cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979272     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 500 Documents
Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Masyarakat Permukiman Kumuh Terhadap Pengolahan Sampah di Kota Makassar Arifin, Mimi; Osman, Wiwik Wahidah; Mushar, Pratiwi; Djafar, Zuryati; Lakatupa, Gafar; Abduh, Jayanti Mandasari Andi Munawarah; Zahirah, Andi Nada; Alfasya, Rifat
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.55773

Abstract

Pertumbuhan penduduk mempengaruhi aktivitas masyarakat sehingga berdampak pada peningkatan konsumsi yang akan menimbulkan peningkatan produksi sampah. Sampai saat ini sampah merupakan permasalahan yang kompleks dan upaya pengurangan produksi sampah terus dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan metode 3R (Reduce, Reuse, Recycle) yang menuntut peran serta masyarakat dalam memilah sampah. Faktor yang menentukan jumlah sampah adalah karakteristik masyarakat dan model penanganan sampah sehingga penting untuk mengetahui partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah dan bank sampah.  Permasalahan mendasar di Kelurahan Tallo adalah kurangnya keikutsertaan masyarakat dalam kegiatan pengolahan sampah, khususnya pada daerah permukiman kumuh sekitar bantaran Sungai Tallo. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Mengidentifikasi karakteristik masyarakat permukiman kumuh sekitar bantaran Sungai Tallo; (2) Mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah. Adapun teknik analisis yang digunakan yaitu teknik analisis deskriptif kualitatif dan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Karakteristik masyarakat dapat dilihat dari segi sosial-ekonomi, bencana dan adaptasi, prasarana dasar, tingkat pengetahuan tentang sampah, dan bentuk-bentuk partisipasi dalam pengolahan sampah; (2) Faktor yang paling mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pengolahan sampah yaitu faktor kondisi bank sampah, kemudian faktor pekerjaan, faktor lama menetap, faktor pengetahuan terhadap sampah, faktor kondisi fisik rumah, dan faktor kondisi keamanan.  Penelitian ini menunjukkan tingkat kesadaran rendah namun partisipasi pemilihan sampah tinggi. Hal ini disebabkan oleh motivasi dan orientasi masyarakat permukiman kumuh dalam menambah pendapatan. Faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi dapat berbeda berdasarkan karakteristik masyarakat. Maka diharapkan dalam mengatasi pengelolaan persampahan, diperlukan pendekatan melalui pemerintah yang disesuaikan oleh karakteristik masyarakat.
Kajian Potensi Daya Tarik Agrowisata Berbasis Lanskap Budaya Pertanian Jonni, Jonni; Nurhayati, Nurhayati; Sutjahjo., Surjono Hadi; Pravitasari, Andrea Emma; Rosadi, Rosadi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.52607

Abstract

Potensi Nagari Pandai Sikek Kabupaten Tanah Datar belum banyak diketahui oleh kalangan umum, walaupun telah menjadi tujuan wisata dengan potensi tenunan khas daerah, dan ukiran rumah adatnya, namun belum mendapat perhatian khusus dan intensif dalam pengembangan potensi wilayah. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengkaji potensi daya tarik agrowisata berbasis lanskap budaya pertanian dan aspek pendukung wisata Nagari Pandai Sikek. Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif meliputi Location Quotient (LQ), Shift-Share Analysis (SSA), dan Objek Daya Tarik Wisata (ODTW) di Nagari Pandai Sikek. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sektor unggulan komparatif Nagari Pandai Sikek pada produksi pertanian adalah selada, wortel, cabe, bawang daun, bawang merah, tomat, dan kembang kol. Sektor keunggulan kompetitif adalah bawang merah, selada, cabe, bawang daun, kembang kol, wortel, dan seledri.  Jorong Koto Tinggi merupakan Jorong (dusun) yang paling basis pada sektor produksi pertanian di Nagari Pandai Sikek. Jorong Baruah dengan nilai tertinggi pada objek daya tarik wisata sarana dan prasarana. Potensi daya tarik agrowisata di Nagari Pandai Sikek dari hasil LQ dan SSA terletak pada Jorong Koto Tinggi dengan komoditi selada, wortel, cabe, bawang daun dan bawang merah.  Potensi daya tarik objek wisata terletak pada Jorong Baruah pada aksesibilitas, akomodasi, sarana, dan prasarana.
Kajian Efektivitas Pelaksanaan Kegiatan Car Free Day di Jalan Jenderal Sudirman Kota Pekanbaru Wahyudi, Ade; Asteriani, Febby; Muliana, Rona; Nurhaliza, Siti
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.41991

