Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

PENGARUH MULTIPARTAI DALAM SISTEM PRESIDENSIIL DI INDONESIA M. Nassir Agustiawan
Al Qisthas: Jurnal Hukum dan Politik Ketatanegaraan Vol 6 No 1 (2015): Januari - Juni 2015
Publisher : Jurusan Hukum Tata Negara, Fakultas Syariah, UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakSecara konstitusional sistem pemerintahan yang dipilih bangsa Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial, meskipundalam praktek penyelenggaraannya sering ditemui praktikpraktikyangmengarahkepadasistempemerintahanparlementer.Kerancuansistem yang demikian menyebabkan siapapunpresidennya akan tidak berdaya menyusun kabinet secaramandiri karena harus mengakomodasi kepentingan partai politikuntuk menghindari konflik dengan Dewan Perwakilan Rakyat(DPR). Praktik yang demikian tentu tidak sehat dalam penerapansistem presidensiil karena justru akan mengganggu stabilitaspemerintahan untuk melaksanakan fungsinya sebagai lembagaeksekutif. Kata kunci: Multi Partai, Presidensiil, DPR, parlementer
PENGARUH MULTIPARTAI DALAM SISTEM PRESIDENSIL DI INDONESIA M. Nassir Agustiawan
Jurnal Ilmiah Hukum dan Keadilan Vol. 4 No. 1 (2017): Hukum dan Keadilan
Publisher : LP3M STIH Painan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (364.778 KB)

Abstract

Secara konstitusional sistem pemerintahan yang dipilih bangsa Indonesia adalah sistem pemerintahan presidensial, meskipun dalam praktek penyelenggaraannya sering ditemui praktik- praktik yang mengarah kepada sistem pemerintahan parlementer. Kerancuan sistem yang demikian menyebabkan siapapun presidennya akan tidak berdaya menyusun kabinet secara mandiri karena harus mengakomodasi kepentingan partai politik untuk menghindari konflik dengan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Praktik yang demikian tentu tidak sehat dalam penerapan sistem presidensiil karena justru akan mengganggu stabilitas pemerintahan untuk melaksanakan fungsinya sebagai lembaga eksekutif..
TRANSFORMASI TRANSAKSI PENJUALAN KERAJINAN TANGAN DI SUKU BADUY DESA KANEKES MELALUI PENGGUNAAN METODE QRIS Eli Apud Saepudin; Asnawi Asnawi; M. Nassir Agustiawan
Indonesian Collaboration Journal of Community Services Vol. 3 No. 2 (2023): Indonesian Collaboration Journal of Community Services
Publisher : Yayasan Education and Social Center

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53067/icjcs.v3i2.123

Abstract

Woven clothes, key chain crafts, traditional Baduy clothes, romal, bebed, shawls, sides, sarongs, bags, nyiruan honey, odeng honey, palm sugar, powdered palm sugar, scarves, bamboo teapots and glasses, machetes, t-shirts and much more again original Baduy handicrafts. Baduy handicrafts are creative works of local wisdom of the Baduy people and boost the economy of the Baduy tribe, usually made by women who have known weaving from the time of their ancestors. Generally, when they are teenagers, mothers in Baduy teach their children to learn to weave, to produce 1 piece of woven cloth that takes 2 months. Many tourists who visit Baduy complain when they buy Baduy souvenirs but don't bring a lot of money because they still don't accept digital payments and end up failing to buy Baduy souvenirs. On Sunday, June 11, PKM FISIP Bina Bangsa University, which was attended by 50 Communication Science students and accompanied by 5 Lecturers with the aim of providing socialization and service to the Baduy community about the importance of digital payments in the modernization era
PENGEMBANGAN WISATA RELIGI MAKRABAH BUYUT NYAI MAS CARIK INDUNG WIWITAN SELENDANG BIRU KAMPUNG SUKABARES DESA BINANGUN KECAMATAN WARINGIN KURUNG KABUPATEN SERANG Eli Apud Saepudin; M. Nassir Agustiawan; Asnawi Asnawi; Meiby Zulfikar; Arfian Suryasuciramdan; Rizki Amilia; Mohammad Hifni
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 6, No 12 (2023): Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v6i12.4316-4324

