting the digitalization of MSMEs, particularly in enhancing operational efficiency and competitiveness through the utilization of accounting technologies.