cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pendekar.ummat@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram Jln. KH. Ahmad Dahlan, No. 1, Pagesangan, Kota Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter
ISSN : -     EISSN : 26151421     DOI : 10.31764/pendekar
Core Subject : Education,
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang secara khusus menerbitkan hasil penelitian dosen, mahasiswa semester akhir termasuk guru sekolah maupun kegiatan penelitian ilmiah lainnya di bidang pendidikan. Adapun cakupannya meliputi hasil penelitian di bidang matematika dan ilmu alam, teknologi informasi dalam pembelajaran, sosio geografis, agama dan budaya, bahasa dan sastra, serta humaniora. Terbit dua kali setahun yakni bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 307 Documents
Implementasi Media Kartu Kwartet Cerita Indonesia pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SD Patmawati, Mita; Sahari, Sutrisno; Salim, Nur
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i2.24087

Abstract

Abstrak: IPS adalah salah satu pelajaran yang wajib dipelajari selama mengenyam pendidikan dasar. Untuk mempermudah jalannya proses pembelajaran diperlukan sebuah media. Kartu KWACI (Kwartet Cerita Indonesia) merupakan media pembelajaran IPS yang memuat materi faktor penjajahan. Penggunaan media yang tidak menghilangkan esensi dari permainan yakni, secara berkelompok dan mencari pasangan dari tiap-tiap kartu membuat rasa keingintahuan pada siswa tumbuh yang berakibat pada meningkatnya keaktifan siswa. Penelitian ini menggunakan metode R&D (Research and Development) dengan model pendekatan ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Sebelum media diterapkan dalam proses pembelajaran media telah diuji kevalidannya oleh ahli validator, hasil pengujian menghasilkan presentase akumulatif 92%. Hasil implementasi yang didapat berupa kepraktisan serta keefektifan dengan presentase kepraktisan 90% dan keefektifan akumulatif sebesar 85,8%. Presentase kepraktisan didapat berdasarkan angket respon guru sedangkan keefektifan didasarkan kepada tes. Hasil pengimplementasian media dapat menjadi tolak ukur bahwa media yang dikembangkan cocok untuk diterapkan di sekolah guna menunjang proses pembelajaran IPS.Abstract: Social studies is one of the lessons that must be learned during primary education. To facilitate the learning process, a medium is needed. KWACI (Indonesian Story Quartet) card is a social studies learning media that contains material colonization factors. The use of media that does not eliminate the essence of the game, namely, in groups and looking for pairs of each card makes curiosity in students grow which results in increased student activeness. This research uses the R&D (Research and Development) method with the ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation) approach model. Before the media is applied in the learning process, the media has been tested for validity by expert validators, the test results produce an accumulative percentage of 92%. The implementation results obtained in the form of practicality and effectiveness with a 90% practicality percentage and an accumulative effectiveness of 85.8%. The percentage of practicality is obtained based on the teacher response questionnaire while the effectiveness is based on the test. The results of implementing the media can be a benchmark that the media developed is suitable to be applied in schools to support the social studies learning process.
Penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa SMA Pada Materi Fluida Rajuliaddin, Muhammad
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 6, No 2 (2023): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v6i2.22725

