Claim Missing Document
Check
Articles

Found 38 Documents
Search

Edukasi Tentang Gizi Pada Balita Di Kecamatan Secanggang Langkat Sitorus, Friska; R Bancin, Dewi; Anita, Surya
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 3 No. 2 (2022): JURNAL ABDIMAS MUTIARA (IN PRESS)
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Anak balita merupakan kelompok yang menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat, namun kelompok ini merupakan kelompok tersering yang menderita kekurangan gizi. Bila gizi buruk terjadi pada balita, maka perkembangan otaknya pun kurang sehingga akan berpengaruh pada kehidupannya khususnya aktifitas fisiknya (Proverawati & Asfuah, 2015). Saat ini permasalahan yang dihadapi dunia adalah masalah gizi ganda. Masalah gizi ganda (MGG) merupakan kondisi hadirnya masalah gizi kurang bersamaan dengan gizi lebih dan obesitas di sepanjang kehidupan. Masalah gizi ganda ini, yaitu gizi kurang maupun gizi lebih, akan meningkatkan kerentanan terhadap penyakit, khususnya risiko terjadinya penyakit tidak menular (Kemkes, 2020). Pengabdian masyarakat ini dilaksnakan di Kecamatan Secanggang Kabupaten Langkat. Yang merupakan salah satu tempat praktik mahasiswa Profesi Bidan USM-Indonesia, Kegiatan ini dilaksanakan dengan melibatkan mahasiswa S1 Kebidanan. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dilaksanakan oleh 3 orang dosen dari program studi S1 Kebidanan USM-Indonesia, Friska Sitorus, Dewi R Bancin dan Surya Anita serta melibatkan mahasiswa S1 kebidanan. Terlaksananya kegiatan edukasi ini selama 2 hari diharapkan mitra dapat memahami informasi tentang pentingnya status gizi pada balita sehimgga tidak terjadi gizi kurang dan gizi lebih.
Senam Yoga Pada Ibu Hamil : Simulasi Metode Senam Yoga pada Ibu Hamil di Kelurahan Gedung Johor Medan Anita, Surya; Friska Sitorus; Dewi R Bancin
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 1 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu perubahan psikologis pada trimester III adalah kecemasan karena proses persalinan yang semakin dekat. Kecemasan berlebih pada kehamilan dapat memicu kejadian aborsi, kelahiran prematur, berat bayi lahir rendah, cacat janin, retardasi pertumbuhan janin, serta depresi postpartum . Tiga dari lima ibu hamil trimester III yang ditemui mengalami kecemasan mendekati persalinan yaitu dengan adanya gangguan tidur. Pada ibu hamil Trimester III kecemasan semakin serius dan intensif seiring dengan mendekatnya proses kelahiran. Perasaan cemas dapat mengakibatkan ketegangan pada pikiran, fisik, otot panggul dan otot segmen bawah Rahim, ketegangan ini nantinya akan dapat menganggu pada saat proses persalinan. Kegiatan PkM ini dilaksanakan di Kelurahan Gedung Johor Kota Medan dan dilaksanakan pada tanggal 10 – 12 Januari 2024, dengan melibatkan tim dosen S1 Kebidanan Universitas Sari Mutiara dan Mahasiswa S1 Kebidanan Universitas Sari Mutiara Indonesia. Sasaran kegiatan PkM ini yaitu ibi-ibu hamil primigravida yang ada di Kelurahan Gedung Johor Kota Medan sejumlah 25 orang dan kader posyandu sejumlah 5 orang, beserta bidan desa ada 2 orang. Luaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pemahaman ibu-ibu hamil, bidan dan kader posyandu tentang pentingnya senam yoga pada ibu hamil sebagai salah satu upaya mengurangi kecemasan dalam menghadapi persalinan.
Edukasi Mobilasi Pada Ibu Pasca Sectio Caesarea di Kelurahan Gedung Johor Medan Friska Sitorus; Dewi R Bancin; Anita, Surya; Lenyi Hulu; Mulia Oktaviani
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 5 No. 2 (2024): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persalinan sectio caesarea merupakan bentuk persalinan yang melalui proses pembedahan untuk mengangkat bayi dari rahim dengan cara membedah abdomen. Persalinan sectio caesarea biasanya dilakukan ketika perkembangan persalinan lambat atau ketika janin tampak berada dalam masalah (Janirwaty dan Pieter, 2013). Secara psikologis mobilisasi akan memberikan kepercayaan pada pasien bahwa dia mulai merasa sembuh. Perilaku kesehatan ini dipengaruhi oleh motivasi ibu post sectio caesarea baik dari intrinsik dan ekstrinsik. Sifat malas muncul diakibatkan karena kurangnya dukungan keluarga. Kerjasama antara keluarga dan perawat adalah memfasilitasi keluarga untuk berperan aktif dalam asuhan keperawatan pasien dirumah sakit dan memberdayakan kemampuan keluarga baik dari aspek pengetahuan, keterampilan dan sikap dalam melaksanakan perawatan dirumah sakit (Kartikasari, Anggit, dkk, 2021).Edukasi/penyuluhan kepada ibu nifas, keluarga dan masyarakat melalui belajar kelompok tentang mobilisasi pasca sectio sebagai salah satu upaya mempercepat penyembuhan Lukas operasi. Membagikan Leaflet dan menunjukkan Video dan Powerpoint saat materi di jelaskan untuk memudah kan ibu hamil dan keluarga memahami tentang mobilisasi pada ibu pasca sectio caesarea dan manfaatnya. Pembagian Leaflet dapat meningkatkan pengetahuan tentang mobilisasi pada ibu nifas pasca section caesarea. Dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan kepada ibu-ibu nifas, kader dan bidan masih ada 35% ibu-ibu nifas yang belum mengetahui tentang mobiliasi pada ibu post section caesarea dan manfaat serta metode pelaksanaannya.
Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2023 Purba, Nova Junfitri; Nababan, Donal; Sipayung, Rosetty; Siagian, Mindo Tua; Anita, Surya
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9852

