cover
Contact Name
muhammad ikhsan
Contact Email
ichsan@uwgm.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
jmm.ummat@gmail.com
Editorial Address
Jalan KH. Ahmad Dahlan No 1 Pagesangan, Kota Mataram - NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri)
ISSN : 25988158     EISSN : 26145758     DOI : 10.31764/jmm.v4i2.1962
Core Subject : Education,
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) is a journal published by the Mathematics Education Departement of Education Faculty of Muhammadiyah University of Mataram. JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) aims to disseminate the results of conceptual thinking and ideas, especially the results of educational research and technology to be realized in the community, including (1) Fields of science, applied, social, economic, cultural, health, ICT development, and administrative services, (2) Training and improvement in the results of educational, agricultural, information and communication, and religious technology (3) Teaching and empowering communities and communities of students, youth, youth and community organizations on an ongoing basis
Arjuna Subject : Umum - Umum
Articles 2,751 Documents
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM KETAHANAN KELUARGA PADA MASA PANDEMI COVID-19 Witono Witono
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 3 (2020): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.283 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i3.2525

Abstract

Abstrak: Individu dan keluarga yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang ketahanan keluarga yang baik, akan mampu bertahan dengan perubahan struktur, fungsi dan peranan keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis proses implementasi ketahanan keluarga dilihat dari kepesertaan masyarakat dalam program bina keluarga. Penelitian berdasarkan data sekunder dari hasil laporan pengendalian program BKKBN DI Yogyakarta. Metode analisis yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat sudah baik, hal itu terlihat dari tingkat partisipasi dan kesadaran masyarakat untuk ikut kegiatan bina keluarga sudah cukup tinggi dan diharapkan capaiannya dapat membantu meningkatkan ketahanan keluarga meskipun terdapat beberapa kendala seperti adanya pandemi Covid-19, sehingga partisipasinya menurun. Penurunan partisipasi masyarakat  pada bulan April 2020 dalam Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, dan Bina Keluarga Lansia tinggal sekitar 40-50 persen, yang sebelumnya mencapai 70-80 persen. Berkenaan dengan itu, dalam usaha mewujudkan ketahanan keluarga penting dikembangkan kebijakan dalam rangka peningkatan ketahanan keluarga secara sosial dan mental spiritual. Kebijakan diarahkan pada pengembangan jejaring di kelompok-kelompok masyarakat yang diinisiasi pemerintah maupun kelambagaan sosial yang tumbuh secara alamiah untuk mendapatkan ketahanan keluarga seperti yang diinginkan. Abstract:  Individuals and families who have knowledge and understanding of good family resilience will be able to survive with changes in the structure, function and role of the family. This study aims to describe and analyze the process of implementing family resilience in terms of community participation in the family development program. The study is based on secondary data from the results of the BKKBN DI Yogyakarta control report. The analytical method used is quantitative descriptive. The results showed that the implementation of the community empowerment program was good, it was seen from the level of community participation and awareness to participate in family building activities which were quite high and it was hoped that their achievements could help improve family resilience despite several obstacles such as the Covid-19 pandemic, so participation declined . Decreased community participation in April 2020 in the Development of Toddler Families, Adolescent Families, and Elderly Family Development live around 40-50 percent, which previously reached 70-80 percent. In this regard, in an effort to realize family resilience it is important to develop policies in order to increase family resilience socially and mentally and spiritually. The policy is directed at the development of networks in community groups initiated by the government and social institutions that grow naturally to obtain family resilience as desired.
KEBERLANJUTAN PEMERIKSAAN IVA PADA DESA SADAR DETEKSI DINI KANKER SERVIKS Ivanna Beru Brahmana; Inayati Inayati; Ana Majdawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.964 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4030