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi Fluida melalui penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang melibatkan kolaborasi antara peneliti dan guru kelas. Penelitian dilakukan dalam dua siklus yang masing-masing terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Tahap perencanaan melibatkan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah, penyusunan skenario pembelajaran Quantum Teaching, dan persiapan alat evaluasi. Pelaksanaan tindakan dilakukan dengan menerapkan skenario pembelajaran Quantum Teaching pada pembelajaran Fluida. Tahap pengamatan mencakup pengambilan data hasil belajar melalui tes tertulis, lembar observasi, dan kuesioner tanggapan siswa. Sedangkan tahap refleksi digunakan untuk mengevaluasi proses dan dampak dari tindakan perbaikan yang dilakukan. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dalam materi Fluida setelah penerapan Model Pembelajaran Quantum Teaching. Hal ini terlihat dari distribusi skor siswa yang mengalami peningkatan pada setiap siklus penelitian. Dari analisis data, terlihat bahwa sebagian besar siswa memperoleh skor yang lebih tinggi setelah diterapkannya Model Pembelajaran Quantum Teaching. Abstract: This study aims to improve students' learning outcomes in Fluid material through the implementation of the Quantum Teaching Learning Model. The research method used is Classroom Action Research involving collaboration between researchers and classroom teachers. The research was conducted in two cycles, each consisting of four stages: planning, implementation, observation, and reflection. The planning stage involves initial observations to identify problems, the development of Quantum Teaching learning scenarios, and the preparation of evaluation tools. The action is implemented by applying the Quantum Teaching learning scenario to Fluid teaching. The observation stage includes collecting learning outcome data through written tests, observation sheets, and student response questionnaires. Meanwhile, the reflection stage is used to evaluate the process and impact of the corrective actions taken. The results show an improvement in students' learning outcomes in Fluid material after the implementation of the Quantum Teaching Learning Model. This is evidenced by the distribution of student scores which increased in each research cycle. From the data analysis, it is evident that the majority of students achieved higher scores after the implementation of the Quantum Teaching Learning Model.
Pembentukan Nilai Religius dan Nilai Sosial: Analisis Pengaruh Ekstrakurikuler Rohis Pratama, Arga Putra; Widyaningrum, Retno
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i3.24732

Abstract

Abstrak: Realita saat ini adalah bahwa generasi muda Indonesia terancam mengalami penurunan moral dan akhlak. sehingga perlu adanya pendidikan karakter yang intesif di lembaga pendidikan, guna membentuk dan meningkatkan lagi angka pertumbuhan moral dan akhlak remaja Indonesia. Salah satu lembaga pendidikan di kabupaten Ponorogo yaitu SMPN 2 Ponorogo memiliki kegiatan ekstrakruikuler Rohis sebagai kegiatan pengembangan peserta didik khususnya dalam kerohanian. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana pengaruh adanya ekstrakurikuler Rohis terhadap pembentukan nilai religius dan nilai sosial peserta didik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitaif, pengumpulan data melalui penyebaran angket menggunakan model skala likert, sedangkan untuk sampel menggunakan teknik purposive sampling. Karena penelitian ini menguji pengaruh suatu variabel maka, model pengujian melalui bantuan smartPLS 4 menghasilkan: (1) bahwa kegiatan ekstrakurikuler Rohis ternyata berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan nilai religius dengan hasil nilai T-Statistic sebesar 11,171 dan nilai p-value 0,000 dan dari hasil uji inner model dengan melihat nilai R-Square, bahwa sumbangan pengaruh ekstrakurikuler Rohis sebagai variabel independen terhadap nilai religius sebesar 0,697; dan (2) kegiatan ekstrakurikuler Rohis juga berpengaruh secara signifikan terhadap pembentukan nilai sosial dengan hasil nilai T-Statistic sebesar 36,513 dan nilai p-value 0,000 dan juga dari hasil uji inner model dengan melihat nilai R-Square, bahwa sumbangan pengaruh ekstrakurikuler Rohis sebagai variabel independen terhadap nilai sosial sebesar 0,854. Berdasarkan hasil penelitain tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa ekstrakurikuler Rohis memiliki pengaruh terhadap pembentukan sikap religius dan sosial peserta didik.Abstract: The current reality is that Indonesia's young generation is threatened with a decline in morals and morals. So there is a need for intensive character education in educational institutions, in order to shape and further increase the moral and moral growth rate of Indonesian teenagers. One of the educational institutions in Ponorogo district, namely SMPN 2 Ponorogo, has Rohis extracurricular activities as student development activities, especially in spirituality. This research aims to see how the presence of Rohis extracurricular activities has on the formation of students' religious values and social values. This research uses a quantitative research method, collecting data through distributing questionnaires using a Likert scale model, while for the sample using a purposive sampling technique. Because this research tests the influence of a variable, the testing model with the help of SmartPLS 4 produces: 1) that Rohis extracurricular activities have a significant effect on the formation of religious values with a T-Statistic result of 11.171 and a p-value of 0.000 and from the results of the inner test model by looking at the R-Square value, that the contribution of Rohis extracurricular influence as an independent variable to religious values is 0.697. 2) Rohis' extracurricular activities also have a significant influence on the formation of social values with a T-Statistic result of 36.513 and a p-value of 0.000 and also from the results of the inner model test by looking at the R-Square value, the contribution of Rohis' extracurricular influence as an independent variable on social value of 0.854. Based on the results of this research, it can be concluded that Rohis extracurricular activities have an influence on the formation of students' religious and social attitudes. 
Nilai Profil Pelajar Pancasila Dalam Novel Hello Karya Tere Liye Serta Relevansinya Sebagai Materi Ajar Sastra di SMA Lestari, Wahyu Fajar; Slamet, Slamet; Chaesar, Ari Suryawati Secio
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i2.23800