Abstract

Prevalensi baduta stunting di lokasi penelitin sudah cukup tinggi. Hal ini masih lebih tinggi dari target dinas kesehatan yaitu sebesar 28%. Melalui wawancara singkat di posyandu diperoleh informasi bahwa ada beberapa ibu balita yang tidak mengerti tentang stunting, dampak stunting serta faktor apa saja yang berhubungan dengan stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Stunting Pada baduta di Puskesmas Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak baduta Data dianalisis melakukan uji analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan p value 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan pengetahuan, pola asuh, sosial ekonomi, kepemilikan jamban, serta ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita. Para ibu perlu meningkatkan pengetahuan tentang gizi, pola makan yang sehat, perawatan anak, dan tumbuh kembang balita, memastikan anak mendapatkan cukup zat besi, melakukan pemeriksaan ANC selama kehamilan serta memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan. Selain itu juga pemerintah dan organisasi kesehatan perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap jamban yang layak dan sanitasi yang bersih
HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING PADA BALITA DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS LOTU KABUPATEN NIAS UTARA TAHUN 2023 Gea, Warisman; Nababan, Donal; Sinaga, Janno; Marlindawani, Jenny; Anita, Surya
PREPOTIF : JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT Vol. 7 No. 3 (2023): DESEMBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/prepotif.v7i3.20706

Abstract

Permasalahan stunting yang terjadi pada masa kanak-kanak berdampak pada kesakitan, kematian, gangguan pertumbuhan fisik, gangguan perkembangan mental, kognitif dan gangguan perkembangan motorik. Beberapa faktor yang menjadi penyebab terjadinya stunting, salah satunya adalah karena sanitasi lingkungan yang kurang baik. Sanitasi lingkungan merupakan status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan lain-lain. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian stunting pada balita di wilayah UPTD Puskesmas Lotu Kabupaten Nias Utara Tahun 2022. Desain penelitian yang digunakan adalah case control dengan perbandingan kasus dan kontrol yaitu 1:2. Populasi penelitian yaitu seluruh ibu anak balita dengan besar sampel sebanyak 54 orang dengan teknik consecutive sampling. Data dianalisis menggunakan uji Chi Square dan Regresi Logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan jamban (p= 0,004:OR=17,5;95%CI 1,908-160,519), kebiasaan cuci tangan (p=  0,016:OR=5,5;95%CI 1,503-20,133), ketersediaan tempat pembuangan sampah (p= <0,001:OR=16;95%CI 3,150-81,264) signifikan terhadap kejadian stunting pada balita. Ketersediaan air bersih tidak signifikan terhadap kejadian stunting. Variabel yang dominan berhubungan terhadap kejadian stunting pada balita berdasarkan analisis regresi logistik adalah variabel ketersediaan tempat pembuangan sampah (p= 0,020;OR=8,2;95%CI 1,399-42,768) artinya variabel ketersediaan tempat pembuangan sampah signifikan terhadap kejadian stunting pada balita. Ketersediaan tempat sampah yang tidak memenuhi syarat 8,2 kali kecenderungan balita berisiko mengalami stunting dibanding dengan ketersediaan tempat sampah yang yang memenuhi syarat. Sanitasi lingkungan yang buruk merupakan salah satu faktor terhadap kejadian stunting pada balita.
Determinan Kejadian Stunting Pada Anak Baduta Di Wilayah Kerja Puskesmas Siatas Barita Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2023 Purba, Nova Junfitri; Nababan, Donal; Sipayung, Rosetty; Siagian, Mindo Tua; Anita, Surya
BEST Journal (Biology Education, Sains and Technology) Vol 7, No 1 (2024): Juni 2024
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30743/best.v7i1.9852

