cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota semarang,
Jawa tengah
INDONESIA
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota
Published by Universitas Diponegoro
ISSN : -     EISSN : 25979272     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 500 Documents
Dimensi Spasial Determinan Kemiskinan Kabupaten/Kota di Provinsi Aceh Almismary, Muhammad Fathahillah Dewantara; Panuju, Dyah Retno; Indraprahasta, Galuh Syahbana
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024
Publisher : Universitas Diponegoro, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v20i4.59542

Abstract

Kemiskinan merupakan masalah sosial serius di Indonesia, termasuk di Provinsi Aceh, dengan persentase penduduk miskin sebesar 14,75% pada tahun 2022, menjadikannya salah satu provinsi termiskin di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola sebaran kemiskinan dan faktor-faktor yang memengaruhinya di Provinsi Aceh menggunakan model Exploratory Spatial Data Analysis (ESDA) dengan alat analisis Indeks Moran, LISA (Local Indicator of Spatial Autocorrelation), dan GWR (Geographically Weighted Regression). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pola sebaran kemiskinan pada 23 kabupaten/kota di Provinsi Aceh merupakan acak (random), dengan tiga kabupaten/kota:  Kabupaten Aceh Tengah, Kabupaten Bireuen, dan Kabupaten Aceh Selatan memiliki autokorelasi spasial signifikan pada tingkat 0,01–0,05. Pada tahun 2012 dan 2017, variabel bebas mampu menjelaskan pengaruh terhadap variabel terikat sebesar 48%–56%, sedangkan pada tahun 2022 hanya sebesar 42%–49%. Variabel bebas seperti tingkat pengangguran terbuka, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan (PDRB ADHK) dan kepadatan penduduk memberikan pengaruh negatif terhadap tingkat kemiskinan. Namun, pada tahun 2017, laju pertumbuhan PDRB ADHK memberikan pengaruh positif terhadap kemiskinan. Pengaruh variabel bebas sangat kompleks, tidak selalu mengikuti pola yang sama serta bervariasi antarwilayah dan periode waktu, sehingga strategi pengentasan kemiskinan memerlukan pendekatan berbasis lokal.
Konsep Perancangan Untuk Mitigasi Surface Urban Heat Island (SUHI) di Indonesia: Sebuah Tinjauan Literatur Atianta, Lanthika; Mumtaz, Lyna Zahida; Geminastiti, Elis Anggun
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.65142

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsep dan parameter perancangan sebagai upaya mitigasi fenomena SUHI di beberapa kota di Indonesia. Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis konten terkait dengan konsep-konsep perancangan untuk mitigasi SUHI di Perkotaan. Analisis konten dilakukan untuk menemukan prinsip dan parameter konsep yang terpilih. Hasil analisis menunjukkan terdapat 4 konsep yang dapat digunakan sebagai upaya untuk mitigas SUHI di perkotaan yaitu konsep Climate Sensitive Urban Design (CSUD), Urban Cooling, Bioclimatic Design dan Vernacular Design. Adapun 29 literatur yang digunakan dalam analisis isi yang digunakan dalam penelitian ini. Hasil analisis yang telah dilakukan menunjukkan bahwa komponen penggunaan lahan, kondisi geografis, teknologi, dan penyediaan transportasi menjadi komponen penting yang berpengaruh terhadap suhu permukaan lahan maupun suhu udara di suatu kawasan. Komponen perancangan penggunaan lahan yang terdiri dari fitur hijau, abu, dan biru menjadi komponen penting dalam upaya penurunan suhu permukaan lahan dan udara di Kawasan perkotaan. Adapun komponen perancangan yang memiliki dampak positif dalam pengurahan suhu di Kawasan perkotaan yaitu fitur hijau, fitur biru, penerapan teknologi untuk intervensi geomteri perkotaan dan mengasilkan shading yang optimal, serta penyediaan transportasi massal dan ramah lingkungan.
Kekumuhan Perkotaan Dalam Perspektif Fisik, Sosial, dan Ekonomi: Studi Kasus di Kelurahan Kebon Melati, Jakarta Melsha, Nadila Salsabila; Alfiah, Rindang; Sukmawati, Sri
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.50419

