cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 879 Documents
Gambaran Pelaksanaan Program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) bagi Peserta Didik Kelas XI SMA Negeri 2 Dumoga Tulangow, Ralfi R.; Kolibu, Febi; Engkeng, Sulaemana
e-Biomedik Vol 7, No 2 (2019): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v7i2.25583

Abstract

Abstract: School is an extension of the family in the foundation of behavior of an individual, including health behaviors. In Indonesia, one of the health promotion efforts at school is Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). The implementation of UKS is based on TRIAS UKS, which includes health education, health care, and healthy school environment. At SMAN 2 (senior high school) Dumoga, the implementation of TRIAS UKS has no special time available, therefore, it becomes a constraint for the teachers and school officers in implementing the program. This study was aimed to determine the implementation of UKS for students at SMAN 2 Dumoga. This was a descriptive study. The population in this study was XI grade students of SMAN 2 Dumoga consisted of 122 students. Samples were 55 students obtained by using the Slovin’s formula sampling technique. We used a questionnairre as instrument. The results showed that in implementation of the UKS program most respondents did well as many as 37 respondents (67.3%) and 18 respondents (32.7%) did not do so well. In conclusion, the implementation of the UKS Program in improving healthy students at SMAN 2 Dumoga was well implemented and could be sustained.Keyword: implementation of Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) Abstrak: Sekolah adalah sebagai perpanjangan tangan keluarga dalam meletakan dasar perilaku untuk kehidupan anak selanjutnya, termasuk perilaku kesehatan. Di Indonesia bentuk promosi kesehatan di sekolah ialah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS), yang sekaligus merupa-kan salah satu upaya kesehatan masyarakat di sekolah. UKS dijalankan melalui TRIAS UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Pelaksanaan TRIAS UKS di SMA N 2 Dumoga untuk saat ini tidak tersedia waktu khusus, sehingga menjadi kendala tersendiri bagi para guru maupun petugas dalam melak-anakan UKS. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan UKS bagi peserta didik SMAN 2 Dumoga. Jenis penelitian ialah deskriptif. Populasi penelitian ialah siswa kelas XI di SMAN 2 Dumoga sebanyak 122 siswa, dengan sampel sebanyak 55 siswa diperoleh menggu-nakan teknik pengambilan sampel Slovin. Hasil penelitian mendapatkan bahwa pada pelak-sanaan program UKS dalam meningkatkan peserta didik yang sehat di SMAN 2 Dumoga paling banyak peserta telah melakukannya dengan baik yaitu sebanyak 37 siswa (67,3%) dan yang kurang baik sebanyak 18 siswa (32,7%). Simpulan penelitian ini ialah pelaksanaan program UKS dalam meningkatkan peserta didik yang sehat di SMAN 2 Dumoga telah dilaksanakan dengan baik dan dapat dipertahankan.Kata kunci: pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
POLA BAKTERI YANG BERPOTENSI MENJADI SUMBER PENULARAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI IRINA C RUANGAN INTERMEDIATE CARE (IMC) BLU RSUP PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO Sulistya, Claudya Emma; Waworuntu, Olivia; Porotu’o, John
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.6636