Abstract

Prevalensi baduta stunting di lokasi penelitin sudah cukup tinggi. Hal ini masih lebih tinggi dari target dinas kesehatan yaitu sebesar 28%. Melalui wawancara singkat di posyandu diperoleh informasi bahwa ada beberapa ibu balita yang tidak mengerti tentang stunting, dampak stunting serta faktor apa saja yang berhubungan dengan stunting. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan Stunting Pada baduta di Puskesmas Siatas Barita, Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini merupakan penelitian analitik. Sampel penelitian ini adalah ibu yang memiliki anak baduta Data dianalisis melakukan uji analisis chi-square. Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikan p value 0,05. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa terdapat hubungan pengetahuan, pola asuh, sosial ekonomi, kepemilikan jamban, serta ASI ekslusif dengan kejadian stunting pada balita. Para ibu perlu meningkatkan pengetahuan tentang gizi, pola makan yang sehat, perawatan anak, dan tumbuh kembang balita, memastikan anak mendapatkan cukup zat besi, melakukan pemeriksaan ANC selama kehamilan serta memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama enam bulan. Selain itu juga pemerintah dan organisasi kesehatan perlu bekerja sama untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap jamban yang layak dan sanitasi yang bersih
Optimalisasi Peran Dapur Sehat, Generasi Bebas Stunting (Operan Genting) Aritonang, Juneris; Anita, Surya; Meliala, Sinarsi
Jurnal SOLMA Vol. 13 No. 3 (2024)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v13i3.16439

Abstract

Background: Desa Bangun Sari Kecamatan Tanjung Morawa merupakan salah satu denga lokasi khusus (lokus) stunting dan memiliki potensi menurunkan angka stunting hal ini didukung aktifnya kegiatan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dengan cara membentuk Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dan optimalisasi Dashat. Tujuan kegiatan PKM mengoptimalkan peran Peran Dapur Sehat dan PKK atau OPERAN GENTING (Optimalisasi Peran Dapur Sehat, Generasi Bebas Stunting). Metode: Mitra yang terlibat dalam kegiatan ini adalah Dapur Dashat Desa Bangun Sari Tanjung Morawa Kabupaten deli Serdang, dngan peserta seluruh kader PKK yang ada di Dapusr Dashat. Metode yang dilakukan adalah sosialisai, pelatihan dan evaluasi. Hasil: Terdapat perubahan pengetahuan yang signifikan setelah pendampingan selama kegiatan pengabdian masyarakat. Peserta mayoritas memiliki pengetahuan yang baik (100%) tentang stunting dan pencegahannya, terjadi peningkatan 35%. Kesimpulan: Operan Genting (Optimalisasi Peran Dapur Sehat, Generasi Bebas Stunting) yang dilakukan terjadi peningkatan pengetahuan para peserta tentang stunting dan cemilan sehat cegah dan atasi stunting terutama pembuatan cemilan sehat.
Aktivitas Fisik Dan Kualitas Hidup Berhubungan Dengan Fungsi Kognitif Lansia Di Desa Dalu Sepuluh B Sihotang, Fildzah Atsil M; Surya, Anita
JURNAL PANDU HUSADA Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v6i3.21789

