cover
Contact Name
Yushak Soesilo
Contact Email
yushak@sttintheos.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jurnal.dunamis@sttintheos.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kota surakarta,
Jawa tengah
INDONESIA
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani
ISSN : 25413937     EISSN : 25413945     DOI : -
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani dengan nomor ISSN 2541-3937 (print), ISSN 2541-3945 (online) diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta. Tujuan dari penerbitan jurnal ini adalah untuk mempublikasikan hasil kajian ilmiah dan penelitian dalam bidang ilmu Teologi Kristen, terutama yang bercirikan Injili-Pentakosta, dan bidang Pendidikan Kristiani.
Arjuna Subject : -
Articles 350 Documents
The Eucharistic Sending: Reconstructing The Sending Narratives in Sunday Worship Ricky Pramono Hasibuan
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1119

Abstract

This article explores the importance of the Sending in the Sunday Worship, which is crucial to support people's daily lives as it bridges the gap between every Sunday service where people worship. The narrative of the Sending must be appropriately formulated to ensure that people can implement it effectively. Currently, the narrative is often based on weekly changing sermon content, leading to unfinished tasks accumulating without evaluation. To address this issue, this article proposes that the Sending narrative should be based on the remembrance of The Lord's Supper, which is the main element of Sunday worship besides the sermon. By using Jesus' words “do this!” as a potential basis for sending people into everyday life, this article argues that individuals can be encouraged to fulfill their role in showing love to others.
A Pentecostal Perspective on Theological Implications of the Verbal Inspiration of Scripture Martin, Lee Roy
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 1 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i1.1352

Abstract

The doctrine of the inspiration of the Bible is commonly affirmed in the Pentecostal tradition. For the most part, Pentecostal statements regarding Scripture have parroted the views Evangelicalism that focus attention on infallibility and inerrancy. This article suggests that a Pentecostal theology of inspiration is needed that takes into account Pentecostalism’s epistemology, theology of the Holy Spirit, and understanding of prophecy. Utilizing a method that integrates theological interpretation and grammatical exegesis, this study suggests six theological maxims that can be inferred from a Pentecostal perspective on the doctrine of inspiration. These six points are offered as starting points for discussion and for the development of a robust theology of inspiration.
Ekomarturia: Manusia dan Alam Bersaksi tentang Kemuliaan Allah Meyrlin Saefatu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1087

Abstract

Abstract. The world is currently facing the problem of ecological destruction. For this reason, prevention efforts are needed, which start from the changing of the perspective on nature. Therefore, this paper intended to offer an ecomarturia perspective in approaching nature. The method used in this study was literature study. The results of this study showed that nature and humans are a one creation, created to testify and tell about the deeds of God. In this way, ecomarturia offers an approach that respects nature, but at the same time does not ignore human welfare, because both are creations that testify and praise God.Abstrak. Dunia saat ini menghadapi masalah kerusakan ekologi. Untuk itu, dibutuhkan upaya pencegahannya, yang dimulai dengan mengubah perspektif tentang alam. Oleh karena itu, tulisan ini bermaksud menawarkan perspektif ekomarturia dalam pendekatan terhadap alam. Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah studi pustaka. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa alam dan manusia sebagai suatu keutuhan ciptaan, yang tercipta untuk bersaksi dan menceritakan perbuatan tangan Allah. Dengan demikian ekomarturia menawarkan pendekatan yang menghargai alam, namun sekaligus tidak mengabaikan kesejahteraan manusia, karena keduanya sebagai ciptaan yang bersaksi dan memuji Allah.
Optimalisasi Penggunaan Media Digital oleh Lembaga Keagamaan untuk Pendidikan Agama: Sebuah Analisis dan Rekomendasi Strategi Vinsensius Bawa Toron; Fidelis Regi Waton
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1316

Abstract

Abstract. This research aimed to analyze the use of digital media by Catholic religious institutions in providing substantial and in-depth religious education material. The research method used is netnography, with the target of researching the use of digital media as a means of delivering religious education material by Catholic religious institutions in East Flores and Lembata Regencies. The research result showed that information or religious education material delivered via digital media is still lacking in substance, depth and relevance to spiritual needs, although it must also be acknowledged that it has provided an emotional and visual experience for students.Abstrak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penggunaan media digital oleh lembaga-lembaga keagamaan Katolik dalam penyediaan materi pendidikan agama yang substansial dan mendalam. Metode penelitian yang digunakan adalah netnografi, dengan sasaran penelitian penggunaan media digital sebagai alat penyampaian materi pendidikan agama oleh lembaga-lembaga keagamaan Katolik di Kabupaten Flores Timur dan Lembata. Hasil penelitian menunjukkan bahwa informasi atau materi pendidikan agama yang disampaikan melalui media digital masih kurang substantif, mendalam, dan relevan dengan kebutuhan spiritual, meskipun juga harus diakui telah memberikan pengalaman emosional dan visual bagi peserta didik.
Strategi Gereja dalam Misi Penginjilan kepada Generasi Alpha Joni Manumpak Parulian Gultom
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1169