Abstract

Abstract: The hospital is a place to care for patients with various diseases such as infectious diseases, ranging from mild to severe. It can cause the infection spread from one patient to another, as well as with health care workers who are often exposed to infectious agents. Hospitalized patients at very high risk for nosocomial infection, caused by the condition of their disease, and the risk is compounded when patients undergoing invasive procedures. This is caused non-pathogenic microorganisms capable of causing disease. Research or clinical testing in the laboratory necessary to determine whether the treatment in IMC has the potential to become source of nosocomial infection transmission. The purpose of this study was to determine the source and microorganisms that could potentially lead to the transmission of nosocomial infections in IRINA C Intermediate Care (IMC) BLU Dr Prof. Dr R. D. Kandou. This study is a prospective descriptive study. The samples are floor and wall of treatment rooms, indoor furniture, medical equipment and air in IRINA C Intermediate Care (IMC) BLU Dr Prof. Dr RD Kandou Manado. There are 30 samples and swabs taken. Identification of bacteria were performed with culture medium. In this study, Bacillus subtilis found in 10 samples (33.4%), Enterobacter agglomerans in 4 samples (13.4%), Staphylococcus in 4 samples (13.4%), Klebsiella pneumonia in 3 samples (10%), Coccus grams negative in 2 samples (6.7%), Candida in 2 samples (6.7%), Morganella Morganii in 1 sample (3.4%), Enterobacter aerogenes in 2 samples (6.7%), Streptococcus in 1 sample (3.4%), and Salmonella in 1 sample (3.4%). This research concluded that Bacillus subtilis is the most found bacteria .Keywords: Nosocomial infection, IMC, bacteria.Abstrak: Rumah sakit merupakan tempat pelayanan pasien dengan berbagai macam penyakit yang diantaranya penyakit karena infeksi, mulai dari ringan sampai berat. Hal ini dapat menyebabkan resiko penyebaran infeksi dari satu pasien ke pasien lainnya, begitupun dengan petugas kesehatan yang sering terpapar dengan agen infeksi. Pasien rawat inap beresiko sangat tinggi untuk terjadinya infeksi nosokomial, ini disebabkan karena kondisi penyakit mereka, dan risiko diperparah ketika pasien menjalani prosedur invasif. Hal ini menyebabkan mikroorganisme yang biasanya tidak patogen mampu menyebabkan penyakit. Diperlukan penelitian atau pengujian secara klinis di laboratorium untuk mengetahui apakah di ruang perawatan IMC mempunyai potensi sumber penularan infeksi nosokomial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sumber dan mikroorganisme yang berpotensi menyebabkan penularan infeksi nosokomial di IRINA C Intermediate Care (IMC) BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif prospektif. Sampel yang diteliti adalah lantai dan dinding ruangan perawatan, perabotan ruangan, peralatan medis dan udara di IRINA C Intermediate Care (IMC) BLU RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado sebanyak 30 sampel dan diambil secara usapan. Identifikasi bakteri dilakukan dengan media kultur. Pada hasil penelitian menunjukan Bacillus subtilis 10 sampel (33,4%), Enterobacter agglomerans sebanyak 4 sampel (13,4%), Staphylococcus sebanyak 4 sampel (13,4%), Klebsiella Pneumonia sebanyak 3 sampel (10%), Coccus gram negatif sebanyak 2 sampel (6,7%), Kandida sebanyak 2 sampel (6,7%), Morganella Morganii sebanyak 1 sampel (3,4%), Enterobacter aerogenes sebanyak 2 sampel (6,7%), Streptococcus sebanyak 1 sampel ( 3,4%), dan Salmonella sebanyak 1 sampel (3,4%). Kesimpulan pada penelitian ini jenis bakteri terbanyak ditemukan adalah Bacillus subtilis.Kata kunci: Infeksi nosokomial, IMC, bakteri.
Gambaran histopatologik lambung tikus wistar yang diberikan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) setelah induksi aspirin Sundalangi, Chelyne F.; Loho, Lily; Kairupan, Carla F.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.12223

