cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
pendekar.ummat@gmail.com
Editorial Address
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram Jln. KH. Ahmad Dahlan, No. 1, Pagesangan, Kota Mataram, NTB
Location
Kota mataram,
Nusa tenggara barat
INDONESIA
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter
ISSN : -     EISSN : 26151421     DOI : 10.31764/pendekar
Core Subject : Education,
Pendekar : Jurnal Pendidikan Berkarakter adalah jurnal yang dikelola oleh Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Mataram (UMMAT) yang secara khusus menerbitkan hasil penelitian dosen, mahasiswa semester akhir termasuk guru sekolah maupun kegiatan penelitian ilmiah lainnya di bidang pendidikan. Adapun cakupannya meliputi hasil penelitian di bidang matematika dan ilmu alam, teknologi informasi dalam pembelajaran, sosio geografis, agama dan budaya, bahasa dan sastra, serta humaniora. Terbit dua kali setahun yakni bulan April dan September.
Arjuna Subject : -
Articles 307 Documents
Analisis Keberfungsian Keluarga dan Pengaruhnya Terhadap Karakter Disiplin Siswa di Sekolah Cantika, Anzel Patma; Elmanora, Elmanora; Faesal, Muhammad
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 3 (2024): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i3.25816

Abstract

Abstrak: Karakter disiplin penting untuk anak dan salah satu faktor yang mempengaruhinya yaitu lingkungan keluarga melalui pelaksanaan fungsi keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberfungsian keluarga dan pengaruhnya terhadap karakter disiplin siswa di sekolah. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Pengumpulan data dilakukan pada bulan Mei 2024 dengan menggunakan angket. Responden dalam penelitian ini berjumlah 275 orang siswa yang dipilih dengan teknik probability sampling. Untuk menjawab tujuan penelitian, data dianalisis dengan menggunakan uji regresi linear. Hasil analisis data menunjukkan adanya pengaruh keberfungsian keluarga terhadap karakter disiplin siswa di sekolah. Besaran pengaruh kontribusi keberfungsian keluarga terhadap karakter disiplin siswa di sekolah sebesar 16%, sisanya di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil penelitian ini menguatkan pentingnya keberfungsian keluarga dalam membangun karakter disiplin pada siswa. Orang tua dapat meningkatkan keberfungsian keluarga melalui: komunikasi, kekompakan, aturan dan peran.Abstract: Disciplinary character is important for children and one of the factors that influences it is the family environment through the implementation of family functions. This research aims to analyze family functioning and its influence on students' disciplinary character at school. This research uses quantitative methods. Data collection was carried out in May 2024 using a questionnaire. The respondents in this study were 275 students selected using probability sampling techniques. To answer the research objectives, the data was analyzed using a linear regression test. The results of data analysis show that there is an influence of family functioning on the discipline character of students at school. The magnitude of the contribution of family functioning to the discipline character of students at school is 16%, the remainder is influenced by other factors not examined in this research. The results of this research reinforce the importance of family functioning in building disciplined character in students. Parents can improve family functioning through: communication, cohesiveness, rules and roles.
Penanaman Sikap Sosial Siswa Kelas VIII Melalui Pembelajaran IPS Di SMP Mufidah, Elmi; Rahayu, Eka
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 6, No 4 (2023): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v6i4.20329