Abstract

Kelurahan Kebon Melati merupakan salah satu kelurahan di Kecamatan Tanah Abang yang termasuk dalam program KOTAKU tahun 2018, namun pada tahun 2022 masih teridentifikasi kumuh. Pemasalahannya yaitu kondisi permukiman padat, tidak teratur, akses jalan sulit dan sempit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kekumuhan permukiman berdasarkan karakteristik fisik bangunan, prasarana dan lingkungan serta karakter sosial-ekonomi. Penelitian ini menggunakan pendekatan mixed method yaitu dengan metode analisis deskriptif dan scoring penilaian berdasarkan perspektif fisik yang disesuaikan dengan standar penilaian permukiman kumuh tingkat kumuh oleh Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 14 Tahun 2018, aspek sosial, dan aspek  ekonomi. Berdasarkan penilaian tingkat kekumuhan yang telah dilakukan, terdapat perubahan kualitas permukiman Kelurahan Kebon Melati. Tingkat kekumuhan RW 12 mengalami peningkatan sedangkan RW 15 mengalami penurunan kualitas permukiman selama periode pelaksanana program KOTAKU. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2022, terdapat perbedaan perubahan kualitas permukiman pada kedua RW tersebut. Peningkatan kualitas permukiman terjadi karena program KOTAKU berjalan lancar serta didukung partisipasi masyarakat. Sedangkan, penurunan kualitas permukiman disebabkan oleh masyarakat yang tidak dapat memelihara dan memanfaatkan dengan baik bantuan yang diberikan oleh Pemerintah.
Alternatif Pengembangan Lahan Bekas Tambang Berdasarkan Tingkat Kekritisan Lahan di Kecamatan Sanga-Sanga, Kabupaten Kutai Kartanegara Restiyandi, Tedi; Dewanti, Ajeng Nugrahaning
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.65147

Abstract

Berdasarkan data Dinas ESDM Provinsi Kalimantan Timur pada tahun 2018 potensi tambang batubara di Kecamatan Sanga-Sanga cukup besar dengan persentase luas Izin Usaha Pertambangan  mencapai 65% dari luas wilayah Kecamatan Sanga-Sanga. Namun Kegiatan pertambangan batubara yang dilakukan secara masif telah meninggalkan lahan bekas tambang yang berdampak pada menurunnya kualitas lingkungan hidup, ekonomi, dan kesehatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan arahan alternatif pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan karakteristik lahan bekas tambang dan tingkat kekritisan lahannya guna meningkatkan kembali daya dukung lahan bekas tambang. Tingkat kekritisan lahan bekas tambang dianalisis menggunakan SIG dengan teknik overlay, menghasilkan 4 kategori yaitu Sangat Kritis, Kritis, Agak Kritis, dan Potensial Kritis. Kemudian kriteria dan alternatif pengembangan lahan bekas tambang berdasarkan tingkat kekritisannya dianalisis menggunakan Analytic Hierarchy Process dan dijabarkan secara deskriptif komparatif. Pada lahan bekas tambang Sangat Kritis dan Kritis kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis pelestarian lingkungan hidup dan konservasi. Sedangkan pada pada lahan bekas tambang Agak Kritis dan Potensial Kritis kriteria pengembangan yang diprioritaskan yaitu pengembangan berbasis sumber daya alam dan peningkatan ekonomi masyarakat. Adapun alternatif pengembangan lahan bekas tambang dipilih berdasarkan karakteristik tiap tingkat kekritisan lahannya menggunakan teknik AHP.
Faktor-Faktor Pendorong Peningkatan Tren Pesepeda di DKI Jakarta Marpaung, Katherine Yuliana; Wijayanti, Pini; Syaukat, Yusman
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.59977