Abstract

Abstract: Aspirin is an anti-inflammatory drug which can cause side effect such as damage of the gastric mucous. Soursop leaf is usually used for medical treatment because it contains flavonoid compound which has the antioxidant and anti-inflamatory activity and may protect gastric mucous from the side effects of aspirin. This study aimed to reveal the histopathological features of the gaster of wistar rats administered with soursop leaf extract after induced with aspirin. This was an experimental study using 20 Wistar rats. Rats were divided into negative control group (A) and treatment groups. Treatment groups were divided into; rats induced with aspirin 30mg for 10 days (B); rats administered with soursop leaf extract 80mg before induced with aspirin 30mg for 10 days (C); rats induced with aspirin 30mg for 10 days and administered with soursop leaf extract 80mg for the next 3 days (D); and rats induced with aspirin 30mg for 10 days and not treated for the next 3 days (E). Groups A, B and C were terminated on 11th day, meanwhile groups D and E were terminated on 14th day. The results showed normal histological features in group A. Group B showed acute gastritic features such as many PMN inflammatory cells in the mucous to serous layers, submucous edema, and capillary dilatation. Groups C and D showed many PMN inflammatory cells in the mucous to submucous layers. Group E showed decreased PMN inflammatory cells in mucous to submucous layers. Conclusion: Administration of soursop leaf extract could not decrease the acute gastritic signs such as inflammatory cells, edema and capillary dilatation in the gaster of Wistar rats induced with aspirin.Keywords: aspirin, soursop leaves, gaster. Abstrak: Aspirin merupakan obat anti inflamasi yang bisa menyebabkan efek samping gangguan mukosa lambung. Daun sirsak sering digunakan sebagai obat tradisional yang berkhasiat karena mengandung senyawa flavonoid yang berkhasiat sebagai antioksidan dan antiinflamasi yang mungkin dapat melindungi lambung dari efek samping aspirin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran histopatologik lambung tikus Wistar yang diberikan ekstrak daun sirsak setelah induksi aspirin. Jenis penelitian ini ialah eksperimental yang menggunakan 20 ekor tikus Wistar. Hewan uji dibagi dalam kelompok kontrol negatif (A) dan kelompok perlakuan. Kelompok perlakuan dibagi atas kelompok tikus yang diberi aspirin 30mg selama 10 hari (B); tikus yang diberi ekstrak daun sirsak 80mg sebelum induksi aspirin 30mg selama 10 hari (C), tikus yang diberi aspirin 30mg selama 10 hari dan diberikan ekstrak daun sirsak 80mg selama 3 hari berikutnya (D); dan tikus yang diberi aspirin 30mg selama 10 hari dan tidak diberi perlakuan selama 3 hari berikutnya (E). Kelompok A, B dan C diterminasi pada hari ke-11, kelompok D dan E diterminasi pada hari ke-14. Hasil penelitian menunjukkan gambaran histologik lambung normal pada kelompok A. Kelompok B menunjukkan gambaran histopatologik gastritis akut yakni baanyak sel-sel radang PMN pada lapisan mukosa sampai serosa, edema submukosa, dan pelebaran pembuluh darah kapiler. Kelompok C dan D menunjukkan banyak sel-sel radang PMN pada lapisan mukosa sampai submukosa. Kelompok perlakuan E menunjukkan sel-sel radang PMN yang lebih sedikit pada lapisan mukosa sampai submukosa. Simpulan: Pemberian ekstak daun sirsak tidak dapat mengurangi tanda-tanda gastritis akut berupa sel-sel radang, edema, dan pelebaran pembuluh darah kapiler pada lambung tikus wistar yang diinduksi aspirin. Kata kunci: aspirin, daun sirsak, lambung
UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK DAUN BELUNTAS (Pluchea indica (L.) Less.) PADA TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN Pulio, Kallan A. B.; Mambo, Christi
e-Biomedik Vol 2, No 1 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i1.3712

Abstract

Abstract: Background: Pluchea indica Less. is one of the widely known and widely distributed native potential medicinal plants in Indonesia. Objectives: To determine the antipyretic effect of pluchea indica Less. abstract on male Wistar rats (Rattus norvegicus). Metods: This is an experimental study conducted on 15 male Wistar rats with weight ranging from 150-200 gram. Study animals were divided into 5 groups, namely positive control group, negative control group and three intervention group to whom pluchea indica extract in various doses were administered. Temperature measurement was performed before the administration of DPT-HB vaccine, 2 hours after administration of the vaccine, as well as pn the 30th, 60th, 90th, and 120th minute after intervention. Result: There was a slight reduction in mean rectal temperature of Wistar rats administered with Pluchea indica Less. extract. Conclusion: Pluchea indica Less. extract has no antipyretic effect on rats. Keywords: Pluchea indica Less., Antipyretic effect, DPT-HB vaccine, Rat  Abstrak: Latar belakang: Salah satu tumbuhan asli Indonesia yang dikenal dan tersebar dengan luas pada beberapa daerah serta berpotensi untuk dikembangkan menjadi tanaman obat yaitu tanaman Beluntas (Pluchea indica (L.) Less.). Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya efek antipiretik ekstrak daun beluntas (Pluchea indica (L.) Less.) pada tikus Wistar (Rattus norvegicus) jantan. Metode: Penelitian ini menggunakan metode eksperimental. Hewan coba yang digunakan adalah tikus wistar jantan sebanyak 15 ekor dengan berat badan 150-200 gram. Hewan coba dibagi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (aquades), kelompok kontrol positif (parasetamol), dan kelompok perlakuan yaitu pemberian ekstrak daun Beluntas. Pengukuran suhu dilakukan sebelum pemberian vaksin DPT-HB, 2 jam setelah pemberian DPT-HB, dan menit ke-30, 60, 90, 120 setelah pemberian perlakuan. Hasil: Suhu rata-rata rectal tikus yang diberikan ekstrak daun beluntas mengalami penurunan sedikit. Kesimpulan: Ekstrak daun beluntas tidak mempunyai efek antipiretik pada tikus. Kata Kunci : daun beluntas (Pluchea indica Less.), efek antipiretik, vaksin DPT-HB, tikus.
Pemberian ekstrak daun cincau (Mesona palustris BL) oral meningkatkan jumlah sel β pankreas dan menurunkan gula darah puasa pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan galur Wistar diabetes Zahra, Fatimah; Budhiarta, Anak A.G.; Pangkahila, Wimpie
e-Biomedik Vol 5, No 1 (2017): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v5i1.15034