Abstract

Abstrak: Pemeriksaan IVA dilakukan untuk  skrining kanker serviks. Pada tahun 2019 ditemukan IVA positif 17,39% di Puskesmas Ngawen, Klaten. Pada tahun tersebut kami mengadakan pengabdian masyarakat dengan melatih tenaga kesehatan (nakes) Puskesmas Ngawen tentang pemeriksaan IVA. Menilai kemampuan nakes Puskesmas Ngawen dalam melakukan pemeriksaan IVA dan mendokumentasikannya. Prestest dan postest, ceramah mengingatkan kembali cara pemeriksaan IVA yang sudah didapat tahun lalu, membuat video dokumentasi pemeriksaan IVA. Upgrade dan update  pengetahuan  tentang kanker serviks dan IVA diikuti 15 nakes, nilai rata-rata pretest 96, rentang nilai 60-100, dan nilai postest semua 100. Upgrade dan refreshing ketrampilan pemeriksaan IVA diikuti 8 nakes, dengan total pemeriksaan IVA 21 peserta.  Setiap nakes mendokumentasikan ketrampilan mereka melalui video salah satu peserta, yang sudah memberikan surat persetujuan pemeriksaan dan pengambilan video pembelajaran. Rentang nilai video 80-280, dari nilai maksimal 400. Pemeriksaan terhadap 21 peserta menunjukkan hasil IVA negatif 100%, 38% ditemukan keputihan. Simpulan adalah pemeriksan IVA sudah rutin dilakukan di Puskesmas Ngawen, Klaten sebagai hasil pengabdian masyarakat PPDM LP3M UMY tahun lalu. Ketrampilan pemeriksaan IVA pada nakes perlu selalu dievaluasi. Abstract: IVA examination was done to screen for cervical cancer. In 2019, a positive IVA was found 17.39% at the Puskesmas Ngawen, Klaten. In that year we held community service by training health workers at the Puskesmas Ngawen on IVA examinations. Assessing the ability of the health center Ngawen in conducting IVA examinations and documenting them. Pretest and post-test, the lecture reminded us of the way the IVA examination was obtained last year, made a video documentation of the IVA examination. Upgrading and updating of knowledge about cervical cancer and IVA were followed by 15 health workers, the average pretest score was 96, the range of values was 60-100, and the post-test score was all 100. Upgrading and refreshing of the IVA examination skills were followed by 8 health workers, with a total IVA examination of 21 participants. Each health worker documented their skills through a video of one of the participants, who had already provided a letter of approval for the examination and taking the learning video. The video values ranged from 80 to 280, with a maximum value of 400. Examination of 21 participants showed 100% negative IVA results, 38% found vaginal discharge. The conclusion is that IVA examinations have been routinely carried out at the Ngawen Puskesmas, Klaten as a result of last year's PPDM LP3M UMY community service. IVA examination skills on health workers need to be evaluated. 
PELATIHAN TEKNIK DASAR KULTUR JARINGAN TUMBUHAN Rina Kurnianingsih; Mursal Ghazali; Siti Rosidah; Aida Muspiah; Sri Puji Astuti; Aluh Nikmatullah
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.659 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.3049

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mitra pengabdian tentang teknik kultur jaringan tanaman. Kegiatan pelatihan dibagi menjadi 2 sesi yaitu sesi pertama, penyampaian materi tentang konsep dasar kultur jaringan, kebutuhan peralatan dan bahan, media, zat pengatur tumbuh, kondisi lingkungan tumbuh, tahapan kultur jaringan dan macam-macam teknik kultur in vitro. Sesi kedua, praktek teknik kultur jaringan di laboratorium meliputi pengenalan laboratorium,alat dan bahan beserta fungsinya, multiplikasi (perbanyakan) tunas anggrek in vitro, kultur kalus, kultur embrio dan kultur mata tunas dengan sistem single node. Kegiatan pengabdian pelatihan teknik dasar kultur jaringan dapat membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta tentang kultur jaringan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta selama kegiatan dan meningkatnya persentase pemahaman peserta menjadi 54,5% (tingkat pengetahuan baik), 36,4% peserta dengan tingkat pengetahuan cukup, dan 9,1% peserta dengan tingkat pengetahuan kurang.Abstract: This activity aims to improve the knowledge and skills of partners about plant tissue culture techniques. The training activity is divided into 2 sessions, namely the first session, delivering material on the basic concepts of tissue culture, equipment and material requirements, media, growth regulators, growing environmental conditions, tissue culture stages, and various in vitro culture techniques. In the second session, the practice of tissue culture techniques in the laboratory included introducing the laboratory tools and materials and their functions, multiplication (propagation) of orchid shoots in vitro, callus culture, embryo culture, and organ culture using a single node system. Basic technique training of plant tissue culture can help increase participants' knowledge and skills about tissue culture. This can be seen from the participants' enthusiasm during the activity and the increase in the percentage of participants' knowledge to 54,5% (good level of knowledge), 36,4% of participants with a sufficient level of knowledge and 9,1% of participants with a low level of knowledge.
PELATIHAN PENYUSUNAN RPP TEMATIK BAGI GURU SEKOLAH DASAR DI KECAMATAN SIAK HULU KABUPATEN KAMPAR Dea Mustika; Elpri Darta Putra; Dyara Atmy Febriyanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 2: Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.676 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1374

