Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

POTRET PARADIGMA DEVELOPMENTALISME BARU JOKOWI DALAM FILM DOKUMENTER "WADAS WARAS" (2021): KAJIAN ANALISIS WACANA KRITIS NORMAN FAIRCLOUGH Kirana Mahdiah Sulaeman; Mustabsyirotul Ummah Mustofa
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL JISIPOL VOL. 6. NO. 2, APRIL 2022
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (381.85 KB)

Abstract

Film dokumenter "Wadas Wadas (2021)" karya Watchdoc Media Mandiri mengangkat isu pertambangan di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Jawa Tengah. Proyek pertambangan ini merupakan bagian dari program ambisius Presiden Jokowi yaitu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditolak secara masif oleh warga lokal karena ancaman kerusakan lingkungan. Penelitian ini bertujuan menggali bagaimana produsen teks, yaitu Watchdoc, mengonstruksi wacana dan membentuk identitas sosial di dalam film tersebut, serta mencari kontekstualisasi karya ini dengan sistem sosial-politik lebih luas. Dengan menggunakan metode Analisis Wacana Kritis Norman Fairclough, penelitian ini menemukan bahwa (1) Watchdoc memotret tiga identitas dengan relasi kuasa yang tidak setara, yaitu korban (warga lokal), pelaku (pemerintah), dan pengamat (pakar hukum dan lingkungan), (2) produsen teks berpihak pada warga lokal atas dasar semangat menyebarkan narasi kaum marjinal yang jarang direpresentasikan di media arus utama, dan (3) produsen teks mengkonstruksi wacana anti-developmentalisme baru Jokowi yang bersandar pada ideologi statis–nasionalis dengan memanfaatkan paket deregulasi Omnibus Law.
MENELISIK PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PRAKTIK WATERSHED GOVERNANCE DI INDONESIA, AMERIKA SERIKAT, DAN INDONESIA Mustabsyirotul Ummah Mustofa; Kania Tresna Dewi
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 6 No. 2 (2022): JURNAL JISIPOL VOL. 6. NO. 2, APRIL 2022
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (271.715 KB)

Abstract

Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan lanskap ekologis yang melintasi banyak wilayah administrative dan memiliki fungsi khusus untuk kehidupan masyarakat di sekitarnya. Kompleksitas pengelolaan DAS merupakan cerminan aspek lingkungan, social, politik dan ekonomi berjalan sangat dinamis. Partisipasi menjadi variable kunci dalam watershed governance untuk mewukudkan tata kelola DAS yang demokratis. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif serta penggunaan kajian literature, artikel ini berupaya menelisik karaktek partisipasi dalam praktik watershed governance di Indonesia, Amerika Serikat dan China sebagai negara terluas di dunia yang memiliki karakter DAS serupa. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa ketiga negara mempraktikkan jenis partisipasi yang berbeda dalam tata kelola DAS karena dipengaruhi oleh bentuk pemerintahan dan kondisi social, ekonomi dan politik masyarakat setempat.
TINJAUAN KRITIS POPULISME DI INDONESIA, ANTARA GAGASAN ATAU CARA BARU SIRKULASI ELIT? Mustofa, Mustabsyirotul Ummah
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 1 (2019): JISIPOL Edisi Bulan Januari 2019 | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (583.713 KB)