Abstract

Abstract: Grass jelly leaf is a traditional Indonesian beverage that is believed to be beneficial for our health. This study was carried out to observe the increased number of pancreatic  cells and the decreased fasting blood glucose in male Wistar rats with diabetes induced by streptozotocin (STZ). This was a pure experimental study with a post-test only control group design. Subjects were 36 male rats divided into 2 groups: the control group (P0), given glibenclamide dose 0.09 mg /200 g rat body weight and 2 ml aquadest as placebo; and the treatment group (P1), given glibenclamide 0.09 mg/200mg rat body weight and grass jelly leaf extract 54 mg/200 mg rat body weight. Pancreatic  cell count and blood glucose examination were performed after 28 days of treatment. The results showed that the number of pancreatic  cells in the treatment group (P1) was statistically higher than of the control group (P0) (56.72±5.644 vs 29.11±2.698 cells (P ≤0.001). In addition, the fasting blood glucose level of the treatment group (P1) was statistically lower than of the control group (P0) (79.50±37.75mg/dl vs 191.00±123.15mg/dl) (P <0.001). Conclusion: The administration of grass jelly extract increased pancreatic β cells and decreased fasting blood glucose level in diabetic male rats. Keywords: grass jelly extract, fasting blood sugar, pancreatic beta cells, diabetes mellitus Abstrak: Daun cincau atau grass jelly (Mesona palustris BL) merupakan bahan minuman tradisional Indonesia yang dipercaya bermanfaat untuk kesehatan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya peningkatan jumlah sel β pankreas dan penurunan kadar gula darah puasa pada tikus Wistar diabetes yang diinduksi streptozotocin (STZ). Jenis penelitian ialah eksperimental murni dengan post-test only control group design. Subyek penelitian ialah 36 ekor tikus putih jantan, dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu: kelompok kontrol (P0) yang diberikan glibenklamid oral dosis 0,09 mg/200gr BB tikus dan 2 ml aquadest sebagai plasebo; dan kelompok perlakuan (P1) yang diberikan glibenklamid oral dosis 0,09 mg/200 gr BB tikus dan ekstrak daun cincau dosis 54 mg/200gr BB tikus. Penghitungan jumlah sel β pankreas dan pengukuran gula darah dilakukan setelah 28 hari perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok perlakuan (P1) memiliki jumlah sel β pankreas yang secara statistik lebih tinggi dibandingkan kelompok kontrol (P0) (56,72±5,644 sel/lapang pandang vs 29,11±2,698 sel/lapang pandang) (P ≤0,001). Selain itu, kelompok perlakuan (P1) memiliki kadar gula darah puasa yang secara statistik lebih rendah dibandingkan kelompok kontrol (P0) (79,50±37,75 mg/dl vs 191,00±123,15 mg/dl) (P <0,001). Simpulan: Pemberian ekstrak daun cincau (Mesona palustris BL) meningkatkan jumlah sel β pankreas dan menurunkan kadar gula darah puasa pada tikus (Rattus novergicus) jantan galur Wistar diabetes.Kata kunci: ekstrak daun cincau, gula darah puasa, sel beta pankreas, diabetes melitus
IDENTIFIKASI BAKTERI RESISTEN MERKURI DALAM URINE, FESES, DAN KARANG GIGI PADA INDIVIDU DI DAERAH PESISIR PANTAI DESA PULISAN KECAMATAN LIKUPANG TIMUR KABUPATEN MINAHASA UTARA Sarapi, Devianitta; ., Fatimawali; Budiarso, Fona
e-Biomedik Vol 2, No 2 (2014): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v2i2.5002