Abstract

Abstrak: Kualitas hidup lansia berkaitan dengan kesehatan seperti fisik, mental, fungsi sosial, dan persepsi kesehatan. Aktivitas fisik dapat memengaruhi fungsi kognitif dan mengurangi risiko penurunan kognitif terkait usia. Tidak hanya secara fisik, lansia juga akan mengalami perubahan fungsi kognitif, mental, spiritual, dan psikososial. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas hidup dengan fungsi kognitif pada lansia di Desa Dalu Sepuluh B, Kecamatan Tanjung Morawa, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian analitik deskriptif dengan desain cross sectional di Dusun IV Desa B Dalu Sepuluh Kecamatan Tanjung Morawa Kabupaten Deli Serdang. Hasil uji chi square diperoleh nilai P sebesar 0,015 (P 0,05), yang berarti terdapat hubungan antara aktivitas fisik dan fungsi kognitif pada lansia di Desa Dulu Sepuluh B. Hasil uji tepat nelayan memperoleh nilai P sebesar 0,009 (P 0,05) yang berarti terdapat hubungan antara kualitas hidup dan fungsi kognitif pada lansia di Dalu Sepuluh Desa B. Ada hubungan antara aktivitas fisik dan kualitas hidup pada fungsi kognitif lansia di Desa D Dalu Sepuluh B. 
Edukasi Pijat Endorphin Untuk Mengurangi Nyeri Punggung Pada Ibu Bersalin Kala I Di Bpm Mariana Friska Sitorus; Dewi R Bancin; Rinawati Sembiring; Anita, Surya; Ria Lestari
Jurnal Abdimas Mutiara Vol. 6 No. 1 (2025): JURNAL ABDIMAS MUTIARA
Publisher : Universitas Sari Mutiara Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Rasa nyeri dalam persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah,denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera ditangani akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut, dan stress. Tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) ini untuk memberikan edukasi kepada ibu hamil dan keluarga tentang metode pijat endorphin sebagai salah satu therapy non farmakologis untuk mengurangi nyeri punggung pada saat ibu mau bersalin. Sasaran dalam kegiatan PkM ini yaitu ibu-ibu hamil, suami dan keluarga Metode yang diterapkan dalam kegiatan PkM ini yaitu terbagi dalam tiga tahap diantaranya: 1) tahap persiapan, 2) tahap pelaksanaan dan 3) tahap evaluasi. Tahapan pelaksanaan kegiatan secara rinci melalui tahapan-tahapan. 1) Tahap persiapan telah ditetapkan kegiatannya dengan memilih tempat dan lokasi pelaksanaan kegiatan. 2). Tahap Pelaksanaan ini dengan mempersiapkan alat atau bahan yang diperlukan dalam mendukung kegiatan. 3) Tahap evaluasi dilakukan dalam kegiatan ini dengan melakukan wawancara terbuka dengan masyarakat terhadap keberhasilan kegiatan yang dimaksud. Dari kegiatan Pengabdian Masyarakat yang dilaksanakan kepada ibu-ibu hamil, suami dan keluarga masih ada 35% ibu-ibu hamil yang belum mengetahui tentang pijat endorphin dan manfaat serta metode pelaksanaannya Dari kegiatan PkM yang dilakukan di BPM Mariana Upaya Peningkatan Edukasi tentang Pijat Endorphin sebagai therapy komlementer untuk mengurangi nyeri saat persalinan Adanya kesepakatan untuk meningkatkan promosi tentang therapy komplementer yang merupakan therapy non farmakologis yang akan dilaksanakan suami maupun keluarga.
Pengaruh Pijat Endorphin Terhadap Intensitas Nyeri Punggung Pada Ibu Primipara Kala I Fase Aktif Anita, Surya; Sitorus, Friska; Bancin, Dewi; Tiambun, Tiambun
JIDAN: Jurnal Ilmiah Kebidanan Vol. 5 No. 1 (2025): Edisi januari 2025
Publisher : UNIVERSITAS HAJI SUMATERA UTARA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51771/jidan.v5i1.1306

Abstract

Rasa nyeri dalam persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah,denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera Seorang ibu yang sedang dalam proses persalinan pasti akan mengalami nyeri pinggang pada saat persalinan. Murray melaporkan kejadian nyeri pada 2700 ibu bersalin, diantaranya 15% mengalami nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% dengan nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat. Upaya untuk mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan teknik non farmakologi. Teknik non farmakologi dapat berupa alternatif salah satunya yaitu    dengan masase. Masase pada punggung merangsang titik tertentu di sepanjang meridian medulla spinalis yang ditransmisikan melalui serabut saraf besar ke formatio retikularis, thalamus dan sistem limbic tubuh akan melepaskan endorfin, hal ini disebabkan karena pijatan merangsang tubuh untuk merangsang senyawa endorphin yang merupakan pereda rasa sakit dan dapat menciptakan rasa nyaman  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pijat endorphin terhadap intensitas nyeri punggung pada ibu primipara kala I fase aktif di BPM Mariana Medan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantutatif dengan desain penelitian quasi eksperimen yang rancangannya menggunakan the one group Pretest- posttest desaign dengan satu kelompok. Lokasi penelitian dilaksanakan di BPM Mariana Medan. Data yang dikumpulkan merupakan data primer dari responden langsung dengan metode pengumpulan data menggunkan lembar cheklist dan data yang telah terkumpul diolah menggunakan metode Edditing, Coding, Skoring dan Tabulating kemudian data dianalisis secara univariat dan bivariat Kesimpulan pada penelitian ini yaitu ada pengaruh penurunan tingkat nyeri sesudah diberikan pijat endorphin pada ibu primipara kala I fase aktif.