Abstract

Sektor transportasi di Indonesia berada di posisi kedua penyumbang emisi gas rumah kaca (GRK) terbanyak setelah sektor industri dan berkontribusi pada peningkatan emisi GRK di atmosfir melalui pembakaran bahan bakar fosil. Masyarakat mulai menyadari pentingnya melakukan aksi mitigasi bencana iklim, salah satunya melalui active transportation yang berpotensi menjadi solusi untuk mengurangi emisi GRK di sektor transportasi. Hal ini mulai banyak ditemui di DKI Jakarta karena bersepeda menarik perhatian masyarakat, terutama kalangan pekerja. Pekerja bersepeda atau ‘bike to work’ bahkan mendapatkan dukungan fasilitas dari instansi pemerintah dan swasta. Penyediaan fasilitas pendukung bersepeda di DKI Jakarta menimbulkan pro dan kontra. Penelitian ini bertujuan untuk  mengidentifikasi karakteristik pekerja bike to work dan motif utama pekerja bike to work. Penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan metode Regresi Logistik Multinomial (RLM) untuk mengetahui motif utama pekerja menggunakan sepeda sebagai moda transportasi ke tempat kerja. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor pendorong  motif tersebut adalah jarak antara rumah ke lokasi kerja serta gender. Khususnya, mayoritas responden dengan karakteristik sosial ekonomi pekerja bike to work yang menengah ke atas memiliki motif utama kesehatan fisik (olahraga) dan mental. Hasil ini dapat menjadi input bagi pemerintah dalam merancang kebijakan yang mendukung penggunaan sepeda sebagai moda transportasi ramah lingkungan dan pengurangan kemacetan.
Pengaruh Inovasi Gerakan Kembali Bersekolah terhadap Pembangunan Manusia Kabupaten Brebes Azahro, Mustovia; Nugraha, Muhammad Siwi
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.60075

Abstract

Pendidikan merupakan aspek krusial dalam pembangunan daerah. Pendidikan juga menjadi salah satu sarana bagi masyarakat untuk mengasah potensi, mengembangkan keterampilan, dan meningkatkan daya saing. Pentingnya pendidikan dalam pembangunan tercermin dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dimana pendidikan menjadi salah satu komponen pengukuran selain aspek kesehatan dan standar hidup layak. Dalam 1 dekade terakhir, nilai IPM Kabupaten Brebes terutama dalam komponen pendidikan merupakan salah satu yang terendah di Jawa Tengah. Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan capaian nilai IPM, Pemerintah Kabupaten Brebes menerapkan inovasi Gerakan Kembali Bersekolah (GKB). Penelitian ini bertujuan mengukur pengaruh inovasi GKB terhadap IPM yang biasa digunakan untuk mengidentifikasi keberhasailan pembangunan daerah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dengan alat analisis menggunakan analisis Structural Equation Model (SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi GKB berpengaruh terhadap peningkatan Angka Partisipasi Kasar (APK) secara langsung dan secara tidak langsung berpengaruh terhadap peningkatan IPM. Hal ini mengindikasikan bahwa intervensi kebijakan melalui inovasi GKB baru akan berdampak terhadap IPM ketika pemerintah dan stakeholder lainnya mampu mengawal Anak Tidak Sekolah (ATS) menuntaskan jenjang pendidikan SMP dan SMA dan mengupayakan tidak ada kasus ATS baru. Dalam kondisi ini, GKB akan berkontribusi terhadap peningkatan harapan lama sekolah dan rata-rata Lama Sekolah yang merupakan indikator penyusun IPM.
Winner and Loser: Studi Dampak Kepadatan Wilayah Dalam Penyediaan Perumahan (Studi Kasus Jakarta dan Kalimantan Timur Sebagai Wilayah Ibu Kota Negara) Iman, Hanafi Kholifatul; Indrasmoro, Yohana Puspaningtyas; Kustiwan, Iwan; Safira, Maya
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.65151