Abstract

Abstract: Mercury is a metal that is very harmful for health human and the environment if not properly mercury polluted sea water can be exposed to humans especially those living in coastal areas with high consumption of marine products. Mercury pollution in the ocean triggered a mercury-resistant bacteria therefore researchers are interested in finding out if the bacteria are resistant to mercury in urine, feces, and tartar. Research design is fashion descriptive explorative. Samples taken in this study is urine, feces, and tartar on individuals who have settled more than 30 years in the rural coastal districts Pulisan, Likupang eastern district north Minahasa regency then tested in morphology, physiology and biochemistry at the FMIPA Sam Ratulangi University Sam Ratulangi biotechnology lab. Result of the study showed the presence of mercury-resistant bacteria in samples taken were found proved by mercury resistant bacteria 4 of 6 isolates that survive up to 40 ppm and 20 ppm in HgCl2 on Phenyl mercury is Bacillus sp, E.coli, Streptococcus sp, and Staphylococcus sp. Keywords: Mercury, mercury resistant bacteria.     Abstrak: Merkuri merupakan logam yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia dan lingkungan, jika tidak diolah dengan baik. Merkuri tercemar pada air laut dapat terpapar pada manusia terlebih yang tinggal didaerah pesisir pantai dengan konsumsi hasil laut yang tinggi. Adanya pencemaran merkuri di laut memicu munculnya bakteri yang resisten terhadap merkuri. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengetahui adakah bakteri yang resisten terhadap merkuri dalam urine, feses, dan karang gigi. Desain penelitian adalah metode deskriptif eksploratif. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah urine, feses, dan karang gigi pada individu yang telah menetap lebih dari 30 tahun di daerah pesisir pantai Desa Pulisan Kecamatan Likupang Timur Kabupaten Minahasa Utara. Kemudian diuji secara morfologi, fisiologi, dan biokimia dilaboratorium bioteknologi FMIPA Universitas Sam Ratulangi. Hasil penelitian menunjukan adanya bakteri resisten merkuri pada sampel yang diambil. Terbukti dengan ditemukan 4 bakteri resisten merkuri dari 6 isolat yang bertahan sampai 40 ppm pada HgCl2 dan 20 ppm pada Fenil merkuri, yaitu: Bacillus sp, E.coli, Streptococcus sp, dan Staphylococcus sp. Kata Kunci: Merkuri, bakteri resisten merkuri.
Hubungan antara senam zumba terhadap nilai FEV1 pada mahasiswa semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado Suwongso, Harvey L.; Rumampuk, Jimmy F.; Danes, Vennetia R.
e-Biomedik Vol 4, No 1 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i1.10819

Abstract

Abstract: Zumba is one of the physical activities that inspired by a variety of dances in Latin America and was developed in Colombia. Increasing of respiratory muscle endurance can be achieved by physical excersices. Respiratory function measured by FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second) value gives information about the maximum speed of air flow within the lungs. This study used one group pre and post test design plan and experimentally. Respondents were the first year female students of Medical Faculty Sam Ratulangi University Manado. Data were analyzed by using the T-pair test and SPSS. The bivariate analysis showed a P value 0.000 between the FEV1 between 2 weeks before zumba excercise and 2 weeks after zumba excercise. Conclusion: There was a positive correlation between zumba excercise and the FEV1.Keywords: physical activity, zumba, FEV1Abstrak: Zumba merupakan salah satu contoh aktifitas fisik yang terinspirasi dari tarian-tarian Amerika Latin dan di kembangkan di Colombia. Peningkatan daya tahan otot pernapasan dapat diperoleh dari latihan fisik. Salah satu penilaian fungsi paru-paru adalah pengukuran nilai FEV1 (Forced Expiratory Volume in One Second) yang memberikan informasi tentang kecepatan aliran udara maksimal di dalam paru-paru. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan one group pre and post test. Data dianalisis dengan uji T berpasangan menggunakan SPSS. Responden ialah mahasiswi semester 1 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian memperlihatkan peningkatan nilai rerata Ekspirasi Paksa Satu Detik Pertama (FEV1) setelah diberikan latihan zumba selama 2 minggu secara rutin. Analisis Bivariat menunjukkan nilai P = 0,000. Simpulan: Terdapat hubungan antara latihan Zumba dengan nilai FEV1.Kata kunci: aktifitas fisik, zumba, FEV1
PROFIL PNEUMONIA NEONATAL DI SUB BAGIAN NEONATOLOGI BLU RSU PROF. DR. R. D. KANDOU MANADO PERIODE JANUARI 2009-JULI 2011 Walukow, Cicilia Reisy Amanda
e-Biomedik Vol 1, No 1 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i1.1172