Abstract

Abstrak: Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMP Unggulan kelas VIII, terdapat banyak peserta didik yang belum sepenuhnya menginternalisasi sikap sosial di dalam ruang kelas. Beberapa peserta didik menunjukkan kurangnya kedisiplinan dan tanggung jawab, seperti sering terlambat masuk kelas, kurang fokus saat guru menjelaskan, dan terlibat dalam kegiatan yang tidak sesuai selama jam pelajaran. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan deskripsi tentang: 1) gambaran proses pembelajaran IPS yang dilakukan guru dalam menanamkan sikap sosial pada siswa kelas VIII SMP Unggulan, dan 2) hasil penanaman sikap-sikap sosial siwa kelas VIII SMP Unggulan melalui pembelajaran IPS. Metode yang digunakan adalah pendekatan kualitatif deskriptif. Sampel yang digunakan jenis purposive sampling adalah kelas VIII dengan sampel sebanyak 40 siswa. Teknik pengumpulan datanya adalah observasi atau pengamatan, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Selanjutnya uji keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber. Hasil analisis yang ditemukan yakni penanaman dan hasil sikap sosial melalui pembelajaran IPS pada siswa kelas VIII SMP Unggulan sudah tertanam dengan kategori “Baik”. Cara menanamkannya yakni dengan kemampuan guru memberikan contoh sikap interaksi yang baik kepada siswa di dalam maupun di luar kelas, mengaitkan materi pelajaran IPS dengan nilai sikap sosial sesuai indikator, dan memberikan kalimat-kalimat positif mengandung nilai sikap sosial di awal pembelajaran.Abstract: Based on observations made at Class VIII Unggulan Middle Schools, there are many students who have not fully internalized social attitudes in the classroom. Some students show a lack of discipline and responsibility, such as often being late for class, lacking focus when the teacher explains, and being involved in inappropriate activities during class hours. The aim of this research is to obtain a description of: 1) an overview of the social studies learning process carried out by the teacher in instilling social attitudes in class VIII students at Unggulan Middle School, and 2) the results of instilling social attitudes in class VIII students at Unggulan Middle School through social studies learning. The method used is a descriptive qualitative approach. The sample used was purposive sampling, class VIII with a sample of 40 students. The data collection techniques are observation or observations, in-depth interviews, and documentation. Next, test the validity of the data using source triangulation techniques. The results of the analysis found were that the instillation and results of social attitudes through social studies learning in class VIII students at Unggulan Middle School were embedded in the "Good" category. The way to instill this is through the teacher's ability to provide examples of good interaction attitudes to students inside and outside the classroom, linking social studies subject matter with social attitude values according to indicators, and providing positive sentences containing social attitude values at the beginning of learning.
Manifestasi Nilai-Nilai Pendidikan Karakter pada Pendidikan Era Modern; Ditinjau dari Kisah Muhammad Al-Fatih Anshori, Irfan; Putri, Alvi SA; Qonitah, Ainul; Ramadhan, Sahrul
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.27536

Abstract

Abstract: Character education is a demand in national education to build and cultivate good character in students. This research aims to find out the character values in the story of Muhammad Al-Fatih and how to implement the values of character education in the story of Muhammad Al-Fatih in today's education. This research uses qualitative methods which produce descriptive data through two types of approaches, namely library research and field research. Data collection techniques in this research used observation, interview and documentation techniques. Data analysis technique this research uses thematic analysis techniques; because it can identify patterns in interview transcripts, field notes and other qualitative data sources Interviews were conducted with students and teaching staff. The results of the research show that there are character education values in Muhammad Al-Fatih that are relevant to the 18 character education values according to the Ministry of National Education. The results of field research at MTs Al-Khairiyah Pontang show that students' attitudes, manners and behavior are improving. This can be seen from students' daily attitudes, their attitudes towards their fellow students and their attitudes towards their teachers. The response of teachers in the Islamic Cultural History subject was very positive; Many students have developed positive values along with the implementation of character education which refers to the story of Muhammad al-Fatih. Learning the History of Islamic Culture through the exemplary story method of the character Muhammad Al-Fatih integrates 8 character education values, namely religious, discipline, curiosity, hard work, creativity, independence, democracy and responsibility.Abstrak: Pendidikan karakter merupakan tuntutan dalam pendidikan nasional untuk membangun dan menumbuhkan karakter yang baik pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai-nilai karakter dalam cerita Muhammad Al-Fatih dan bagaimana mengimplementasikan nilai-nilai pendidikan karakter dalam cerita Muhammad Al-Fatih dalam pendidikan masa kini. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif melalui dua jenis pendekatan, yaitu penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis tematik; Karena dapat mrngidentifikan pola transkip wawancara, catatan lapangan dan sumber data kualitatif lainya. Wawancara dilakukan terhadap siswa dan staf pengajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat nilai-nilai pendidikan karakter dalam diri Muhammad Al-Fatih yang relevan dengan 18 nilai pendidikan karakter menurut Kementerian Pendidikan Nasional. Hasil penelitian lapangan di MTs Al-Khairiyah Pontang menunjukkan bahwa sikap, budi pekerti, dan perilaku siswa semakin membaik. Dapat terlihat dari sikap keseharian siswa, sikap dengan sesama temannya hingga sikap terhadap guru-gurunya. Respon guru mata pelajaran SKI sangat positif; banyak siswa yang melahirkan nilai-nilai positif seiring dengan diterapkannya pendidikan karakter yang merujuk pada kisah Muhammad al-Fatih. Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam melalui metode cerita teladan tokoh Muhammad Al-Fatih mengintegrasikan 8 nilai pendidikan karakter yaitu religius, disiplin, rasa ingin tahu, kerja keras, kreativitas, kemandirian, demokrasi dan tanggung jawab.
Evolusi Manajemen Strategik: Integrasi Pengembangan Organisasi dan SDM dalam Meningkatkan Kualitas Lembaga Pendidikan Sumarti, Baiq; Syaharuddin, Syaharuddin; Usman, Lalu Hamdi; Maimun, Maimun
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.28162