Abstract

Abstrak: Pembelajaran sastra seringkali kurang menarik minat siswa. Maka dari itu, guru hendaknya dapat memilih metode dan materi ajar sastra yang tepat untuk meningkatkan ketertarikan siswa pada sastra. Namun faktanya, sebagain besar guru masih kesulitan memilih materi ajar sastra yang tepat. Selain itu, materi yang digunakan sebagian besar juga belum menyajikan nilai pendidikan karakter yang baik, terutama berkaitan dengan nilai Profil Pelajar Pancasila yang wajib dibudayakan dalam diri siswa sejalan dengan pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Berkaitan dengan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan (1) nilai Profil Pelajar Pancasila dalam novel Hello karya Tere Liye; dan (2) relevansi novel Hello sebagai materi ajar sastra di SMA. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah novel Hello karya Tere Liye dan informan. Data penelitian berupa dialog dan kutipan novel yang mengandung nilai Profil Pelajar Pancasila serta hasil wawancara dengan informan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan analisis dokumen dan wawancara. Adapun, teknik validiasi datanya menggunakan triangulasi teori dan sumber data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa novel Hello mengandung enam nilai Profil Pelajar Pancasila yaitu (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2) berkebhinekaan global; (3) gotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa novel Hello karya Tere Liye relevan digunakan sebagai materi ajar sastra di SMA. Hal ini karena novel tersebut telah memenuhi kriteria pemilihan materi ajar sastra yang baik dan ideal.Abstract: Literature learning often does not attract students' interest. Therefore, teachers should be able to choose appropriate literary teaching methods and materials to increase students' interest in literature. However, in fact, the majority of teachers still have difficulty choosing the right literary teaching materials. Apart from that, most of the materials used do not provide good character education values, especially in relation to the Pancasila Student Profile values which must be cultivated in students in line with the implementation of the Independent Curriculum. In this regard, this research aims to describe and explain (1) the value of the Pancasila Student Profile in the novel Hello by Tere Liye; and (2) the relevance of the novel Hello as literature lesson material in high school. This research is a type of qualitative descriptive research. The data source used is the novel Hello by Tere Liye and informants. The research data is in the form of dialogue and novel quotations containing the values of the Pancasila Student Profile as well as the results of interviews with informants. The sampling technique used was purposive sampling. Data collection techniques use document analysis and interviews. The data validation technique uses triangulation of theory and data sources. The research results show that the novel Hello contains six values of the Pancasila Student Profile, namely (1) having faith, being devoted to God Almighty, and having noble character; (2) global diversity; (3) mutual cooperation; (4) independent; (5) critical reasoning; and (6) creative. The research results also show that the novel Hello by Tere Liye is relevant to use as literature lesson material in high school. This is because the novel meets the criteria for selecting good and ideal literary teaching materials.
Model Project Based Entrepreneuruial Science Thinking Untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa dengan Menggunakan Blanded Learning Rahman, Nanang; Liswijaya, Liswijaya
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 6, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v6i4.20000