Abstract

Abstract: Neonatal pneumonia is a disease of acute respiratory infections (ARI) caused primarily by bacteria and is a significant cause of death in newborns, occurring within the first 30 days of life infants. Infants with uncomplicated pneumonia by blood-borne infections have an increased risk of death was 10% and the risk became three times if the infants had birth weight.  The design in this study was retrospective descriptive. Data was collected from December 2011 to January 2012 used secondary data from patients medical records in subsection of neonatology in Prof. Dr. R. D. Kandou Manado general hospital from January 2009 to July 2011.  Conclusion: The results showed that the majority of neonatal pneumonia patients was born in Prof. Dr. R. D. Kandou Manado general hospital with normal deliveries. Key words: neonatal pneumonia, subsection of neonatology, normal delivery. Abstrak: Pneumonia Neonatal merupakan penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang disebabkan terutama oleh bakteri dan merupakan penyebab signifikan kematian pada bayi yang baru lahir, yang terjadi dalam 30 hari pertama kehidupan bayi.  Bayi dengan pneumonia yang terkomplikasi oleh infeksi melalui darah memiliki resiko kematian 10 % dan resiko ini menjadi tiga kali lipat jika bayi memiliki berat badan lahir.  Desain  penelitian ini bersifat deskriptif retrospektif.  Pengambilan data dilakukan dari bulan Desember 2011 sampai dengan Januari 2012 dengan menggunakan data sekunder melalui catatan rekam medik pasien yang di rawat di sub bagian neonatologi BLU RSU PROF. DR. R. D. Kandou Manado periode Januari 2009 sampai dengan Juli 2011.  Simpulan: Hasil penelitian menunjukkan bahwa yang terkena pneumonia neonatal terbanyak lahir di BLU RSU PROF. DR. R. D. Kandou dengan persalinan normal. Kata Kunci: Pneumonia neonatal, sub bagian neonatologi, persalinan normal.
Uji efek antibakteri daun mangrove Rhizophora apiculata terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus Santoso, Vivi P.; Posangi, Jimmy; Awaloei, Henoch; Bara, Robert
e-Biomedik Vol 3, No 1 (2015): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v3i1.7415