Abstract

Abstract: Strategic management has evolved and spread to the management of educational institutions. Therefore, the purpose of the study is to analyze in depth the integration of organizational and HR development and the impact of this evolution in improving the quality of education. This research uses a qualitative approach, namely library research and simple descriptive statistics. The instrument used was a questionnaire of 35 questions distributed to school principals and teachers in Central Lombok. The results of the questionnaire were tabulated and descriptive analysis to determine the level of response of principals and teachers. The results showed that a comprehensive strategic management approach including strategic planning, HR competency development, and periodic evaluation proved successful in improving the quality of educational institutions through increased adaptability, competitiveness, and institutional reputation. Responses from principals and teachers, especially at the primary and junior secondary levels, also showed positive perceptions of this integration, although there were variations in scores between respondents.Abstrak: Manajemen strategik telah mengalami evolusi dan merambat dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Oleh karena itu, tujuan penelitian untuk menganalisis secara mendalam tentang integrasi pengembangan organisasi dan SDM serta dampak evolusi tersebut dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yakni library research dan statistik deskriptif sederhana. Instrumen yang digunakan berupa angket sebanyak 35 soal yang disebarkan kepada kepala sekolah dan guru di Lombok Tengah. Hasil angket ditabulasi dan analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat respon kepala sekolah dan guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendekatan manajemen strategik yang komprehensif meliputi perencanaan strategis, pengembangan kompetensi SDM, dan evaluasi berkala terbukti berhasil meningkatkan kualitas lembaga pendidikan melalui peningkatan adaptabilitas, daya saing, dan reputasi lembaga. Respon dari kepala sekolah dan guru terutama di jenjang SD dan SMP juga menunjukkan persepsi positif terhadap integrasi ini, meskipun terdapat variasi nilai antara responden.
Peran Kepemimpinan Pendidikan Islam dalam Meningkatkan Kualitas Kedisiplinan dan Kemandirian Gen-Z di Sekolah Utomo, Agung Panji; Buairi, Husnul; Citriadin, Yudin; Thohri, Muhammad; Syatriadin, Syatriadin
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstract: This research aims to find out how to form discipline and independence in generation-Z, as well as collaborative efforts with parents and society to shape Islamic character in generation-Z. On the other hand, this research also discusses the role of leadership in Islamic education that can contribute to improving the quality of generation-Z, often called the "strawberry" generation, a term often used to refer to a generation that is considered fragile in facing life's challenges. This research uses the library research method. The instruments used are data collected from various sources such as scientific journals, books, seminar papers and other publications, both offline and online. Data were analyzed using a descriptive qualitative model consisting of data collection, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. The research results show that Generation Z's discipline and independence can be formed through a supportive educational environment, challenges, responsibility, active participation and positive support. Collaboration with parents and the community plays a role in forming Islamic character through open communication, family education and religious activities. Leadership in Islamic education includes relevant curriculum, integration of Islamic values, use of technology, improving teacher quality, and collaboration with parents and the community.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui caranya membentuk kedisiplinan dan kemandirian pada generasi-Z, serta upaya kolaboratif dengan orang tua dan masyarakat untuk membentuk karakter islami pada generasi-Z. Disisi lain, penelitian ini juga membahas peran kepemimpinan dalam pendidikan islam dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas generasi-Z, sering juga disebut generasi “stroberi”, istilah yang sering digunakan untuk merujuk pada generasi yang dianggap rapuh dalam menghadapi tantangan hidup. Penelitian ini menggunakan Metode library research. Instrumen yang digunakan berupa data yang dikumpulkan dari berbagai sumber seperti jurnal ilmiah, buku, makalah seminar dan publikasi lainnya, baik offline maupun online. Data dianalisis menggunakan model kualitatif deskriptif yang terdiri dari pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin dan kemandirian Generasi Z dapat dibentuk melalui lingkungan pendidikan yang mendukung, tantangan, tanggung jawab, partisipasi aktif, dan dukungan positif. Kolaborasi dengan orang tua dan masyarakat berperan membentuk karakter Islami melalui komunikasi terbuka, pendidikan keluarga, dan kegiatan keagamaan. Kepemimpinan pendidikan Islam mencakup kurikulum relevan, integrasi nilai Islam, pemanfaatan teknologi, peningkatan kualitas guru, serta kerja sama dengan orang tua dan masyarakat.
Eksplorasi Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup di Sekolah Dasar Hafiz, Abdul
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 6, No 3 (2023): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v6i3.28647