Abstract

Abstrak: Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk membantu guru sekolah dasar dalam merancang dan menyusun RPP tematik. Kegiatan pengabdian dilakukan di kecamatan siak hulu kabupaten Kampar, Riau. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan individu dan pendekatan klasikal. Pendekatan individu dilakukan dengan mengadakan workshop berupa penyampaian materi, sedangkan pendekatan klasikal dilakukan  dengan membimbing peserta menyusun RPP tematik.iv  Hasil dari pengabdian ini adalah guru-guru sekolah dasar yang menjadi peserta pengabdian dapat memahami penyusunan RPP tematik sesuai dengan panduan yang telah ada. Selain itu, dengan adanya pengabdian ini dapat memberi konsep pengetahuan baru bagi peserta agar dapat melaksanakan pembelajaran yang lebih baik di kelas-kelas sekolah dasar.Abstract: This community service aims to help primary school teachers in designing and compiling thematic lesson plans. Service activities carried out in the Siak Hulu sub-district, Kampar district, Riau. The approach used is an individual approach and a classical approach. The individual approach is carried out by holding a workshop and the classical approach is carried out by guiding participants to develop a thematic lesson plan. The results of this service are participants can understand the preparation of thematic lesson plans in accordance with existing guidelines. In addition, with this community service can provide new knowledge concepts for participants to be able to carry out better learning in primary school classes
GERAKAN RELAWAN MUDA PENYEMPROT DISINFEKTAN PENCEGAH PENYEBARAN NOVEL CORONA VIRUS DI KOTA MAKASSAR Jusmawandi Jusmawandi; Safriadi Safriadi
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.005 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i1.3718

Abstract

Abstrak: Kota Makassar menjadi episentrum penyebaran Novel Corona Virus (COVID-19) di Wilayah Indonesia Timur. Wabah yang mematikan ini sempat memaksa kota Daeng untuk melakukan PSBB (Pembatasan Sosial Bersakala Besar) dari aktivitas kesibukan kota. Peran pemerintah dan stake holder tidak cukup dengan hanya memiliki anggaran, mereka butuh agen penggerak dalam menjalankan roda perbaikan. Agen-agen tersebut datang dari berbagai subyek, mulai dari organisasi kemasyarakatan, kelompok pemuda hingga mahasiswa. Mereka turun menjadi relawan tanpa jasa bergerak memotong penyebaran rantai COVID-19. Metode pemberdayaan ini adalah Partisipasi langsung. Relawan akan mendapat pembekalan materi dan praktek langsung di lapangan. Hasil dari pengabdian ini meliputi beberapa hal; (1). Relawan memahami secara teori penyebaran virus COVID-19 hingga penanganannya. (2). Relawan mampu mengaplikasikan peralatan semprot hingga aktif menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) hingga kegiatan selesai. (3) dari pengabdian masyarakat ini menyentuh berbagai lapisan masyarakat mulai dari perumahan elit hingga masyarakat menengah ke bawah.Abstract: Makassar City became the epicenter of the spread of Corona Virus (COVID-19) in Eastern Indonesia. This outbreak of cancellation has surpassed the city of Daeng to conduct a PSBB (Large-scale Social Limitation) from the city's busy activities. The role of government and shareholders is not enough to just have a budget, they need a driving agent in running the wheel of repairs. These agents came from various subjects, ranging from social organizations, youth groups to students. They went down to become volunteers without mobile services who moved the COVID-19. This empowerment method is active participatory. Volunteers will receive material briefing and practice directly in the field. The results of this dedication include several things; (1) Relevance for the theory of the spread of the COVID-19 virus to its handlers. (2) Volunteers are able to apply spray equipment to actively use Personal Protective Equipment (PPE) until the activity is completed. (3) from community service to upper levels of society ranging from elite housing to the lower middle class.
PARTICIPATORY RURAL APPRAISAL: TRANSECT DAN MATRIKS BUDIDAYA PERTANIAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PENYIAPAN KEBUN BIBIT DESA Ahmad Mustanir; Monalisa Ibrahim; Sapri Sapri; Muhammad Rais Rahmat Razak
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 5 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (602.039 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i5.2864