Abstract

Car Free Day merupakan sebuah program di Kota Pekanbaru yang bertujuan untuk memberikan edukasi terkait pengurangan jumlah kendaraan pribadi, ruang inklusi sosial dan ruang komunikasi di Kota Pekanbaru. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan kajian efektivitas pelaksanaan kegiatan car-free day di ruas Jalan Jenderal Sudirman. Metoda kombinasi dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari kegiatan CFD terhadap perubahan penggunaan kendaraan bermotor. Dari sisi pengunjung, terlebih dahulu diidentifikasi karakteristik, pengetahuan, persepsi dan perilaku perjalanan pengunjung. Kemudian, dari sisi pemeritah dilakukan analisis pemangku kepentingan untuk mengetahui sumberdaya, kemampuan mobilisasi, kekuasaan, dan corak kepemimpinan. Dari hasil analisis pengunjung, 64% mengatakan kegiatan car-free day hanya sebatas new urban activism. Menariknya, hampir 90% pengunjung menggunakan kendaraan bermotor ke area CFD, dan hanya 10% yang berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan Transmetro. Dari hasil analisis pemangku kepentingan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Pekanbaru tidak mendukung kegiatan CFD karena jumlah sampah dan polusi udara semakin meningkat pasca kegiatan tersebut. Keadaan semakin buruk akibat pemindahan titik kemacetan di beberapa ruas jalan akibat penutupan jalan dan sistem perparkiran yang on-street parking. Dilihat dari efektivitas, car-free day tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengetahuan pengunjung (sig. 0.139), perubahan moda transportasi (sig. 0.239), dan persepsi pengunjung (sig. 0.308). Sehingga, dapat dinilai bahwa efektivitas program car free day ini masih sangat rendah karena masih banyaknya masyarakat yang tidak memahami tujuan utama dari kegiatan ini dan masih tumpang tindihnya kewenangan dan tanggungjawab pemangku kepentinganr yang terlibat dalam perumusan kebijakan hingga evaluasi kegiatan.
Being Waterwise: Embung Sanur Sebagai Konservasi Air Metropolitan Selaras dengan Konsep Tri Hita Karana Kedaton, Kadek Hindhu Putra; Yekti, Mawiti Infantri; Sudiartama, I Gede Agus; Cahyani, Kadek Desylia; Annilda, Fitria
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i1.48347

Abstract

Banjir merupakan masalah yang sering terjadi di area perkotaan, tidak terkecuali Kota Denpasar, Bali. Denpasar menduduki peringkat ketiga di Provinsi Bali untuk kejadian banjir dengan tujuh kali kejadian atau 16% dari total insiden di daerah tersebut. Topografi landai serta curah hujan tinggi (sekitar 1800 mm per tahun) menjadi penyebab masalah banjir di Denpasar, yang diperburuk oleh kapasitas sistem drainase yang belum mencukupi, pengurangan resapan air hujan akibat pembangunan yang intensif, dan kekurangan ruang terbuka hijau. Penelitian ini membahas pembangunan Embung Sanur sebagai solusi konservasi air metropolitan yang selaras dengan konsep kearifan lokal Bali, Tri Hita Karana. Melalui metode DMAIC, didukung dengan studi literatur, riset ini mengevaluasi desain dan efektivitas Embung Sanur. Kefektifan dinilai dari kontribusi pada pengembangan perkotaan dan sosial ekonomi yang berkelanjutan, sesuai dengan inovasi era Society 5.0. Studi ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup manusia secara berkelanjutan dan memenuhi tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) terkait dengan Industri, Inovasi, dan Infrastruktur keairan. Kesimpulan menunjukkan kemungkinan replikasi efisiensi Embung Sanur di kota lain dengan kondisi hidrologi dan geografis serupa. 
Morphological Analysis of River Characteristics in Musi Rawas Utara Regency Stephanie, Kiki Nidya; Setiadi, Rukuh
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i3.51950