Abstract

Abstrak:Teknologi dalam pembelajaran sangat bermanfaat ketika masa pandemic covid 19. Dosen dapat memilih metode pembelajaran dengan mengabungkan pembelajaran secara offline dan online yang dikenal dengan istilah blanded learning. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh model project based entrepreneurial science thinking terhadap pemikiran kreatif calon mahasiswa PGSD. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu dengan subjek penelitian sebanyak 72 mahasiswa PGSD. Dalam pelaksanaannya, kelas eksperimen diajar dengan menggunakan model project based entrepreneurial science thinking, kelas kontrol adalah kelas konvensional. Parameternya adalah berpikir kreatif dengan 4 indikator, yaitu fluency, flexibility, originality and elaborative. Pengumpulan data menggunakan penilaian pretest dan posttest. Data disajikan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian secara keseluruhan rata-rata skor berpikir kreatif mahasiswa PGSD pada kelas eksperimen adalah 83,50 dengan indeks N-gain sebesar 0,58, lebih tinggi dibandingkan pada kelas kontrol 71,25 dengan indeks N-gain sebesar 0,28. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model project based entrepreneurial science thinking berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif mahasiswa PGSD, lebih efektif dibandingkan konvensional dalam meningkatkan berpikir kreatif guru dalam pembelajaran.Abstract: Technology in learning is very useful during the Covid 19 pandemic. Lecturers can choose learning methods by combining offline and online learning, known as blended learning. The aim of this research is to analyze the influence of the project based entrepreneurial science thinking model on the creative thinking of prospective elementary school teacher students. This type of research is quasi-experimental research with research subjects as many as 72 PGSD students. In its implementation, the experimental class was taught using a project based entrepreneurial science thinking model, the control class was a conventional class. The parameters are creative thinking with 4 indicators, namely fluency, flexibility, originality and elaborative. Data collection uses pretest and posttest assessments. Data is presented and analyzed descriptively. Overall research results, the average creative thinking score of elementary school teacher students in the experimental class was 83.50 with an N-gain index of 0.58, higher than in the control class of 71.25 with an N-gain index of 0.28. From the research results, it can be concluded that the project based entrepreneurial science thinking model has an effect on improving the creative thinking abilities of elementary school teacher students, and is more effective than conventional ones in improving teachers' creative thinking in learning.
Upaya Mengatasi Penyebaran Informasi Hoax sebagai Tindakan yang Berakibat pada Disentegrasi Bangsa Mendopa, Eva Fransiska Karolina Br; Abdillah, Mufti; Adryansah, Angga; Naiborhu, Natasya; Sormin, Josafat Franata; Kurniawan, Fahmy Zhidan; Ramadhan, Taufiq
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i2.23024

Abstract

Abstrak: Berita hoax belakangan ini sudah banyak beredar di masyarakat yang memberikan dampak buruk terhadap disentegrasi bangsa Indonesia. Hoax ialah pemberitaan palsu atau belum ditemukan pembenarannya. Berita atau informasi saat ini sangat mudah diakses masyarakat melalu internet. Banyak kasus masyarakat yang termakan berita hoax, apalagi dalam kasus ujaran kebencian terhadap Pilpres Rabu, 14 februari 2024. Adanya ujaran kebencian diantara para calon presiden yang membuat pro dan kontra didalam masyarakat. Untuk itu pemerintah dan sebagai mahasiswa harus turun tangan dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat yang bertujuan menghentikan Polri dan Dinas Komunikasi dan Informatika menyebarkan hoaks. Barda Nawawi (2011) menyatakan bahwa penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan teori dari teori dalam Strategi atau Upaya Mitigasi Jalur NonPenal. Berdasarkan temuan penelitian, pemerintah berupaya menghentikan berita bohong (hoaks) di media sosial dengan menerapkan hukum terhadap penyebar hoaks dalam UU ITE dan pasal 28 ayat 2 KUHP. Hal ini akan membuat para pelakunya jera dengan melibatkan penyelenggara platform atau dengan mengenakan denda dan memberikan pendidikan kepada pengguna internet agar dapat melapor ke aduankonten@mail.kominfo.go.id.Abstract: Hoax news has recently been widely circulating in society which has had a negative impact on the disintegration of the Indonesian nation. Hoax is false news or has not been found to be justified. News or information is currently very easy for people to access via the internet. There are many cases of people being consumed by hoax news, especially in cases of hate speech regarding the presidential election on Wednesday, 14 February 2024. There is hate speech among presidential candidates which creates pros and cons in society. For this reason, the government and students must step in to provide understanding to the public with the aim of stopping the National Police and the Communications and Informatics Service from spreading hoaxes. Barda Nawawi (2011) stated that this research used qualitative methods and theories from theories in Non-Penal Route Mitigation Strategies or Efforts. Based on research findings, the government is trying to stop fake news (hoaxes) on social media by implementing laws against hoax spreaders in the ITE Law and article 28 paragraph 2 of the Criminal Code. This will deter the perpetrators by involving the platform organizers or by imposing fines and providing education to internet users so they can report them To aduankonten@mail.kominfo.go.id.
Pendidikan Karakter Nasionalis dan Berintegritas pada Kurikulum Madrasah Tsanawiyah Al-Ishlah Persis Kabupaten Majalengka Saefullah, Agus Susilo
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i2.23936