Abstract

Abstract: This study aims to explore the integration of Islamic Religious Education (IRE) values into the Environmental Education (EE) curriculum at the primary school level using the Systematic Literature Review (SLR) method. The literature sources were drawn from articles indexed in Scopus, DOAJ, and Google Scholar, published within the last 10 years. The findings reveal that integrating IRE values into environmental education not only enriches students’ understanding of environmental issues but also instills a profound sense of spiritual and ethical responsibility. This approach adds a moral dimension that extends beyond technical aspects, with the concept of stewardship (khalifah) serving as the philosophical foundation to emphasize the importance of environmental preservation as an act of worship. However, the implementation of this integration faces several challenges, including limited teacher competence, insufficient resources, and misalignment between the curriculum and local needs. The study recommends specialized training for educators, the contextual adaptation of curricula, and the use of digital technology to support value-based environmental and religious education. These findings are expected to serve as a reference for developing educational policies that are more holistic and relevant to current environmental challenges.  Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi integrasi nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam kurikulum Pendidikan Lingkungan Hidup (EE) di tingkat sekolah dasar dengan menggunakan metode *Systematic Literature Review* (SLR). Sumber literatur yang digunakan berasal dari artikel yang terindeks di Scopus, DOAJ, dan Google Scholar, dengan periode publikasi 10 tahun terakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa integrasi nilai-nilai PAI dalam pendidikan lingkungan tidak hanya memperkaya pemahaman siswa tentang isu-isu lingkungan, tetapi juga menanamkan tanggung jawab spiritual dan etika yang mendalam. Pendekatan ini menambahkan dimensi moral yang melampaui aspek teknis semata, dengan konsep kekhalifahan sebagai landasan filosofis yang mengajarkan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sebagai bagian dari ibadah. Namun, implementasi integrasi ini menghadapi berbagai tantangan, seperti keterbatasan kompetensi pendidik, minimnya sarana pendukung, dan ketidaksesuaian kurikulum dengan kebutuhan lokal. Studi ini merekomendasikan pengembangan pelatihan khusus bagi pendidik, adaptasi kurikulum yang lebih kontekstual, dan pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pembelajaran berbasis nilai agama dan lingkungan. Temuan ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih holistik dan relevan dengan tantangan lingkungan saat ini.
Penguatan Nilai-Nilai Antikorupsi Berbasis Pendekatan Aksiologis kepada Peserta Didik SMA Rahmandani, Fahdian; Handayani, Trisakti; Kurniawan, Moh. Wahyu; Samsuri, Samsuri
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.26012