Abstract

Urbanisasi yang terjadi di negara berkembang menyebabkan kepadatan suatu wilayah menjadi lebih tinggi. Hal ini memberikan dampak pada meningkatnya kebutuhan dasar, khusunya perumahan. Penyediaan perumahan menjadi permasalahan dasar, terutama bagi negara dengan pemindahan ibukota, agar masalah di ibukota lama tidak terulang kembali. Studi ini bertujuan mengeksplorasi dan membandingkan dua wilayah dengan mendeskripsikan sesuai konsep “winner” dan “loser” dengan kasus eksisting dan rencana ibukota, yang dikaitkan dengan penyediaan perumahan. Dengan menggunakan pendekatan deduktif dan analisis deskriptif kualitatif dari data sekunder yang didapatkan seperti data jumlah penduduk, daya dukung dan daya tampung, serta kebutuhan perumahan, studi ini menghasilkan wilayah “winner” dan “loser” kondisi yang berbeda dalam konteks penyediaan perumahan yang dilihat dari 3 variabel utama yaitu kepadatan wilayah, backlog perumahan, serta daya dukung dan daya tampung. Hasil analisis menunjukkan Jakarta memiliki kepadatan yang tinggi namun terbatas dalam daya dukung dan daya tampung sehingga angka backlog sebesar 61,20%. Sebaliknya, Kalimantan Timur dengan kepadatan lebih rendah dan daya dukung dan daya tampung surplus, memiliki backlog sebesar 24,18%. 
Pengembangan Kampung Tematik Berkelanjutan pada Kampung Blangkon Potrojayan Serengan Kota Surakarta Modiash, Alfina; Yuliastuti, Nany
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.58801

Abstract

Program kampung tematik merupakan inovasi pemerintah yang menonjolkan potensi lokal kampung bertujuan mengangkat kearifan lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kualitas lingkungan permukiman.  Kampung Blangkon Potrojayan merupakan salah satu kampung tematik yang berpotensi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat serta mendukung kearifan lokal menjadi sebuah ikonik di Kota Surakarta berupa produk budaya jawa yaitu blangkon. Namun, masih terdapat permasalahan terkait dukungan infrastruktur kawasan maupun kualitas pengelolaan kampungnya. Salah satunya berupa kegiatan promosi yang masih bersifat konvensional serta jaringan jalan yang dipergunakan sebagai tempat menjemur blangkon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tindakan pengembangan kampung tematik yang berkelanjutan di Kampung Blangkon Potrojayan. Dengan menggunakan metode kuantitatif berupa analisis skoring untuk mengetahui kondisi eksisting dan tingkat keberlanjutan kampung serta metode Importance Performance Analysis (IPA) untuk mengetahui tingkatan prioritas tindakan yang dapat menjadi usulan perbaikan. Hasil penelitian didapatkan Kampung Blangkon Potrojayan berada pada tingkat cukup berkelanjutan dengan skor 2,21 dimana terdapat 4 atribut yang menjadi prioritas utama dilakukan pengembangan yaitu kondisi jaringan jalan, jenis media promosi, pekerja yang kompeten, keikutsertaan kegiatan pameran. Prioritas pertama tindakan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan Kampung Blangkon Potrojayan berupa perlu ditetapkannya lahan khusus penjemuran blangkon komunal yang terdapat di kawasan rencana kampung wisata dalam rangka meningkatkan kenyamanan pergerakan wisatawan dan warga lokal.
Konektivitas Jaringan Jalan Antar Pusat Kegiatan di Kabupaten Bogor Sampetoding, Mira Marindaa Tarra'; Dewi, Ova Candra; Simarmata, Hendricus Andy; Putri, Farrah Eriska; Sari, Mustika
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.63390