Abstract

Abstrak: Permasalahan mitra adalah banyaknya anggota dari kelompok wanita tani Lestari yang tidak paham dalam budidaya pertanian/perkebunan dan sebagian besar anggota dari kelompok wanita tani ini tidak memiliki lahan kebun bibit yang dapat difungsikan sebagai lahan Kebun Bibit Desa (KBD). Hanya ketua kelompok yang selama ini memiliki lahan kebun bibit yang difungsikan secara bersama oleh anggota kelompok. Ketiadaan lahan lebih banyak disebabkan ketidakmampuan anggota kelompok dalam memilih lokasi yang tepat sesuai dengan peruntukan lahan. Berdasarkan permasalahan mitra maka tujuan kegiatan ini adalah melakukan proses pemberdayaan masyarakat melalui pemetaan swadaya agar kelompok wanita tani ini memiliki lokasi Kebun Bibit Desa (KBD) yang tepat melalui metode Participatory Rural Appraisal khususnya alat kaji transect dan alat kaji matriks permasalahan budidaya pertanian/perkebunan yang dilakukan secara mandiri melalui proses pendampingan. Melalui proses pendampingan ini seluruh anggota kelompok dapat menjalankan metode Participatory Rural Appraisal khususnya alat kaji transect dan alat kaji matriks permasalahan budidaya pertanian/perkebunan. Dengan pendampingan terhadap metode ini kelompok wanita tani Lestari memiliki lahan kebun bibit yang baru serta memanfaatkan lahan kebun bibit desa tersebut untuk meningkatkan pendapatan ekonomi anggota kelompoknya.Abstract: The problem of partners is that there are many members of the Lestari farmer group who do not understand the cultivation of agriculture/plantations, and most members of the Lestari farmer group do not have a nursery land that can be used as a village nursery land (KBD). The only group leader who has owned a nursery land that has been functioned together by members. The lack of land is mainly due to the inability of group members to choose the right location by the land designation. Based on the partner's problem, the aim of community service activities is to carry out a community empowerment process through self-help mapping so that the Lestari farmer women's group has the right location for the KBD through the PRA method, primarily the transect assessment tool and the matrix assessment tool for agricultural/plantation problems. Independently through the mentoring process. Through this mentoring process, all group members can carry out the PRA method, primarily the transect assessment tool and the matrix/agricultural cultivation problem assessment tool. With this method of assistance, a group of Lestari farmer women have a new nursery land and use the KBD to increase the economic income of their group members.
PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA UNTUK PENINGKATAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN Idha Zaitun Nisa Aryani Zulha
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 2, No. 2: Desember 2018
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (156.524 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1354

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk mentransfer pengetahuan dan teknologi pemanfaatan sebagai sumber energi alternatif ramah lingkungan berupa biogas. Dari kegiatan ini, diharapkan masyarakat mendapatkan manfaat sosial dan ekonomis dari limbah yang dihasilkannya sendiri. Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah diskusi, penyuluhan, dan eksperimen diversifikasi usaha. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan mampu mengubah kebiasaan masyarakat untuk beralih dengan memanfaatkan biogas sebagai energi alternatif yang lebih ramah lingkungan, serta menambah wawasan masyarakat dalam memanfaatkan limbah dan pola hidup yang lebih sehat khususnya untuk menjaga kelestarian alam. Dari keseluruhan rangkaian kegiatan pengabdian, sambutan masyarakat sangat baik dan antusias untuk membantu terlaksananya kegiatan pengabdian. Hal ini terbukti dengan tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi serta kesediaan warga untuk mendukung terlaksananya kegiatan ini. Masalah yang dihadapi di lapangan adalah terbatasnya pengetahuan, teknologi dan peralatan produksi untuk menghasilkan kompos yang berkualitas karena belum adanya teknologi tepat guna pembuatan biogas yang dikuasai masyarakat. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan dengan pendampingan yaitu memberikan pengetahuan, pemahaman, dan pelatihan.Abstract: This activity aims to transfer knowledge and utilization technology as an environmentally friendly alternative energy source in the form of biogas. From this activity, it is hoped that the community will get social and economic benefits from the waste that they produce themselves. The method used in the implementation of this activity is discussion, counseling, and business diversification experiments. With this activity, it is expected to be able to change people's habits to switch to using biogas as an alternative energy that is more environmentally friendly, as well as increase people's insight in utilizing waste and healthier lifestyles, especially to preserve nature. From the whole series of community service activities, the response from the community was very good and enthusiastic to help carry out community service activities. This is proven by the high level of community participation and the willingness of citizens to support the implementation of this activity. The problem faced in the field is the limited knowledge, technology and production equipment to produce quality compost due to the absence of appropriate technology for the production of biogas that is controlled by the community. Problem solving that can be done with assistance is to provide knowledge, understanding, and training.
LITERASI DIGITAL MENGENAI RUTIN MENIMBANG BERAT BADAN DAN MELAKUKAN AKTIVITAS FISIK PADA REMAJA SAAT PANDEMI COVID-19 Laras Sitoayu; Lintang Purwara Dewanti; Vitria Melani; Nanda Aula Rumana; Vira Herliana Putri; Putri Ronitawati
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 1 (2021): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (353.97 KB)