Abstract

Abstrak: Permasalahan karakter seperti radikalisme, separatisme, penyalahgunaan narkoba, dan sebagainya dewasa ini cukup menjadi perbincangan hangat. Dalam hal ini, lembaga pendidikan terutama pendidikan Islam berperan vital dalam pembentukan karakter anak bangsa. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kurikulum yang digunakan dalam menginternalisasi karakter nasionalis dan mengidentifikasi faktor-faktor pendukung dan penghambat proses pendidikan karakter nasionalis dan berintegritas di MTs al-Ishlah Persis Kabupaten Majalengka. Subjek primer penelitian ini terdiri dari Mudirul Aam, Kepala Madrasah, pembimbing asrama, dan dokumen-dokumen MTs al-Ishlah Persis yang dilengkapi dengan sumber sekunder yaitu guru-guru, orang tua, murid, dan tokoh masyarakat sekitar madrasah. Sehubungan dengan itu, penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi. Kemudian data dianalisis menggunakan teknik triangulasi yaitu reduksi data, display data, dan penyimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum yang digunakan adalah berorientasi pada moral knowing, moral feeling, dan moral action. Adapun faktor-faktor pendukung proses pendidikan karakter tersebut adalah status madrasah swasta dan berasrama sehingga proses pendidikan disesuaikan dengan kebutuhan lokal. Sementara itu, faktor penghambatnya, yaitu indikator nilai-nilai karakter yang belum representatif, kurangnya aspek pedagogis pada guru, dan kurangnya kerja sama antara pihak madrasah dengan orang tua. Manfaat dari hasil penelitian ini adalah memberikan rekomendasi kepada pihak madrasah untuk meningkatkan kualitas kurikulum dan strategi pengajaran guna membentuk karakter nasionalis dan berintegritas pada siswa, serta mendorong kerjasama yang lebih erat antara madrasah dan orang tua siswa.Abstract: Character problems such as radicalism, separatism, drug abuse, and so on are currently quite hot topics of discussion. In this case, educational institutions, especially Islamic education, play a vital role in forming the character of the nation's children. This research aims to identify the curriculum used to internalize nationalist character and identify supporting and inhibiting factors in the process of education for nationalist character and integrity at MTs al-Ishlah Persis, Majalengka Regency. The primary subjects of this study consist of the Mudirul Aam, the Head of the Madrasah, the boarding school supervisors, and documents from MTs al-Ishlah Persis. This is supplemented by secondary sources, including teachers, parents, students, and community leaders around the madrasah. In this regard, this research is descriptive qualitative research. The data in this research was collected through observation, interviews and documentation. The data were then analyzed using triangulation techniques, including data reduction, display, and conclusion drawing. The research results show that the curriculum used is oriented towards moral knowing, moral feeling, and moral action. The supporting factors for the character education process are the status of private and boarding schools so that the education process is adapted to local needs. Meanwhile, the inhibiting factors are indicators of character values that are not yet representative, a lack of pedagogical aspects for teachers, and a lack of cooperation between the madrasah and parents. The benefits of this research include providing recommendations to the madrasah to enhance the quality of the curriculum and teaching strategies aimed at developing nationalist and integrity-based character in students and encouraging closer cooperation between the madrasah and parents.
Hubungan Karakter Semangat Kebangsaan dengan Motivasi dan Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Sejarah kelas XI Prasety, Ella Jayahuda; Widiadi, Aditya Nugroho; Sayono, Joko
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i3.25033