Abstract

Abstract. The purpose of this research is to describe the church's strategy in its mission of evangelizing the Alpha generation. Alpha generation is the first truly post-Christian generation and is numerically the largest in population demographic. This makes the Alpha generation the most influential religious force. This research was conducted using the literature study method. The results of this research show that this generation is spiritually shaped a lot by digital and virtual media. Therefore, the church needs to utilize digital and virtual media in its mission to evangelize them, while maintaining the role of the family, especially fathers.Abstrak. Tujuan penelitian ini adalah untuk menggambarkan strategi gereja dalam misi penginjilan kepada generasi Alpha. Generasi Alpha merupakan generasi pertama yang benar-benar pasca Kristen dan secara numerik merupakan yang terbesar dalam demografi kependudukan. Hal ini menjadikan generasi Alpha sebagai kekuatan agama paling berpengaruh. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi pustaka. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa generasi ini secara spiritual banyak dibentuk oleh media-media digital dan virtual. Oleh karena itu, gereja perlu memanfaatkan media-media digital dan virtual dalam misi penginjilan kepada mereka, dengan tetap mempertahankan peran keluarga, terutama ayah.
Iman yang Hidup Melalui Perjumpaan dengan Budaya: Studi Etnografi Praktik Sunat di Kalangan Umat Kristen Sunda Sostenis Nggebu; Yusuf Supriatna; Entin Entin; Charlotte Ambat Harun
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1063

Abstract

Abstract. Among Christians from the Sundanese tribe, there are pros and cons towards the tradition of circumcision. There are those who carry out circumcision and there are those who don't. Each of these practices also has various reasons. Therefore, this research aimed to express how Sundanese Christians live their faith while living in a society with traditions that seem contrary to their faith. The method used in this research was the ethnographic method. The results showed that the acceptance or rejection of circumcision cannot be separated from family background and the beliefs held before becoming a Christian. Thus it can be concluded that faith will become dynamic when it encounters cultural realities in society.Abstrak. Di kalangan orang Kristen yang berasal dari suku Sunda terdapat sikap pro dan kontra terhadap tradisi sunat. Ada yang melaksanakan sunat dan ada yang tidak. Masing-masing sikap tersebut juga memiliki alasan yang beragam. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran bagaimana orang Kristen Sunda menghayati imannya di saat bersamaan hidup dalam masyarakat dengan tradisi yang terasa bertentangan dengan iman tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode etnografi. Hasilnya menunjukkan bahwa sikap menerima atau menolak sunat tidak dapat dilepaskan dari latar belakang keluarga dan kepercayaan yang dianut sebelum menjadi orang Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa iman akan menjadi dinamis ketika berjumpa dengan realitas budaya di tengah masyarakat.
Eklesiologi Disabilitas dalam Perspektif Budaya Jawa Imanuel Teguh Harisantoso; Yohana Balambeu; Jetro Cristian Tiopan Simanullang
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1328

Abstract

Abstract. This research question is how the principle of disability ecclesiology are seen from the perspective of the philosophy of welcoming guest in Javanese culture is. To answer this question, the author used a descriptive qualitative approach. The data collection technique was carried out by means of participant observation, where the author was present and directly involved in ministry activities by the Special Needs Congregation Commission (KJBK) at the Javanese Christian Church (GKJ) Klaten. The result of the research showed that the Javanese philosophy of welcoming guest can become the spirit and philosophical-theological basis for disability ministry. Disability ecclesiology is a principle of collaborative and participatory church ministry. In the end, disability ecclesiology places disabilities not as the others but as fellow members of the body of Christ.Abstrak. Bagaimana prinsip eklesiologi disabilitas dalam perspektif filsafat menerima tamu dalam budaya Jawa inilah yang menjadi pertanyaan penelitian ini. Untuk menjawab pertanyaan tersebut, penulis menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi partisipatif, di mana penulis hadir dan terlibat langsung dalam kegiatan pelayanan oleh Komisi Jemaat Berkebutuhan Khusus (KJBK) di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Klaten. Hasil penelitian menunjukkan bahwa filsafat penerimaan tamu masyarakat Jawa dapat menjadi semangat dan dasar filosofis-teologis bagi pelayanan disabilitas. Eklesiologi disabilitas menjadi prinsip pelayanan gereja yang bersifat kolaboratif dan partisipatif. Pada akhirnya, eklesiologi disabilitas menempatkan disabilitas bukan sebagai liyan melainkan sebagai sesama bagian dari tubuh Kristus.
Analisis Faktor yang Mempengaruhi Etos Kerja Penyuluh Agama Kristen Tiur Imeldawati; Hermanda Ihut Tua Simamora; Dame Taruli; Elsina Sihombing; Winda Manalu
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1229