Abstract

Abstrak: Melakukan pola hidup sesuai pedoman gizi seimbang seperti rutin menimbang berat badan dan melakukan aktivitas fisik ssaat ini masih jarang dilakukan terutama oleh remaja. Kebanyakan dari mereka terbawa arus lingkungan dan kehidupan modernisasi, sehingga lebih senang jajan dan asik berseluncur dengan gadget. Hal tersebut banyak menyebabkan masalah gizi, seperti berat badan berlebih dan rendahnya aktivitas fisik dan akhirnya berisiko terhadap penyakit tidak menular diusia dewasa. Terlebih lagi dalam kondisi pandemi, dimana siswa dituntut banyak dirumah sehingga aktivitas fisik cenderung sangat menurun. Kegiatan ini bertujuan melakukan literasi digital pada siswa SMPN 220 Jakarta mengenai pentingnya rutin menimbang berat badan dan melakukan aktivitas fisik. Kegiatan dilakukan melalui WhatsApp group yang diikuti oleh 89 siswa. Literasi digital penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan siswa, hal ini didukung oleh penggunaan media sosial makin hari makin meningkat pada remaja karena perkembangan dan inovasi digital. Selain itu, media sosial menjadi salah satu kebutuhan pokok remaja saat ini. Hasil pre dan post-test menunjukkan ada peningkatan pengetahuan siswa sebesar 20 poin setelah mengikuti edukasi. Sehingga literasi digital perlu sering dilakukan pada remaja.Abstract:  A pattern of lifestyle according to guidelines of a balanced nutrition, such as regularly weighing and physical activity, is currently rarely done, especially by adolescents. Most of them are carried away by the current environment and modernization, so they prefer to surf with gadgets. This causes many nutritional problems, such as excess body weight and low physical activity and ultimately the risk of non-communicable diseases in adulthood. Moreover, in pandemic conditions, where many students are required to be at home so that physical activity tends to decrease. This activity aims to carry out digital literacy for students of SMPN 220 Jakarta regarding the importance of weighing and doing physical activities. Activities carried out through the WhatsApp group were attended by 89 students. Digital literacy is important to increase student knowledge, this is supported by the increasing use of social media in adolescents due to digital developments and innovations. In addition, social media is one of the basic needs of today's youth. The pre and post-test results showed an increase in students' knowledge by 20 points after attending education. So that digital literacy needs to be done frequently in adolescents.
PENGENALAN CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN METODE GAMBAR BERANTAI DI SANGGAR BACA JENDELA DUNIA Bram Denafri; Irwansyah Irwansyah; Taat Budiono; Dewi Yanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 4 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.073 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i4.2587