Abstract

Abstract: This research aims to assess the distribution of character integrity through an axiological approach, and determine the character integrity of high school level students. This research uses an unbalanced combination research method (concurrent embed) with a qualitative approach as the primary method and a quantitative approach as the secondary method. The qualitative approach is conducted using a case study method focused on corruption, while the quantitative approach is used to measure students' integrity scores. This research was conducted at SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Bantul, and SMAN 6 Yogyakarta. The subjects of this research include the Deputy Principal for Student Affairs, Deputy Principal for Curriculum, Civics Teachers, and students. The sample in this study was 375 students. Qualitative data collection techniques use observation, interviews and documentation. Quantitative data collection techniques use questionnaires. The research results show that: (1) Strengthening the integrity character of students through an axiological approach carried out curricularly and extracurricularly. Curricularly this is done through Civics subjects and extracurricularly it is done through extracurricular activities by getting students accustomed to practicing the values of integrity in every activity. (2) Students have a character of integrity that is classified as very good. Student integrity score/value ≥ .1SBx. From this research, the axiological approach in strengthening anti-corruption values has a significant contribution to achieving a high level of integrity among students, equipping them with a strong understanding of integrity to prevent corruption in the future. Moving forward, this anti-corruption education model can not only be applied in DIY but is also expected to be adaptable in other regions with local context adjustments.Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menilai penguatan karakter integritas melalui pendekatan aksiologi, dan mengetahui karakter integritas peserta didik tingkat SMA. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kombinasi tidak berimbang (concurrent embed) yaitu pendekatan kualitatif sebagai metode primer dan pendekatan kuantitatif sebagai metode sekunder. Pendekatan kualitatif dilakukan dengan metode studi kasus yaitu korupsi, sementara pendekatan kuantitatif dilakukan untuk mengukur skor/nilai integritas siswa. Penelitian ini dilakukan di SMAN 1 Sleman, SMAN 2 Bantul, dan SMAN 6 Yogyakarta. Subjek penelitian ini meliputi Wakil Kepala Sekolah bidang Kesiswaan, Wakil Kepala Sekolah bidang Kurikulum, Guru PPKn, dan siswa. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 375 siswa. Teknik pengumpulan data kualitatif menggunakan observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data kuantitatif menggunakan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Penguatan karakter integritas peserta didik melalui pendekatan aksiologi dilakukan secara kurikuler dan ekstrakurikuler. Secara kurikuler dilakukan melalui mata pelajaran PPKn dan secara ekstrakurikuler dilakukan melalui kegiatan ekstrakurikuler dengan membiasakan peserta didik untuk mengamalkan nilai-nilai integritas pada setiap aktivitasnya. (2) Peserta didik memiliki karakter integritas yang tergolong sangat baik. Skor/nilai integritas siswa ≥ .1SBx. Dari penelitian ini, pendekatan aksiologis dalam penguatan nilai-nilai antikorupsi memiliki kontribusi signifikan terhadap pencapaian tingkat integritas yang tinggi di kalangan siswa di mana siswa dibekali pemahaman yang kuat tentang integritas untuk mencegah tindakan korupsi di masa depan. Ke depan, model pendidikan antikorupsi ini tidak hanya dapat diterapkan di DIY, tetapi diharapkan juga di daerah lain dengan penyesuaian konteks lokal masing-masing.
Integrasi Nilai Kearifan Lokal dalam Pendidikan Karakter Siswa di Era Globalisasi Wulandari, Innayah; Handoyo, Eko; Yulianto, Arief; Sumartiningsih, Sri; Fuchs, Philip X.
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.27026

Abstract

Abstract: In the era of globalization, local wisdom values are increasingly marginalized, especially among elementary school students who are exposed to foreign cultures through technology and social media. This study aims to determine the impact of globalization on students' awareness of local wisdom and the importance of integrating local cultural values in character education. Using the literature review method, it was found that globalization has reduced students' awareness of local values such as gotong royong, integrity, and responsibility, which are now replaced by individualistic lifestyles. The research findings show that although local wisdom has an important role in character development, it has not been optimized in the primary school curriculum. To overcome this challenge, integrated strategies and cooperation between teachers, schools and communities are needed.Abstrak: Di era globalisasi, nilai-nilai kearifan lokal semakin terpinggirkan, terutama di kalangan siswa sekolah dasar yang terpapar budaya asing melalui teknologi dan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak globalisasi terhadap kesadaran siswa akan kearifan lokal dan pentingnya mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam pendidikan karakter. Dengan menggunakan metode tinjauan literatur, ditemukan bahwa globalisasi telah mengurangi kesadaran siswa akan nilai-nilai lokal seperti gotong royong, integritas, dan tanggung jawab, yang sekarang digantikan oleh gaya hidup individualistis. Temuan penelitian menunjukkan bahwa meskipun kearifan lokal memiliki peran penting dalam pengembangan karakter, namun belum dioptimalkan dalam kurikulum sekolah dasar. Untuk mengatasi tantangan ini, diperlukan strategi dan kerja sama yang terintegrasi antara guru, sekolah, dan masyarakat.
Analisis Pola Asuh Ibu Sebagai Madrasah Pertama Terhadap Pembentukan Karakter Anak Zahra, Khadija; Astutik, Anita Puji
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.26903