Abstract

Effective watershed management requires the efficient collection, storage, and use of runoff water, as well as the recharge of groundwater. This study will employ morphometric analysis to determine the characteristics of the rivers flowing through one of the districts of the Province of South Sumatera, Musi Rawas Utara (Muratara). Using DEM data and GIS software, this study conducted a quantitative-descriptive analysis to obtain quantitative information about the watershed. The acquired numbers are interpreted descriptively to provide a description of the watershed's characteristics and their implications for rivers in Muratara. The eighth-order rivers of Muratara Regency are classified as major rivers. A mean bifurcation ratio (Rb) of 3.98 indicates that geological features have no effect on the typical flat drainage pattern. On average, the drainage density of the watersheds was moderate, but a few locations had a very high drainage density range, indicating their erodibility. The basins of rivers with low circularity and elongation ratios (0.19 and 0.48, respectively) are elongated and have a steep slope. The morphometric research reveals that the Muratara rivers have abundant water resources and are also predicted to experience numerous water-related disasters. Using morphometric knowledge, however, the local government could develop mitigation and planning systems for river management. Future measures must include ensuring that adequate drainage systems are in place and that all construction adheres to the principles of proper land management.
Measuring the Urban Metropolitanization of Kedungsepur Based on Polycentricity and Spatial Transformation Indrayati, Ariyani; Rijanta, Rijanta; Muta’ali, Luthfi; Rachmawati, Rini
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i1.47928

Abstract

Kedungsepur, situated in Central Java Province, Indonesia, encompasses the regions of Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Salatiga, and Purwodadi, making it a strategically significant area. Its designation as a metropolitan area was established by Presidential Decree Number 78 of 2017, with one of its primary objectives being to promote equity by reducing urban primacy. This study seeks to assess the metropolitanization of Kedungsepur from 2016 to 2020, focusing on two key indicators: polycentricity and spatial transformation. Polycentricity is evaluated based on concentration, accessibility, and connectivity, while spatial transformation is measured by analyzing the percentage of built-up land and urban level. Polycentricity is assessed using secondary data from BPS-Statistics Indonesia, while the percentage of built-up land and urban level is determined through the interpretation of Sentinel 2A satellite imagery from 2016 and 2020. The findings indicate a moderate improvement in polycentricity during the 2016—2020 period, with partial spatial transformation occurring, particularly along highway corridors between cities. In conclusion, metropolitanization demonstrates positive progress toward its objectives, albeit requiring more balanced control over spatial transformation processes.
Identitas Tempat Kawasan Bersejarah: Kajian Metode Kombinasi Kampung Sekitar Keraton Kadriyah Pontianak Kurniadi, Fery; Bayu, Chandra; Hidayat, Muhammad
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.53453

Abstract

Kampung di sekitar Keraton Kadriyah merupakan simbol budaya yang harus dihormati nilai-nilainya. Pengembangan kawasan itu harus berjalan dan dilaksanakan dengan tidak melupakan ciri khas dan identitasnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat dari kampung di sekitar keraton. Penelitian ini menggunakan metode kombinasi, yaitu menggunakan analisis faktor untuk menganalisis faktor-faktor yang membentuk identitas tempat, selanjutnya menggunakan hasil analisis spasial untuk memaknai dan memperjelas faktor-faktor pembentuk identitas tempat tersebut. Hasil penelitian menunjukkan enam (6) faktor yang mempengaruhi pembentukan identitas tempat kawasan kampung: pengalaman di jalur sirkulasi utama; suasana ruang publik; pengalaman psikologi dan atraksi budaya; objek yang menarik; pengalaman di ruang gang; langgam dan ornamen. 
Prinsip Penerapan Water Sensitive Urban Design Pada Kawasan Perkotaan (Kasus Studi: Kecamatan Subang, Kabupaten Subang) Ramadhani, Indira Shakina; Indradjati, Petrus Natalivan
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.46134