Abstract

Indonesia terkenal dengan banyaknya pahlawan daerah yang berhasil menumpas parapenjajah di bumi nusantara salahsatunya ada pahlawan cantik yang berasal dari Cirebon yakni bernama Nyai Mas Carik yang merupakan seorang putri cantik jelita dari Sultan Nuh di Kesultanan Pakungwati Cirebon. Pada awal abad 1490 Masehi, Nyai Mas Carik Pergi ke Kulon atau dalam bahasa Nasional pergi ke barat dengan upaya menyebarkan Agama Islam ke wilayah Banten dan Sekitarnya dimana masa itu Banten Sedang di kuasai oleh Kaisar Kubota yang berasal dari Jepang, dalam perjalanan Nyai Mas Carik Berangkat Menunggangi Ikan Talang, berbekal  Alquan dan Papan Nisan dengan didampingi Pengawalnya bernama Muhammad Idrus tujuan Nyai Mas Carik ke Daerah Kulon untuk menyebarkan agama islam, ilmu tauhid dan Syariah Islam. Mengusir Jepang dari Kulon. Nyai Mas Carik berhasil sampai ke daerah kulan Banten tepatnya di Karangantu, kedatangan Nyai Mas Carik tidak mendapatkan sambutan meriah saat itu di Kampung Kasubuhan sedang terjadi wabah penyakit barangsiapa yang meleawati dan menginjak ludah Nyai Mas Carik akan lumpuh dan konon katanya penyakit tersebut berasal dari Nyai Mas Carik sebagai seorang pendatang ternyata yang menyebarkan fitnah saat itu adalah para pribumi penghianat pribumi yag bekerja di bawah kepemimpinan Kaisar Kubota yang saat itu masih menguasai wilayah kulon.
TINDAK PIDANA PEMBUNUHAN DALAM HUKUM PIDANA ISLAM DAN HUKUM PIDANA POSITIF Hifni, Mohammad; Hibar, Ujang; Agustiawan, M. Nassir
Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 3 No. 2 (2023): Jurnal Res Justitia : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/rj.v3i2.84

Abstract

Islamic law is not prescribed for games and jokes. It is in accordance with the rules of the Shari'ah which fundamentally teach that the world is a place of testing and not eternal, while the Hereafter is a place of vengeance and eternal. Shari'ah also teaches that man is held accountable for his charity in the world and will be avenged in the Hereafter. The one who does good, the good will come back to him. If he does bad deeds, the ugliness will also come back to him. Therefore, punishment in the world will not remove punishment in the hereafter, unless he repents to God. The scholars of fiqh fatten down there are several punishments imposed on the perpetrators of this crime, namely: The original punishment, namely the law of qisas. This law is based on Allah's provisions in the Qur'an Surat Al Baqarah (2): 187) and (Q.S Al Maidah (5): 45) Substitute Punishment. According to fiqh scholars, if the punishment of qisas falls, for example forgiven or because there is peace, then there are two other substitute punishments, namely diyat borne by the murderer himself and the punishment of ta'zir. According to Imam al-Tahbrani, it is narrated from Amr bin Hazm Al-Anshari that the Prophet (peace be upon him) said: "The revenge of a deliberate murderer is qisas." If the heir forgives the murderer, the murderer is obliged to pay the diyat mughalazhah (big diyat) taken from the murderer's property. Supplementary Laws. In addition to the above punishments, in intentional murder there are other punishments, namely hindered inheritance rights, and hindered from obtaining a will from the victim. While in the positive criminal law the criminal sanction of murder in the Criminal Code there are several articles including the following: Article 338 reads: Whoever intentionally deprives another person of his life shall be punished with murder with a maximum imprisonment of fifteen years. Article 339 reads: Murder that is followed, accompanied, or preceded by a criminal act, committed with the intention of preparing or facilitating its execution, or to release oneself or other participants from the crime in the event of being caught, or to ensure the possession of goods obtained unlawfully, shall be punished with imprisonment for life or for a specified time, not more than twenty years. Article 340 reads: Whoever intentionally and premeditatedly deprives another of his life shall be punished with murder with premeditation, with the penalty of death or imprisonment for life or for a specified period of not more than twenty years
ANALISIS KEBIJAKAN PUBLIK DAN HUKUM PIDANA DALAM PERSPEKTIF PERLINDUNGAN KOSUMEN PENGGUNA PINJAMAN ONLINE (PINJOL) Saepudin, Eli Apud; Agustiawan, M. Nassir; Asnawi, Asnawi
Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4 No. 1 (2024): Jurnal Res Justitia : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/rj.v4i1.107