Abstract

Abstract: Character is a trait or personality that is inherent in a person. A person's character must be different from the character of other individuals. Many factors can influence the formation of a person's character such as environmental factors in which children live in. The role of parents also does not escape character education for children. Providing good character education in childhood is the right choice for success in the next stage. The mother is the right figure to be an example for a child in his life. If a mother provides good parenting, it will determine the character of the child in the future. Conversely, if the mother is less competent in caring for and educating children, it will affect the character of the child. The purpose of this study is to analyze the role of mothers as the main educators in the family and explore the influence of parenting on children's character. In this research, the author uses a qualitative method with a descriptive approach and sampling will be done by observation and interviews. The results of this study indicate that differences in parental background can also affect child development. The findings can provide important insights for parents in implementing more responsive and supportive parenting, regardless of economic and educational conditions, this research is expected to provide an understanding of the influence of a mother's parenting on the formation of children's character.Abstrak: Karakter merupakan sifat atau kepribadian yang melekat pada diri seseorang. Karakter seseorang pasti berbeda dengan karakter individu lainnya. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi pembentukan karakter seseorang seperti faktor lingkungan yang mana anak hidup didalamnya. Peran orang tua juga tidak luput dari pendidikan karakter bagi anak. Memberikan pendidikan karakter yang baik dimasa kanak-kanak merupakan suatu pilihan yang tepat untuk keberhasilan di tahap selanjutnya. Ibu merupakan figur yang tepat untuk menjadi teladan bagi seorang anak dalam kehidupannya. Apabila seorang ibu memberikan pola asuh yang baik maka akan menentukan karakter anak di masa mendatang. Sebaliknya jika ibu kurang kompeten dalam mengasuh dan mendidik anak maka akan berpengaruh terhadap karakter anak tersebut. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menganalisis peran Ibu sebagai pendidik utama dalam keluarga serta menggali pengaruh pola asuh terhadap karakter anak Dalam penilitian ini penulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengambilan sampel akan dilakukan dengan observasi dan wawancara. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perbedaan latar belakang orangtua juga dapat mempengaruhi perkembangan anak. Temuan ini dapat memberikan wawasan penting bagi para orang tua dalam menerapkan pola asuh yang lebih responsif dan mendukung, terlepas dari kondisi ekonomi dan pendidikan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman mengenai pengaruh pola asuh seorang ibu terhadap pembentukan karakter anak.
Evaluasi Pelaksanaan Program Bleanded Learning pada Mata Kuliah Komunikasi Data Menggunakan Model Evaluasi Cse-Ucla Iryani, Juniarti; Mania, Sitti; Rasyid, Muhammad Nur Akbar
Pendekar: Jurnal Pendidikan Berkarakter Vol 7, No 4 (2024): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/pendekar.v7i4.26680

Abstract

Abstract: The purpose of this study is to assess the success and identify obstacles related to the implementation of blended learning in data communication courses. The research is an evaluation research using a mixed method. The research design is the CSE-UCLA model, with components: system assessment, program planning, program implementation, program improvement, and certification program. The determination of the research subject used the purposive sampling method. The results of the research on all components were obtained: System Assessment obtained a percentage of 95% in the very good category. Program Planning obtained a percentage of 91% in the very good category. The Implementation Program obtained a percentage of 82% in the very good category. The Improvement Program obtained a percentage of 73% in the good category The Certification Program obtained a percentage of 80% in the good category. The recommendation related to the evaluation of the blended learning program in the Data Communication course is to improve the quality of socialization on the use of the blended learning program support system for both lecturers and students. In addition, the obstacle that the researcher found was the difficulty of determining the aspects that are vital in each component of the evaluation.Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk menilai keberhasilan dan mengidentifikasi hambatan yang berkaitan dengan pelaksanaan blended learning pada mata kuliah komunikasi data. Metode penelitian evaluasi ini adalah campuran dimana instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner dan angket wawancara. Desain penelitian adalah model CSE-UCLA dengan analisis data digunakan analisis deskriptif kuantitatif dan analisis kualitatif. Penentuan subjek penelitian menggunakan metode purposive sampling. Hasil penelitian pada seluruh komponen diperoleh: System Assessment diperoleh persentase 95% artinya kuat dalam hal landasan utama pelaksanaan program. Program Planning diperoleh persentase 91% artinya program ini memiliki arah dan dasar yang jelas. Program Implementation diperoleh persentase 82% artinya efektivitas pelaksanaan blended learning dapat dioptimalkan. Program Improvement diperoleh persentase 73% artinya perlu lebih proaktif merancang perbaikan untuk keberlanjutan program. Program Sertification diperoleh persentase 80% artinya meningkatkan pengakuan akademik maupun professional. Rekomendasi terkait evaluasi program blended learning pada mata kuliah Komunikasi Data adalah agar meningkatkan kualitas sosialisasi pada penggunaan system pendukung program blended learning baik terhadap dosen maupun terhadap mahasiswa. Selain itu kendala yang peneliti temukan adalah sulitnya menentukan aspek yang menjadi vital pada setiap komponen pada evaluasi.