Abstract

Jaringan infrastruktur transportasi di Kabupaten Bogor menjadi tulang punggung mobilitas yang terjadi antar Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Tingkat konektivitas yang rendah antar PKL dan kapasitas jalan yang tidak memadai mengakibatkan kemacetan lalu lintas di Kabupaten Bogor karena jumlah kendaraan terus meningkat dari 719.720 unit pada tahun 2013 menjadi 1.666.860 unit pada tahun 2022. Kondisi ini memicu kemacetan lalu lintas yang menghambat mobilitas penduduk dan efisiensi distribusi barang serta jasa.  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konektivitas jaringan jalan struktur ruang di Kabupaten Bogor untuk meningkatkan konektivitas. Terdapat beberapa pendekatan yang digunakan sebagai metode pada penelitian ini, yang pertama gravity model untuk mengetahui kekuatan interaksi antar dua wilayah berdasarkan jarak dan jumlah penduduk, dengan parameter ( ). Metode kedua analisis kerapatan jalan untuk mengevaluasi kualitas jalan. Metode yang terakhir dengan indeks konektivitas untuk menentukan kekuatan interaksi antar wilayah berdasarkan struktur jaringan jalan sebagai sarana transportasi, dengan parameter . Hasil yang diperoleh dari penelitian ini yaitu, wilayah yang memiliki interaksi terkuat adalah Jonggol – Cileungsi dan Cibinong – Bojonggede, wilayah yang memiliki kerapatan jalan yang tinggi adalah Ciawi dan kerapatan jalan yang rendah Megamendung. Ciawi dan Megamendung memiliki nilai indeks konektivitas > 1. Hasil dari penelitian diharapkan dapat memberikan rekomendasi kepada pemerintah untuk meningkatkan konektivitas dalam rangka mengoptimalkan keterhubungan antar wilayah.
Pengembangan Wisata Rintisan Berbasis Keunggulan Kompetitif di Desa Wisata Montongsari, Kabupaten Kendal Sunarti, Sunarti; Damayanti, Maya; Rahdriawan, Mardwi; Untari, Rustina; Iffaty, Athiya; Rahmadani, Shahwa
Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/pwk.v21i1.68072

Abstract

Desa wisata rintisan memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata pedesaan di Indonesia. Keunggulan kompetitif menciptakan daya saing untuk dapat menarik lebih banyak wisatawan. Namun, Desa Montongsari, Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah yang masih dalam tahap desa wisata rintisan menghadapi tantangan dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki. Kapasitas sumber daya yang masih rendah, sulitnya perolehan sumber pembiayaan, dan belum adanya rencana tindak yang menjadi acuan realisasi wisata menjadi permasalahan dalam mengembangkan potensi di Desa Montongsari. Keberlanjutan wisata dapat tercapai dengan pendekatan partisipatif dan pengelolaan yang terstruktur. Tujuan penelitian adalah menganalisis keunggulan kompetitif melalui Community Based Tourism (CBT) dalam pengembangan desa wisata rintisan, Desa Montongsari, Kabupaten Kendal. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif melalui Focus Group Discussion (FGD) dengan tim ahli, perangkat desa, dan masyarakat Desa Montongsari. Hasil FGD selanjutnya dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif untuk menghasilkan prioritas keunggulan kompetitif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam analisis keunggulan kompetitif, daya tarik berupa event menjadi prioritas utama bagi Desa Wisata Montongsari. Hal ini didukung oleh kesiapan sumber daya, pengelola, dan masyarakat. Kebaruan penelitian adalah peran CBT dalam proses menentukan keunggulan kompetitif dan tantangan yang dihadapi. Dengan demikian, penerapan CBT dalam keunggulan kompetitif di Desa Montongsari cenderung mengintegrasikan antara partisipasi masyarakat dalam pengembangan desa wisata rintisan di Desa Montongsari. 