Abstract

Nowadays, people are lulled by the proliferation of online loans which are very easy to get using an Android smartphone, quota, e-KTP, selfie photo and smartphone number. In less than five minutes, the liquid money is received by consumers into their personal accounts, first loan, second loan and so on. third loan and so on and in the end, all the online loan applications available on Playstore can be downloaded, there can be up to ten or even more loans downloaded on smartphones. Unfortunately, because there are so many loans whose funds are credited to personal accounts at the same time as the payment is due, consumers are terrorized day and night, even holidays are billed as well as confusion about paying because the money has run out to meet consumer needs, based on government policy through the Financial Services Authority Non-bank Payment Service Providers (PJP), Aggregators and Cooperatives collaborate or facilitate illegal online loans, and are required to comply with the principle of recognizing service users ( Know Your Customer) in accordance with applicable laws and regulations, this means that illegal online loans may not be paid, while legal loans must be paid. If consumers who use legal loans do not pay, they will be included in the BI Checking list and blacklisted by the OJK, meaning consumers cannot borrow either from banks or other loans, consumers can be punished if they fail to pay the loan. However, in Article 19 paragraph (2) of Law no. 39 of 1999 concerning Human Rights, consumers will not be punished, but if they have a bad credit history, their name will be on the OJK's bad credit blacklist
FUNGSI HUKUM PIDANA INTERNASIONAL TERHADAP KEJAHATAN INTERNASIONAL Wulandari, Anita; Fath, Ratu Adnindha Agnienqie An Romadhani Nur; Agustiawan, M. Nassir
Jurnal Res Justitia: Jurnal Ilmu Hukum Vol. 4 No. 2 (2024): Jurnal Res Justitia : Jurnal Ilmu Hukum
Publisher : LPPM Universitas Bina Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46306/rj.v4i2.174

Abstract

Basically, when studying international criminal law, the most important thing is that we have to understand the meaning of criminal law itself, the meaning of criminal law, namely, the rules that regulate a person's behavior and in criminal law it also regulates what criminal acts are prohibited, and there are sanctions for them. criminal acts are committed so that when there are rules and sanctions, people become reluctant to commit prohibited criminal acts, thereby creating social order and peace in society. In a broader scope, there is international criminal law which regulates relations between countries within the scope of international society. Because its scope is broader, international criminal law is cross-border in nature, in which there is cooperation between countries in preventing and eradicating crime. With the existence of international criminal law, expanding information regarding crimes not only within the country but also abroad shows the world that there are criminal acts that violate the law and morals. So that international criminal law is international legal principles and rules, not national or domestic
SOSIALISASI DAN PENYULUHAN HUKUM BAHAYA NARKOBA DENGAN TEMA “MEWUJUDKAN GENERASI MUDA ANTI NARKOBA” DI SMA NEGERI 1 PADARINCANG Ratulangi, Ambo Rasyid; Agustiawan, M. Nassir; sae, Eli Apud; Muid, Abdul; Saputri, Cindi; Azzahra, Anneira; Sauzan, Zahra; Nada, Zanuba Qotrun; Nursinta; Natalia, Cristin; Febriyanti, Yeni; Julfadhli, Ardhi; Azzahra, Gladisya Audita; Sartika; Azhar, Intan Nabila; Yunengsih, Yuyun; Setyawan, Ferdy
Jurnal Akselerasi Merdeka Belajar dalam Pengabdian Orientasi Masyarakat (AMPOEN): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 2 No 2 (2024): AGUSTUS-NOVEMBER 2024
Publisher : UNIVERSITAS SERAMBI MEKKAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32672/ampoen.v2i2.2162

Abstract

Socialization and legal counseling activities with the theme "Realizing a Young Generation Against Drugs" were held at SMA Negeri 1 Padarincang. This activity aims to provide students with an understanding of the dangers of drugs and their negative impact on personal and community life. Through this socialization, it is hoped that students can be more familiar with the laws related to drugs, and increase their awareness of the importance of staying away from drug use. This activity also aims to shape students' attitudes and behaviors in order to become a resilient, responsible, and committed young generation to live a healthy life without drugs. Thus, it is hoped that this socialization can contribute to creating a drug-free school environment and preparing a young generation with integrity and legal awareness.
Sudut Pandang Human Rights Watch Mengenai Isu Kejahatan Kemanusiaan Dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Sudan Selatan Heryanto, Ferry; Agustiawan, M. Nassir; Bagus Maulana, Roynaldy; Apud Saepudin, Eli
Jurnal Hukum Non Diskriminatif Vol. 2 No. 2: Januari 2024
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jhdn.v2i2.306