Abstract

Abstract. Christian Religion Extension Workers face great challenges in carrying out their duties, so they require a high work ethics to maximize their performance. The aim of this research was to analyze various factors that influence the performance of Christian Religion Extension Workers. Through quantitative research, an analysis of factors was carried out that had a significant influence on the work ethics of Christian Religion Extension Workers at the Ministry of Religion, Toba Regency. The research result showed that among the career development system factor, salary factor, work environment factor, social factor, competency factor and appreciation factor, the career development system factor is the most dominant in increasing the work ethics of Christian Religion Extension Workers. Thus, it can be concluded that the incentive in the form of challenges and opportunities to improve one's career can increase work ethics.Abstrak. Penyuluh Agama Kristen menghadapi tantangan besar dalam menjalankan tugas-tugasnya sehingga membutuhkan etos kerja yang tinggi agar dapat memaksimalkan kinerja mereka. Tujuan riset ini adalah untuk menganalisis berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja para Penyuluh Agama Kristen. Melalui riset kuantitatif dilakukan analisis faktor yang memberi pengaruh signifikan terhadap etos kerja para Penyuluh Agama Kristen di Kementerian Agama Kabupaten Toba. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di antara  faktor sistem pengembangan karir, faktor gaji, faktor lingkungan kerja, faktor sosial masyarakat, faktor kompetensi dan faktor apresiasi, faktor sistem pengembangan karir paling dominan dapat meningkatkan etos kerja para Penyuluh Agama Kristen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa adanya insentif berupa tantangan dan kesempatan untuk meningkatkan karir dapat meningkatkan etos kerja.
Melampaui Batas Tradisi: Kritik Teks terhadap Ayat-ayat Tambahan dalam Perjanjian Baru Aldorio Flavius Lele
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 8, No 2 (2024): April 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v8i2.1161

Abstract

Abstract. This research discusses the urgency of textual criticism in New Testament exegesis, highlighting the problem of incorrect copying, whether intentional or not, as well as dealing with theological doubts, especially regarding additional verses in several New Testament manuscripts. Using textual criticism methods, this research analyzed several controversial verses, such as Mark 16:9-20; John 5:3b-4; 7:53-8:11; 1 John 5:7b-8a; Matthew 6:13b; 17:21; 18:11. Research result showed that most of these additional verses are not found in reliable ancient manuscripts, raising doubts about their authenticity. Even though they have historical and traditional value, researchers emphasize that these additional verses are not part of God's true word and should not be considered as a guide to faith and behavior.Abstrak. Penelitian ini membahas urgensi kritik teks dalam eksegesis Perjanjian Baru, menyoroti masalah penyalinan yang salah, baik disengaja maupun tidak, serta menghadapi keraguan teologi terutama terkait ayat-ayat tambahan dalam beberapa naskah Perjanjian Baru. Melalui metode kritik tekstual, penelitian ini menganalisis beberapa ayat kontroversial, di antaranya Markus 16:9-20; Yohanes 5:3b-4; 7:53-8:11; 1 Yohanes 5:7b-8a; Matius 6:13b; 17:21; 18:11. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ayat-ayat tambahan ini tidak ditemukan dalam naskah-naskah kuno terpercaya, menimbulkan keraguan akan keasliannya. Meskipun memiliki nilai historis dan nilai tradisi, peneliti menegaskan bahwa ayat-ayat tambahan ini bukan bagian dari firman Tuhan yang sejati dan tidak boleh dianggap sebagai pegangan iman dan perilaku.
“Tersungkurlah Ia Memohon pada Yesus”: Kritik Naratif Markus 5:21-24, 35-43 dalam Perspektif Tanggung Jawab Seorang Ayah Raulina, Raulina
DUNAMIS: Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 9, No 1 (2024): Oktober 2024
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Intheos Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30648/dun.v9i1.1380

Abstract

Abstract. This study aimed to re-read the Gospel text Mark 5:21-24, 35-43 from the perspective of a father's responsibility. This perspective emerged from researchers' concerns regarding the widespread phenomenon of fatherlessness in families. The method used in this research is the narrative criticism method. The research result showed that the narrative of Jairus' struggle to find healing for his daughter can be a reflection of a father's responsibility. From the result of this re-reading, it can be concluded that reading a text using a different approach and perspective can produce new meanings that are relevant to contextual needs.Abstrak. Kajian ini bertujuan untuk melakukan pembacaan ulang teks Injil Markus 5:21-24, 35-43 melalui perspektif tanggung jawab seorang ayah. Perspektif ini lahir dari keprihatinan peneliti atas maraknya fenomena fatherless dalam keluarga. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kritik naratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi perjuangan Yairus untuk mengupayakan kesembuhan bagi anak perempuannya dapat menjadi refleksi atas tanggung jawab seorang ayah. Dari hasil pembacaan ulang tersebut dapat disimpulkan bahwa pembacaan terhadap suatu teks dengan menggunakan pendekatan dan perspektif yang berbeda dapat menghasilkan makna baru yang relevan dengan kebutuhan kontekstual.