Abstract

Banjir disebabkan karena gangguan siklus air saat meresap, menampung, dan mengalirkan air hujan akibat manajemen siklus air perkotaan dan pengelolaan air hujan yang buruk. Pendekatan penanganan banjir yang masih mengandalkan rekayasa infrastruktur abu-abu terbukti belum efektif. Konsep Water Sensitive Urban Design/WSUD menawarkan paradigma baru dalam penanganan banjir dengan solusi berbasis alam melalui pengelolaan air hujan dan penurunan limpasan air permukaan di kawasan perkotaan. Penelitian ini bertujuan untuk merumuskan prinsip penerapan WSUD pada kawasan perkotaan sebagai upaya menurunkan risiko banjir. Penelitian diawali dengan perumusan jenis dan prasyarat penerapan WSUD; identifikasi persoalan dan peluang penerapan WSUD di berbagai jenis guna lahan, karakterisik bangunan dan fisik lingkungan. Pada bagian akhir, studi ini merumuskan prinsip penerapan WSUD. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan WSUD dihadapkan pada persolan karakteristik guna lahan, keterbatasan luas kaveling atau ruang terbuka yang dapat meresapkan air, serta kondisi dinding dan atap bangunan yang ringkih. Oleh karena itu, tidak semua jenis WSUD dapat diterapkan di kawasan perkotaan dan beberapa diantaranya membutuhkan penyesuaian dalam penerapannya apabila tidak sepenuhnya persyaratan penerapan WSUD dipenuhi. Prinsip penerapan jenis WSUD didasarkan pada obyek bangunan, kaveling dan ruang di luar kaveling untuk setiap jenis penggunaan lahan.
Pola Spasial Perubahan Tutupan Lahan/Penggunaan Lahan Menggunakan Google Earth Engine di Kabupaten Majalengka Adrian, Adrian; Widiatmaka, Widiatmaka; Munibah, Khursatul; Firmansyah, Irman
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v19i4.46254

Abstract

Pembangunan fisik di suatu wilayah memerlukan lahan, seperti sektor perumahan, pertanian, industri, pertambangan, serta transportasi. Pertambahan jumlah penduduk akan berimplikasi terhadap meningkatkan kebutuhan akan ruang yang menyebabkan perubahan Land Use Land Cover (LULC) di suatu wilayah. Kabupaten Majalengka merupakan bagian dari pengembangan Kawasan Segitiga Rebana (Cirebon-Patimban-Kertajati) yang telah direncanakan dan ditetapkan menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis LULC perubahan di Kabupaten Majalengka (2011-2021) menggunakan data citra Sentinel 2A selama 10 tahun (2011-2021) diperoleh dari Google Earth Engine (GEE). Klasifikasi LULC menggunakan machine learning dengan pendekatan random forest dipadu dengan Analisa Normalized Difference Built-Up Index (NDBI), Normalized Difference Water Index (NDWI) dan peta lahan baku sawah untuk menghasilkan peta tutupan lahan.  Hasil pengolahan citra yang menghasilkan peta penggunaan lahan menggunakan alogaritma smile-Random Forest pada platform GEE dipadu dengan Analisa NDWI dan NDBI mengahasilkan peta tutupan lahan yang akurat dengan nilai OA sebesar 98.81% dan kappa sebesar 95.91%. Penurunan luasan lahan pertanian (sawah, ladang) di Kabupaten Majalengka mengalami penyusutan seluas 4457,36 ha dalam kurun waktu sepuluh tahun (2011-2021). Kelebihan Platform GEE dimana menyediakan akses cepat dan mudah ke berbagai data citra satelit tanpa harus mengunduh atau menyimpan data secara lokal.
Kajian Kebijakan, Peraturan, Kelembagaan yang Mendukung Penerapan Land Value Capture di Free Trade Zone Dompak, Kota Tanjungpinang Ramli, Nurul Anam; Pradoto, Wisnu
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i2.50592

Abstract

Penerapan Land Value Capture (LVC) di Free Trade Zone (FTZ) Dompak terhambat oleh peraturan LVC belum tersedia di Indonesia. Belajar dari pengalaman internasional yang disesuaikan dengan kondisi FTZ Dompak saat ini yang masih dalam tahap pembangunan, penerapan LVC perlu didukung melalui peraturan, kebijakan, dan kelembagaan dari segi kesesuaian rencana tata ruang, dukungan pengadaan lahan, maupun kerjasama pemerintah dan badan usaha (KPBU). Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kebijakan, peraturan, kelembagaan yang mendukung penerapan LVC di FTZ Dompak. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data yang digunakan berupa data wawancara dan telaah dokumen kebijakan peraturan. Analisis yang digunakan berupa analisis isi terarah. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa: 1) Rencana pengembangan kawasan FTZ Dompak telah terintegrasi dengan rencana tata ruang, hal tersebut dapat memberi jaminan bagi investor dalam berinvestasi; 2) BP tidak leluasa dalam mengelola aset dikarenakan belum memperoleh Hak Pengelolaan Lahan (HPL); 3) Meskipun saat ini belum ada keterlibatan badan usaha dalam pembangunan infrastruktur, FTZ Dompak telah menunjukan kelayakan secara finansial dan kesiapan dalam menerapkan skema Kerjasama Pembiayaan Badan Usaha (KPBU) khususnya pada kawasan prioritas Blok F (Industry Halal).

Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025 Vol 21, No 2 (2025): JPWK Volume 21 No. 2 June 2025 Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025 Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024 Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024 Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024 Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024 Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023 Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023 Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023 Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023 Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022 Vol 18, No 3 (2022): JPWK Volume 18 No. 3 September 2022 (in progress) Vol 18, No 2 (2022): JPWK Volume 18 No. 2 June 2022 Vol 18, No 1 (2022): JPWK Volume 18 No. 1 March 2022 Vol 17, No 4 (2021): JPWK Volume 17 No. 4 December 2021 Vol 17, No 3 (2021): JPWK Volume 17 No. 3 September 2021 Vol 17, No 2 (2021): JPWK Volume 17 No. 2 June 2021 Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021 Vol 16, No 4 (2020): JPWK Vol. 16 No. 4 December 2020 Vol 16, No 3 (2020): JPWK Vol 16. No. 3 September 2020 Vol 16, No 2 (2020): JPWK Vol 16. No. 2 June 2020 Vol 16, No 1 (2020): JPWK Vol 16. No. 1 March 2020 Vol 15, No 4 (2019): JPWK Vol. 15 No. 4 Desember 2019 Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019 Vol 15, No 2 (2019): JPWK Vol 15 No 2 June 2019 Vol 15, No 1 (2019): JPWK Vol 15 No 1 March 2019 Vol 14, No 4 (2018): JPWK Vol 14 No 4 Desember 2018 Vol 14, No 3 (2018): JPWK Vol 14 No 3 September 2018 Vol 14, No 2 (2018): JPWK Vol 14 No 2 June 2018 Vol 14, No 1 (2018): JPWK Vol 14 No 1 March 2018 Vol 13, No 4 (2017): JPWK Vol 13 No 4 December 2017 Vol 13, No 3 (2017): JPWK Vol 13 No 3 September 2017 Vol 13, No 2 (2017): JPWK Vol 13 No 2 June 2017 Vol 13, No 1 (2017): JPWK Vol 13 No 1 March 2017 Vol 12, No 4 (2016): JPWK Vol 12 No 4 December 2016 Vol 12, No 3 (2016): JPWK Vol 12 No 3 September 2016 Vol 12, No 2 (2016): JPWK Vol 12 No 2 June 2016 Vol 12, No 1 (2016): JPWK Vol 12 No 1 March 2016 Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015 Vol 11, No 3 (2015): JPWK Vol 11 No 3 September 2015 Vol 11, No 2 (2015): JPWK Vol 11 No 2 June 2015 Vol 11, No 1 (2015): JPWK Vol 11 No 1 March 2015 Vol 10, No 4 (2014): JPWK Vol 10 No 4 December 2014 Vol 10, No 3 (2014): JPWK Vol 10 No 3 September 2014 Vol 10, No 2 (2014): JPWK Vol 10 No 2 June 2014 Vol 10, No 1 (2014): JPWK Vol 10 No 1 March 2014 Vol 9, No 4 (2013): JPWK Vol 9 No 4 December 2013 Vol 9, No 3 (2013): JPWK Vol 9 No 3 September 2013 Vol 9, No 2 (2013): JPWK Vol 9 No 2 June 2013 Vol 9, No 1 (2013): JPWK Vol 9 No 1 March 2013 Vol 8, No 4 (2012): JPWK Vol 8 No 4 December 2012 Vol 8, No 3 (2012): JPWK Vol 8 No 3 September 2012 Vol 8, No 2 (2012): JPWK Vol 8 No 2 June 2012 Vol 8, No 1 (2012): JPWK Vol 8 No 1 March 2012 More Issue