Abstract

Perubahan politik Indonesia bergerak ke arah penguatan aktor dengan munculnya pemimpinpemimpin populis yang diharapkan mampu membawa perubahan kehidupan masyarakat. Kesadaran mengenai kekuasaan merupakan hal inheren dalam diri manusia ditunjang dengan adanya kesempatan berkuasa melalui Pemilihan Umum sebagai bagian dari prasyarat demokrasi, menjadi pintu masuk bagi para aktor populis untuk bisa berada dalam sistem. Tulisan ini melihat bagaimana dan seberapa jauh kemungkinan populisme menjadi sebuah gagasan untuk menjawab kebutuhan mencapai negara kesejahteraan ataukah populisme hanya sebatas cara baru meraih kekuasaan politik yang artinya sebuah alasan terjadinya sirkulasi elit semata. The Changing in Indonesian political moving towards strengthening the actor with the emergence of populist leaders who are expected to bring a change in society. Awareness of power is inherent in man and supported by the opportunity to extant the power through democratic elections, as an entrance for the populist to be able in the system. This article discusses how and to what extent the possibility of populism become the ideology to fulfill the needs of welfare state or it is only a new way to reach political power which means just a reason for an elite sirculation mechanism. Keywords: Populism, Democracy, Elite Sirculation
PROBLEMATISASI PARADIGMA SUSTAINABLE DEVELOPMENT DAN KEADILAN EKOLOGIS BAGI NEGARA BERKEMBANG Mustofa, Mustabsyirotul Ummah; Rafifah, Azura Marha; Zalzabila, Avrilia; Sari, Meliyana; Rosianawati, Alya; Firmansyah, Muhammad Andi; Pratama, Habib Yudha; Nigitama, Rahsya
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 9 No. 2 (2025): Vol. 9 No. 2 (2025): Jurnal JISIPOL Vol. 9 No. 2 (2025): MAY 2025
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas problematisasi paradigma sustainable development dan keadilan ekologis dalam konteks negara berkembang. Pembangunan berkelanjutan telah menjadi agenda global yang penting, tetapi sering kali paradigma ini cenderung terlalu teknokratis, mengabaikan aspek keadilan ekologis yang krusial. Negara-negara berkembang menghadapi tantangan yang kompleks dalam upaya mencapai pembangunan berkelanjutan, terutama ketika paradigma ini lebih menekankan pertumbuhan ekonomi daripada keseimbangan ekologis dan distribusi kekayaan yang adil. Konflik yang muncul ketika negara-negara berkembang berusaha mengikuti model pembangunan berkelanjutan yang sering kali diimpor dari negara-negara maju. Paradigma pembangunan berkelanjutan yang terlalu teknokratis dapat mengabaikan konteks sosial, ekonomi, dan ekologis yang unik di negara-negara berkembang, dan ini bisa menyebabkan ketidaksetaraan ekologis dan ketidakadilan sosial. Keadilan ekologis menjadi sentral dalam mengatasi permasalahan ini. Artikel ini juga membahas upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki paradigma pembangunan berkelanjutan agar lebih mempertimbangkan aspek keadilan ekologis, sekaligus menciptakan solusi yang relevan dan berkelanjutan bagi negara-negara berkembang. Dalam konteks ini, penting untuk mengintegrasikan perspektif lokal, melibatkan masyarakat setempat, dan mengakui hak negara-negara berkembang untuk mengejar pembangunan sesuai dengan kebutuhan dan realitas mereka sendiri.
TINJAUAN KRITIS POPULISME DI INDONESIA, ANTARA GAGASAN ATAU CARA BARU SIRKULASI ELIT? Mustofa, Mustabsyirotul Ummah
JISIPOL | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Vol. 3 No. 1 (2019): JISIPOL Edisi Bulan Januari 2019 | Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Publisher : Prodi Ilmu Pemerintahan FISIP UNIBBA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan politik Indonesia bergerak ke arah penguatan aktor dengan munculnya pemimpinpemimpin populis yang diharapkan mampu membawa perubahan kehidupan masyarakat. Kesadaran mengenai kekuasaan merupakan hal inheren dalam diri manusia ditunjang dengan adanya kesempatan berkuasa melalui Pemilihan Umum sebagai bagian dari prasyarat demokrasi, menjadi pintu masuk bagi para aktor populis untuk bisa berada dalam sistem. Tulisan ini melihat bagaimana dan seberapa jauh kemungkinan populisme menjadi sebuah gagasan untuk menjawab kebutuhan mencapai negara kesejahteraan ataukah populisme hanya sebatas cara baru meraih kekuasaan politik yang artinya sebuah alasan terjadinya sirkulasi elit semata. The Changing in Indonesian political moving towards strengthening the actor with the emergence of populist leaders who are expected to bring a change in society. Awareness of power is inherent in man and supported by the opportunity to extant the power through democratic elections, as an entrance for the populist to be able in the system. This article discusses how and to what extent the possibility of populism become the ideology to fulfill the needs of welfare state or it is only a new way to reach political power which means just a reason for an elite sirculation mechanism. Keywords: Populism, Democracy, Elite Sirculation
Co-Authors Abdul Ghafar, Nur Alia Elyna Abdul Wahab, Intan Nur Amira Ahmad Mikail Amelia, Diva Aura Andalus, Mutia Kartika Ari Ganjar Herdiansah Asharudin, Erynnadiyah Nuraisyah Aulia, Muhammad Ridlo Azizi, Muhammad Afiq Irfan Mohd Azizi, Nur Qistina Sarah Bima Riandy Tarigan Biworo, Pupoes Brahmantika, Shafa Ghaisani Salsabila Caroline Paskarina Fadiyah Matni Nurdini Fadiyah Matni Nurdini Fajarudin, Arif Firmansyah, Muhammad Andi Haqq, Maisarah Azani Fadli Abdul Hendra Hendra Husin, Luthfi H. Ibrahim, Nur Hamizah Ikhsan, Teja Nur Iriansyah, Moch Nurdi Jamri, Mohamad Hafifi Kania Tresna Dewi Kansah Eka Permana Karmeta Syahwan Nurfadillah Kirana Mahdiah Sulaeman Kirana Mahdiah Sulaeman Kirana Sulaeman Kusmana, Mochamad Attur Mehta Langit, Jian Ayune Sundul Luthfi Hamzah Husin Mikail, Ahmad Mohd Norizam, Wan Anas Hadirah Mudiyati Rahmatunnisa Muhamad Diva Kafila Raudya Muhammad Arief Virgy Muhammad Nurdi Iriansyah Muhammad Ridlo Aulia Nia Tresnawati Muchtar Nigitama, Rahsya Nor Hafizam, Erie Nur Fatihah Nurfadillah, Karmeta Syahwan Pane, Dini Gabriella Debora Prasta Kusumah Pratama, Habib Yudha Rafifah, Azura Marha Rahmah Ramadhani Ramadhani, Rahmah Ramlan, Aini Faezah Ratnia Solihah Raudya, M. Diva Kafila Rendy Adiwilaga Rosianawati, Alya Sari, Meliyana Shafa Ghaisani Salsabila Brahmantika Siti Witianti Suhaini, Zaidatul Insyirah Sulaeman, Kirana Mahdiah Tarigan, Bima Riandy Tedy, Alifia Utama, Rafif Sakti Virgy, Muhammad Arief Yusa Djuyandi Zailani, Muhammad Hafiez Zulhakim Zalzabila, Avrilia