Filter by Year

2012 2025


Filter By Issues
All Issue Vol 21, No 3 (2025): JPWK Volume 21 No. 3 September 2025 Vol 21, No 2 (2025): JPWK Volume 21 No. 2 June 2025 Vol 21, No 1 (2025): JPWK Volume 21 No. 1 March 2025 Vol 20, No 4 (2024): JPWK Volume 20 No. 4 December 2024 Vol 20, No 3 (2024): JPWK Volume 20 No. 3 September 2024 Vol 20, No 2 (2024): JPWK Volume 20 No. 2 June 2024 Vol 20, No 1 (2024): JPWK Volume 20 No. 1 March 2024 Vol 19, No 4 (2023): JPWK Volume 19 No. 4 December 2023 Vol 19, No 3 (2023): JPWK Volume 19 No. 3 September 2023 Vol 19, No 2 (2023): JPWK Volume 19 No. 2 June 2023 Vol 19, No 1 (2023): JPWK Volume 19 No. 1 March 2023 Vol 18, No 4 (2022): JPWK Volume 18 No. 4 December 2022 Vol 18, No 3 (2022): JPWK Volume 18 No. 3 September 2022 (in progress) Vol 18, No 2 (2022): JPWK Volume 18 No. 2 June 2022 Vol 18, No 1 (2022): JPWK Volume 18 No. 1 March 2022 Vol 17, No 4 (2021): JPWK Volume 17 No. 4 December 2021 Vol 17, No 3 (2021): JPWK Volume 17 No. 3 September 2021 Vol 17, No 2 (2021): JPWK Volume 17 No. 2 June 2021 Vol 17, No 1 (2021): JPWK Volume 17 No. 1 March 2021 Vol 16, No 4 (2020): JPWK Vol. 16 No. 4 December 2020 Vol 16, No 3 (2020): JPWK Vol 16. No. 3 September 2020 Vol 16, No 2 (2020): JPWK Vol 16. No. 2 June 2020 Vol 16, No 1 (2020): JPWK Vol 16. No. 1 March 2020 Vol 15, No 4 (2019): JPWK Vol. 15 No. 4 Desember 2019 Vol 15, No 3 (2019): JPWK Vol. 15 No. 3 September 2019 Vol 15, No 2 (2019): JPWK Vol 15 No 2 June 2019 Vol 15, No 1 (2019): JPWK Vol 15 No 1 March 2019 Vol 14, No 4 (2018): JPWK Vol 14 No 4 Desember 2018 Vol 14, No 3 (2018): JPWK Vol 14 No 3 September 2018 Vol 14, No 2 (2018): JPWK Vol 14 No 2 June 2018 Vol 14, No 1 (2018): JPWK Vol 14 No 1 March 2018 Vol 13, No 4 (2017): JPWK Vol 13 No 4 December 2017 Vol 13, No 3 (2017): JPWK Vol 13 No 3 September 2017 Vol 13, No 2 (2017): JPWK Vol 13 No 2 June 2017 Vol 13, No 1 (2017): JPWK Vol 13 No 1 March 2017 Vol 12, No 4 (2016): JPWK Vol 12 No 4 December 2016 Vol 12, No 3 (2016): JPWK Vol 12 No 3 September 2016 Vol 12, No 2 (2016): JPWK Vol 12 No 2 June 2016 Vol 12, No 1 (2016): JPWK Vol 12 No 1 March 2016 Vol 11, No 4 (2015): JPWK Vol 11 No 4 December 2015 Vol 11, No 3 (2015): JPWK Vol 11 No 3 September 2015 Vol 11, No 2 (2015): JPWK Vol 11 No 2 June 2015 Vol 11, No 1 (2015): JPWK Vol 11 No 1 March 2015 Vol 10, No 4 (2014): JPWK Vol 10 No 4 December 2014 Vol 10, No 3 (2014): JPWK Vol 10 No 3 September 2014 Vol 10, No 2 (2014): JPWK Vol 10 No 2 June 2014 Vol 10, No 1 (2014): JPWK Vol 10 No 1 March 2014 Vol 9, No 4 (2013): JPWK Vol 9 No 4 December 2013 Vol 9, No 3 (2013): JPWK Vol 9 No 3 September 2013 Vol 9, No 2 (2013): JPWK Vol 9 No 2 June 2013 Vol 9, No 1 (2013): JPWK Vol 9 No 1 March 2013 Vol 8, No 4 (2012): JPWK Vol 8 No 4 December 2012 Vol 8, No 3 (2012): JPWK Vol 8 No 3 September 2012 Vol 8, No 2 (2012): JPWK Vol 8 No 2 June 2012 Vol 8, No 1 (2012): JPWK Vol 8 No 1 March 2012 More Issue