Abstract

Abstract: Endophytic Fungi are microorganisms that live in the plant tissue systems such as seeds, leaves, flowers, twigs, stems, and roots. Endophytic fungi used in this study was isolated from Mangrove Rhizophora apiculata leaves. R. apiculata is widely grown in coastal areas. This study aimed to determine whether there was an antibacterial effect of endophytic fungi that was isolated from leaves of Rhizophora apiculata against the sample bacteria Pseudomonas aeruginosa and Staphylococcus aureus. This study was conducted in the Pharmacology and Therapeutics Laboratory of Sam Ratulangi University by using experimental methods. The results showed two types of fungi, tusky white endophytic fungi and white filamentous endophytic fungi, isolated from Mangrove Rhizophora apiculata leaves. Both types of fungi showed the presence of bacterial growth inhibition, but the white filamentous endophytic fungi had greater antibacterial effect than the tusky white endophytic fungi.Keywords: endophytic fungi, antibacterial, rhizophora apiculata leavesAbstrak: Jamur endofit merupakan mikroorganisme yang hidup di dalam sistem jaringan tumbuhan seperti biji, daun, bunga, ranting, batang, dan akar. Jamur endofit yang digunakan pada penelitian ini merupakan hasil isolasi dari daun mangrove Rhizophora apiculata. Tanaman mangrove R.apiculata ini banyak tumbuh di kawasan pesisir pantai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat efek antibakteri jamur endofit yang diisolasi dari daun Rhizophora apiculata terhadap bakteri uji Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmakologi dan Terapi Universitas Sam Ratulangi Manado dengan menggunakan metode eksperimental. Hasil penelitian ini didapatkan dua jenis jamur yaitu jamur endofit berwarna putih gading dan jamur endofit berwarna putih berserabut yang diisolasi dari daun mangrove Rhizophora apiculata. Kedua jenis jamur menunjukan adanya daya hambat pertumbuhan kedua bakteri uji, namun jamur endofit berwarna putih berserabut memiliki efek antibakteri lebih besar dari pada jamur endofit berwarna putih gading.Kata kunci: jamur endofit, antibakteri, daun rhizophora apiculata
Perbedaan profil lipid pada remaja obes dan tidak obes di Kecamatan Bolangitang Barat Tandra, Hendry J.R.; Bodhi, Widhi; Kepel, Billy J.
e-Biomedik Vol 4, No 2 (2016): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v4i2.14266

Abstract

Abstract: Obesity might cause dyslipidemia, marked by increased cholesterol, triglycerides, and LDL levels, as well as reduced HDL level. Dyslipidemia is related to atherosclerosis that can result in cardiovascular diseases. This study was aimed to identify differences of lipid profiles in obese and non-obese teenagers at West Bolangitang, North Bolaang Mongondow. This was an observational analytical study with a cross sectional design conducted from October to November 2016. Subjects were 60 teenagers obtained by using consecutive sampling method and were divided into two groups: obese (29 teenagers) and non-obese (31 teenagers). Lipid profile examinations were performed on all of them. Statistical analysis of total cholesterol level of the two groups used independent t test (p=0.002) dan Pearson correlation test (p=0.028). The normality test of triglyseride level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.328) and Spearman correlation test (p=0.542). The normality test of LDL level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.004) and Spearman correlation test (p=0.032). The normality test of HDL level showed that data were not normally distributed, therefore, the analysis was continued with Mann-Whitney test (p=0.063) and Spearman correlation test (p=0.054). Conclusion: There were significant differences of total cholesterol and LDL levels but there were no significant differences of triglyceride and HDL levels between obese teenagers and non-obese teenagers.Keywords: lipid profile, adolescents, obesity. Abstrak: Obesitas dapat menyebabkan peningkatan lipid kolesterol, trigliserida, maupun LDL dan penurunan lipid HDL yang disebut dislipidemia. Dislipidemia berhubungan erat dengan terjadinya aterosklerosis yang dapat menimbulkan penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan profil lipid pada remaja obes dan remaja tidak obes di Kecamatan Bolangitang Barat, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara. Jenis penelitian ialah observasional analitik dengan desain potong lintang. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober dan November 2016 dengan sampel penelitian berjumlah 60 remaja terdiri dari kelompok remaja obes (29 orang) dan kelompok remaja tidak obes (31 orang) yang diperoleh dengan metode consecutive sampling. Pemeriksaan profil lipid dilakukan pada semua remaja. Uji statistik terhadap kadar kolesterol total antara kedua kelompok menggunakan uji independent t test (p=0,002) dan uji Pearson correlation (p=0,028). Uji normalitas terhadap kadar trigliserida mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,328) dan uji korelasi Spearman (p=0,542). Uji normalitas terhadap kadar LDL mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,004) dan uji korelasi Spearman (p=0,032). Uji normalitas terhadap kadar HDL mendapatkan data tidak terdistribusi normal sehingga dilanjutkan dengan uji Mann-Whitney (p=0,063) dan uji korelasi Spearman (p=0,054). Simpulan: Terdapat perbedaan bermakna dalam hal kadar kolesterol total dan LDL, tetapi tidak terdapat perbedaan bermakna dalam hal kadar trigliserida dan HDL antara remaja obes dan tidak obes. Kata kunci: profil lipid, remaja, obesitas