Abstract

Abstrak: Penelitian ini penting dilakukan karena memberikan wawasan tentang peran pendidikan dalam membentuk generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki semangat kebangsaan yang kuat serta kesadaran sosial yang tinggi. Di tengah arus globalisasi, menanamkan karakter nasionalisme di sekolah menjadi semakin relevan untuk mempertahankan identitas bangsa dan mempersiapkan warga negara yang aktif dan bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara indikator hasil belajar siswa, motivasi belajar, dan karakter semangat kebangsaan dalam membentuk warga negara yang aktif serta terlibat. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik korelasional, dan data dikumpulkan melalui survei menggunakan kuesioner yang diisi oleh siswa dari berbagai program studi di MAN 1 Kota Malang. Kuesioner ini dirancang untuk mengukur tiga variabel utama: hasil belajar siswa, motivasi belajar, dan karakter semangat kebangsaan. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan positif yang signifikan antara indikator hasil belajar, motivasi belajar, dan karakter semangat kebangsaan. Nilai korelasi antara hasil belajar dan semangat kebangsaan adalah r = 0.45, sedangkan antara motivasi belajar dan semangat kebangsaan sebesar r = 0.52. Hal ini menunjukkan adanya hubungan moderat antara ketiga variabel tersebut, yang memperkuat dugaan bahwa peningkatan motivasi dan hasil belajar berperan dalam menumbuhkan semangat kebangsaan. Implikasi dari penelitian ini adalah bahwa program pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai nasionalisme dapat membantu membentuk individu yang tidak hanya unggul secara akademis tetapi juga memiliki kesadaran sosial yang tinggi dan komitmen terhadap kemajuan komunitas.Abstract: This research is important because it provides insight into the role of education in shaping a generation that is not only academically superior, but also has a strong national spirit and high social awareness. In the midst of globalisation, instilling the character of nationalism in schools is becoming increasingly relevant to maintain the nation's identity and prepare active and responsible citizens. This study aims to identify the relationship between indicators of student learning outcomes, learning motivation, and national spirit character in shaping active and engaged citizens. The method used is a quantitative approach with correlational techniques, and data was collected through a survey using a questionnaire filled out by students from various study programmes at MAN 1 Malang City. The questionnaire was designed to measure three main variables: student learning outcomes, learning motivation, and national spirit character. The results showed a significant positive relationship between the indicators of learning outcomes, learning motivation, and national spirit character. The correlation value between learning outcomes and national spirit is r = 0.45, while between learning motivation and national spirit is r = 0.52. This indicates a moderate relationship between the three variables, which reinforces the notion that increased motivation and learning outcomes play a role in fostering national spirit. The implication of this study is that educational programmes that integrate nationalism values can help shape individuals who not only excel academically but also have high social awareness and commitment to the betterment of the community. 
Pengaruh Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis IPS Sekolah Dasar Mariyam, Siti; Nurdiansyah, Nurdiansyah; Yogiarni, Tiara
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 2 (2024): Juli
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i2.24301