Abstract

Penelitian yang berjudul “Sudut Pandang Human Rights Watch Mengenai Isu Kejahatan Kemanusiaan dan Kekerasan Seksual di Sudan Selatan” ini dilatar belakangi dengan permasalahan kejahatan kemanusiaan dan kekerasan seksual yang terjadi di Sudan Selatan, sebuah negara yang terletak di Afrika Timur. Kasus ini bermula dari perang antar saudara yang mengakibatkan adanya kejahatan kemanusiaan tingkat internasional. Kekerasan seksual, krisis pangan, penyiksaan, pembantaian bahkan sampai pembunuhan merupakan hal yang sering dihadapi oleh penduduk Sudan Selatan tanpa memandang umur.  Banyak sekali anak dibawah umur dan wanita tak bersalah menjadi korban penyiksaan. Warga sipil pun terbatas dalam menyuarakan aspirasi dan berekspresi. Banyak sekali hal buruk yang menimpa warga Sudan Selatan. Dalam hal ini kami, para penulis membahas isu ini dalam sudut pandang Human Rights Watch. Human Rights Watch merupakan organisasi internasional yang bertindak sebagai bagian dari gerakan semangat besar para korban untuk tetap berjuang demi melindungi martabat dan mempromosikan hak asasi manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peran Human Rights Watch dalam merespon isu kejahatan kemanusiaan dan kekerasan seksual di Sudan Selatan. Metode penulisan dalam karya tulis ini memakai data sekunder dan data kualitatif yang bersifat deskriptif yang menjelaskan pokok permasalahan terhadap data-data sekunder yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya Human Rights Watch dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat yang berada di Sudan Selatan.  
Kejahatan Genosida Myanmar Terhadap Etnis Rohingya Ditinjau Dari Perspektif Hukum Pidana Internasional Hidayat, Endang; Agustiawan, M. Nassir; Simaremare, Arie Amri; Saepudin, Eli Apud
Jurnal Hukum Non Diskriminatif Vol. 2 No. 2: Januari 2024
Publisher : PT. Bangun Harapan Bangsa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56854/jhdn.v2i2.309

Abstract

Penelitian yang berjudul “Sudut Pandang Human Rights Watch Mengenai Isu Kejahatan Kemanusiaan dan Kekerasan Seksual di Sudan Selatan” ini dilatar belakangi dengan permasalahan kejahatan kemanusiaan dan kekerasan seksual yang terjadi di Sudan Selatan, sebuah negara yang terletak di Afrika Timur. Kasus ini bermula dari perang antar saudara yang mengakibatkan adanya kejahatan kemanusiaan tingkat internasional. Kekerasan seksual, krisis pangan, penyiksaan, pembantaian bahkan sampai pembunuhan merupakan hal yang sering dihadapi oleh penduduk Sudan Selatan tanpa memandang umur.  Banyak sekali anak dibawah umur dan wanita tak bersalah menjadi korban penyiksaan. Warga sipil pun terbatas dalam menyuarakan aspirasi dan berekspresi. Banyak sekali hal buruk yang menimpa warga Sudan Selatan. Dalam hal ini kami, para penulis membahas isu ini dalam sudut pandang Human Rights Watch. Human Rights Watch merupakan organisasi internasional yang bertindak sebagai bagian dari gerakan semangat besar para korban untuk tetap berjuang demi melindungi martabat dan mempromosikan hak asasi manusia. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan peran Human Rights Watch dalam merespon isu kejahatan kemanusiaan dan kekerasan seksual di Sudan Selatan. Metode penulisan dalam karya tulis ini memakai data sekunder dan data kualitatif yang bersifat deskriptif yang menjelaskan pokok permasalahan terhadap data-data sekunder yang ada. Oleh karena itu, dengan adanya Human Rights Watch dapat memberikan perlindungan kepada masyarakat yang berada di Sudan Selatan.