Abstract

Abstrak:Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan cerita rakyat pada anak usia dini. Pengenalan cerita rakyat pada anak usia dini perlu mnggunakan metode yang tepat agar cerita rakyat dapat dipahami oleh anak usia dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kami lakukan di sanggar baca jendela dunia. Pemilihan Sanggar Baca Jendela Dunia sebagai objek pengabdian masyarakat karena umumnya para peserta didik berusia 4-8 tahun. Sehingga, berdasarkan kategori umur sangat relevan dalam menyampaikan pengenalan cerita rakyat menggunakan metode gambar berantai. Kegiatan ini merupakan proses pewarisan cerita rakyat kepada generasi muda. Adapun tahap realisasi permasalahannya adalah dimulai dengan pengajaran materi cerita rakyat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para peserta memiliki pengetahuan tentang cerita rakyat. selanjutnya, dilakukan pengenalan cerita rakyat menggunakan metode gambar berantai. Gambar berantai adalah bentuk penyajian gambar berdasarkan topik atau peristiwa yang dibutuhkan hingga tersusun dan setiap gambar tersebut mampu bercerita dengan maksud mengambil makna yang terdapat dala gambar yang disajikan.metode gambar berantai bertujuan agar peserta bisa tertarik dalam mengenal dan mempelajari cerita rakyat Indonesia.Hasil kegiatan ini, Tutor dan orang tua peserta didik sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh intensitas anak yang ketergantungan dengan gawai mereka. Tutor dan orang tua peserta meminta mengadakan kegiatan ini kembali untuk peserta didik supaya lebih mengenal cerita rakyat Indonesia. Abstract: This activity aims to introduce folklore to early childhood. The introduction of folklore in early childhood needs to use appropriate methods so that folklore can be understood by early childhood. Our community service activities are done at the Sanggar Baca Jendela Dunia. The selection of Sanggar Baca Jendela Dunia as an object of community service because generally the students aged 4-8 years. Thus, based on the age category it is very relevant in conveying the introduction of folklore using the chain picture method. This activity is a process of inheriting folklore to the younger generation. The problem realization stage is starting with teaching folklore material. This is done with the hope that the participants will know folklore. Next, an introduction to folklore is carried out using the chain picture method. Chain image is a form of presentation of images based on topics or events needed to be arranged and each image can tell to take the meaning contained in the picture presented. As a result of this activity, tutors and parents of students were very enthusiastic about this activity. This is motivated by the intensity of children who are dependent on their devices. Tutors and parents of participants asked to hold this activity for students to get to know Indonesian folklore.
PENINGKATAN PRODUKSI BUBUK JAHE MERAH MELALUI INTRODUKSI SISTEM PENGHALUSAN Dessy Agustina Sari; Sukanta Sukanta; Wagiono Wagiono; Azafilmi Hakiim; Adetiya Irawan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (117.249 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i2.4104

Abstract

Abstrak: Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan di desa Karyabakti kecamatan Batujaya kabupaten Karawang bersama mitra UPPKS Jahe Merah. Fokus aktivitas yang diselenggarakan dari Oktober 2020 hingga Maret 2021 adalah peralihan peralatan produksi bubuk jahe merah sebagai hasil peninjauan lokasi usaha mitra bersama aparatur desa. Hasil diskusinya adalah memprioritasikan terlebih dahulu perubahan perlengkapan penghalusan (pelumatan) bahan baku jahe merah. Hal ini disebabkan oleh penggunaan blender yang memiliki tantangan atas beban yang diberikan (jahe merah dan air). Dampaknya adalah alat hanya mampu mengolah 3 kg jahe merah selama 1 jam dan juga ditambahkan permasalahan kinerja lainnya (yang memberikan waktu proses lebih panjang. Tujuan transformasi peralatan produksi ini adalah menghemat waktu penghalusan bahan baku dan selanjutnya mengarahkan ke peningkatan kapasitas produksi dan manajemen produksi. Solusi ini memberikan ruang bagi mitra untuk menerapkan purwarupa dan tim pelaksana menjelaskan tata cara pembersihan pasca digunakan (sisi umur alat) dan juga K3 bagi konsumen (dibantu oleh PT TEiN Karawang). Hasil kegiatan pengabdian di desa Karyabakti mampu menurunkan waktu proses penghalusan menjadi 30 menit untuk 3 kg jahe merah segar dibandingkan peralatan semula. Keberhasilan ini menjadi peluang dan kesempatan bagi UPPKS setempat atas transformasi tersebut ke depannya yaitu semula 40-50 kg per bulan menjadi per hari. Abstract:  Karyabakti village, Batujaya sub-district, Karawang district was the location for community service activities and UPPKS Jahe Merah (MSME red ginger) acted as a partner. The focus of activities held from October 2020 to March 2021 was the transfer of red ginger powder production equipment. This was the result of a survey of partner business locations with village officials. The result of the discussion was to prioritize changes in the refining equipment (mashing, pulverize, or milling) of the red ginger raw material. Previously, the use of a blender had challenges over the weight given (red ginger and water). The impact was that the equipment was only able to process 3 kg of red ginger for 1 hour and also added other performance problems (which give longer processing time. The purpose of this production equipment transformation was to save time for refining raw materials and then lead to increased production capacity and production management. This provided space for partners to implement prototypes and the implementation team explained the procedures for post-use cleaning (tool life side) as well as K3 for consumers (assisted by PT TEiN Karawang). The results of community service activities in Karyabakti village were able to reduce the refining process time to 30 minutes for 3 kg of fresh red ginger compared to the original equipment. This success was an opportunity and opportunity for the local UPPKS for this transformation in the future, from 40-50 kg per month to per day.

Page 5 of 276 | Total Record : 2751