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh model pembelajaran Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual (SAVI) terhadap kemampuan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar dan menciptakan model pengajaran SAVI yang efisien. Penggunaan media audiovisual diharapkan memperlancar proses pengajaran, mendorong komponen pendengaran dan visual, serta menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan desain pre-eksperimen One-Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian terdiri dari 28 siswa kelas VI SDN 6 Nagri Kaler di Kecamatan Purwakarta, Kabupaten Purwakarta.Instrumen penelitian meliputi tes dan non-tes. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan rata-rata nilai siswa dari 55 pada pretest menjadi 75 pada posttest. Uji normalitas Kolmogorov-Smirnov Z menunjukkan data berdistribusi normal dengan signifikansi 0,222. Uji t menunjukkan nilai signifikansi 0,001, sehingga kemampuan berpikir kritis siswa setelah menggunakan model pembelajaran SAVI lebih baik dibandingkan sebelumnya. Uji regresi linear menunjukkan model pembelajaran SAVI dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis pada mata pelajaran IPS materi ASEAN dengan nilai F hitung 21,371 dan signifikansi 0,000. Nilai korelasi (R) sebesar 0,694 dan R square sebesar 0,482 menunjukkan model SAVI mempengaruhi kemampuan berpikir kritis sebesar 48,2%. Nilai N-Gain rata-rata sebesar 0,43 menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis dalam kategori sedang.Penerapan model SAVI dalam pendidikan menawarkan pendekatan komprehensif dan efektif untuk meningkatkan pembelajaran. Guru perlu dilatih untuk mengimplementasikan model ini secara efektif dan terus mengevaluasi dampaknya untuk perbaikan berkelanjutan.Abstract: This study aims to analyze the effect of the Somatic, Auditory, Visualization, Intellectual (SAVI) learning model on students' critical thinking skills in social studies education at the elementary school level and to develop an efficient SAVI teaching model. The use of audiovisual media is expected to facilitate the teaching process, encourage auditory and visual components, and create an enjoyable learning environment. This research employs a quantitative method with a pre-experimental One-Group Pretest-Posttest design. The sample consists of 28 sixth-grade students from SDN 6 Nagri Kaler in Purwakarta District, Purwakarta Regency. Research instruments include tests and non-tests. The results indicate an increase in the average student score from 55 on the pretest to 75 on the posttest. The Kolmogorov-Smirnov Z normality test shows the data is normally distributed with a significance of 0.222. The t-test shows a significance value of 0.001, indicating that students' critical thinking skills are significantly better after using the SAVI learning model. The linear regression test indicates that the SAVI learning model can be used to improve critical thinking skills in social studies on ASEAN material, with an F value of 21.371 and a significance of 0.000. The correlation coefficient (R) of 0.694 and an R square of 0.482 show that the SAVI model affects critical thinking skills by 48.2%. The average N-Gain value of 0.43 indicates an improvement in critical thinking skills in the medium category. The implementation of the SAVI model in education offers a comprehensive and effective approach to enhancing learning. Teachers need to be trained to implement this model effectively and continuously evaluate its impact for ongoing improvement.
Kesehatan, Keselamatan, dan Pendidikan Karakter: Kunci Keberhasilan dalam Praktikum di Laboratorium Kimia Fathonah, Annisa Rizki; Auliyani, Dian Syahri; Yunisa, Isma; Rasmuni, Oliviani Eka; Najmiatusalwa, Sheny Aulia; Rizkyanfi, Mochamad Whilky
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 6, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v6i4.20316

Abstract

Abstrak: Dalam pelaksanaan praktikum kimia di laboratorium, praktikan wajib menerapkan prinsip K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) hal ini berkaitan dengan prinsip pendidikan karakter yang mengacu pada sikap dan etika peserta didik, penelitian ini menganalisis pentingnya pendidikan karakter dalam memengaruhi keberhasilan dalam praktikum di laboratorium dengan menggunakan pendekatan kualitatif melalui kuesioner pada Google Formulir yang melibatkan 50 responden, 19 orang mahasiswa jurusan kimia, 4 orang mahasiswa jurusan pendidikan kimia, 7 orang mahasiswa jurusan farmasi, dan 20 orang yang memiliki pengalaman praktikum di laboratorium kimia. Hasil yang didapatkan melalui kuisioner yaitu sebanyak 82% responden menyatakan pendidikan karakter dalam melakukan praktikum kimia memiliki sifat yang sangat penting, sedangkan 18% diantaranya menyatakan penting. Penerapan etika pendidikan karakter di laboratorium kimia yaitu sikap jujur, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dan teliti yang ditandai dengan frekuensinya yang menunjukkan selalu, sering, kadang-kadang, jarang, dan tidak pernah.Abstract: In carrying out chemistry practicum in the laboratory, practitioners are required to apply the K3 (Occupational Health and Safety) principles. This is related to the principle of character education which refers to the attitudes and ethics of students. This research analyzes the importance of character education in influencing success in practicum in the laboratory using an approach qualitatively through a questionnaire on Google Forms involving 50 respondents, 19 students majoring in chemistry, 4 students majoring in chemistry education, 7 students majoring in pharmacy, and 20 people who have practical experience in chemistry laboratories. The results obtained through the questionnaire were that 82% of respondents stated that character education in carrying out chemistry practicum was very important, while 18% of them stated that it was important. The application of character education ethics in the chemistry laboratory is an attitude of honesty, discipline, responsibility, cooperation and thoroughness which is characterized by frequency indicating always, often, sometimes, rarely and never.